Rabu, 11 Februari 2009

Tiap Menit, Satu BlackBerry Terjual

JAKARTA-Tiga operator telepon seluler Indonesia, Telkomsel, Indosat dan XL, bersaing dan berlomba memasarkan BlackBerry (BB), produk ponsel pintar dari Kanada. Dalam tiga pekan terakhir, ketiga operator itu berhasil menggaet 1.595 pelanggan BB tiap hari. Artinya, tiap menit, satu BB laku. Pantas BB ilegal marak.


Tiga pekan lalu, ketika Research In Motion (RIM), produsen BB asal Kanada, meluncurkan dua produk BB terbaru, Curve 8900 dan Pearl Flip 8220 pada 20 Januari 2009, total pelanggan BB dari tiga operator itu sebanyak 81,5 ribu. Indosat memiliki 32,5 ribu pelanggan, XL 27 ribu, dan Telkomsel 22 ribu. (Investor Daily, 21 Januari 2009)


Kini, total pelanggan BB di Indonesia dari tiga operator tersebut sudah mencapai 115 ribu. Indosat 45 ribu, Telkomsel 40 ribu, dan XL 30 ribu. Total 115 ribu pelanggan BB. Akhir tahun ini, pelanggan BB di Tanah Air bisa mencapai 300-400 ribu.


“BB sekarang sudah jadi lifestyle, mas. Bahkan korporasi pun tidak hanya memberikan jatah BB kepada jajaran top management, tapi juga ke level middle management,” kata Group Head Brand Marketing Indosat Teguh Prasetya kepada Investor Daily, di Jakarta, Rabu (11/2).


Tiga operator itu menargetkan, pelanggan BB masing-masing operator bisa mencapai 100 ribu pada akhir tahun ini. “Tapi kami optimistis, pelanggan BB Telkomsel bisa lebih dari 100 ribu akhir tahun ini,” kata Corporate Communication Manager Telkomsel Suryo Hadianto kepada Investor Daily, Rabu (11/2).


Keyakinan Suryo itu didasarkan pada pencapaian Telkomsel baru-baru ini setelah mencatat pertumbuhan pelanggan BB tertinggi di Asia Tenggara. Selama Desember 2008 ada 9.435 aktivasi baru. Hal ini tak lepas dari kepeloporan Telkomsel sebagai operator pertama di dunia yang memperkenalkan metode aktivasi BB lewat SMS. Telkomsel juga sebagai operator pertama di Asia Tenggara yang menyediakan layanan BB prabayar.


“Selain itu, sukses meraih pelanggan hingga 40 ribu itu tidak lepas dari jaringan dan kapasitas kami yang besar dan luas. Jaringan BTS kami sekarang lebih dari 27 ribu, dan Node-B (BTS 3G) 4.000 yang akan kami tingkatkan menjadi 7.500 Node-B hingga akhir tahun ini. Belanja modal Telkomsel tahun ini kan US$ 1,5 miliar,” kata Suryo.


Bersaing di Layanan dan Jangkauan


Berlangganan BB dengan biaya Rp 150-180 ribu per bulan, pelanggan bisa sepuasnya mengakses internet lewat perangkat BB-nya, akses email hingga 10 account sekaligus, chatting lewat Yahoo atau BB, atau meng-update Facebook. Sedangkan untuk bertelepon atau mengirim SMS, pelanggan tetap dibebankan biaya sesuai tarif yang berlaku dari operator masing-masing.


Oleh karena itu, ketiga operator itu menyediakan layanan prabayar. Bahkan Indosat menawarkan paket mingguan, dan XL menyuguhkan paket harian. Indosat dan XL pun berlomba menyediakan ragam aplikasi untuk para pelanggannya.


“Untuk aplikasi, selain yang sudah tersedia di device, Indosat juga ada aplikasi i-Stock untuk transaksi saham, dan i-GPS untuk navigasi. Kami juga tengah mengembangkan hasil inovasi anak Indonesia yang menang di IWIC kemarin. Dan, pada Valentine Days ini, kami juga sudah menyiapkan kejutan untuk pelanggan BB Indosat,” kata Teguh.


Dalam rangka memaksimalkan manfaat BB bagi penggunanya, PT Excelcomindo Pratama (EP), operator XL, meluncurkan ‘mal’ BB terbesar. “Ini mal dalam pengertian virtual dan ini untuk pelanggan XL,” kata Direktur Komersial PT EP Joy Wahjudi saat peluncuran mal itu di Jakarta, Selasa (10/2).


Untuk mengisi mal itu, PT EP menggandeng dua mitra usaha sebagai penyedia konten, yakni PT Diantara Kode Digital (Better-B) dan PT Pravina Visi Manunggal. Konten aplikasi yang telah disiapkan antara lain screen capture, kamus online, free memory, serta SMS schedule.


“Kedua mitra itu yang akan membantu para pelanggan BB XL memanfaatkan BB-nya semaksimal mungkin. Dua mitra itu akan menyediakan berbagai aplikasi khusus untuk pelanggan BB XL. Jadi, BB tidak hanya dipakai untuk chatting, YM-YM-an (Yahoo Messanger), atau sekadar update Facebook,” kata Joy.


Selain menyiapkan beragam aplikasi untuk pelanggan BB XL, lanjut Joy, pihaknya juga memperluas jangkauan 3G. Dengan total jaringan yang dimiliki saat ini sebanyak 16.500 BTS dan 1.300 Node-B, PT EP bertekan untuk menambah 1.200 Node-B hingga akhir tahun ini. “Sampai Februari ini sudah ada tambahan 400 Node-B,” kata Joy.


Berlomba Gandeng Artis


Masing-masing operator mengklaim sebagai paling besar, paling luas, paling terjangkau, paling duluan, paling banyak pelanggannya. Setiap operator gebyar mempromosikan diri, berlomba menggandeng para pesohor (selebritas), demi menjajakan BB. Di Jakarta, Surabaya, Medan, dan di kota-kota lain menyusul.

Ketika Telkomsel meluncurkan layanan BB prabayar pada Mei 2008, mengundang Sophia Latjuba, Wulan Guritno, Piyu Padi, dan Virnie Ismail. Indosat mendatangkan Maia, Dian Sastro, Nicholas Saputra, Shanty, Ian Kasela dan Hedy Yunus saat memperkenakan BB Curve 8900 dan Pearl 8220 pada 20 Januari 2009. Dan, XL, pada 10 Februari 2009, khusus mengundang pesohor seperti Risty Tagor, Ayu Sita, Luna Maya, dan memberikan gratis BB kepada masing-masing pesohor.


Padahal, menurut Vice President Marketing & Product Corporate & Data Solutions PT Smart Telecom Faizal Adiputra, yang membidani layanan BB XL, margin operator dari layanan BB itu amat tipis, baik dari handset BB maupun dari biaya langganan. “Waktu biaya langganan BB masih Rp 200 ribuan, margin buat operator lumayan. Sekarang, dengan Rp 150 ribu, marginnya tipis banget. Yang untung sebenarnya RIM,” kata dia.


Dia menyebutkan, tiga operator yang menjadi mitra RIM itu diwajibkan menyetor ke Kanada cukup besar. Ia tidak menyebutkan angkanya, tetapi setoran itu meliputi biaya list line untuk koneksi dari operator ke RIM. Selain itu ada fee untuk lisence yang dibayar per pelanggan.


“Kalau pelanggannya korporasi, ada software yang ditanamkan di server pelanggan agar bisa diakses lewat BB. Ini juga harus dibayar ke RIM. Selain itu ada airtime juga. Jadi, margin operator dari layanan BB itu sangat tipis,” kata Faizal.


Setiap operator yang menjadi mitra harus RIM harus menandatangani kontrak dengan berbagai komitmen. Misalnya, komitmen jumlah pelanggan, komitmen penjualan perangkat BB (device). “Kalau komitmennya tinggi, bayarannya juga kecil. Tapi kalau komitmennya, misalnya jumlah pelanggannya cuma 1.000, fee-nya tinggi,” kata dia.


Pantas, Regional Director Asia Pacific RIM Adele Beachley ketika bertandang ke Jakarta, pertengahan Januari 2009, terlihat sumringah. Ia menyebutkan, pada 2008, RIM berhasil menjual 23,5 juta unit BB di seluruh dunia. Untuk Indonesia, ia tidak bisa menyebutkan angkatnya. "Yang jelas Indonesia merupakan pasar penting di Asia," kata dia.


Pelanggan BlackBerry di Indonesia (unit)


Operator

20 Januari 2009

11 Februari 2009

Telkomsel

22.000

45.000

Indosat

22.000

40.000

XL

27.000

30.000


Lanjut ah...