Kamis, 31 Desember 2009

IPTV Telkom Tunggu Izin Menteri

TELKOMVISION telah mengakhiri uji coba siaran televisi berbasis internet (IPTV). Hasil ujicobanya telah diserahkan pada Depkominfo untuk mendapatkan izin penyiaran. Sambil menunggu perizinannya, Telkomvision mencari momentum tepat untuk me-launching-nya sehingga pasar menyambutnya dengan antusias.

"Momentum itu yang masih kami cari. Tapi optimisme kami untuk tetap launching IPTV pada 2010," kata Presiden Direktur/CEO PT Indonusa Telemedia Elvizar di Jakarta, Rabu (30/12). Momentum menjadi problem khusus dari launching IPTV, meski bukan soal buat para calon pelanggan.

Menurut Elvizar, jumlah pelanggan YesTV telah mencapai 200 ribu. Dalam dua bulan masa kepemimpinannya, Oktober-November 2009, jumlah pelanggan YesTV naik 38%. Tahun depan, pelanggannya diharapkan naik dua kali lipat menjadi 400 ribu. “Kami harapkan pelanggan IPTV bisa 20% dari pelanggan payTV,” kata dia.

Indonesia yang berpenduduk 250 juta, menurut dia, tidak terlalu sulti untuk merealisasikan target itu. "Negara tetangga saja bisa dapat 30 juta pelanggan. Kami harus kerja keras lagi untuk mendapatkannya," kata Elvizar.

Dihubungi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Bambang Subiantoro mengatakan, uji coba IPTV Telkom sudah rampung. Dan, operator tersebut sudah mengajukan perizinan untuk siarannya.

"Tunggu Bapak Menteri untuk menandatanganinya. Setelah itu dia bisa siaran," kata dia.

Dari segi regulasi pun sudah siap. Dengan begitu, Depkominfo optimistis IPTV sudah bisa mengudara pada tahun depan.

Gandeng Daihatsu

Operator televisi berbayar YesTV bersama PT Astra Daihatsu Motor menjalin aliansi strategis untuk meningkatkan penjualan dan brand awareness masing-masing perusahaan. Yakni, pembeli mobil Daihatsu Luxio atau Sirion mendapat bonus gratis berlangganan YesTV selama satu tahun.

Elvizar mengatakan, bonus itu berlaku bagi pembeli yang membeli secara kredit minimal bertenor dua tahun dan hanya di kota Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Makassar, serta Manado).


Lanjut ah...

2012, Pemerintah Terapkan e-KTP

PROSES persiapan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP direncanakan tuntas pada 2011. Dengan demikian, pada 2012 seluruh penduduk Indonesia ditargetkan sudah menggunakan e-KTP. Saat ini, e-KTP masih diuji coba di empat kota besar yaitu Padang, Makassar, Denpasar dan Yogyakarta.

“Proses pembuatan e-KTP tidak akan sepenuhnya menggunakan teknologi dari luar, hanya sistem pengenalan sidik jari saja yang kami impor, sisanya merupakan teknologi asli Indonesia,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan A Iskandar kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/12).

Dia menjelaskan, e-KTP merupakan metode baru yang akan diterapkan pemerintah untuk membangun sebuah sistem kependudukan baru. Sistem ini dianggap sudah matang dan siap diperkenalkan kepada masyarakat mulai tahun depan. Untuk mewujudkan, pemerintah telah berkolaborasi dengan berbagai pengembang aplikasi pengenal sidik jari hingga pembuatan database nasional.

Meski lebih banyak menggunakan teknologi yang dibuat anak bangsa, proyek pembuatan e-KTP juga telah menelan dana hingga puluhan triliun rupiah. “Proyek pembuatan e-KTP telah memakan dana sekitar Rp 60 triliun lebih, yang semuanya dikepalai oleh Departemen Dalam Negeri,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR Teguh Juwarno mengatakan, biayanya cuma sekitar Rp 6,7 triliun. Dengan angka yang diajukan Departemen Dalam Negeri itu, DPR keberatan karena bisa dihemat 50%. Apalagi untuk penyelesaian program Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) saja, Depdagri sudah menghabiskan dana Rp 1 triliun.

Menurut Teguh, untuk menyeragamkan penggunaan KTP elektronik, program SIAK dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) nasional harus dirampungkan terlebih dahulu. Bila program ini dapat dituntaskan pada 2011, sambung dia, e-KTP dapat mulai diterapkan pada 2012.

NIK akan diberikan ketika pengurusan akte kelahiran. Selanjutnya, NIK akan digunakan sebagai nomor induk murid dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. NIK juga akan menggantikan nomor identitas lain, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Paspor.

“Jadi setiap warga negara Indonesia nomornya cuma satu. Mulai dari dia lahir sampai dia meninggal,” ujar Teguh.

Lebih lanjut politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, DPR setuju dengan penerapan teknologi ini untuk menggantikan sistem kependudukan konvensional. Untuk mencegah pemalsuan, kata dia, KTP elektronik nantinya memiliki chip untuk pengaman.

Menurut dia, Ditjen Imigrasi pernah membuat program data kependudukan dan e-Paspor, tapi anggarannya tidak sampai demikian tinggi. Untuk klarifikasi soal usulan anggaran tersebut, kata dia, Komisi II akan membentuk tim yang akan bertugas mengawasi kinerja Depdagri dan mengurai peruntukan anggaran tersebut.


Lanjut ah...

Flexi Targetkan 18 Juta Pelanggan

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) berambisi untuk mempertahankan sebagai pemimpin layanan telekomunikasi berbasis fixed wireless access (FWA). Pada 2010, Flexi, produk FWA berteknologi CDMA ini menargetkan memiliki 18 juta pelanggan dari posisi per November 2009 yang mencapai 15,5 juta.

Executive General Manager Telkom untuk divisi Flexi Triana Mulyatsa mengatakan, dari target 18 juta pelanggan Flexi secara nasional itu, pihaknya menargetkan sekitar 8 jutanya berasal dari Jawa Timur (Jatim), Bali dan Nusa Tenggara. Saat ini, kontribusi dari Jatim-Bali-Nusra terhadap total pelanggan Flexi nasional adalah 5,5 juta.

“Untuk FWA, di area Jatim, Bali dan Nusra, Flexi masih market leader dengan pangsa 70% lebih,” kata Triana di Surabaya, pekan lalu.

Untuk mempertahankan dominasi Flexi dalam bisnis layanan FWA itu, kata Triana, Telkom menyiapkan strategi yang tidak saja memberikan layanan suara dan pesan singkat (SMS), juga mulai merambah ranah layanan data. Telkom telah mendekati beberapa vendor handset untuk dibundel (bundling) dengan layanan Flexi yang terjangkau dan kompetitif.

"Flexi menggandeng 10 principle handset untuk paket bundling. Paket bundling akan diluncurkan untuk berbagai segmen, mulai low end hingga high end. Selain itu, sedikitnya ada 30 fitur baru yang kami siapkan, seperti Flexi Hybrid, Flexinet berbasis EVDO, dan Flexy Payment," kata Triana di sela peluncuran Flexi Nokia 1508 CDMA.

Triana menambahkan, tuntutan kebutuhan pelanggan Flexi akan layanan berbasis data terus meningkat. Pertumbuhan pengguna internet melalui ponsel khususnya layanan Flexi, Flexinet, semakin meningkat. Saat ini ada sekitar 300 ribu pelanggan Flexinet dan 30 ribu ada di Jatim. Pada tahun depan, pelanggan Flexinet ditargetkan mencapai 1,5 juta.

’’Jaringan kami siap untuk melayani lojakan pelanggan data sebab kapasitas terpasang mampu melayani 20 juta pelanggan. Saat ini memang jumlah pengguna mobile internet di bawah 5% dari total pelanggan, tapi sumbangan revenue sudah mencapai 28%. Dengan target 2010, sumbangan pendapatannya diperkirakan bisa mencapai 40%," jelas dia.

Meski demikian, beberapa waktu lalu, Direktur IT dan Supply Telkom Indra Utoyo mengatakan, tiga kanal frekuensi fixed wireless access (FWA) yang dimiliki Telkom atau total sebesar 15 MHz akan penuh bila jumlah pelanggan Flexi telah mencapai 22 juta. Kalau pelanggan Flexi saat ini telah melampaui 15,5 juta dan tahun depan menjadi 18 juta, berarti jaringan Flexi sudah hampir terisi penuh. Akan lain ceritanya bila Telkom merealisasikan rencananya mengakuisisi perusahaan telekomunikasi lain.

Triana menegaskan, Telkom tetap fokus mengembangkan Flexi agar menjadi lebih besar dengan memperkuat jaringan, memperluas cakupan (coverage) melalui pembangunan dan penyebaran 2.000 base transceiver station (BTS) hingga akhir 2010. Pembangunan BTS pada 2010 tidak sebesar 2009. Fokus lain pada 2010 adalah memperbanyak kerja sama content yang dibutuhkan pelanggan.

"Karenanya capex (capital expenditure) yang dicanangkan pada 2010 tidak lebih dari 35% (pendapatan) tahun 2009," jelas dia.

Khusus kerja sama dengan Nokia untuk seri 1508 CDMA yang bisa digunakan sebagai modem internet, pembeli mendapatkan free kabel data, kartu perdana Flexi, maupun bonus internet dan bicara. Untuk tes pasar, Flexi menyediakan seribu unit dulu. Ponsel ini dibanderol Rp 555 ribu.

"Penjualan besar-besaran akan dimulai untuk menyambut 2010. Kita pasarkan resmi per 1 Januari 2010 dengan target penjualan khusus produk ini mencapai 50.000 unit," ujar Triana.

General Manager Network Telkom Flexi Jatim Ketut Budi Utama menambahkan, Jatim dengan pelanggan terbanyak sudah menyiapkan infrastruktur dan kapasitas alat produksi untuk data sekaligus mengantisipasi lonjakan trafik pada libur panjang akhir tahun ini.

Ketut menjelaskan penambahkan kapasitas ini mengantisipasi pengguna Flexinet di Jatim yang terus meningkat drastis sejak Flexinet unlimited diluncurkan. Trafik Flexinet meningkat 400% dibanding tiga bulan lalu sebelum Flexinet unlimited diluncurkan. BTS akan ditambah 180 BTS di inner city dari saat ini 500 BTS yang tersebar di seluruh Jatim.


Mahal dan Telat

Pelanggan masih mempersepsikan tarif Flexi mahal. Selain itu, saat digunakan menelepon sering putus-putus, dan SMS yang dikirim telat. Padahal, kata Executive General Manager Divisi Telkom Flexi Triana Mulyatsa, tarif Flexi sangat hemat dan berkualitas.

“Tarif bicara sepuasnya cuma Rp 300 lebih dari satu jam. Ngrumpi (bicara bersama-sama) lebih dari 10 orang se Indonesia harganya cuma Rp 49 per menit. Internet sepuasnya (24 jam) sehari cuma Rp 2.500. Untuk mendapatkan lagu favorit cuma Rp 8.000, Rp 5.000, Rp 3.000 atau bahkan Rp 1.000,” kata Triana dalam siaran persnya, Rabu (30/12).

Dia menjelaskan, cakupan layanan Flexi kini lebih dari 80% atau lebih dari 275 kota di seluruh Indonesia. Perluasan layanan juga diimbangi dengan peningkatan kualitas. Lebih dari 15 juta pelanggan telah menikmati kemudahan, kenyaman dan hematnya berkomunikasi bersama Telkom Flexi.



Lanjut ah...

Rabu, 30 Desember 2009

Depkominfo Targetkan PNBP Rp 10 Triliun

MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring menargetkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Depkominfo mencapai Rp 10 triliun lebih pada 2010. Hingga November 2009, PNBP Depkominfo mencapai Rp 9,2 triliun atau melampaui target yang sebesar Rp 7,2 triliun.

“Ini adalah suatu prestasi yang harus diapresiasi karena dengan anggaran pemerintah Rp 2,1 triliun, Depkominfo dapat menghasilkan PNBP Rp 9,2 triliun,” kata Tifatul dalam jumpa pers akhir tahun 2009 Depkominfo di Jakarta, Selasa (29/12).

Sekjen Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar mengatakan, realisasi PNBP tahun ini masih didominasi dari penyelenggaraan pos dan telekomunikasi (postel), yakni sekitar 70%. Ini sudah termasuk PNBP dari tender lisensi broadband wireless access (BWA) dan universal service obligation (USO). Sedangkan pemasukan PNBP lain datang dari penyelenggaraan penyiaran, Multimedia Training Center (MTC), serta Pusdiklat.

Pada 2008, Depkominfo membukukan PNBP sebesar Rp 7,7 triliun dari target Rp 6,5 triliun, atau sebesar 118,47%. “Kalau pemerintah menganggarkan Rp2,8 triliun, saya kira target PNBP bisa lebih dari Rp 10 triliun,” kata Tifatul. Namun, Depkominfo tidak berharap pemasukan PNBP datang dari denda perusahaan yang menunggak kewajiban kepada pemerintah.

Depkominfo juga menggalakkan tiga prioritas utama selama lima tahun ke depan, yaitu e-learning di bidang pendidikan, e-business untuk segmen usaha, dan e-government untuk pelayanan publik atau pemerintah. “E-government bertujuan untuk meminimalisasi ‘kaleng-kaleng’ yang berbau KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme), karena dengan e-government seluruh prosedur menjadi clear,” kata Tifatul.

Selain itu, cita-cita Depkominfo untuk menutup gap akses layanan informasi di seluruh daerah tertuang dalam program 10 ribu desa internet dengan jangka waktu lima tahun ke depan. Sampai dengan pertengahan Desember 2009, Depkominfo telah membangun 69 akses internet dari program 100 Desa Pinter.

Selama dua bulan terakhir ini, Depkominfo telah meresmikan mulainya megaproyek Palapa Ring serta membangun Desa Berdering dan Desa Pinter yang diperkirakan akan rampung 100% pada hari ke-100 kepemimpinan Menkominfo.

Khusus untuk akses internet kecamatan, pemerintah telah menggunakan skema tender bersamaan dengan tender desa berdering. “Karena kesiapan masyarakat desa masih rendah, maka implementasi akses internet akan dimulai dari kecamatan supaya masyarakat aware terhadap internet,” kata dia.

Sementara itu, Depkominfo menyikapi operator telekomunikasi yang sekarang berkompetisi dalam hal kualitas layanan. “Kalau bicara pasar, tarif itu sangat sensitif. Kami tidak ingin membebani industri untuk menurunkan tarif karena kompetisi sudah berjalan baik,” jelas Basuki.

Lanjut ah...

2010, Pembajakan Ancam Software Lokal

PEMBAJAKAN software masih menjadi persoalan serius yang menghambat pengembangan software lokal pada 2010. Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi masyarakat yang belum menghargai hak kekayaan intelektual.

“Kami mengharapkan ke depannya kesadaran masyarakat untuk menggunakan software berlisensi tetap harus ditingkatkan, baik dengan cara edukatif maupun represif,” kata Perwakilan Bussines Software Alliance (BSA) Indonesia Donny Sheyoputra di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menampik anggapan, maraknya pembajakan peranti lunak karena tingginya harga jual peranti lunak asli. “Ini bukan persoalan harga, tapi budaya yang harus diubah,” ujar dia.

Peranti lunak bagi pasar luas (mass-market), menurut Donny, paling rentan dibajak atau dipalsukan. Hal ini disebabkan software mass-market bersifat mudah digunakan dan mudah di-install. Kondisi ini patut disayangkan, karena pengembang software lokal sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk meraih pasar yang lebih luas seperti di kawasan Asia Tenggara.

Sedangkan software medium enterprise biasanya sulit dibajak karena penggunanya tergantung kepada vendor. “Pengguna membutuhkan support, terutama maintenance sehingga agak sulit dibajak,” kata dia.

Donny kembali mengutip survei yang dilakukan BSA bekerja sama dengan lembaga riset International Data Coorporation (IDC) pada 2008 dan baru diumumkan pada Mei 2009. Dari riset itu Indonesia menempati posisi ke-12 sebagai negara dengan tingkat pembajakan software terbesar di dunia dengan porsentase 85%. Kerugian atau potensial loss akibat pembajakan itu mencapai US$ 544 juta.

“Mulai ada perubahan sedikit tahun 2008, Indonesia mampu menurunkan porsentase pembajakan tersebut, meski hanya turun 1%,” ujarnya.

Dia menilai, secara umum pemberantasan software ilegal di Indonesia selama 2009 sudah baik secara kualitas, namun secara kuantitas masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan data tim nasional penanggulangan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (Timnas PPHKI), kejaksaan telah menuntut 65 kasus pelanggaran di bidang HKI sepanjang periode Januari - Juni 2009. Dengan rincian, 45 kasus di bidang hak cipta, 17 kasus di bidang merek, dan tiga kasus di bidang paten. Sebanyak enam kasus sudah memperoleh putusan pengadilan, dan sisanya 59 kasus masih dalam proses pengadilan.

Sedangkan untuk kasus HKI yang telah ditangani Polri berjumlah 146. Sebanyak 29 kasus sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk dilakukan penuntutan, satu kasus diserahkan ke Polri karena belum lengkap, dan dua kasus dihentikan penyidikannya karena tak cukup bukti.

Ke depan, kata dia, BSA akan terus melanjutkan kerja sama dengan dunia usaha/industri untuk mengunakan peranti lunak berlisensi, dan memberikan pelatihan kepada para penyidik di kepolisian dan penyidik sipil soal lisensi software dan cyber crime. “Kami masih optimistis pembajakan software bisa dikurangi pada tahun–tahun mendatang dengan sosialiasasi dan penegakan hukum yang konsisten,” tegas dia.


Lanjut ah...

Telkomsel-Polri Gelar 8 Posko Siaga

TELKOMSEL mengunjungi delapan Posko Siaga kerja sama Telkomsel dan Polri dalam menghadapi penghujung tahun dan perayaan Tahun Baru 2010. Pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2010, Telkomsel menyiapkan seluruh elemen jaringan melalui peningkatan kualitas jaringan demi kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi.

"Sebagai operator selular milik bangsa, sudah selayaknya kami peduli dan terpanggil untuk berkontribusi dalam upaya bersama ini. Untuk itulah Telkomsel bersinergi dengan Kepolisian dengan dasar visi yang sama yakni melayani masyarakat,” kata General Manager Sales & Customer Service Jabotabek Telkomsel Riza A Wildani di Jakarta, Senin (28/12).

Pada liburan akhir tahun ini, kata Riza, Telkomsel meningkatkan semua elemen jaringannya. Jaringan base transceiver station (BTS) telah digelar sebanyak 30 ribu unit lebih, 169 mobile switching center (MSC), 756 base station controler (BSC), kapasitas intelligent network (IN) mampu meng-handling 92 juta pelanggan prabayar, kapasitas SMS mencapai 80 ribu SMS per detik, kapasitas layanan BlackBerry menjadi 100 megabit per detik (Mbps), dan jaringan 3G yang didukung 4.500 node-B dengan bandwidth 6 Gbps.



Lanjut ah...

10 Stasiun TV Siap Berjaringan

SISTEM stasiun jaringan (SSJ) resmi diberlakukan sejak Selasa, 29 Desember 2009. Sepuluh stasiun televisi (TV) nasional telah mengajukan master plan ke Depkominfo untuk memperoleh izin pelaksanaan stasiun jaringan.

Ke-10 stasiun TV itu adalah Surya Cipta Televisi (SCTV), Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Andalas TV (AnTV), TVOne, Global TV, Indosiar, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Trans TV, Trans 7, dan Metro TV.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Depkominfo Bambang Subiantoro mengatakan, Depkominfo di bawah Tifatul Sembiring tidak menunda lagi implementasi SSJ. Kewajiban tersebut didasari pertimbangan bahwa penyiaran diselenggarakan dalam suatu sistem penyiaran nasional yang memiliki prinsip dasar keberagaman kepemilikan dan program siaran.

"Sudah masuk master plan mereka (10 stasiun TV itu) ke kami," kata Bambang Subiantoro usai acara pemaparan akhir tahun Depkominfo di Jakarta, Selasa (29/12).

Dalam master plan tersebut, lanjut Bambang, mereka memaparkan coverage area untuk daerah ekonomi maju, yang porsinya sampai 80%. Sedangkan porsi daerah ekonomi kurang maju sebesar 20% ditentukan pemerintah.

Begitu juga diterangkan tentang model yang diberlakukan. Intinya, model yang diterapkan memakai dua konsep, yaitu bermitra dengan TV lokal dan mengubah stasiun relay menjadi TV lokal. Untuk model yang pertama, ujar Bambang, Depkominfo tidak campur tangan mengenai bentuknya. Mereka bisa merger, akuisisi, atau mitra kerja.

"Itu terserah mereka. Apa TV lokal mau diakusisi atau bermitra, biarkan mereka yang tentukan," kata dia.

Depkominfo, kata Bambang, memahami kedua konsep tersebut membutuhkan proses panjang di dalam internal mereka. Setidaknya, pengelola harus mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS), mendirikan badan hukum, menyiapkan jaringan, dan sebagainya.

Berangkat dari persiapan yang butuh waktu panjang itu, menurut Bambang, pemerintah tidak memberikan batasan waktu pada mereka untuk segera menerapkan SSJ. Pada 29 Desember 2009 hanyalah sebagai langkah awal bagi pengelola stasiun TV untuk mengimplementasikannya.



Lanjut ah...

Selasa, 29 Desember 2009

Telkom Gelar Kabel Serat Optik di Suramadu

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menuntaskan pembangunan ring lube kabel serat optik sepanjang 48 kilometer dengan kapasitas 96 core di pulau Madura. Langkah itu untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan jaringan broadband dan layanan berbasis technologi informasi (TI) setelah dioperasikannya jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

Deputi General Manager Telkom Surabaya Barat Gunawan Rismayadi mengatakan, saat ini dari kapasitas tersedia, yang dipergunakan sangat kecil dengan tingkat penetrasi pengguna internet masih di bawah 1%. Dengan selesainya pembangunan jaringan serat optik dari Surabaya ke Madura yang melalui jembatan Suramadu ‘jalan tol’ untuk data juga tersedia dengan kecepatan hingga 3 megabit per detik (Mbps).

Bandwidth yang tersedia di jaringan pulau Madura sebesar 52 giga per bit per detik (Gbps). Ini bisa untuk mendukung kebutuhan video conference dan layanan lain seperti IPTV (internet protocol television) yang siap diluncurkan di Jatim pada tahun depan,” kata Gunawan di Bangkalan, pekan lalu.

Dia menjelaskan, pelanggan Speedy di Madura tidak perlu khawatir lagi akan kebutuhan akses internet kecepatan tinggi. Semuanya sudah tersedia jauh dari kebutuhan saat ini mengingat planning Madura untuk jangka panjang adalah sebagai kota industri.

Gunawan menambahkan, pada awalnya di Madura hanya mampu memberikan kecepatan akses Speedy sampai 384 Kbps, sekarang kecepatan akses Speedy sama dengan di Surabaya dan kota besar lainnya sampai 3 Mbps. Untuk itu, Telkom menggelar roadshowSpeedy go to faster’ Madura di tiga kota, yakni Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

Dalam jangka pendek, tujuan roadshow itu adalah mampu pelanggan Speedy di Pulau Madura menintkat dengan penetrasi menjadi 3% pada 2010. Saat ini jumlah penduduk di Pulau Garam itu sekitar 5-6 juta jiwa, sedangkan jumlah pelanggan Speedy mencapai 10 ribu atau penetrasinya baru sebesar 1%.

"Tahun depan pelanggan Speedy ditargetkan mencapai 13 ribu dan sekitar 4.000 pelanggan Speedy di Pulau Madura dan di Surabaya Barat adalah pelanggan industri. Jumlah ini akan terus meningkat bilamana Madura menjadi sentra industri terpadu," ujar Gunawan.

Gunawan mengakui, penambahan kapasitas ini membuat penetrasi pasar akan lebih mudah dilakukan, sebab masyarakat sudah bisa merasakan fasilitas Speedy dengan kecepatan tinggi. Untuk menggenjot jumlah pelanggan Speedy, pihaknya mengincar semua segmen konsumen, baik dari kalangan pendidikan maupun industri.

Untuk itu, Telkom bekerja sama dengan lembaga pendidikan. Salah satunya adalah dengan Universitas Trunojoyo di Pulau Madura.



Lanjut ah...

2010, Pasar Printer RI Tumbuh 3 %

JAKARTA - Pasar printer inkjet pada 2010 diperkirakan kurang bergairah, karena hanya tumbuh 3% dengan total pasar (market size) sekitar dua juta unit. Printer fungsi tunggal masih mendominasi dengan porsi 65% dibanding printer multifungsi.

Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun dari Manager Marketing PT Datascript Divisi Canon Monica Aryasetiawan, Vice President Consumer Business Imaging & Printing Group HP Asia Pasifik Cristoph Schell dan Direktur PT Brother International Sales Indonesia Yuichi Suzuki. Mereka dihubungi dalam kesempatan terpisah.

Secara umum penjualan printer pada tahun ini turun sekitar 5-7% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh krisis ekonomi global. Penurunan terbesar terjadi pada printer inkjet fungsi tunggal yang turun 18%, sedangkan printer multi fungsi justru naik 135%.

Ini sekaligus menunjukkan bahwa mulai ada pergeseran dari printer fungsi tunggal ke printer multifungsi, yang di dalamnya ada fungsi penggandaan (fotocopy), pemindai (scan), dan faksimili. Pengguna printer multifungsi kebanyakan adalah dunia usaha, terutama usaha kecil dan menengah (UKM).

Manager Marketing PT Datascript Divisi Canon Monica Aryasetiawan mengatakan, penurunan market printer paling besar memang terjadi pada semester I 2009 dengan penurunan sebanyak 20% dibanding semester I 2008. Namun demikian, secara bertahap terjadi perbaikan pada semester II 2009.

Menurut Monica, pertumbuhan pasar printer di Tanah Air mengikuti peningkatan penetrasi komputer. “Hal itu memberikan dampak pada meningkatnya penggunaan printer. Selain itu (peningkatan penjualan printer) juga didorong faktor makin murahnya harga printer,” kata Monica kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (22/12).

Berdasarkan data per kuartal III 2009, Canon masih memimpin pasar printer inkjet dengan market share sebesar 53%. Setelah itu pada posisi kedua ditempati Hewlet Packard (HP) dan ketiga Epson.

Canon, kata Monica, akan berusaha mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar printer di Indonesia pada tahun mendatang. Salah satu strategi yang dilakukan adalah menghadirkan produk-produk unggulan dengan harga terjangkau.

“Kami juga menawarkan efisiensi tidak saja harga printernya, juga termasuk cost per page-nya. Dibandingkan para pesaing, Canon sebenarnya memiliki kecepatan cetak yang paling tinggi di kelasnya. Kami menggunakan hitungan ipm (images per minute, bukan page per minute/ppm) sehingga kecepatan printer bisa dihitung dengan lebih akurat,” kata dia.

Pada tahun ini, lanjut Monica, penjualan printer inkjet Canon naik sekitar 10% dibanding tahun lalu. Dia mengakui, krisis finansial global pada 2008-2009 berpengaruh terhadap pasar printer secara keseluruhan. “Tetapi Canon tetap bisa mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar printer inkjet,” kata Monica.

Sementara itu, President Consumer Business Imaging & Printing Group HP Asia Pacific Cristoph Schell optimistis lini bisnis printer HP akan makin berkibar pada 2010. HP telah menyiapkan sejumlah produk yang akan diluncurkan pada tahun depan, tapi jumlah dan tipenya masih dirahasiakan. Yang jelas, menurut data International Data Corporation (IDC), peningkatan permintaan printer pada 2010 terjadi, khususnya pada All-in-one printer.

“Kami sangat kuat di industri printer All-in-One. Bahkan menurut data IDC, tahun depan pasar printer All-in-One akan meningkat sebanyak 25%,” ujar dia.

Sedangkan Direktur PT Brother International Sales Indonesia Yuichi Suzuki mengatakan, printer multifungsi memiliki prospek bisnis yang cukup baik pada 2010. Untuk mengantisipasinya, Brother telah meluncurkan serangkaian produk printer multifungsi untuk usaha kecil dan menengah (UKM).

Suzuki optimistis, pada 2012 pihaknya akan menguasai 20% pangsa pasar printer di Indonesia. “Kami yakin target itu akan tercapai karena dari segi kualitas dan teknologi, produk Brother sangat siap bersaing dengan merek lain. Dan harga printer yang kami tawarkan pun sangat kompetitif,” ujar dia.



Lanjut ah...

Menyiapkan Cetak Biru Industri Telekomunikasi Indonesia

Ketika Kartu As belum lahir. Seseorang dari Oke Comm mendatangi manajemen Telkomsel dan mengajak kerja sama.

“Saya mau membuat brand baru. Kartu As namanya, tapi saya ingin memakai jaringan Anda (Telkomsel). Saya akan memproduksi dan memasarkan Kartu As ke seluruh Indonesia. Kita bagi hasil.”

“Silakan! Ayo!” Manajemen Telkomsel menanggapi antusias.

Oke Comm mulai memproduksi dan memasarkan starter pack Kartu As dengan nomor sendiri berawalan 0852xxx. Oke Comm sukses, Kartu As laku. Pelanggannya mencapai 24 juta.

Pemerintah bingung campur marah, dan memanggil Oke Comm.

“Anda ilegal! Anda tidak punya izin! Kok berani-beraninya Anda menjual starter pack dengan nama Kartu As.”

“Saya dari Oke Comm, pak. Saya memang tidak punya izin, tapi saya menyewa jaringan dan lisensi milik Telkomsel.”

Pemerintah bingung, tapi demi menjaga wibawanya, pemerintah tetap keukeuh mengatakan, “Tidak boleh! Anda melanggar aturan!”

“Kalau begitu apa beda saya Oke Comm yang menjual starter pack Kartu As dan Oke Shop yang juga menjual starter pack Kartu As?”

Pemerintah tambah bingung.

***

Itulah mobile virtual network operator (MVNO), level yang lebih canggih dalam network sharing ala XL-Axis yang cuma roaming domestik. MVNO dan roaming domestik sama-sama sewa jaringan dan sama-sama belum ada aturannya di Indonesia.

Ketua Umum ATSI Sarwoto Atmosutarno mengatakan, roaming domestik atau MVNO harus diatur, tapi yang diatur sebaiknya hal yang menyangkut interkoneksinya saja. Selebihnya diserahkan secara business to business (B2B).

Roaming domestik adalah kelanjutan dari konsolidasi jaringan level menara bersama. Level lanjutannya adalah transmisi bersama sehingga kabel serat optik atau microwave yang menghubungkan Mobile Switching Center (MSC) ke Base Station Controller (BSC) atau BSC ke Base Transceiver Station (BTS) bisa di-sharing ke operator lain.

“Level yang lebih canggih dalam konsolidasi jaringan adalah MVNO, number fortability (NF), dan roaming domestic. MNVO, NF maupun roaming domestik itu belum ada regulasinya,” kata Sarwoto.

Konsolidasi jaringan itu sejatinya akan mempertegas operator yang menjadi network provider (NP) dan siapa service provider (SP). Operator NP itu adalah operator yang memiliki jaringan luas dan lengkap. Menurut Sarwoto, operator yang pantas menjadi NP adalah Telkom Group, Indosat Group dan XL Group. Tiga grup itu sama-sama memiliki jaringan, menara, jaringan fiber optik, dan bahkan satelit.

Sarwoto yang juga dirut Telkomsel berpendapat begitu. Tapi ada yang berpendapat lain, mengingat operator telekomunikasi saat ini ada 11. Jumlah itu terlalu banyak mengingat Malaysia hanya punya tiga operator, Australia (4), Singapura (3), dan India (7). Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah berpendapat, idealnya jumlah operator di Indonesia cuma 5-6 operator, tapi ada yang bilang 3-4 operator saja.

Nanti dulu. Itu 11 operator adalah operator telekomunikasi., yang terdiri atas operator GSM dan CDMA. Di antara 11 operator itu ada lima operator 3G. Selain itu, pemerintah baru menerbitkan 30 lisensi broadband wireless access (BWA) pada frekuensi 2,3 GHz bagi delapan perusahaan, menyusul 55 lisensi BWA pada frekuensi 3,3 GHz yang telah lama dimiliki sembilan perusahaan. Operator BWA itu akan menggunakan teknologi Wimax. Sebentar lagi ‘lahir’ operator 4G yang mengusung teknologi Long Term Evolution (LTE).

Terbentanglah nama-nama operator telekomunikasi di Tanah Air mulai tahun depan. Tak lagi 11 operator, tapi bisa jadi lebih dari 30 operator. Semuanya bisa memberikan layanan komunikasi suara, teks, data dan gambar atau video.

Pantaslah kalau Presdir PT Mobile-8 Telecom Tbk Merza Fachys geleng-geleng kepala. Ia menganggap, perkara kerja sama roaming domestik antara operator XL dan Axis bukan suatu hal biasa. Kerja sama itu bisa menjadi luar biasa dan oleh karena itu pemerintah atau regulator harus segera mengantisipasinya.

Cerita tentang Oke Comm dan Oke Shop itu bukan tidak mungkin benar-benar terjadi dalam waktu tak lama lagi. “Kalau kerja sama XL dan Axis itu ibarat bertamu, sedangkan sharing network dalam cerita Oke Comm dan Oke Shop itu ibarat asrama atau kos-kosan,” kata Merza.

Penyewa ‘kamar’ di sebuah asrama bisa sesuka hatinya menyediakan produk yang full music atau tidak, yang memiliki fasilitas video atau cuma televisi. Sebuah asrama itu bisa saja bernama Telkomsel, Indosat, XL atau bahkan GSM atau CDMA.

Dan, sebenarnya masing-masing operator GSM telah menerapkan model asrama itu secara nafsi-nafsi. Telkomsel kini membangun tiga ‘kamar’ (brand) dengan nama Kartu Halo, Simpati dan Kartu As, sedangkan Indosat membangun tigak brand Matrix, Mentari, dan IM3. XL juga punya XL Bebas, XL Jempol dan XL Xplor.

Tiga operator besar GSM itu kini berjaya pada layanan dasar (suara dan SMS). Tapi bagaimana dengan layanan data (mobile broadband), yang katanya akan menggusur dominasi layanan suara dan SMS? Ketiganya tak berdaya, karena keterbatasan kanal frekuensi. Maklumlah jatah frekuensi 3G buat masing-masing tiga operator itu hanya dua kanal alias 10 MHz. Jumlah ini jelas tak cukup!

Bagaimana dengan operator CDMA? Sebutlah Flexi Telkom dan Esia dari Bakrie Telecom, dua operator CDMA terbesar saat ini. Dua operator CDMA itu sekarang menahan nafas, akibat keterbatasan kanal frekuensi. Operator Flexi dan Esia masing-masing memiliki tiga kanal, dan oleh karenanya keduanya tak optimal dalam menawarkan layanan data. Padahal layanan data adalah tren masa depan. Apakah berarti Flexi dan Esia tak punya masa depan sehingga pantas diucapkan ‘Selamat Malam’ buat mereka berdua?

Lain halnya kalau Flexi dan Esia bergabung sehingga tersedia enam kanal untuk dipakai bersama dengan satu jaringan. Tiga kanal bisa dipakai untuk layanan suara dan SMS, dan tiga kanal sisanya untuk layanan data. Berkibarlah bendera Flexi dan Esia.

Tapi akan lebih dahsyat lagi, kalau enam operator CDMA (Bakrie Telecom, Mobile-8, Smart Telecom, Telkom Flexi, StarOne-Indosat dan Sampoerna Telecom) bergabung menjadi satu. StarOne punya dua kanal, Mobile-8 (4 kanal), Smart (5 kanal), Bakrie Telecom (3 kanal), dan Telkom Flexi (3 kanal). Total ada 17 kanal, yang bisa dipakai bersama oleh Flexi, Esia, StarOne, Fren, Hepi, dan Smart.

Kanalnya ada 17 alias 85 MHz. Katakanlah, 10 kanal untuk layanan suara, dan tujuh kanal untuk layanan data. Jaringannya cuma satu, tapi produknya ada enam atau lebih. Rumahnya satu, tapi kamarnya banyak. Ada kamar dengan brand Flexi, kamar Esia, kamar Fren, kamar Hepi, kamar StarOne dan kamar Smart.

Penggunaan sumber daya frekuensi jadi efisien, dana yang diinvestasikan untuk membeli perangkat telekomunikasi yang impor seluruhnya itu menjadi hemat. Ujung-ujungnya adalah ketersediaan layanan telekomunikasi bagi seluruh masyarakat dan dengan harga sangat terjangkau. Buat bangsa dan negara ini.

Seperti kata Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, “saya kira, ini message buat kita semua. Buat operator telekomunikasi, buat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Bappenas, Menkominfo, BKPM, KPPU, BRTI, dan semuanya. Mari kita duduk bareng menyiapkan persoalan ini. Sarwoto tidak menyebut Cetak Biru atau Master Plan Industri Telekomunikasi Indonesia, tapi Merza menyebutnya.

Namun, keduanya tidak mengatakan, sesungguhnya pemerintahlah yang menghambur-hamburkan uang rakyat untuk membeli perangkat jaringan telekomunikasi dari luar negeri. Dan, keduanya tidak menuduh pemerintah yang membuat harga layanan telekomunikasi masih mahal.

Lanjut ah...

Kamis, 24 Desember 2009

Gandeng Telkomsel, Nokia Messaging Saingi BlackBerry

Popularitas layanan push mail dan instant messaging yang ditawarkan BlackBerry bakal mendapat pesaing baru. Minggu ini, Nokia meluncurkan layanan serupa dengan menggendeng berbagai operator jaringan seluler di sejumlah negara termasuk Telkomsel di Indonesia sebagai pionir.

Layanan yang diberi nama Nokia Messaging ini akan tersedia secara komersial untuk para pelanggan Telkomsel mulai 26 Desember 2009. Dengan layanan ini, pengguna bisa menikmati akses mudah ke fasilitas mobile email melalui ponsel Nokia.

“Dengan menawarkan set-up dan akses yang mudah ke beberapa email account serta Instant Messaging (IM) dalam satu perangkat, Nokia Messaging memiliki potensi untuk menjadi sama populernya dengan SMS,” kata General Manager Nokia Indonesia Bob McDougall dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (21/12).

Nokia Messaging menyediakan layanan push email untuk sepuluh email account pada satu perangkat. Hampir semua solusi email konsumen terkemuka bisa digunakan seperti Gmail, Windows Live Hotmail, dan Yahoo! Mail, serta beberapa penyedia layanan email lokal. Teknologi push email menjamin pengiriman email secara cepat ke ponsel segera setelah email tersebut masuk ke email server.

Selain itu, Nokia Messaging memungkinkan penggunanya memanfaatkan akun IM agar pengguna dapat dengan mudah chatting dengan teman-temannya.

Layanan Nokia Messaging dapat digunakan pada ponsel Nokia dengan pilihan yang luas, antara lain Nokia E71, Nokia E63 dan Nokia E52. Layanan ini juga sudah tersedia pada Nokia E72 dan Nokia E75. Nokia Messaging akan tersedia untuk layanan prabayar Telkomsel.



Lanjut ah...

Pemalsuan Software Makin Mengkhawatirkan

JAKARTA - Pemalsuan software merupakan ancaman serius yang masih harus dihadapi produsen software pada 2010. Kerugian akibat pemalsuan produk peranti lunak selama periode 2002-2005 mencapai 3,6 triliun.

Demikian hasil studi Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) pada periode 2002-2005.

“Selama periode 2005-2009, saya kira nilai kerugiannya meningkat, karena peredaran barang-barang palsu tersebut di Indonesia masih marak. Tahun 2010, persoalan pembajakan software masih menjadi persoalan yang serius,” kata Ketua Umum MIAP Widyaretna Buenastuti di Jakarta, Selasa (22/12).

MIAP adalah organisasi dibentuk pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HKI), khususnya merek yang memiliki kepedulian tinggi terhadap tindakan pemalsuan di Indonesia. MIAP menganggap peredaran barang palsu akibat pemalsuan merek di Indonesia sungguh memprihatinkan. Ada empat kategori produk pemalsuan yakni produk palsu sejati (true counterfeit product), produk palsu yang tampak serupa (look a like), reproduksi, dan imitasi.

Untuk produk software bajakan, lanjut dia, pelaku mengkopi sama persis isi dan merek dengan produk yang asli. Peranti lunak yang paling banyak dipalsukan adalah produk keluaran Microsoft, seperti Microsoft Office dan sistem operasi Windows. “Memang software itu (Microsoft, red) paling laku di sini,” ujar dia.

Sementara itu, Corporate Account Lead PT Microsoft Indonesia Anti Suryaman mengatakan, pemalsuan dan pembajakan software yang masih marak terjadi di Indonesia memerlukan perhatian serius semua pihak. Studi yang dilakukan International Data Coorporation (IDC) beberapa waktu lalu menunjukkan pembajakan software mencapai 85%. Namun, laporan itu tidak mengungkapkan secara detail produk-produk apa yang paling banyak dibajak.

“Kami tidak memiliki data terkait jenis software tertentu yang dibajak selama kurun waktu 2008-2009. Hanya saja, jika dilihat dari kasus pembajakan yang banyak terungkap, kita lihat produk yang populer itu adalah Microsoft Office dan Windows,” ujar Anti.

Peranti lunak Windows dan Office, kata ANti, mudah dipalsukan karena tidak dilengkapi teknologi antipemalsuan dari Microsoft, dan COA (Certifiacte of Authenticity). Selain itu, banyak produk games yang dipalsukan.

Menurut dia, pemalsuan sangat berpengaruh pada sales ecosystem dan partner ecosystem, karena mereka yang menjual software legal harus bersaing keras dengan produk palsu yang harganya jauh lebih murah. “Pemalsuan sangat merugikan, karena membuat pelanggan tidak dapat menerima up-date produk yang penting dan technical support,” kata dia.

Yang tidak kalah mengerikan, lanjut dia, pengguna software palsu terancam oleh adanya malware, spyware, worm atau virus. Selain itu, produk bajakan/palsu yang dijual melalui internet rawan penipuan kartu kredit serta pencurian identitas.

Dia menjelaskan, maraknya kasus pemalsuan software di Tanah Air tidak semata-mata karena tingginya harga software, namun terkait juga persoalan bisnis yang menguntungkan di balik pemalsuan. “Pulau Jawa, khususnya Jakarta adalah daerah di mana kita bisa dengan mudah menemukan produk software palsu. Di daerah, persentasenya relatif kecil,” tambahnya.

Sementara itu, Perwakilan Business Software Alliance Indonesia (BSA) Donny Sheyoputra menyatakan, kasus pemalsuan dan pembajakan software tidak hanya merugikan industri dan konsumen, tetapi juga negara. Produk peranti lunak yang dipalsukan tak hanya produk luar negeri, tapi juga produk peranti lunak lokal, seperti milik PT Zahir dan PT Bambu Dua.

“Produk yang termurah dari Zahir ada yang harganya Rp 50 ribu, dan itu masih dipalsukan dan dijual dengan harga Rp 25 ribu. Ini kondisi yang memprihatinkan,” kata Donny.

Jika barang palsu marak dan terus dibiarkan, lanjut dia, akan timbul persepsi negatif dari pengembang software di seluruh dunia terhadap perlindungan HKI di Indonesia. “Penegakan hukum perlu dilakukan pada perusahaan besar yang masih menggunakan software tidak asli, dan perlu sanksi yang tegas,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Patrialis Akbar mendukung penuh upaya kelompok masyarakat untuk menekan peredaran barang palsu di Indonesia. Peredaran barang palsu itu berdampak negatif terhadap perekonomian nasional.

Oleh karena itu, Menkumham juga akan membantu MIAP untuk memberikan gambaran kepada Mahkamah Agung bahwa tindakan pemalsuan sudah dalam tahap mengkhawatirkan sehingga perlu diberi sanki tegas.

“Jika perlu akan dibentuk polisi khusus antipemalsuan. Polisi khusus ini tentu tetap bekerja sama dengan polisi umumnya untuk menindak kegitatan pemalsuan ini,” tegas Patrialis.


Lanjut ah...

Telkomsel Berbagi Kasih dengan 3.000 Anak

SOLO – Telkomsel menggelar Safari Natal di kota Solo, Pontianak, dan Manado dan menyerahkan bantuan kepada 3.000 anak dari 40 yayasan sosial dengan total nilai Rp 300 juta. Safari Natal di Solo dihadiri Walikota Solo Joko Widodo, Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, dan Vice President Telkomsel Area Jawa Bali Gilang Prasetya, serta jajaran manajemen Telkomsel lain.

“Seiring dengan kepedulian melayani pelanggan dan industri telekomunikasi sebagai core business, kami terus berupaya memberi nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan yang selalu menjadi bagian dari kemajuan Telkomsel,” kata Sarwoto di Jakarta, Rabu (23/12).

Safari Natal Telkomsel mengambil tema “Berbagi Kasih di Hari Natal”. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel dalam mewujudkan Good Corporate Citizenship sebagai perusahaan yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.



Lanjut ah...

Esia Tambah Fitur Layanan Musik

JAKARTA – PT Bakrie Telecom, operator Esia, memperkuat sisi value added service (VAS) dengan menambah fitur layanan musik. Fitur-fitur nada sambung (RBT) terbaru tersebut yaitu Click2Give, Pre Listen RBT 88876, dan Mobile Search RBT 8888. Fitur-fitur ini akan mempermudah pelanggan menikmati RBT serta mengirimkannya ke pelanggan Esia lain.

“Dengan Click2Give, pelanggan dapat mengirim RBT ke pelanggan Esia lain,” kata Revie Sylviana, GM VAS Btel, dalam peluncuran fitur baru Nada Sambung Esia di Jakarta, Rabu (23/12).

Sedangkan fitur Pre Listen memungkinkan pelanggan Esia menelepon 88876 untuk mendengarkan cuplikan RBT terlebih dahulu sebelum berlangganan. Fitur Mobile Search membantu pelanggan mencari RBT pilihannya melalui telepon ke nomor 8888 dengan tarif Rp 100 per menit.

“Kami telah memiliki hampir 30 ribu RBT dari sekitar 20 label rekaman,” kata Revie.



Lanjut ah...

Rabu, 23 Desember 2009

Nokia Rilis Ponsel untuk Petani

NOKIA membidik konsumen dari kalangan petani dengan mengembangkan layanan Nokia Life Tools (NLT). Layanan ini memberi banyak info untuk para petani, mulai dari harga komoditas, prakiraan cuaca, hingga tips pengembangan produk-produk pertanian.

Untuk mendukung layanan NLT itu, vendor ponsel yang bermarkas di Finlandia itu siap merilis lima ponsel yang mendukung penuh layanan NLT itu. Pada tahun depan, Nokia siap merilis ponsel yang dibutuhkan komunitas petani, pendidikan dan entertaintment. Yakni seri Nokia 2220, 2690,1280, 1616 dan 1800.

Product Manager PT Nokia Indonesia Legi Soegianto mengatakan, selain untuk kalangan petani, layanan NLT juga dimaksudkan untuk membidik konsumen dari kalangan pelajar dan anak muda. ”Karena itu, selain info pertanian, NLT juga menyediakan info seputar dunia pendidikan dan hiburan,” ujar Legi di Surabaya, Rabu (16/12).

Lewat NLT, kata dia, petani bisa setiap saat mengakses berbagai info seputar dunia pertanian, termasuk peternakan dan perikanan. Para petani bisa mendapatkan harga pasar untuk berbagai komoditas, sehingga memudahkan mereka menjual hasil panennya.

Dalam hal ini para petani bisa mengakses semua harga komdoditas di setiap kabupaten, sehingga infonya tak mungkin salah. “Kami menggandeng Departemen Pertanian untuk kepentingan tersebut,” kata dia.

Legi mengemukakan, konsumen dari kalangan petani selama ini masih jarang dilirik pabrikan ponsel. Padahal, komunitas petani merupakan mayoritas penduduk di Indonesia. Dengan ceruk pasar yang sangat besar tersebut, peluang penjualan ponsel untuk petani otomatis juga sangat besar.

Di Jatim, misalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 44,8% tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor pertanian. ”Dengan menghadirkan layanan info pertanian ini akan membuat kami bisa mendekati market dengan lebih baik. Saya kira setiap konsumen punya ciri khas dan harus didekati dengan strategi pemasaran yang khusus pula. NLT didasarkan pada prinsip tersebut,” jelas Legi.

NLT, lanjut Legi, juga sudah didasarkan pada riset komprehensif dari Nokia. Yakni, konsumen di Indonesia membutuhkan ponsel berharga terjangkau yang menyediakan tiga layanan utama, yaitu info pertanian, pendidikan, dan hiburan. Harganya berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta.



Lanjut ah...

Mobile-8 Modem Mobi Rp 299 Ribu


JAKARTA – PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) menawarkan Mobi Special Deal di lima lokasi Mobile-8 Center di Jakarta dan Bandung. Penawaran ini hanya berlaku pada Rabu, 23 Desember 2009.

"Program Mobi Special Deal ini merupakan program penjualan paket modem Mobi yang menawarkan banyak pilihan modem dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp 299 ribu,” kata Head of Communications Mobile-8 Yolanda Nainggolan di Jakarta, Selasa (22/12).

Yolanda mengatakan, Mobi merupakan layanan akses internet berkecepatan tinggi 3.5G berteknologi CDMA yang diluncurkan pda Januari 2009. “Kami tidak hanya menawarkan modem yang murah dan tarif layanan internet yang sangat terjangkau, Mobi juga memberikan bonus pulsa tambahan sebesar 50% selama lima kali pengisian pulsa,” kata Yolanda.



Lanjut ah...

Huawei Geser NSN, Ericsson Masih Teratas

JAKARTA – Huawei mengklaim telah menjadi vendor perangkat telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, setelah Ericsson. Namun, Nokia Siemens Network (NSN) tak gentar dengan makin berkibarnya vendor perangkat telekomunikasi asal Shenzhen, Tiongkok itu. Sedangkan Ericsson terus mewaspadai geliat Huawei itu.

Demikian disampaikan Deputy Director of Costomer Solutions and Sales Support Division PT Huawei Tech Investmen Dani K Ristandi, Vice President Marketing and Communications Division PT Ericsson Indonesia Hardyana Syintawati dan Head Customer Marketing & Communication Regional Marketing Nokia Siemens Network (NSN) Asia Pasifik Harith Menon di Jakarta, Selasa (22/12).

Dani mengatakan, kontrak penjualan yang telah ditandatangani dengan 10 operator telekomunikasi Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 845 juta atau naik 52% dibanding tahun sebelumnya. “Pada tahun ini, kami yakin kontrak sales Huawei bisa mencapai US$ 1 miliar atau naik 18%. Tahun depan, kami juga yakin, kontrak sales Huawei akan naik lagi. Mungkin di atas 20%,” kata dia.

Secara global, kontrak sales Huawei pada tahun ini diperkirakan mencapai US$ 30 miliar atau naik 29% dibanding perolehan tahun lalu yang US$ 23,3 miliar. “Secara global, kami sekarang di posisi kedua untuk mobile device dengan pangsa 20,1%,” kata Dani.

Bahkan, lanjut Dani, untuk fixed network, Huawei adalah pemimpin, baik pada perangkat optical, NGN core, maupun access. Sedangkan pada SP Router, Huawei masih berada di peringkat ketiga di bawah Ericsson dan NSN.

Menurut Dani, ada tiga tantangan terbesar operator telekomunikasi di Tanah Air. Pertama, adalah bagaimana mendongkrak belanja pulsa pelanggan (ARPU) per bulan yang saat ini turun sekitar 20%. Kedua adalah bagaimana meningkatkan kapasitas bandwidth, dan yang ketiga adalah menurunkan cost.

Oleh karena itu, lanjut dia, Huawei menawarkan dukungan berupa network, service, software, dan terminal. Dukungan ini pada ujungnya adalah sebagai upaya menghadirkan layanan telekomunikasi berkualitas dengan biaya yang lebih efisien.

“Kami memiliki solusi (solutions) yang end to end, dengan keahlian (expertise) dan ketrampilan (experience) yang tak diragukan. Huawei kini telah menjalin kerja sama dengan 50 operator terbesar di seluruh dunia,” kata Dani.

Telkomsel baru-baru ini telah mengumumkan untuk mengganti seluruh perangkat infrastruktur telekomunikasinya di Pulau Jawa dengan perangkat Huawei. Ketika mengimplementasikan teknologi high speed packet access (HSPA) + yang mampu menghantarkan data berkecepatan hingga 21 megabit per detik (Mbps), Telkomsel menggunakan produk Huawei. Sedangkan Indosat, untuk HSPA+, menggunakan produk Ericsson.

Dengan bakal diimplementasikannya China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA) pada 2010, produk-produk telekomunikasi asal negeri tirai bambu itu makin berkibar. Implementasi CAFTA diyakini bakal membuat murahnya harga produk dari Tiongkok di Tanah Air.

"Kami tak takut berkompetisi di pasar Indonesia dengan produk dari Cina (Tiongkok). Harga bukan segalanya di industri telekomunikasi, yang jelas layanan akan lebih berperan," ujar Harith Menon.

Menurut Harith, NSN telah mereorganisasi diri untuk menghadapi kompetisi di masa depan. Reorganisasi yang dilakukan antara lain, membentuk unit bisnis, jaringan, dan solusi global. Reorganisasi itu juga termasuk rencana mem-PHK 5,760 orang dari total karyawan NSN yang sekitar 64 ribu. Sedangkan mengenai ‘kekalahan’ NSN dari Ericsson dan Huawei pada perangkat jaringan HSPA+, Harith juga tak khawatir karena masih dianggap sebagai ‘kekalahan kecil’.

"Ini pertempuran jangka panjang. Harga bukan segala-galanya. Masih banyak teknologi yang bisa dijadikan ajang pertempuran. Kami telah menyiapkan business solution, network system, dan global solution guna menghadapi kompetisi dengan vendor lain," kata Harith.

Sementara itu, Hardyana Syintawati menyambut baik persaingan antarvendor telekomunikasi selama persaingan berlangsung sehat. "Tapi kami terus mewaspadai persaingan ini dengan memperkuat komitmen kami di Indonesia," kata dia.

Ericsson yang mengklaim sebagai penyedia perangkat selular teratas di Indonesia memiliki organisasi yang kuat dengan dukungan sumber daya lokal yang kompeten. Selain itu, perusahaan asal Swedia ini mengaku memiliki perlengkapan teknologi jajaran terdepan. "Dua hal tersebut yang menjadi pembeda kami dengan kompetitor," kata dia.

Menurut dia, vendor bisa saja bersaing dalam harga karena dalam menjual barang yang sama, harganya pun tidah akan jauh berbeda. Namun, industri saat ini juga mempertimbangkan nilai lebih yang didapat dari perangkat yang ditawarkan.

Pangsa Pasar Mobile Device Global Kuartal III

2009

2008

Ericsson

32%

32%

Huawei

20,1%

11%

NSN

19,5%

24%

Alcatel-Lucent *)

12%

14%

ZTE *)

8%

4%

Sumber: Dell'Oro

Lanjut ah...

Flexi Bicara Sepuasnya Cuma Rp 17.500 Per Bulan

JAKARTA – PT Telkom menggelar program Bebas Bicara Sesama Flexi dan telepon rumah pada enam kota. Pelanggan Flexi di enam daerah itu bisa berkomunikasi sepuasnya dengan tarif Rp 5.500 untuk program mingguan dan Rp 17.500 untuk bulanan.

“Program Bebas Bicara ke Flexi dan telepon rumah itu serempak dilaksanakan pada 20 Desember 2009. Program ini akan berlangsung selama enam bulan,” kata Executive General Manager PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Divisi Flexi Triana Mulyatsa di Jakarta, akhir pekan lalu.

Triana mengatakan, keenam kota itu adalah Karawang, Purwakarta, Serang, Cilegon, Pandeglang dan Rangkas Bitung. Untuk menikmati layanan itu, pelanggan cukup mengirim SMS ke 678 berisi BB Bulanan atau BB Mingguan.

Sementara itu, lanjut Triana, untuk program Bebas Bicara dengan Telepon Rumah (PSTN), pelanggan Flexi bisa berkomunikasi dengan maksimal tiga nomor telepon rumah. Caranya, pelanggan Flexi mengirim SMS ke 678 berisi BB no PSTN1 spasi No PSTN2 spasi No PSTN3. Pelanggan bisa juga mengubah nomor tujuan telepon rumah.

Penyempurnaan TRRT

Selain itu, Telkom juga melanjutkan program poin reward Telepon Rumah Rejeki Tumpah (TRRT), bukan hanya bagi pelanggan telepon rumah, juga Speedy dan Yes TV.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, pelanggan telepon rumah yang mendaftar ikut program TRRT mencapai 74% atau sekitar 5,8 juta pelanggan. Sedangkan jumlah poin yang terkumpul mencapai 11,18 miliar poin. Setiap menit menelepon mendapat satu poin.

“Besarnya jumlah pelanggan yang mengikutsertakan nomornya untuk mengikuti program TRRT, menunjukan bahwa program TRRT cukup diminati pelanggan,” ujar Eddy Kurnia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Program baru TRRT akan digelar mulai Januari 2010. Program ini untuk pelanggan telepon rumah, juga bagi pengguna TelkomNet Instan dan Sambungan Langsung Internasional (SLI 007), Speedy, YesTV dan situs e-commerce Plasa.com.

Lanjut ah...

Selasa, 22 Desember 2009

2010, Pelanggan Speedy Naik 100%

JAKARTA – Pelanggan Speedy hingga akhir 2009 mencapai 1,1 juta atau lebih rendah dari target yang ditetapkan sebanyak 1,2 juta. Pada tahun depan, manajemen Telkom optimistis, pelanggan Speedy bisa naik dua kali lipat menjadi 2,2 juta.

Head of Digital Bussiness PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Widy Nugroho mengatakan, jumlah pelanggan Speedy di penghujung tahun ini mencapai 1,1 juta, dan 420 ribu pelanggan di antaranya berada di daerah Jadebotabek.

"Tahun depan, pelanggan Speedy kami targetkan jadi 2,2 juta," kata Widy Nugroho di Jakarta, akhir pekan lalu.

Telkom terus berusaha meningkatkan layanan akses internet berkecapatan tinggi, Speedy. Apalagi saat ini jaringan Speedy telah hadir di 265 kota di seluruh Tanah Air.

Pada tahun lalu, Telkom meningkatkan kecepatan akses internet dari up to 384 kilobit per detik (Kbps) menjadi up to 1 megabit per detik (Mbps). Setelah itu, pada April 2009, Telkom menawarkan tujuh jenis paket layanan Speedy yang menggantikan paket Speedy sebelumnya. Paket terbaru itu diberi nama Speedy Multi Speed dengan tujuh pilihan paket.

Pada saat meluncurkan Speedy Multi Speed pada April 2009, Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, pelanggan Speedy telah mendekati satu juta dan Telkom telah menggelar 1,8 juta line Speedy di seluruh Nusantara. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2009, Telkom optimistis bisa mencapai target 1,7 juta pelanggan.

Namun, dalam laporan keuangan semester I 2009, manajemen Telkom mengumumkan pelanggan Speedy cuma 816 ribu atau lebih rendah dari posisi akhir 2008 yang sekitar 970 ribu. Dengan kondisi itu, manajemen Telkom mengubah target pelanggan Speedy menjadi 1,2 juta.

Sejatinya dengan Paket Speedy Multi Speed, manajemen Telkom amat optimistis karena pelanggan bisa memilih paket sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan dengan biaya berlanggan mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 1,695 juta per bulan. Dengan paket terbaru itu, Telkom tidak hanya menyasar segmen rumah tangga, juga segmen eksekutif dan korporasi serta komunitas penggemar game.

Akhir pekan lalu, Telkom meluncurkan layanan Speedy Game, yang merupakan layanan konten game online. Speedy Game itu telah menyediakan 130 jenis game. "Kami menargetkan 20% dari total pelanggan (Speedy) kami datang dari komunitas game online," kata Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G Wiryanata di Jakarta, Sabtu (20/12).

Sementara itu, Telkom Divre V Jawa Timur terus memperkuat penetrasi Speedy, terutama menggarap potensi pelanggan di kota-kota di luar Surabaya. Di wilayah ini ada lima area, yakni Surabaya Barat, Surabaya Timur, Malang, Madiun dan Jember. Meski demikian, kota-kota lain, seperti Bojonegoro, Ponorogo, Tulungagung, Ngawi, Trenggalek, Tuban, Magetan, Lamongan, Kediri, Tulungagung dan kota lain juga digarap.

Senior Manager Marketing & Sales Divre V Jatim Gatot Indra mengatakan, dari total 900 ribu pelanggan Speedy secara nasional, kontribusi dari Jatim sekitar 210 ribu pelanggan atau separuh dari pelanggan Speedy di Jadebotabek.

Untuk meningkatkan penetrasi Speedy di Jatim, akhir Oktober lalu, Telkom meresmikan Speedy Centre pertama di Jatim. Di wilayah ini akan dibangun empat Speedy Centre, yakni di Surabaya, Malang, Madiun, dan Jember. Speedy Center itu, menurut Nyoman, akan menjadi momentum untuk terus memperkuat penetrasi pasar Speedy, khususnya di Jatim.

Paket Speedy Multy Speed

Tipe Paket Speedy

Kecepatan

Biaya Bulanan

Tarif Kelebihan Kuota

Paket Mail

Up to 1 Mbps

Rp 75.000

Rp 75/menit

Paket Chat

Up to 1 Mbps

Rp 145.000

Rp 25/menit

Paket Family

Up to 384 Mbps

Rp 195.000

Paket Load

Up to 512 Mbps

Rp 295.000

Paket Game

Up to 1 Mbps

Rp 645.000

Paket Executive

Up to 2 Mbps

Rp 995.000

Paket Biz

Up to 3 Mbps

Rp. 1.695.000

Sumber: PT Telkom

Lanjut ah...

2010, Acer Lanjutkan Strategi Multibranding

MATARAM - Untuk memperkokoh keperkasaan di pasar komputer (PC) di Indonesia, Acer Indonesia melanjutkan strategi pemasaran dengan pola multibranding. Vendor PC asal Taiwan ini akan tetap mempertahankan berbagai merek PC yang ada, seperti Acer, Gateway, Packard Bell, dan eMachine.

Presiden Direktur PT Acer Indonesia Jason Lim optimistis, pertumbuhan penjualan PC pada tahun depan bisa mencapai 50 %. “Banyaknya merek menguntungkan, karena tiap merek menyasar untuk kebutuhan segmen tertentu,” kata Jason di Mataram, beberapa waktu lalu.

Dia mencontohkan eMachines membidik pasar pemula yang baru pertama kali menggunakan laptop. Produk eMachines lebih praktis dan gampang digunakan. Sedangkan produk Gateway membidik konsumen yang suka stylish dan tetap dengan produk yang mudah digunakan (easy to use). Sementara itu, lanjut dia, Acer memfokuskan diri ke pengguna yang menggandrungi teknologi terbaru.

“Selain itu, untuk tetap jadi market leader kami harus berinvestasi, seperti promosi sekaligus strategi yang berlaku untuk semua brand Acer Group,” kata dia. Namun, Jason tak menyebutkan berapa nilai investasi yang akan dibenamkan pada tahun depan.

Melengkapi strategi produk baru, Jason mengatakan, pihaknya akan lebih ekspansif merambah enam kota baru di Indonesia. Yakni Banda Aceh, Palembang, Pekanbaru, Solo, Samarinda, dan Manado. Survei menyebutkan, potensi market di enam kota tersebut tinggi, sehingga Acer memutuskan untuk berekspansi ke sana.

“Kami menyakini potensi pasar Indonesia cukup besar. Jadi benar kalau Indonesia dikatakan bisa masuk negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan Cina) karena pasarnya memang besar,” katanya.

Saat ini Acer telah hadir di 10 kota besar di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. “Guna meningkatkan sales, kami berekspansi menambah Acer Customer Service Center (ACSC). Nah ke depan total sudah berada di 16 kota,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Brand Manager Acer Indonesia Husen Halim menuturkan, pada tahun depan, Acer meluncurkan beberapa produk baru yang lebih menonjolkan pada teknologi dan desain. Yakni, notebook berteknologi tiga dimensi (3D) dan berlayar sentuh.

“Walau spesifikasi tergolong premium tapi harga tidak premium,” kata Husen.


Lanjut ah...