Rabu, 28 Oktober 2009

Tujuh Operator Fasilitasi SMS Broadcast PLN

JAKARTA - Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) memfasilitasi layanan SMS Broadcast dan telepon umum gratis (TUG) dari tujuh operator telekomunikasi kepada PT PLN (Persero). Ini untuk mendukung peningkatan pelayanan bagi pelanggan PLN.

Penyerahan bantuan dari tujuh operator telepon seluler itu diberikan dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-64 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (27/10).

Operator yang terlibat langsung dalam program tersebut adalah PT Excelcomindo Pratama (operator XL), PT Indosat, PT Natrindo Telepon Seluler (Axis), Hutchison CP Telecom (3), PT Mobile-8 Telecom (Fren dan Hepi), PT Bakrie Telecom (Esia), dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.

Sekjen ATSI Dian Siswarini mengatakan, dukungan layanan SMS Broadcast diberikan seluruh operator, sedangkan layanan TUG disediakan operator XL, Indosat dan Mobile-8.

"SMS Broadcast diberikan untuk memperlancar penyampaian informasi solusi layanan PLN kepada pelanggannya. Sedangkan TUG disediakan di Kantor Pusat PLN," kata Dian yang juga Direktur Jaringan XL.

Sementara itu Dirut PLN Fahmi Mochtar menjelaskan, fasilitas SMS Broadcast PLN akan ditekankan pada informasi umum tentang layanan kelistrikan. Informasi meliputi layanan, hingga jadwal-jadwal pembayaran, maupun informasi pemadaman di suatu wilayah.

Fahmi menuturkan, penyediaan infrastruktur listrik bagi industri telekomunikasi merupakan komitmen perusahaan. "Layanan ini merupakan salah satu layanan penting bagi masyarakat, bahkan telah menjadi kebutuhan utama," ujar Fahmi.

Sedangkan Ketua ATSI Merza Fachys menjelaskan, kerja sama ini merupakan sinergi operator seluler dengan PLN yang sudah berlangsung sejak lama. "Kita memfasilitasi SMS Broadcast, dan PLN selama ini selalu mendahulukan operator seluler ketika menyediakan listrik untuk keperluan pembangunan BTS," tutur Merza.

Lanjut ah...

Toko Aplikasi BlackBerry Hadir di Indonesia

JAKARTA – Research In Motion (RIM) menyediakan toko aplikasi resmi untuk smartphone BlackBerry, BlackBerry App World, bagi pengguna di Indonesia dan Singapura. Toko aplikasi itu bisa diakses dari ponsel dan menyediakan berbagai aplikai bisnis maupun personal secara gratis.

Presiden dan Co-CEO RIM Mike Lazaridis mengatakan, pengguna BlackBerry kini bisa mengunduh BlackBerry AppWorld ke smartphone masing-masing melalui komputer (PC) atau dari ponsel. Setelah itu, katalog aplikasi secara otomatis muncul sesuai tipe BlackBerry yang digunakan. BlackBerry App World dapat diakses dengan mudah melalui Wi-Fi maupun jaringan selular.

"Platform BlackBerry menawarkan pengalaman mobile tanpa batas bagi jutaan orang dan kami senang untuk meningkatkan pengalaman tersebut dengan toko aplikasi baru yang membantu menghubungkan pelanggan dengan para pengembang aplikasi dan operator,” kata Mike Lazaridis dalam siaran pers, Selasa (27/10).

Ada puluhan aplikasi gratis yang disediakan, termasuk aplikasi khusus untuk Indonesia, seperti Taxi Indonesia Dialer, Makan, Caripromo (penelusuran program promosi dan diskon di restoran, fesyen, penyedia kartu kredit, hotel dan lain-lain), Foyage, Spionard (aplikasi untuk menjaga rumah teknologi deteksi suara untuk kemudian menghubungkannya dengan nomor telepon yang telah dimasukkan sebelumnya) dan Pintas (kamus, cek cuaca). “BlackBerry App World mengagregasikan berbagai jenis aplikasi dan makin mempermudah pelanggan untuk menemukan dan mengunduh aplikasi yang sesuai," kata Lazaridis.

Untuk membantu pengguna memilih aplikasi, BlackBerry App World menyediakan fitur Front Page Carousel, Top Downloads, Categories, Search/Filter, Reviews, Recommend, Application Storage, Application Archiving, dan Update Notifications.

Sedangkan aplikasi khusus BlackBerry yang tersedia juga beragam, seperti Facebook, Windows Live Messenger, Yahoo! Messenger, Flickr, BlackBerry Messenger, WorldMate Live (untuk melihat jadwal penerbangan hingga status pemesanan hotel), Viigo (akses berita, cuaca, hiburan), Tunewiki Free (media player) dan Bloomberg Mobile (berita, informasi saham, analisis tren pasar dan sebagainya bagi kalangan bisnis).

Aplikasi lain antara lain BigTinCan BuzzMe (ponsel bisa bergetar dan berdering bersamaan serta mengatur warna LED ponsel), Flight Path (game pilot pesawat terbang), Time (berita), AP News (berita), Ka-Glom (game) dan Nobex Radio Companion (siaran radio favorit).



Lanjut ah...

Operator 3 Gandeng Sentra Ponsel

JAKARTA – PT Hutchinson CP Telecom Indonesia (HCPTI), operator 3, memperluas poin aplikasi untuk calon pelanggan pascabayar di 35 outlet Sentra Ponsel se-Jabodetabek. “Kami bekerja sama dengan Sentra Ponsel untuk mempermudah pendaftaran pelanggan 3 pascabayar,” kata Chief Commercial Officer PT HCPTI Suresh Reddy dalam keterangan resminya, Selasa (27/10).

Pelanggan cukup mengisi aplikasi dan menunjukkan kartu identitas untuk mendapatkan persetujuan instan dengan pembayaran melalui auto debit kartu kredit Visa dan Master. Selain itu, 3 memberikan diskon tagihan Rp 100 ribu per bulan untuk pemakaian sesama 3, gratis nomor cantik, gratis internet sebesar 1 MB per hari, gratis Facebook melalui SMS atau GPRS, tarif telepon Rp 399 per menit ke operator lain, dan SLI murah dengan kode akses 01089.
Operator yang kini melayani 6,4 juta pelanggan ini juga bekerja sama dengan distributor Nokia, Parastar, untuk memberi fasilitas cicilan 0% serta merchandise untuk setiap pembelian Nokia seri 2323, 2330, 2700, dan 6303. “Kami akan terus berinovasi demi memberikan fasilitas komunikasi terbaik dan ekonomis,” kata Suresh.


Lanjut ah...

Operator 3 Gandeng Sentra Ponsel

JAKARTA – PT Hutchinson CP Telecom Indonesia (HCPTI), operator 3, memperluas poin aplikasi untuk calon pelanggan pascabayar di 35 outlet Sentra Ponsel se-Jabodetabek. “Kami bekerja sama dengan Sentra Ponsel untuk mempermudah pendaftaran pelanggan 3 pascabayar,” kata Chief Commercial Officer PT HCPTI Suresh Reddy dalam keterangan resminya, Selasa (27/10).

Pelanggan cukup mengisi aplikasi dan menunjukkan kartu identitas untuk mendapatkan persetujuan instan dengan pembayaran melalui auto debit kartu kredit Visa dan Master. Selain itu, 3 memberikan diskon tagihan Rp 100 ribu per bulan untuk pemakaian sesama 3, gratis nomor cantik, gratis internet sebesar 1 MB per hari, gratis Facebook melalui SMS atau GPRS, tarif telepon Rp 399 per menit ke operator lain, dan SLI murah dengan kode akses 01089.
Operator yang kini melayani 6,4 juta pelanggan ini juga bekerja sama dengan distributor Nokia, Parastar, untuk memberi fasilitas cicilan 0% serta merchandise untuk setiap pembelian Nokia seri 2323, 2330, 2700, dan 6303. “Kami akan terus berinovasi demi memberikan fasilitas komunikasi terbaik dan ekonomis,” kata Suresh.


Lanjut ah...

Broadband Indosat Berkecepatan 21 Mbps

JAKARTA – Indosat mengklaim, layanan 3.5G Broadband-nya berhasil menembus kecepatan download data hingga 21 megabit per detik (Mbps), dan kecepatan upload 5,8 Mbps. Prestasi tersebut dicapai dalam ujicoba yang dilakukan pada pertengahan Oktober 2009.

“Ini merupakan salah satu inovasi terbaru kami bagi pelanggan 3.5G Indosat dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan 3.5G, yang manfaatnya akan dirasakan pelanggan secara bertahap,” kata Chief Marketing Officer Indosat Guntur S Siboro di Jakarta, Selasa (27/10).

Sebelumnya, layanan 3.5G Broadband Indosat menggunakan akses high speed downlink packet access (HSDPA) dengan kecepatan akses downlink hingga 14,4 Mbps dan uplink 1,4 Mbps.

Menurut Guntur, berhasilnya uji coba tersebut memungkinkan pelanggan mengakses berbagai aplikasi/konten (messaging, social networking, streaming, dan sebagainya) melalui media internet lebih mudah, lebih cepat dan full mobility. Pelanggan di area Jabodetabek, bisa menikmati layanan ini pada akhir 2009.

Layanan 3.5G Indosat saat ini melayani 26 kota di Indonesia dengan jumlah pelanggan sekitar 500 ribu.



Lanjut ah...

Broadband Indosat Berkecepatan 21 Mbps

JAKARTA – Indosat mengklaim, layanan 3.5G Broadband-nya berhasil menembus kecepatan download data hingga 21 megabit per detik (Mbps), dan kecepatan upload 5,8 Mbps. Prestasi tersebut dicapai dalam ujicoba yang dilakukan pada pertengahan Oktober 2009.

“Ini merupakan salah satu inovasi terbaru kami bagi pelanggan 3.5G Indosat dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan 3.5G, yang manfaatnya akan dirasakan pelanggan secara bertahap,” kata Chief Marketing Officer Indosat Guntur S Siboro di Jakarta, Selasa (27/10).

Sebelumnya, layanan 3.5G Broadband Indosat menggunakan akses high speed downlink packet access (HSDPA) dengan kecepatan akses downlink hingga 14,4 Mbps dan uplink 1,4 Mbps.

Menurut Guntur, berhasilnya uji coba tersebut memungkinkan pelanggan mengakses berbagai aplikasi/konten (messaging, social networking, streaming, dan sebagainya) melalui media internet lebih mudah, lebih cepat dan full mobility. Pelanggan di area Jabodetabek, bisa menikmati layanan ini pada akhir 2009.

Layanan 3.5G Indosat saat ini melayani 26 kota di Indonesia dengan jumlah pelanggan sekitar 500 ribu.



Lanjut ah...

Selasa, 27 Oktober 2009

XL Anugrahi 5 Pemenang IB Award

JAKARTA – PT Excelcomindo Pratama Tbk (EP) menganugerahkan penghargaan Indonesia Berprestasi Award (IB Award) 2009 pada lima orang dengan kategori berbeda. Yakni, kategori pendidikan, wirausaha, sosial kemasyarakatan (sosmas), ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan seni budaya.

Mereka yang menerima penghargaan itu adalah Denny Hidayati untuk kategori pendidikan, Susi Pudjiastuti (wirausaha), Bambang Suwerda (sosmas), Camelia Panatari (iptek), dan Dynand Fariz (sosbud). Penerima penghargaan itu telah melewati proses seleksi dari 1.214 kandidat. Mereka mendapat hadian trofi dan uang tunai senilai total Rp 175 juta.

“Mereka dengan tekun dan tanpa pamrih mencurahkan seluruh daya, upaya, usaha, dan bahkan mengorbankan harta benda untuk mengatasi persoalan sosial yang dihadapi masyarakat,” kata Direktur Corporate Service PT EP Joris de Fretes saat pemberian anugerah IB Award di Jakarta, Senin (23/10).

Joris de Fretes mengatakan, para penerima penghargaan itu telah mendedikasikan diri untuk mengurai dan menemukan jalan keluar terhadap berbagai persoalan sosial di tengah masyarakat. Hasil karya dan usaha mereka secara nyata terbukti mampu mengatasi sebagian persoalan yang ada.




Lanjut ah...

IM2 Dukung Penerapan Open Source di Indonesia

JAKARTA– PT Indosat Mega Media (IM2) mendukung penerapan Open Source di Indonesia. Saat ini, IM2 telah menggunakan aplikasi maupun operating system berbasis open source sebesar 50% dari total jumlah server perusahaan. Dukungan IM2 terhadap open source juga diwujudkan dengan partisipasi IM2 di acara Global Conference on Open Source (CGOS), pertemuan tingkat dunia mengenai open source di Jakarta pada 26–27 Oktober 2009.

“IM2 akan terus mendukung perkembangan open source di Indonesia sehingga pemanfaatan komputer akan meningkat seiring dengan semakin mudah dan murahnya aksesibilitas melalui open source,” ujar Direktur Utama IM2 Indar Atmanto di Jakarta, Senin (26/10).

Pada ajang CGOS yang dibuka Menkominfo Tifatul Sembiring dan dihadiri Duta Besar Brazil untuk Indonesia Edmundo Sussumu Fujita itu, IM2 menyediakan akses internet gratis menggunakan teknologi WiFi berkecepatan 2 Mbps. IM2 juga menyediakan internet café lengkap dengan lima notebook bersistem operasi open source.

Aplikasi maupun operating system berbasis open source sudah lama diimplementasikan di IM2, bahkan sejak IM2 berdiri pada 2000. Sejumlah aplikasi open source penting yang digunakan IM2 antara lain Top Up System, Payment Gateway, Portal Kongkoow, i-Pay, Corporate Email, Web Server, dll. “Pilihan terhadap open source tidak hanya pada masalah biaya yang lebih hemat, namun juga pada pilihan support yang lebih luas dalam bentuk konsultasi maupun advise dari pihak ketiga. Bahkan portal Kongkoow dan i-Pay kami sudah 100% open source,” jelas Head of IT Operation IM2 Syaiful Anwar.

Ke depan, IM2 akan terus menggalakkan pemakaian open source seiring dengan makin banyaknya pilihan dan alternatif aplikasi maupun operating system berbasis open source. “IM2 akan terus update terhadap perkembangan IT terkini dengan motivasi untuk menghadirkan internet yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat. Penggunaan open source merupakan salah satu di antaranya,” kata Indar.


Lanjut ah...

100 Pemda Siap Migrasi ke Open Source

MENKOMINFO: 2011, SELURUH INSTANSI PEMERINTAH PAKAI IGOS

JAKARTA - Depkominfo dan Kementerian Ristek bertekad, sampai akhir 2010 tak ada lagi instansi pemerintah yang menggunakan peranti lunak ilegal. Kini ada seratusan pemerintah daerah (pemda) yang mengunakan peranti lunak berbasis open source yang gratis.

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring, Asisten Deputi IT Development Kementrian Negara Ristek Kemal Prihatman, Dirjen Aplikasi dan Telematika (Aptel) Depkominfo Ashwin Sasongko, dan Direktur Direktorat General of ICT Applications Depkominfo Lolly Amalia Abdulah pada acara Global Conference Open Source (GCOS), di Jakarta, Senin (26/10).

Acara bertaraf internasional ini dihadiri puluhan praktisi open source dari berbagai negara, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brasil, India, Jerman, dan Austria.

“Kami sudah berkomitmen sejak 2005 untuk menggunakan open source. Di antaranya lewat Surat Edaran Menkominfo yang disusul Surat Edaran Menteri Negara PAN (Pemberdayaan Aparatur Negara) pada Maret 2009,” kata Tifatul.

Gerakan penggunaan open source dengan produk nasional bernama Indonesia Goes to Open Source (IGOS) telah dicanangkan oleh lima kementrian. Yakni, Kementerian Ristek, Depkominfo, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Kementerian Negara PAN dan Departemen Pendidikan Nasional. Deklarasi itu dikumandangkan pada 30 Juni 2004.

Pada tahun ini, Kementerian PAN menerbitkan Surat Edaran No 1/2009 yang mewajibkan seluruh instansi pemerintah dari pusat hingga daerah harus bermigrasi ke sistem terbuka ini. Dalam Surat Edaran itu disebutkan, perpindahan ke open source itu seluruhnya akan terealisasi pada Desember 2011.

Meski demikian, Tifatul menyadari, tak mudah 'memaksa' departemen dan pemda menggunakan open source. Oleh karena itu, pelaksanaannya dilakukan bertahap dan diharapkan seluruh instansi pemerintah telah bermigrasi ke open source pada 2011.

"Secara bertahap kami akan meminta semua instansi pemerintah menggunakan open source. Kami yakin implementasi ini akan terealisasi sesuai rencana, pada Desember 2011," kata Tifatul.

Hingga saat ini, Tifatul belum mendapatkan laporan mengenai jumlah departemen dan pemda yang sudah memakai open source. “Ada beberapa departemen yang sudah mengadopsi sistem operasi open source ini, seperti Kementerian Ristek, Depkominfo, Depkum HAM, dan Kementerian PAN," kata dia.

Menurut Lolly Amalia Abdulah, kini sudah ada sekitar 100 lebih pemda yang mengajukan permohonan untuk menggunakan open source. Bahkan, menurut Ashwin Sasongko, ada 501 pemda yang akan beralih ke open source. Namun, kendala yang dihadapi saat ini masih seputar infrastruktur dan kemampuan SDM. Akan tetapi, baik Lolly maupun Ashwin, tidak mengetahui berapa jumlah pastinya.

"Bersama Kementerian Ristek kami mengadakan pelatihan SDM-nya. Untuk saat ini kami bantu dulu mengoperasikan software untuk perkantoran, karena memang itu yang lebih banyak digunakan," jelas Lolly. Pemerintah menganggarkan sekitar Rp 3,5 miliar untuk memfasilitasi instansi yang akan bermigrasi ke open source.

Kemal Prihatman mempertegas, sekarang sudah lebih dari 100 pemda yang minta bermigrasi ke open source. Sebagian pemda sudah dalam proses training dan penganggaran. Pemda-pemda tersebut antara lain adalah Pekanbaru, Aceh, Gorontalo, dan Bengkulu.

Menurut Kemal, instansi pemerintah memang harus menggunakan software berbasis open source karena lebih efisien dan hemat anggaran. “Secara teoritis, penggunaan open source dapat menghemat sampai 40% dibanding penggunaan peranti lunak berbayar atau proprietary software. Di Ristek, kenyataannya, penggunaan open source bisa menghemat sampai 60%,” kata Kemal.

Ashwin mengatakan, walaupun software berplatform open source tersedia secara gratis, pengembang aplikasi tetap akan mendapatkan keuntungan dari jasa training, buku, sampai maintenance. “Ini seperti beli air dalam kemasan. Airnya gratis, tapi pembeli harus membayar botol dan biaya distribusinya hingga membeli dispenser,” kata Ashwin.

Sementara itu, dalam diskusi yang berlangsung di GCOS, Executive Director at the Center for Internet and Society (CIS) India Sunil Abraham menegaskan, pemerintah harus berani memberikan arahan kebijakan dan standardisasi dalam penerapan open source di lingkungan pemerintahan. “Cara itu telah dilakukan di India,” kata dia.

Sedangkan praktisi teknologi informasi (TI) Onno W Purbo mengatakan, masyarakat Indonesia harus mengeluarkan uang US$ 500 untuk membayar software dan aplikasi standar yang berbayar. Bila penjualan komputer (PC) setahun sebanyak 2,5 juta unit, dan sekitar 70 ribu di antaranya menggunakan software dan aplikasi standar yang berbayar, berarti dana yang harus dibelanjakan untuk peranti lunak proprietary sebesar US$ 35 juta atau Rp 350 miliar per tahun.

“Dengan kondisi seperti ini, open source dapat menjadi solusi untuk mengatasi belanja TI yang besar itu,” jelas Onno.

Menteri Ristek Suharna Surapranata yang diwakili deputinya, Engkos Koswara, menambahkan, sistem operasi open source menawarkan banyak keuntungan. "Dari sisi keamanan, misalnya, open source jauh lebih aman ketimbang software berlisensi yang biasanya rentan serangan," kata Engkos.



Lanjut ah...

Senin, 26 Oktober 2009

Depkominfo Gelar Tender Internet di 5.748 Kecamatan

TIFATUL SEMBIRING TARGETKAN 25 RIBU DESA KRING

JAKARTA – Depkominfo menggelar tender untuk penyedia akses internet di seluruh kecamatan di Indonesia. Sebanyak 25 peserta tender akan memperebutkan 11 paket pada 5.748 kecamatan di 32 provinsi. Nilai proyek itu pada tahun pertama sebesar Rp 370,57 miliar.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto dalam siaran pers, Minggu (25/10).

Sementara itu, Menkominfo Tifatul Sembiring mengumandangkan program 25 ribu desa berdering dalam program 100 harinya. "Target saya dalam program 100 hari ini setidaknya 25.000 desa di seluruh Indonesia akan berdering. Selain itu, Presiden SBY juga meminta saya agar menyelesaikan program lainnya, yaitu 100 desa 100 komputer," kata Tifatul usai acara Pesta Blogger 2009 di Jakarta, Sabtu (24/10).

Program 25 desa berdering itu tak lain adalah rencana program Telkomsel yang sudah dicanangkan sejak bulan lalu, yakni untuk merampungkan pembangunan telepon perdesaan dalam kerangka Universal Service Obligation (USO). Dalam program USO, Telkomsel memang mendapat jatah membangun jaringan telepon di 25.056 desa terpencil. Sejak bulan lalu, Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno telah menyelesaikan pembangunan jaringan telepon di 10 ribu desa.

Tender Internet

Depkominfo melalui Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan (BTIP) Ditjen Postel, pada 21 Oktober 2009 telah menerima sebanyak 25 peserta prakualifikasi tender USO untuk penyediaan pusat layanan jasa akses internet kecamatan. Jumlah itu telah menyusut dari peserta yang sebelumnya mendaftarkan diri sebanyak 50 calon peserta.

“Di antara peserta tender internet kecamatan itu adalah pemenang tender USO, yakni PT Telkomsel dan PT Indonesia Comnet Plus (Icon+), dan pemenang tender BWA (Broadband Wireless Access),” kata Gatot.

Menurut Gatot, keikutsertaan para pemenang tender USO dan BWA itu tidak dilarang, selama mereka memiliki izin penyelenggara jasa akses internet. Dalam proses seleksi selanjutnya, Panitia Tender akan menilai tingkat kemampuan dan dukungan keuangan dari masing-masing peserta. Pada tender internet kecamatan ini, peserta juga boleh membentuk konsorsium.

Pemenang tender BWA yang ikut tender internet kecamatan ini adalah PT Berca Hardayaperkasa, PT Indosat Mega Media, PT Jasnita Telekomindo, PT Telkom, konsorsium PT Rajahasa Media dan Internet. “Selain itu PT Pos Indonesia juga ikut, dan hal itu dimungkinkan karena PT Pos Indonesia memang miliki izin penyelenggara jasa akses internet,” kata Gatot.

Setelah masa pendaftaran (30 September - 20 Oktober 2009), Panitia Tender dari BTIP sedang mengevaluasi dokumen peserta (22 - 27 Oktober 2009). Setelah itu, Panitia akan mengumumkan hasil pra kualifikasi. “Seluruh rangkaian proses tender ini akan rampung sebelum akhir November 2009,” kata Gatot.

Dengan rampungnya tender internet kecamatan dalam rangka USO ini, lanjut Gatot, Depkominfo berarti bisa menggelar pembangunan telepon perdesaan dalam kerangka USO di 31.824 ribu desa (desa berdering) dan program desa pintar yang berbasis internet. Tender program desa berdering dalam rangka USO itu telah dimenangkan PT Telkomsel dan PT Icon+.

Sedangkan, program desa pintar bagi 5.748 kecamatan di seluruh Indonesia, menurut Gatot, diharapkan rampung pada 2010. Lokasinya adalah di lokasi strategis, yang mudah diakses, dekat dengan lembaga pemerintahan, pendidikan dan lain-lain. Layanan akses internet USO ini dapat digunakan menjadi tempat pengenalan internet dan komputer guna meningkat produktivitas dan pemanfaatan untuk peningkatan ekonomi.



Lanjut ah...

Telkomsel Tawarkan Paket Hemat BlackBerry

JAKARTA – Telkomsel akhirnya merilis BlackBerry Gemini seri Curve 8520 dengan harga Rp 3,5 juta. Pada kesempatan itu pula, operator terbesar di Tanah Air tersebut meluncurkan dua Paket Hemat BlackBerry, yakni BlackBerry Business dan BlackBerry Lifestyle.

Vice President Channel Management Telkomsel Gideon Eddie Purnomo menjelaskan, untuk layanan komplit (BlackBerry Internet Service/BIS) yang meliputi browsing (tanpa streaming), chat, jejaring sosial, dan email, tarifnya adalah Rp 8 ribu untuk harian, Rp 50 ribu (minguan), dan Rp 180 ribu (bulanan).

“Selain itu, kami punya paket BlackBerry Business untuk mereka yang hanya ingin chat dan email. Tarif harian Rp 5 ribu, mingguan Rp 28 ribu dan bulanan Rp 65 ribu. Khusus untuk bulanan, tarif bulan berikutnya adalah Rp 80 ribu,”kata Gideon di Jakarta, Jumat (23/10).

Untuk pelanggan yang menyukai layanan chatting dan akses jejaring sosial saja, lanjut Gideon, Telkomsel juga menyediakan BlackBerry Lifestyle. Tarifnya lebih murah lagi. Yakni, tarif harian Rp 3 ribu, mingguan Rp 20 ribu dan bulanan Rp 50 ribu. “Khusus untuk bulanan, tarif Rp 50 ribu itu hanya berlaku pada bulan pertama saja. Tarif pada bulan selanjutnya adalah Rp 65 ribu.

Di samping itu, lanjut Gideon, Telkomsel juga menyediakan potongan tarif sebesar 50% bagi pelanggan yang mengaktifkan layanan BlackBerry-nya selama empat bulan berturut-turut. “Diskon sebesar 50% itu diberikan pada bulan kelima dan keenam,” kata Gideon.

Target 200 Ribu

Gideon mengatakan, saat ini pelanggan BlackBerry Telkomsel telah mencapai 180 ribu atau naik 500% dibanding posisi awal 2009. Dengan kehadiran Gemini dan Paket Hemat BlackBerry, pihaknya yakin, hingga akhir tahun ini, pelanggan BlackBerry Telkomsel bakal melampuai 200 ribu. “Dua ratus ribu itu target kami. Tapi kami yakin bisa lebih, meski tinggal dua bulan lagi,” kata dia.

Dia menjelaskan, dari total 180 ribu pelanggan BlackBerry tersebut, 60% di antaranya berdomisili di Jabodetabek. Sisanya, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sedangkan pemesan (preorder) Gemini Telkomsel sejauh ini sudah mencapai 3.000 unit.

Meski jumlah pelanggan BlackBerry terus bertambah, Gideon menjamin, hal itu tak akan mengganggu kinerja jaringan Telkomsel. "Sebab besar bandwidth BlackBerry yang langsung terhubung ke server RIM di Kanada link 100 megabit per detik (Mbps). Dari jumlah itu, baru 65% kapasitas yang terpakai. Jadi, ‘jalannya’ masih sangat longgar," jelas dia.

Selain itu, lanjut Gideon, jaringan Telkomsel saat ini didukung 29 ribu base transceiver station (BTS). Hingga akhir tahun ini, jaringan Telkomsel akan menjangkau seluruh desa di Tanah Air melalui program Universal Service Obligation (USO).


Lanjut ah...

Telkom Revitalisasi Bisnis Tradisional

JAKARTA layanan wireline yang berbasis public switch telephone network (PSTN) sedang menghadapi fase menurun (decline) seiring berubahnya gaya hidup (lifestyle) masyarakat. Ini mendorong Telkom untuk merevitalisasinya demi mempertahankan bisnis tradisional itu.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Rinaldi Firmansyah mengatakan, beberapa langkah yang dilakukan antara lain adalah dengan mengoptimalkan jaringan saluran kabel tetap (fixed wireline), menyeleraskan layanan telepon kabel dan layanan seluler, fixed wireless access (FWA), dan memisahkan FWA (Telkom Flexi) sebagai unit bisnis tersendiri. Langkah lain adalah dengan merampingkan portofolio anak perusahaan (streamline subsidiary portfolio).

“Ini dilakukan untuk menjaga pertumbuhan kompetitif Telkom secara berkesinambungan,” kata Rinaldi Firmansyah saat Grand Launch New Telkom Indonesia di Jakarta, Jumat (23/10).

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia menambahkan, jumlah pelanggan telepon tetap (telepon rumah) saat ini masih tetap sekitar 8,7 juta satuan sambungan telepon (SST). Jumlah ini relatif tidak bertambah sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, pemakaian pulsanya cenderung menurun. Penurunan tersebut disebabkan gaya hidup masyarakat sekarang yang cenderung mobile.

“Itulah sebabnya pertumbuhan seluler dan FWA meningkat tajam, yaitu karena mengikuti lifestyle masyarakat tadi,” kata Eddy Kurnia.

Perubahan gaya hidup masyarakat, menurut Rinaldi, telah memaksa Telkom melakukan transformasi bisnis. Ini merupakan sesuatu yang tidak terelakkan. Transformasi itu menetapkan bisnis Telkom tidak lagi sekadar layanan telekomunikasi, tapi layanan berbasis telecommunication, information, Media, and edutainment (TIME).

“Perayaan hari jadi Telkom ke 153 ini memang berbeda. Malam ini merupakan pengukuhan transformasi bisnis Telkom dari yang semula hanya InfoCom menjadi TIME,“ kata Rinaldi.

Telkom, lanjut Rinaldi, akan berusaha keras menghadirkan layanan TIME ke seluruh rumah tangga maupun korporasi di Indonesia. “Ini sejalan dengan positioning baru Telkom ‘Life Confident’ dan tagline ‘the World in Your Hand’ yang bermakna keahlian dan dedikasi kami pada kemajuan akan memberikan keyakinan bagi semua pelanggan kami untuk mendukung kehidupan mereka di mana pun mereka berada,” terang dia.

Upaya yang dilakukan untuk menahan laju penurunan penggunaan telepon rumah telah dilakukan manajemen Telkom dengan membuat program paket tagihan tetap (PTT), undian poin reward dan secara bertahap yang dijadikan vehicle untuk jaringan broadband access Speedy. “Upaya tersebut menunjukkan perbaikan pertumbuhan yang positif meskipun masih ditingkatkan,” kata dia.

Industri Konten Lokal

Dalam kesempatan sama, Rinaldi menerangkan upaya Telkom untuk menahan laju industri kreatif agar tidak kabur ke luar negeri. Oleh karena itu, Telkom menyelenggarakan Indigo Award.

Penghargaan ini diberikan kepada insan industri kreatif digital Indonesia. Industri kreatif dinilai dari seluruh kategori, yang berhasil dan memberikan manfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan dapat mendorong serta menciptakan peluang bisnis baru.

Para penerima Indigo Awards adalah mereka yang telah diseleksi melalui program-program Indigo Fellow, Indigo Fellowship, TESCA (Telkom Smart Campus), Indigo Music Awards dan Lomba Cipta Lagu dan Lirik Muslim.

“Siapa lagi kalau bukan kita untuk menahan mereka agar tetap berkiprah di Tanah Air. Jangan sampai, orang Indonesia terpaksa harus ke Singapura agar inovasinya mendapatkan apresiasi baik,” kata dia.

Padahal, lanjut Rinaldi, industri kreatif diyakini bisa menumbuhkan kembali perekonomian nasional, selain kembali mengangkat budaya Indonesia untuk lebih dikenal masyarakat internasional.

Pasar dan sumber daya manusia (SDM) pada industri kreatif di Tanah Air sangat besar, yaitu sekitar 47% dari penduduk Indonesia. Industri kreatif juga diprediksi menciptakan lapangan kerja sekitar 5,4 juta lapangan kerja serta berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 6,3%.


Lanjut ah...

Jumat, 23 Oktober 2009

Windows 7 Bisa Tingkatkan Penjualan PC

JAKARTA – Microsoft secara resmi meluncurkan Windows 7 untuk menggantikan sistem operasi sebelumnya, Vista maupun XP. Sistem operasi ini ditawarkan dengan harga Rp 900 ribu hingga Rp 3,5 juta, tergantung tipenya.
Chief Executive Officer (CEO) PT Microsoft Indonesia Faycal Bouchlagem mengatakan, peresmian Windows 7 dilakukan secara serentak di seluruh dunia. Sistem operasi ini tidak hanya dibekali berbagai fitur dan kemampuan, juga akan memberikan stimulus bagi perkembangan industri teknologi informasi (TI) di Indonesia.
“Indonesia adalah pasar penting bagi Microsoft. Oleh karena itu, nantinya kami tidak akan lagi membicarakan tentang Cina (Tiongkok), India atau Brasil, tapi Indonesia,” kata Faycal di Jakarta, Kamis (22/10).
Hadir dalam peluncuran Windows 7 yang juga dilakukan serentak dengan Windows Mobile, antara lain Country Manager Acer Indonesia Jason Lim, Country Manager Intel Indonesia Budi Wahyu Jati, dan Managing Director Personal System Group HP Indonesia Megawaty Khie.
Jason Lim menyebut Windows 7 sebagai sistem operasi komputer yang terbaik yang dimiliki Microsoft. "Sistem operasi ini bisa menciptakan lonjakan permintaan di pasar komputer. Lihat saja dari demo yang ditampilkannya. Kami menyambut Windows 7 ini dengan positif," kata Jason.
Sedangkan Megawaty Khie –yang sebelum loncat ke HP Indonesia pernah menjadi direktur PT Microsoft Indonesia dan managing director Dell Indonesia -- mengatakan, pihaknya berharap dengan kehadiran Windows 7 akan memperluas pasar PC Indonesia.
“Kami sudah bekerja sama dengan Microsoft untuk Windows 7 ini sejak dua tahun lalu. Jadi kami yakin, sistem operasi ini bisa memperluas pasar PC,” kata Megawaty.
Secara umum, ada banyak ulasan tentang kehebatan Windows 7 ini dibandingkan pendahulunya, Vista atau pun XP. Windows 7 lebih cepat, lebih ringan, lebih komplet dan dilengkapi berbagai fitur baru. Kehadirannya akan mengobati ‘luka’ akibat lemotnya komputer saat beralih menggunakan atau memilih Vista, yang baru dua tahun diluncurkan.
"Kalau ada yg kecewa dengan Vista, semoga ini bisa mengobati kekecewaan tersebut," kata Faycal.
Meski demikian, pengguna komputer yang sudah terlanjur membeli dan meng-install Vista tidak bisa otomatis meng-upgrade sistem operasinya ke Windows 7, melainkan harus bayar. Soal harga, Microsoft membandrolnya dengan harga US$ 199,99 (Rp 1,2 juta) untuk Windows 7 Home Premium atau US$ 119,99 (Rp 1,2 juta) untuk upgrade dari Vista ke Windows 7.
Sementara itu, Windows Client Product Manager Microsoft Indonesia Lukman Susetio mengatakan, Windows 7 menawarkan empat varian, yakni Home Basic, Home Premium, Profesional, dan Ultimate. Harganya berkisar antara Rp 900 ribu sampai 3,5 juta. “Untuk yang Ultimate, harganya sekitar Rp 2-3,5 juta,” kata dia.
Faycal menambahkan, tidak ada perbedaan harga Windows 7 antara di negara maju dan negara berkembang. “Perbedaan harga lebih pada segmennya. Misalnya, untuk segmen pelajar, perusahaan besar atau pemerintahan,” kata dia.
Mengenai kehebatan Windows 7 juga dijelaskan Platform Strategy Manager Microsoft Indonesia Irving Hutagalung dan IT Product Manager Microsoft Indonesia Narendra Wicaksono. Windows 7 ini memberikan keamanan karena ada fitur Windows Defender yang meminta persetujuan hingga tiga kali kepada pemiliknya sebelum menjalankan sebuah program.
Windows 7 juga memberikan pilihan konsumsi baterai dengan dua opsi balance atau power saver. Ada juga fitur Search yang bisa diakses lewat menu Start, sehingga pengguna tak perlu menelusuri fitur All Program atau Explorer untuk mencari file atau program di komputer.
Selain itu, fitur layar sentuh jug atelah dimasukkan dalam Windows 7 dan tersedia pada PC dengan layar sentuh. Berbagi file antar-PC juga lebih mudah karena ada fitur Home Group. Fitur Parental Control untuk mengelola akses komputer oleh anak-anak, baik waktu maupun program dan aplikasinya.




Lanjut ah...

Windows 7 Bisa Tingkatkan Penjualan PC

JAKARTA – Microsoft secara resmi meluncurkan Windows 7 untuk menggantikan sistem operasi sebelumnya, Vista maupun XP. Sistem operasi ini ditawarkan dengan harga Rp 900 ribu hingga Rp 3,5 juta, tergantung tipenya.
Chief Executive Officer (CEO) PT Microsoft Indonesia Faycal Bouchlagem mengatakan, peresmian Windows 7 dilakukan secara serentak di seluruh dunia. Sistem operasi ini tidak hanya dibekali berbagai fitur dan kemampuan, juga akan memberikan stimulus bagi perkembangan industri teknologi informasi (TI) di Indonesia.
“Indonesia adalah pasar penting bagi Microsoft. Oleh karena itu, nantinya kami tidak akan lagi membicarakan tentang Cina (Tiongkok), India atau Brasil, tapi Indonesia,” kata Faycal di Jakarta, Kamis (22/10).
Hadir dalam peluncuran Windows 7 yang juga dilakukan serentak dengan Windows Mobile, antara lain Country Manager Acer Indonesia Jason Lim, Country Manager Intel Indonesia Budi Wahyu Jati, dan Managing Director Personal System Group HP Indonesia Megawaty Khie.
Jason Lim menyebut Windows 7 sebagai sistem operasi komputer yang terbaik yang dimiliki Microsoft. "Sistem operasi ini bisa menciptakan lonjakan permintaan di pasar komputer. Lihat saja dari demo yang ditampilkannya. Kami menyambut Windows 7 ini dengan positif," kata Jason.
Sedangkan Megawaty Khie –yang sebelum loncat ke HP Indonesia pernah menjadi direktur PT Microsoft Indonesia dan managing director Dell Indonesia -- mengatakan, pihaknya berharap dengan kehadiran Windows 7 akan memperluas pasar PC Indonesia.
“Kami sudah bekerja sama dengan Microsoft untuk Windows 7 ini sejak dua tahun lalu. Jadi kami yakin, sistem operasi ini bisa memperluas pasar PC,” kata Megawaty.
Secara umum, ada banyak ulasan tentang kehebatan Windows 7 ini dibandingkan pendahulunya, Vista atau pun XP. Windows 7 lebih cepat, lebih ringan, lebih komplet dan dilengkapi berbagai fitur baru. Kehadirannya akan mengobati ‘luka’ akibat lemotnya komputer saat beralih menggunakan atau memilih Vista, yang baru dua tahun diluncurkan.
"Kalau ada yg kecewa dengan Vista, semoga ini bisa mengobati kekecewaan tersebut," kata Faycal.
Meski demikian, pengguna komputer yang sudah terlanjur membeli dan meng-install Vista tidak bisa otomatis meng-upgrade sistem operasinya ke Windows 7, melainkan harus bayar. Soal harga, Microsoft membandrolnya dengan harga US$ 199,99 (Rp 1,2 juta) untuk Windows 7 Home Premium atau US$ 119,99 (Rp 1,2 juta) untuk upgrade dari Vista ke Windows 7.
Sementara itu, Windows Client Product Manager Microsoft Indonesia Lukman Susetio mengatakan, Windows 7 menawarkan empat varian, yakni Home Basic, Home Premium, Profesional, dan Ultimate. Harganya berkisar antara Rp 900 ribu sampai 3,5 juta. “Untuk yang Ultimate, harganya sekitar Rp 2-3,5 juta,” kata dia.
Faycal menambahkan, tidak ada perbedaan harga Windows 7 antara di negara maju dan negara berkembang. “Perbedaan harga lebih pada segmennya. Misalnya, untuk segmen pelajar, perusahaan besar atau pemerintahan,” kata dia.
Mengenai kehebatan Windows 7 juga dijelaskan Platform Strategy Manager Microsoft Indonesia Irving Hutagalung dan IT Product Manager Microsoft Indonesia Narendra Wicaksono. Windows 7 ini memberikan keamanan karena ada fitur Windows Defender yang meminta persetujuan hingga tiga kali kepada pemiliknya sebelum menjalankan sebuah program.
Windows 7 juga memberikan pilihan konsumsi baterai dengan dua opsi balance atau power saver. Ada juga fitur Search yang bisa diakses lewat menu Start, sehingga pengguna tak perlu menelusuri fitur All Program atau Explorer untuk mencari file atau program di komputer.
Selain itu, fitur layar sentuh jug atelah dimasukkan dalam Windows 7 dan tersedia pada PC dengan layar sentuh. Berbagi file antar-PC juga lebih mudah karena ada fitur Home Group. Fitur Parental Control untuk mengelola akses komputer oleh anak-anak, baik waktu maupun program dan aplikasinya.




Lanjut ah...

Kartu As Perpanjang Tarif Murah

JAKARTA - Telkomsel kembali memperpanjang program tarif murah bagi pelanggan Kartu As. Dengan membayar Rp 1.000, pelanggan bisa mengirim 500 SMS ke semua operator atau menelepon selama 10 menit. Bahkan dengan Rp 1.000, pelanggan Kartu As dapat menikmati berbagai konten Ridho dan Rhoma Irama, mulai dari ringtone, wallpaper, games, video, dan nada sambung pribadi (NSP).

General Manager Marketing Communications Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan, untuk menikmati paket 500 SMS itu, pelanggan Kartu As cukup mengakses *100# pada pukul 00.00 - 11.00 dan langsung dapat ber-SMS ke seluruh nomor operator yang ada di Indonesia mulai pukul 00.00 - 12.00 waktu setempat. Bahkan, pelanggan bisa memberikan paket SMS murah itu kepada sesama pengguna Kartu As melalui fasilitas Gift SMS.

“Program menelepon dan SMS murah ini akan memberikan penghematan yang signifikan dalam anggaran komunikasi pelanggan,” kata Nirwan di Jakarta, Kamis (22/10).

Sedangkan untuk menikmati paket menelepon bertarif murah, pelanggan cukup bisa menambahkan #1 sebelum nomor tujuan yang diawali dengan 0 bukan +62. “Contohnya, #10812345xxx. Tarif ini berlaku untuk panggilan ke 79 juta pelanggan Telkomsel selama 24 jam,” kata dia.

Program menelepon dan SMS murah serta konten Ridho dan Rhoma Irama bagi pelanggan Kartu As tersebut melengkapi layanan serba Rp 1.000 yang tersedia di akses *100#. Yakni, penggunaan internet 1 MB seharian penuh, SMS konten religi, horoskop, info lowongan pekerjaan, dan lain-lain, serta download ringtone, truetone, dan games.

Nirwan menambahkan, pelanggan juga berkesempatan menikmati bonus 100 SMS per bulan setelah pemakaian 100 SMS (baik SMS ke nomor Telkomsel maupun operator lain). Bonus SMS itu berlaku untuk SMS ke sesama pelanggan Telkomsel. Untuk masa aktif kartu selama 30 hari, pelanggan hanya perlu menelepon atau SMS sekali. Telkomsel juga menanggung pajak pertambahan nilai (PPN) 10% pada setiap pengisian pulsa.

“Seluruh program ini merupakan apresiasi bagi pelanggan selular yang memilih Kartu As. Pelanggan dapat menikmati layanan telekomunikasi berkualitas dengan tarif yang semakin hemat dan terjangkau, serta didukung high performance network yang didukung 29.000 BTS di seluruh Indonesia,” ujar Nirwan.

Lanjut ah...

Kadin Ajak Menkominfo Buat Roadmap TIK

JAKARTA – Menkominfo Tifatul Sembiring ingin segera merealisasikan pembangunan telepon perdesaan dalam kerangka Universal Services Obligation (USO) dalam program kerja 100 harinya. Sementara itu, Kadin Indonesia siap bekerja sama menyiapkan roadmap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia.

Hingga kini, kata Tifatul, baru 46% kecamatan yang dapat mengakses layanan telepon tetap (fixed line) dan baru 69% wilayah yang ter­-coverage layanan telepon seluler. Oleh karena itu, Presiden menginstruksikan agar seluruh desa di Tanah Air bisa mengakses jaringan telekomunikasi paling lambat Desember 2009.

“Ini yang diprioritaskan dalam program kerja 100 hari saya sesuai tugas dari Bapak Presiden. Akhir Desember 2009 atau awal Januari 2010, seluruh desa sudah bisa tersambung,” kata Tifatul usai serah terima jabatan dari Muhammad Nuh di Jakarta, Kamis (22/10).

Sejatinya, pemerintah (Depkominfo) telah menyerahkan tugas untuk membuat seluruh desa ‘kring’ (tersambung dengan jaringan telepon) tersebut kepada PT Telkomsel dan PT Ion+ (anak perusahaan PT PLN). Kedua perusahaan ini yang memenangi tender USO untuk membangun jaringan telekomunikasi di desa-desa yang belum kring itu. Telkomsel mendapat jatah membangun 24.056 desa, dan Ion+ membangun sekitar 9.000 desa.

Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno beberapa waktu lalu telah menyatakan, sekitar 10 ribu desa yang menjadi tanggung jawab Telkomsel sudah kring. Bahkan, sebagian desa itu sudah bisa mengakses internet. Sedangkan desa lainnya, Sarwoto bertekad untuk merampungkannya pada tahun ini juga.

Selain itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga bertekad untuk memperbaiki infrastruktur telekomunikasi, dan meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang pada tahun lalu mencapai Rp 7 triliun.

Secara umum, Tifatul mengingatkan tentang pentingnya sektor telekomunikasi, yang memberikan kontribusi sebesar 15% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Bahkan, trennya pun menunjukkan kenaikan yang signifikan. Ia juga menjanjikan tidak akan mengubah program kerja di lingkungan Depkominfo secara drastis.

Roadmap TIK

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Telekomunikasi, Teknologi, Informasi, dan Penyiaran Anindya Noverdian Bakrie berharap, Menkominfo Tifatul Sembiring bisa segera mengundang Kadin Indonesia untuk membicarakan road map teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, perkembangan penetrasi telepon seluler naik tajam dari 10% menjadi 65% dari jumlah penduduk Indonesia.

“Kini, bahkan, masyarakat mulai menggunakan layanan data. Dalam tiga tahun ke depan, Kadin berharap penetrasinya pun sampai 65%. Karena itu, dari Kadin, kami siap untuk bekerja sama dan bertukar pikiran untuk membangun TIK Indonesia,” kata Anindya, yang juga dirut PT Bakrie Telecom Tbk.

Kebijakan utama yang diharapkan pelaku industri telekomunikasi, kata Anindya, adalah dukungan untuk pengembangan telekomunikasi demi menggerakkan sektor riil, terutama yang dijalankan pelaku usaha kecil menengah (UKM). Alangkah baiknya, dana yang diperoleh pemerintah (PNBP) dari operator, berupa biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi, dikembalikan lagi pada dunia usaha untuk mengembangkan usahanya.

Untuk urusan ini bisa menggandeng lembaga keuangan seperti modal ventura agar dana tersebut tepat pada sasaran program kerja. Selain itu, Depkominfo perlu melakukan sinergi dengan Departemen Pendidikan Nasional yang dipimpin Muhammad Nuh dan MS Hidayat, Ketua Umum Kadin Indonesia, yang kini menjadi Menteri Perindustrian.

Sekjen Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) Dian Siswarini berharap, Menkominfo Tifatul Sembiring bisa mengatalisasi pertumbuhan industri seluler di Indonesia. Perbedaan industri telekomunikasi terletak pada padat modal, teknologi berkembang pesat, dan tidak lepas dari dunia luar (roaming). Dengan memahami profil industri, kebijakan pemerintah bisa menyentuh pada akar masalahnya.

Tidak lupa, menteri pun perlu berkoordinasi dengan Departemen Dalam Negeri agar kasus menara bersama bisa diselesaikan tanpa konflik. Pasalnya, persoalan ini cukup serius dan bisa menghambat penetrasi pasar seluler di Tanah Air.

Lanjut ah...

Kamis, 22 Oktober 2009

Telkom Perkuat Bisnis Satelit

BOGOR – Telkom memercayakan bisnis satelitnya kepada anak usahanya, PT Multimedia Nusantara (Metrasat). Kontribusi pendapatan dari bisnis satelit mencapai Rp 1 triliun.

Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Rinaldi Firmansyah mengatakan, pendapatan dari penyewaan transponder dari satelit milik Telkom itu tidak termasuk yang dipakai group.

“Kalau revenue dari group, kami rahasiakan. Pokoknya, (pendapatan Rp 1 triliun) itu dari luar saja. Sebenarnya besarnya lebih dari Rp 1 triliun,” kata Rinaldi Firmansyah usai meresmikan gedung dan fasilitas Network Operation Center Metrasat di Bogor, Rabu (21/10).

Besarnya revenue karena pelanggan yang memanfaatkan transponder makin beragam. Pelanggannya bukan hanya dari swasta nasional, tapi juga instansi pemerintah, seperti Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sedangkan kegunaannya pun menjadi beragam, di antaranya untuk penyiaran (broadcast), telekomunikasi, komunikasi data, serta alat pemantau gempa dan tsunami.

Menurut Rinaldi, meski layanan komunikasi sudah makin beragam, mulai dari jaringan kabel serat optik hingga telekomunikasi seluler, bisnis satelit masih menjanjikan. Sekali pun seluruh kepulauan Nusantara bakal disatukan oleh kabel serat optik dalam proyek Palapa Ring, satelit masih dibutuhkan. Bukan hanya untuk telekomunikasi, tapi juga penyiaran.

Saat ini, Telkom mengoperasikan dua satelit, yaitu Telkom I dan Telkom 2, masing-masing memiliki 24 unit transponder. Setiap unitnya memiliki kapasitas 36 MHz. Dan, utilisasi seluruhnya sudah penuh.

“Dan, kami sudah menekan MoU (memorandum of understanding) dengan ISS Reshetnev untuk meluncurkan satelit dengan 48 transponder,” kata Rinaldi.

Pilihan pada ISS Reshetnev dari Rusia ini bukan penunjukan langsung, melainkan melalui proses lelang. Perusahaan tersebut mengalahkan pesaingnya dari Amerika Serikat dan Eropa.

Pengadaan satelit terbaru itu diperkirakan menelan investasi sebesar US$ 200 juta. Penambahan satelit tersebut akan memperkuat bisnis Metrasat dalam melayani bisnis Very Small Aperture Terminal (VSAT). Bagi Telkom, kata dia, pengucuran investasi untuk satelit akan terus dilakukan selama bisnis tersebut mendatangkan pendapatan yang signifikan bagi perusahaan.

PT Multimedia Nusantara (Metrasat), kata Direktur Utama Metrasat Alex J Sinaga, bertekad menjadi pilar utama Telkom dalam penyelenggaraan bisnis multimedia satelit melalui VSAT. Metrasat merupakan strategic business unit (SBU) dari Metra Holding yang 100% sahamnya dimiliki Telkom.

"Pelanggan kami datang dari berbagai bidang, meliputi operator telekomunikasi, Pos Indonesia, Departemen Pertahanan, dan Bakosurtanal. Yang terakhir (Bakorsurtanal) sekarang menjadi mitra strategis kami dalam memantau gempa di tanah air,” kata Alex.

Jangkauan layanan Metrasat dibagi dalam 1.500 titik VSAT di 13 area di seluruh Indonesia. Pembangunan titik-titik tersebut terbilang singkat, yaitu sejak diakuisisi Telkom pada 2003. Saat ini, kapasitas bandwidth Metrasat didukung 13 transponder milik satelit Telkom I dan 2 , serta satu satelit asing.

Selain VSAT, anak perusahaan Telkom ini bergerak dibidang telco’s adjacent industries dengan portofolio bisnis meliputi VSAT, e-payment, e-data interchange, software development, IT Managed services, portal, e-commerce, business process outsourching (BPO), directory services, pay TV, dan sebagainya.

Perusahaan di bawah Metrasat adalah PT Finnet Indonesia, PT Sigma Cipta Caraka, PT Indonusa Telemedia (Telkomvision), PT Metranet. Ekspansi bisnis, kata Alex, belum berhenti karena segera membentuk unit bisnis strategis di bisnis IT enterprise support dan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bisnis telco adjacent industries.

Lanjut ah...

HP Buka Service Center di Makassar

JAKARTA - Hewlett Packard (HP) Indonesia mendirikan HP Authorized Service Center (ASC) di Makassar. Keberadaan pusat layanan penjualan dan purna jual itu untuk mendekatkan produk-produk HP kepada konsumen.

“Keberadaan HP ASC memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan strategi pengembangan wilayah pemasaran HP,” kata Managing Director Personal Systems Group HP Indonesia Megawaty Khie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (21/10).

Mega menyebutkan, melalui ASC, pihaknya ingin menghadirkan peace of mind kepada para pelanggan yang telah membeli dan menggunakan produk HP. “Selain itu, kami ingin lebih dekat dengan pelanggan, memahami kebutuhan mereka secara langsung, dan mewujudkan kepuasan pelanggan,” katanya.

Pertumbuhan penjualan consumer notebook di wilayah Makassar pada tahun ini mencapai 120%, sedangkan commercial notebook HP tumbuh 84%. Untuk meningkatkan penjualan, HP juga akan bekerja sama dengan sekolah dan universitas, serta memperhatikan kota Pare-pare dan Palopo.


Lanjut ah...

HP Buka Service Center di Makassar

JAKARTA - Hewlett Packard (HP) Indonesia mendirikan HP Authorized Service Center (ASC) di Makassar. Keberadaan pusat layanan penjualan dan purna jual itu untuk mendekatkan produk-produk HP kepada konsumen.

“Keberadaan HP ASC memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan strategi pengembangan wilayah pemasaran HP,” kata Managing Director Personal Systems Group HP Indonesia Megawaty Khie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (21/10).

Mega menyebutkan, melalui ASC, pihaknya ingin menghadirkan peace of mind kepada para pelanggan yang telah membeli dan menggunakan produk HP. “Selain itu, kami ingin lebih dekat dengan pelanggan, memahami kebutuhan mereka secara langsung, dan mewujudkan kepuasan pelanggan,” katanya.

Pertumbuhan penjualan consumer notebook di wilayah Makassar pada tahun ini mencapai 120%, sedangkan commercial notebook HP tumbuh 84%. Untuk meningkatkan penjualan, HP juga akan bekerja sama dengan sekolah dan universitas, serta memperhatikan kota Pare-pare dan Palopo.


Lanjut ah...

HP Buka Service Center di Makassar

JAKARTA - Hewlett Packard (HP) Indonesia mendirikan HP Authorized Service Center (ASC) di Makassar. Keberadaan pusat layanan penjualan dan purna jual itu untuk mendekatkan produk-produk HP kepada konsumen.

“Keberadaan HP ASC memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan strategi pengembangan wilayah pemasaran HP,” kata Managing Director Personal Systems Group HP Indonesia Megawaty Khie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (21/10).

Mega menyebutkan, melalui ASC, pihaknya ingin menghadirkan peace of mind kepada para pelanggan yang telah membeli dan menggunakan produk HP. “Selain itu, kami ingin lebih dekat dengan pelanggan, memahami kebutuhan mereka secara langsung, dan mewujudkan kepuasan pelanggan,” katanya.

Pertumbuhan penjualan consumer notebook di wilayah Makassar pada tahun ini mencapai 120%, sedangkan commercial notebook HP tumbuh 84%. Untuk meningkatkan penjualan, HP juga akan bekerja sama dengan sekolah dan universitas, serta memperhatikan kota Pare-pare dan Palopo.


Lanjut ah...

Telkomsel Hentikan Peredaran Fress

JAKARTA – Telkomsel menghentikan peredaran Kartu As Fress, kartu prabayar yang dilengkapi layanan mobile advertising untuk para pelanggan. Operator terbesar di Tanah Air itu ingin menyempurnakan business model dengan para pengiklan.

“Untuk sementara, peredaran kartu As Fress kami hentikan dulu. Ini bukan berarti, pelanggan yang ada tidak bisa menggunakan kartunya untuk berkomunikasi,” kata General Manager Marketing Communications Telkomsel Nirwan Lesmana di Jakarta, pekan lalu.

Dia menjelaskan, sejak diluncurkan pertama kali pada September 2008, kini jumlah pelanggan kartu As Fress telah mencapai 1,5 juta. Hanya saja, kartu telepon yang menjadi cikal-bakal layanan mobile advertising itu belum maksimal, terutama dalam merekrut pengiklan.

“Penghentian sementara kartu As Fress ini tidak ada kaitannya dengan pelanggan. Ini murni masalah business model dengan para pengiklan,” kata Nirwan.

Perusahaan yang memanfaatkan telepon seluler (ponsel) sebagai media untuk mengiklankan produknya di Indonesia belum banyak. Dengan demikian, manfaat yang bisa diberikan kepada pelanggan belum optimal.

Pelanggan Kartu As Fress otomatis setuju menerima iklan yang dikirim melalui SMS, MMS atau nada sambung pribadi (NSP). Untuk tahap awal, pelanggan hanya menerima maksimal lima kali (SMS atau MMS) per hari kecuali NSP yang berlaku 24 jam. Sebagai bonusnya, pelanggan akan menerima gratis 100 SMS per bulan.

Meski dihentikan, lanjut Nirwan, bukan berarti Telkomsel menutup rapat peluang untuk menggarap mobile advertising. “Penghentian ini cuma sementara, dan pelanggan kartu As Fress yang kini sekitar 1,5 juta masih tetap kami layani. Tunggu saja versi terbarunya, kami masih kaji business model-nya, kok,” kata dia.



Lanjut ah...

Rabu, 21 Oktober 2009

Telkom Tawarkan Pendi bagi 1.200 Pegawai

JAKARTA – Telkom kembali menawarkan program pensiun dini (pendi) kepada sekitar 1.200 karyawannya. Kepada pegawai yang memenuhi syarat pendi, manajemen memberikan kompensasi yang sangat memadai.

Vice President Public and Marketing Communication PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Eddy Kurnia mengatakan, program pendii ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan agar semakin mampu bersaing. Program yang dimulai Oktober 2009 ini sekaligus kelanjutan dari transformasi bisnis yang dicanangkan pada 16 Oktober lalu, yakni transformasi jumlah dan kompetensi pegawai.

”Transformasi bisnis yang dilakukan Telkom dari perusahaan yang hanya menggeluti bisnis telekomunikasi saja menjadi perusahaan yang bergerak di bidang Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME). Ini tentunya memerlukan kompetensi pegawai yang baru pula,” kata Eddy di Jakarta, Selasa (20/10).

Dalam persaingan industri telekomunikasi yang sangat ketat, lanjut Eddy, Telkom perlu mengantisipasi lingkungan bisnis yang sangat cepat berubah dan sumberdaya yang efisien. Ini semua menjadi pertimbangan yang sangat strategis.

Namun, Eddy tidak menyebutkan berapa besar dana yang disiapkan untuk program pendi kali ini bagi 1.200 orang. ”Total anggarannya tidak bisa kami publikasikan. Tapi, yang jelas, uangnya sudah kami siapkan,” kata Eddy.

Sebagai perbandingan, lanjut Eddy, Pada Maret 2009, sebanyak 1.156 pegawai telah mengambil pendi. ”Dana yang dianggarkan untuk kompensasi bagi pendi 1.156 orang itu sebesar Rp 750 miliar,” kata Eddy.

Sejak tahun 1995 Telkom menawarkan program pensiun dini secara bertahap untuk merampingkan pegawai yang saat ini berjumlah 23.286 orang. Tujuannya adalah agar perusahaan lebih lincah bergerak dalam kompetisi yang semakin tajam seperti saat ini.

Telkom pertama kali menawarkan program pendi pada 1995. Waktu itu sebanyak 5.188 pegawai mengikuti program tersebut. Sejak 2002 hingga 2009, sekitar 12 ribu pegawai telah mengambil program pendi.

Untuk perampingan jumlah karyawan, di samping pendi, Telkom juga melakukan pengurangan pegawai secara reguler, baik pensiun secara normal (telah memenuhi syarat pensiun) maupun pensiun atas permintaan sendiri. Pada 2009, pegawai Telkom yang memasuki masa pensiun secara alamiah sekitar 700 orang.

”Rata-rata pensiun reguler dari 2005 hingga 2009 sekitar 500 orang per tahun,” kata Eddy.

Menurut Eddy, peminat program pendi cukup banyak, tetapi tidak semua pegawai yang mengajukan pendi disetujui. Namun yang jelas program pendi dilakukan secara sukarela. ”Sebagian besar pendi ini diberikan kepada pegawai yang berusia 48 tahun ke atas,” kata dia.

Program pendi yang ditawarkan terdiri atas Golden Shake Hand atau mundur total dari Telkom Group dan Silver Shake Hand atau mundur dari Telkom tapi masih bekerja di Telkom Group. ”Besaran kompensasi antara Golden dan Silver Shake Hand tentu berbeda,” jelas Eddy.

Jumlah pegawai Telkom yang kini mencapai 23.286 orang, menurut Eddy, amat banyak. Dari jumlah itu, ada sekitar 460 orang diperkerjakan atau diperbantukan pada anak perusahaan dan perusahaan lain. ”Kalau dibandingkan dengan perusahaan telekomunikasi lain, pegawai Telkom jumlahnya memang besar,” kata Eddy.

Oleh karena itu, Eddy mengatakan, jumlah karyawan itu secara bertahap akan diseleraskan dengan kondisi perusahaan. Telkom menawarkan pendi hingga dicapai jumlah pegawai yang ideal. ”Tetapi pendi tetap ditawarkan secara sukarela kepada pegawai. Dan, program pendi ini dijadwalkan berlanjut hingga 2011,” kata dia.


Lanjut ah...

Operator 3 Tolak Tambah Frekuensi 3G

JAKARTA – PT Hutchison CP Telecommunications Indonesia (HCPTI), operator 3, tidak berminat membeli frekuensi 3G tambahan sebesar Rp160 miliar. Alasannya, layanan data masih bisa diakomodasi jaringan yang tersedia dan penetrasi handset 3G masih rendah.

Chief Commercial Officer PT HCPTI Suresh Reddy mengatakan, pelanggan data mengalami peningkatan tiga kali lipat sejak promosi internet murah pada Januari 2009. Tapi, jumlah tersebut masih belum signifikan dibanding pelanggan suara dan SMS. Sekarang ini, operator 3 melayani 6,4 juta pelanggan di 3.000 kecamatan dengan dukungan 7300 BTS per Q2 2009.

Pelanggan data, yang merupakan bagian dari total jumlah pelanggan, masih bisa memakai jaringan yang tersedia. Apalagi, kebanyakan dari mereka hanya mengakses internet untuk keperluan dasar saja, seperti email dan browsing.

“Pemikiran kami, masih cukup kalau (layanan) data mempergunakan jaringan yang sudah,” kata dia di Jakarta, Selasa (20/10).

Dengan keputusan PT HCPTI menolak tawaran frekuensi 3G tambahan dari pemerintah itu, berarti operator 3G yang telah menyatakan minat mengambil hak untuk frekuensi 3G tambahan adalah PT Telkomsel, PT Indosat, dan PT Excelcomindo Pratama. Sedangkan PT Natrindo Telepon Seluler, operator Axis, belum memberikan keputusan tentang tawaran pemerintah itu.

Ke depan, ujar dia, operator 3 konsentrasi pada pengembangan dan memperkuat layanan bagi pelanggan di Sumatera dan Jawa. Jumlah pelanggannya sekitar 80% dari total pelanggannya. Di antara kebijakannya dengan menambah BTS menjadi 9000 BTS sampai akhir Desember 2009.

Konsentrasi ini bukan berarti mengabaikan pelanggannya di kawasan timur Indonesia. Pelanggannya itu menyebar di Banjarmasin, Samarinda, Kutai Kertanegara, Balikpapan, Sulawesi Selatan. Dalam waktu dekat akan merambah kota Manado dan Palangkaraya.

Selain itu, pelanggannya akan mendapatkan tarif super murah. Dari penelitiannya ditemukan, masyarakat menilai ekonomis dan keterjangkauan masih menjadi pertimbangan utama untuk memilih operator. Guna memenuhi permintaan tersebut diluncurkan bonus pulsa dobel ke semua operator. Selain memberikan manfaat murah, mekanisme penawaran juga tidak merumitkan pelanggan.

Tarif murah, kata Deputy General Manager Marketing Product PT HCPTI Hermansjah Haryono, menjadi komitmennya. Tarif murah yang ditawarkan operator 3 adalah tanpa disertai berbagai macam persyaratan. Di pasar, ada tiga jenis tarif yang berlaku, murah tapi sulit dimengerti, hanya berlaku pada jam-jam tertentu, dan hanya berlaku ke sesama.


Lanjut ah...

Selasa, 20 Oktober 2009

Indosat Targetkan Kuasai 50% Pasar BlackBerry

JAKARTA - PT Indosat Tbk. menargetkan mampu menguasai 50% pangsa pasar BlackBerry di Indonesia. Saat ini, antara Telkomsel, Indosat, dan XL masing-masing menguasai pangsa pasar sekitar 150 ribu atau sekitar 30%, dan PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) atau operator Axis baru memiliki 10 ribu pelanggan.

"Pada 2010 kami berharap dapat menjadi momentum bagi Indosat untuk semakin meningkatkan penetrasi dan fokus di pasar BlackBerry dan broadband," kata Group Head Strategic Marketing Indosat Fuad Fachroeddin, di Jakarta, seperti dikutip Antara, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, saat ini beberapa operator telah meramaikan pasar BlackBerry di Indonesia, namun pihaknya yakin masih tetap memimpin dalam segmen itu. Oleh karena itu, pihaknya bertekad untuk terus aktif dan inovatif agar pelanggan BlackBerry Indosat terus bertambah dan tidak ‘lari ke lain hati’.
Untuk kepentingan itu, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan layanan BlackBerry bagi semua kalangan. "Intinya semua produk ada pasarnya. Jadi, kami tetap sediakan produk BlackBerry dan layanannya untuk semua jenis, termasuk yang paling ekonomis," kata Fuad.
Sampai 24 Oktober 2009, lanjut Fuad, Indosat masih membuka pemesanan perdana (preorder) untuk BlackBerry Curve 8520 atau yang lebih dikenal dengan BlackBerry Gemini. Handset itu merupakan tipe paling ekonomis untuk memenuhi pasar menengah ke bawah (midle low).
Sampai saat ini jumlah peminat yang melakukan preorder Gemini sudah hampir mencapai 10.000 orang. "Ini menunjukkan besarnya minat masyarakat untuk menggunakan BlackBerry begitu besar," kata dia.
Soal layanan BlackBerry, Indosat sudah merilis tarif termurah, yakni Rp 55 ribu per bulan melalui paket BIS Lite. Dengan paket ini, pelanggan mendapatkan fasilitas di antaranya chatting via BlackBerry Messanger, Yahoo Messanger, Google Talk, Windows Live Messanger, hingga mengakses 10 akun e-mail.
Fuad mengatakan, perbedaan paket ini dengan paket BlackBerry On Demand (BOD) bulanan yang Rp 160 ribu per bulan hanya terletak pada fitur browsing. Pelanggan yang memilih paket Rp 55 ribu, untuk browsing di dunia maya, pelanggan harus terlebih dahulu mengakses melalui browser i-Go. "Untuk browsing pelanggan dikenakan tarif Rp 1 per kilobyte (KB)," kata Fuad.
Indosat sampai saat ini memiliki 140 ribu pelanggan layanan Blackberry. Sampai tutup tahun 2009, operator itu menargetkan jumlah pelanggan Blackberry-nya mencapai 240 ribu.


Lanjut ah...

Senin, 19 Oktober 2009

Telkom Bidik 6.500 Perusahaan

JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengarahkan dan mengembangkan seluruh bisnisnya ke bidang telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). BUMN ini membidik 6.500 perusahaan untuk menjadi pelanggannya.

Demikian dikatakan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah saat memperkenalkan Corporate Identity (logo) baru perusahaan di Jakarta, Jumat (16/10).

“Untuk menjawab tantangan masa depan, Telkom memutuskan melakukan transformasi secara menyeluruh dan mendasar,” kata Rinaldi.

Dia menjelaskan, perubahan yang dilakukan Telkom bersifat fundamental dan menyentuh empat aspek, yaitu bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi, serta human resources. Untuk itu, Telkom juga mengubah logonya menjadi telapak tangan dan sebuah bulatan dengan tulisan Telkom Indonesia.

“Dengan corporate identity yang baru diterapkan budaya (culture) baru, yakni komitmen, spirit, promise, product dan service quality, serta service culture yang sama sekali baru. Untuk tagline-nya juga berubah dari Committed 2U menjadi The World is in Your Hand,” kata dia.

Tranformasi bisnis yang dilakukan Telkom pada 2009 ini merupakan perubahan yang ke sekian kalinya. Terakhir kali Telkom melakukan transformasi pada 2005 di bawah kepemimpinan Kristiono sebagai dirut Telkom.

Sejak 2002-2005 Telkom memasuki lingkungan bisnis baru yang kompetitif sehingga transformasi pada masa itu diarahkan dari Asset-based Company menjadi Customer Centric Company dan bertransformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Saat ini, Telkom sudah melakukan kegiatan jasa telekomunikasi dan informasi sebagai basis bisnis perseroan. Untuk itu, pengembangan perusahaan ke depan diarahkan ke bisnis media dan edutainment.

"Pengembangan bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan citra dan kapasitas perusahaan sebagai perusahaan TIK terkemuka di Tanah Air, bahkan di tingkat regional," katanya.

Meskipun demikian Rinaldi tidak merinci berapa besar nilai investasi yang harus dibelanjakan perusahaan untuk perubahan tersebut. Yang jelas, investasi akan dilakukan bertahap dalam lima tahun ke depan.

"Investasi tinggal meneruskan saja dari belanja modal yang dialokasikan tiap tahun. Selain itu Telkom sudah memiliki infrastruktur, seperti telekomunikasi fixed (kabel), seluler, internet broadband, serat optik, satelit. Ini semua nantinya menjadi dasar transformasi," tegas dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Transformasi Bisnis Telkom yang juga Direktur Enterprise & Whole Sale Telkom Arief Yahya menambahkan, salah satu strategi yang dilakukan dalam mengembangkan bisnis TIME adalah membuat super portal, seperti Yahoo dan Google.

Menurut Arief, dengan transformasi bisnis ini, Telkom membidik sekira 6.500 perusahaan yang untuk menjadi pelanggan Telkom. "Tentunya ini bisa mendorong pendapatan Telkom yang lebih besar lagi," kata dia.

Sementara itu, Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, kiprah Telkom dalam dunia telekomunikasi di Tanah Air sudah cukup lama dan memberikan kontribusi yang cukup besar. Karena itu, Telkom berkomitmen untuk terus menyesuaikan bisnisnya dengan situasi yang berkembang sehingga bisa melayani pelanggan dengan berkualitas terbaik.

“Perusahaan akan selalu melakukan transformasi. Dan, ini merupakan transformasi yang kedua kalinya dan sangat mendasar sekali perubahannya,” ujar dia.



Lanjut ah...

BHP Diubah Jadi Berdasar Pita Frekuensi

JAKARTA- Depkominfo berniat mengubah penetapan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi bagi operator seluler dan fixed wireless access (FWA) dari pola Izin Stasiun Radio (ISR) menjadi lebar pita frekuensi (Pita). Namun, operator kecil minta masa transisi 10 tahun.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Gatot S Dewa Broto dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (18/10).

Oleh karena itu, lanjut Gatot, Depkominfo mengundang masyarakat mendiskusikan White Paper mengenai penerapan BHP Pita itu. White paper ini merupakan draf kebijakan pemerintah untuk diterapkan di kemudian hari.

“Penyesuaian BHP ISR menjadi BHP Pita yang diatur dalam White Paper ini ditujukan bagi para penyelenggara telekomunikasi bergerak seluler pada frekuensi 850/900/1800 MHz dan FWA 850 MHz, kecuali penyelenggara bergerak seluler dengan alokasi pita frekuensi 450 MHz,” kata Gatot.

Dengan demikian, kebijakan baru itu akan mengena pada hampir seluruh operator telekomunikasi, kecuali PT Sampoerna Telecom yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz. Sedangkan operator GSM (PT Telkomsel, PT Indosat, PT Excelcomindo Pratama, PT Natrindo Telepon Seluler, dan PT Hutchison CP Telecom) mendapat jatah frekuensi pada 900 MHz – 1800 MHz, operator CDMA (PT Mobile-8 Telecom, dan PT Smart Telecom) mendapat jatah pada frekuensi 800 MHz, dan FWA (Telkom-Flexi, Indosat-StarOne dan Bakrie Telecom) pada frekuensi 850 MHz.

Depkominfo, kata Gatot, juga berharap melalui White Paper ini, penggunaan spektrum frekuensi dapat lebih efektif dan efisien sehingga mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan. Kebijakan baru ini juga diharapkan menghasilkan formula tarif BHP yang sederhana, netral terhadap perubahan dan penerapan teknologi pada pita yang sama serta tidak memerlukan pengawasan dan pengendalian yang kompleks.

“Ujung-ujungnya White Paper ini mengoptimalkan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) bagi penggunaan spektrum frekuensi eksklusif, seperti penggunaan frekuensi oleh operator selular danFWA yang selama ini memberikan kontribusi cukup besar bagi PNBP,” kata Gatot.

Transisi 10 Tahun

Presdir PT Mobile-8 Telecom Merza Fachys mengatakan, masalah ini sebenarnya sudah dibahas sejak lama antara regulator (Depkominfo dan BRTI) dan operator telekomunikasi. Yakni, ketika ia masih menjadi ketua umum Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI).

“Waktu itu, operator setuju dengan kebijakan itu (BHP Pita), asal ada masa transisi selama 10 tahun,” kata Merza.

Masa transisi itu, lanjut Merza, untuk memberi kesempatan kepada operator yang kecil-kecil (di luar Telkomsel, Indosat dan XL) untuk tumbuh. Penetapan BHP Pita bukan didasarkan pada jumlah BTS yang dibangun, tapi berdasar lebar pita yang diberikan pemerintah.

“Nah, kalau operator besar (seperti Telkomsel, Indosat dan XL, red) mendapat jatah frekuensi yang sama dengan operator kecil (seperti Hutchison, Bakrie Telecom, Smart Telecom atau Mobile-8), misalnya, sama-sama 20 MHz. Lalu, BHP yang dibebankan sama besar, ini jelas tidak fair buat operator kecil. Operator kecil bisa nangis dibuatnya,” kata Merza.

Oleh karena itu, lanjut Merza, operator yang kecil-kecil itu mengajukan syarat berupa masa transisi itu. “Masa transisi itu bukan berarti, kebijakan itu diberlakukan 10 tahun lagi. Kebijakan itu bisa saja langsung diberlakukan sekarang, tapi pada tahun pertama operator besar dibebankan BHP, misalnya Rp 1.000 per MHz dan operator kecil Rp 100. Hanya saja, BHP operator kecil itu tiap tahun naik 100 sehingga pada 10 tahun mendatang sama-sama Rp 1.000 per mHz,” kata Merza.

Sementara itu, Sekjen ATSI Dian Siswarini, yang juga Direktur Jaringan PT Excelcomindo Pratama mendukung ajakan Depkominfo untuk membahas White Paper tentang penetapan BHP frekuensi itu. “Penetapan BHP pola Pita ini lebih baik ketimbang pola ISR yang kini diberlakukan. Perhitungan BHP pola Pita ini juga lebih mudah, karena tak perlu menghitung berapa BTS yang dibangun,” kata dia.

Penetapan BHP pola ISR itu, kata Dian, rumit, karena setiap operator menambah BTS, beban BHP juga bertambah, kecuali BTS yang tidak berijin. “Sedangkan BHP pola Pita itu kami bayar BHP berdasarkan pita frekuensi. Makin efisien menggunakan pita, makin murah bayar BHP-nya,” kata Dian.

Oleh karena itu, lanjut Dian, bila pemerintah jadi menetapkan BHP frekuensi berdasarkan Pita ini, seluruh operator, baik GSM maupun CDMA akan mendukung kebijakan ini. “Saya yakin, seluruh anggota ATSI akan mendukung pembahasan BHP Pita ini,” kata dia.


BHP ISR Vs Pita

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 28/2005 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang Berlaku pada Depkominfo. penetapan BHP pola ISR adalah didasarkan pada jumlah base transceiver station (BTS) yang dibangun operator telekomunikasi. Artinya, makin banyak BTS yang dibangun operator telekomuniksai, makin tinggi pungutan BHP yang harus dibayar kepada pemerintah.

Dengan pola ISR ini, operator yang membangun BTS lebih banyak akan membahar BHP lebih tinggi. Secara teknologi, operator GSM akan mendapat beban BHP lebih besar ketimbang operator CDMA . Itu terjadi karena dalam lebar pita yang sama, teknologi CDMA bisa melayani lebih banyak percakapan dibanding GSM. Artinya, untuk melayani jumlah pelanggan yang sama, jumlah BTS yang dibutuhkan operator CDMA lebih sedikit dibanding GSM. Ujung-ujungnya, hal ini akan memengaruhi struktur biaya, yang juga struktur tarif.

Sedangkan penetapan BHP frekuensi berdasarkan Pita (bandwidth) tidak didasarkan pada jumlah BTS yang dibangun, tapi pada besaran spektrum frekuensi yang diberikan. Kebijakan baru (BHP Pita) ini jelas menguntungkan operator besar (Telkomsel, Indosat dan XL), tapi ‘buntung’ buat operator kecil.



Lanjut ah...

Jumat, 16 Oktober 2009

Telkom Pakai Wimax TRG, Indosat Pakai Himax

JAKARTA – Perusahaan nasional yang memproduksi perangkat jaringan Wimax lokal mulai berkibar. Telkom telah menggunakan Wimax TRG buatan PT Technology Research Group (TRG) untuk Jabotabek dan Lintasarta telah menggunakan Himax buatan PT Hariff Daya Tunggal Engineering di Padang, Sumatera Barat.

Demikian rangkuman dinyatakan Dirut PT TRG Wahyu Sakti Trenggono, Direktur PT TRG Gatot Tetuko, Dirut PT Hariff Budi Permana dan Vice President PT Hariff Budi Aerlangga dalam sebuah wawancara, Rabu (14/10).

“Telkom telah menggunakan produk kami (Wimax TRG) untuk memberikan layanan akses internet di daerah Jabotabek. Memang belum banyak, tapi kepercayaan Telkom terhadap produk Wimax lokal sangat kami hargai,” kata Trenggono.

Gatot Tetuko menambahkan, sebelum memutuskan penggunaan Wimax TRG untuk jaringan komersial, Telkom menetapkan syarat yang amat ketat. Yakni, melalui quality assurance, baik uji laboratorium maupun tes di lapangan. “Tes itu dilakukan selama tiga bulan,” kata Gatot.

Pengujian terhadap produk Wimax TRG, lanjut Gatot, menunjukkan hasil yang memenuhi standar Telkom, termasuk kapasitas (capacity), kualitas layanan (quality of service), ketersediaan (realibility), dan dukungan pemeliharaan (supporting maintenance).

“Telkom juga menetapkan syarat, perangkat Wimax TRG harus mampu melayani 256 pelanggan dalam waktu bersamaan dengan kecepatan akses tertentu. Dan, produk kami lulus uji itu,” kata Gatot.

Hasil tes menunjukkan, dengan micro base station, perangkat Wimax TRG bisa menghasilkan kecepatan akses internet hingga 10 megabit per detik (Mbps) pada tiap sektor. Tiap sektor maksimum bisa melayani 200 titik pelanggan (subscriber), dan tiap titik bisa diakses beberapa pelanggan (user).

“Daya jangkaunya pun bisa sampai 30 kilometer (km). Waktu itu kami tes di Bandung, dan base station itu bisa menjangkau jarak dari Rancaekek hingga Geger Kalong,” kata Gatot.

Dengan sukses Telkom menggelar jaringan Wimax, Gatot berharap, operator broadband wireless access (BWA) lain bisa menggunakan produk Wimax TRG. PT Indosat Mega Media (IM2), dan PT Aplikanusa Lintasarta –keduanya anak perusahaan PT Indosat Tbk—sedang melakukan uji coba Wimax TRG.

“IM2 kini sedang trail. Mereka minta persyaratan teknis yang harus kami penuhi dalam bentuk Prove of Concept (POC). POC ini sama dengan Quality of Assurance di Telkom. Produk kami juga sudah dipakai di beberapa pelanggan korporasi Lintasarta dengan jumlah terbatas,” kata Gatot.

Lintasarta Pakai Himax

Sementara itu, Budi Permana dari Hariff mengatakan, pihaknya mendapat berkah dari bencana alam di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Jaringan Lintasarta yang rusak parah di Padang telah diganti seluruhnya dengan perangkat jaringan Wimax dari Hariff, yakni Himax.

“Kami sudah pasang perangkat Himax di sekitar 50-an titik pelanggan di 5-6 sektor di Padang. Semua sudah berjalan dengan baik dan pelanggan pun puas,” kata Budi Permana.

Dengan hasil Lintasarta itu, IM2 juga tertarik untuk menggunakan produk Himax. Lintasarta juga berniat mengganti seluruh jaringannya --yang selama ini menggunakan produk impor-- dengan Himax. Kedua anak usaha Indosat itu memang harus mengganti seluruh jaringannya akibat keputusan pemerintah memigrasikan frekuensi 3,5 GHz ke 3,3 GHz untuk BWA.

“Mereka harus segera migrasi. Pemerintah memberi tenggang waktu dua tahun (sejak tahun lalu). Masalahnya cuma soal dana. Mereka menawarkan leasing, tapi kami tidak mau,” kata dia.

Sedangkan Budi Aerlangga menambahkan, perangkat Himax yang digelar di Padang terdiri atas Network Monitoring System, Base Station, Subscriber Station, dan antena. “Sedangkan Billing System-nya tetap menggunakan sistem lama yang memang bisa bekerja pada sistem kami,” kata Budi Aerlangga.

Budi Aerlangga menjelaskan, hasil penggelaran Himax di Padang menunjukkan, kecepatan modulasi (akses internet) tertinggi yang bisa dicapai adalah 20 Mbps per sektor. “Dengan kondisi sekarang, tiap sektor ada sekitar 20 subscribers, kecepatan akses yang bisa dinikmati tiap pelanggan bisa mencapai 1 Mbps. Itu dengan daya jangkau 2-8 km,” kata Budi Aerlangga.

Menurut Budi Aerlangga, selain di Padang, produk Himax juga telah digelar di Kalimantan dan Bandung. “Di Bandung, produk kami sudah dipakai Lintasarta dan Starcom. Sedangkan di Kalimantan dipakai Starcom untuk close network pada perusahaan mining,” kata dia.

Telkom, lanjut Budi Aerlangga, belum menggunakan Himax. Hal itu terjadi karena waktu itu Hariff belum bisa memenuhi Quality of Assurance yang ditetapkan Telkom, yakni perangkat jaringan Himax harus bisa melayani 256 subscribers secara bersamaan. “Waktu itu, produk kami bukannya tidak mampu memenuhi syarat itu, tapi kami tidak tahu bagaimana menghitungnya. Tapi setelah kami improve, ternyata bisa. Oleh karena itu, pada periode berikutnya, produk kami juga telah mendapat sertifikasi dari Research Data Centre (RDC) Telkom,” kata dia.


Lanjut ah...