Senin, 15 Februari 2010

XL Targetkan Pelanggan Tumbuh 30%

PT XL Axiata Tbk fokus menggenjot pelanggan berkualitas. XL tak lagi mengutamakan capaian jumlah pelanggan yang fenomenal, melainkan pendapatan. Tahun ini XL menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 20-30%, termasuk di Area Timur, yang memberi kontribusi cukup besar pada revenue dan pelanggan XL.

"Banyak operator mengklaim, jumlah pelanggannya sekian juta, tapi apakah pelanggannya berkualitas dalam arti menghasilkan revenue. Fokusnya tetap ke pelanggan berkualitas. Pelanggan yang menghasilkan revenue akan kami jaga loyalitasnya" ujar Vice President PT XL Axiata Area Timur Djunaedy Hermawanto dalam paparan rencana bisnis perseroan 2010 di Surabaya, Rabu (10/2).

Djunaedy menambahkan, per akhir 2009, jumlah pelanggan XL di Area Timur mencapai sembilan juta dari total pelanggan XL secara nasional yang saat ini mencapai 31,4 juta. Guna menjaga kinerja tahun ini, XL sudah menyiapkan sejumlah strategi dan beberapa program yang akan memacu kinerja.

“Kami siapkan mulai dari segmen anak muda hingga solusi bisnis korporasi, semua program sudah kami siapkan,” kata dia.

Salah satunya XL memperluas pasar anak muda dengan meluncurkan paket layanan Combo. Pasar tersebut masih sangat prospektif untuk digarap seiring perubahan gaya hidup anak muda yang kini mengutamakan komunikasi via ponsel. Program ini menawarkan gratis berkirim SMS sebanyak 100 kali dan internet 1 MB setiap hari.

"Anak muda masih sensitif harga murah, karena itu berpengaruh ke uang saku. Karena itu kami menggarap segmen youth ini dengan mengandalkan harga dan berbagai penawaran menarik. Tapi, kami tetap akan membidik pelanggan muda berkualitas yang bisa menghasilkan revenue," jelas Djunaedy.

Djunaedy mengatakan, pelanggan muda akan dibidik untuk memaksimalkan bisnis layanan data. Sebab, saat ini pelanggan muda lebih memprioritaskan akses data daripada voice dan SMS. Tren penggunaan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mendongkrak penggunaan layanan data dari para pelanggan anak muda.

"Khusus yang layanan Paket Combo ini, kami menawarkan gratis internet 1 MB yang setara dengan akses Facebook 50 kali, YahooMessenger 2,5 jam, dan akses Twitter 50 kali," ujarnya.

Lanjut ah...

Saingi XL, Telkomsel Gencar Garap Madura

TELKOMSEL terus memperbesar penguasaan pasarnya di Pulau Madura yang selama ini dikuasai XL. Strategi pemasaran berbasis lokal dan menyesuaikan karakteristik konsumen di pulau itu terus dikembangkan oleh anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tersebut.

”Pasar di Pulau Madura sangat potensial seiring pergerakan ekonomi di wilayah tersebut pascapembangunan Jembatan Suramadu. Saya baru saja keliling ke Madura untuk memantau pasar, dan responsnya luar biasa. Telkomsel pelan tapi pasti mulai menguasai wilayah Madura,” kata General Manager Sales & Customer Regional Telkomsel Ketut Eri Budi, Kamis (11/2).

Strategi pemasaran terbaru yang dikembangkan operator nomor wahid di Tanah Air itu di Pulau Madura adalah layanan Simpati Talkmania. Lewat program tersebut, pelanggan Simpati bisa mendapatkan akses percakapan selama 50 menit atau 3.000 detik selama rentang waktu pukul 01.00 hingga 17.000 dengan membayar Rp1.000. Strategi ini akan membuat pelanggan Simpati yang sudah tersedia semakin loyal, sekaligus akan semakin memperbesar pasar kami di Madura dengan adanya penambahan pelanggan.

Ketut menjelaskan, karakteristik pelanggan di Madura lebih banyak menggunakan layanan voice dibanding layanan pesan pendek (SMS). Sebelumnya, layanan Talkmania di Madura masih memberikan gratis 50 SMS, namun dengan waktu percakapan hanya 30 menit. ”Sehingga kami memutuskan untuk memperbarui program Talkmania di Madura dengan menambah waktu percakapan,” tutur Ketut.

Saat ini, jaringan Telkomsel di Madura didukung oleh 131 BTS, termasuk di dalamnya 19 Node-B (BTS 3-G). Titik penjualan Telkomsel di pulau garam tersebut mencapai 4.000 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Madura.

Telkomsel akan terus memperbesar penguasaan pasar di Madura. Sejumlah strategi dan inovasi sudah kami siapkan. Tidak hanya ke pelanggan secara langsung, tapi juga ke dealer-dealer yang ada di sana.



Lanjut ah...

Jumat, 12 Februari 2010

XL Belum Bisa Kalahkah Indosat

INDOSAT mengukuhkan diri sebagai operator terbesar kedua di Indonesia dengan total jumlah pelanggan sebanyak 33,1 juta atau lebih banyak dibandingkan pesaing utamanya, XL, yang memiliki pelanggan sebanyak 31,4 juta. Sedangkan operator seluler terbesar di Indonesia masih tetap dipegang Telkomsel dengan total pelanggan lebih dari 82 juta.

“Tahun ini, kami menargetkan pelanggan XL naik menjadi 34-35 juta. Sedangkan, jumlah BTS bertambah 1.500 sampai 2.000 BTS,“ kata Dirut PT XL Axiata Hasnul Suhaimi di Jakarta, belum lama ini.

Kamis (12/2), XL mengumumkan kinerja perseroan 2009. Dalam laporan itu tersebutlah, jumlah pelanggan sebanyak 31,4 juta atau naik 21% dibandingkan posisi akhir 2008. Sedangkan jumlah pelanggan prabayar 31,1 juta.

“Sepanjang 2009, XL mengalami peningkatan pemakaian layanan data secara siginifikan. Ini didorong oleh beralihnya kebutuhan telekomunikasi para pelanggan dari kebutuhan dasar, seperti menelepon dan mengirim SMS saja, menjadi chatting dan mengunduh aplikasi jejaring sosial melalui telepon genggam,” kata dia.

Perilaku ini didukung oleh tingginya tingkat penetrasi BlackBerry dan telepon genggam yang mempunyai kemampuan GPRS. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan data, XL memperkenalkan tarif yang sangat terjangkau untuk layanan data dengan berbagai macam mekanisme tagihan yang dapat dipilih sendiri oleh pelanggan. ”Hasilnya, peningkatan pendapatan layanan data meningkat sebesar 269%,” kata dia.

Dia menyebutkan, jumlah panggilan keluar dan SMS juga meningkat signifikan sebesar 60% menjadi 87,6 miliar menit dan SMS meningkat sebesar 258% menjadi 63,6 miliar SMS.

“XL akan terus meningkatkan kualitas layanan dengan cara mengendalian beban jaringan melalui penawaran program yang disesuaikan dengan beban jaringan sepanjang hari dan menghindari investasi yang tidak perlu. Sumber daya yang tersedia akan terus dimanfaatkan secara efisien dalam rangka memaksimalkan pertumbuhan maupun memuaskan pelanggan kami,” kata dia.

Sementara itu, Group Head Strategic Marketing Indosat Fuad Fachroeddin mengatakan, jumlah pelanggan Indosat per akhir 2009 mencapai 33,1 juta. Pencapaian jumlah pelanggan ini tidak lepas dari value strategy yang diterapkan Indosat. Yakni, strategi yang menekankan pada customer focus untuk mendapatkan pelanggan yang benar-benar berkualitas.

“Pencapaian jumlah pelanggan ini juga didukung oleh berbagai upaya penjualan secara agresif di delapan kantor regional serta 36 kantor cabang di seluruh Indonesia serta peningkatan kapasitas jaringan secara terus menerus di samping perluasan cakupan layanan,“ kata Fuad di Jakarta seusai menerima penghargaan Top Brand Award 2010, kemarin.

Fuad mengatakan, saat ini layanan Indosat kepada 33,1 juta pelanggan itu sudah mencakup seluruh provinsi di Tanah Air, 97,50% kabupaten dan 70,35% kecamatan di Indonesia.

Sedangkan Kepala Humas Indosat Adita Irawati belum bisa menyebutkan berapa target jumlah pelanggan dan jumlah BTS pada tahun ini. “Kemungkinan besar data-data itu baru akan kami rilis pada awal atau pertengahan Maret 2010,“ kata dia.


Lanjut ah...

Ponsel Tiongkok Terancam Rontok

PONSEL Tiongkok akan bernasib sama dengan saudara tuanya, motor keluaran Tiongkok yang hilang dari pasar, jika vendor ponsel yang mengaku ‘lokal’ itu hanya mengandalkan produk murah tanpa menyiapkan fasiltas layanan purna jual yang memadai.

Kenyataan itu sudah mulai terlihat dengan rontoknya beberapa merek ponsel sal ‘Cina’. Dari hampir seratusan ponsel merek lokal ‘kelahiran’ Tiongkok itu, sudah belasan vendor yang gulung tikar.

Demikian rangkuman pendapat dari Direktur Retail Telesindo Shop David Tirta Wijaya dan Head of Department HHP Business Samsung Hioe An Kin dalam kesempatan terpisah di Jakarta, kemarin.

“Fenomena motor Tiongkok itu sangat mungkin terjadi juga dengan ponsel Tiongkok jika tidak ada perbaikan dalam service center. Kami tidak mau ikut-ikutan bertarung di harga, tetapi pendekatannya ke value added dan service center,” kata David usai peluncuran TiPhone E-88.

Hioe An Kin menambahkan, nasib ponsel Tiongkok tak akan berumur panjang, karena memang tidak berkualitas dan tidak didukung layanan purna jual. “Sekarang ini bermunculan merek lokal, tapi buatan Tiongkok. Tapi kemunculannya tidak disertai dengan kualitas dan purna jual. Besar kemungkinan, merek yang bisa bertahan paling lima merek saja, selebihnya berguguran,” kata dia.

Menurut An Kin, tidak mudah bagi ponsel Tiongkok untuk menelikung merek terkenal (branded). Apalagi ponsel branded telah rata-rata memiliki jaringan purna jual yang luas serta kualitas produk yang terjaga. “Meski pemerintah telah menerapkan bea masuk (BM) 0% untuk ponsel yang diimpor dari Tiongkok, tetap saja tidak menolong,” kata dia.

Namun, menurut David, pihaknya tidak main-main dalam menggarap pasar ponsel di Indonesia. Pihaknya memiliki layanan purna jual dan jaringan distribusi yang terbentang dari Aceh hingga Papua. ’’Kami serius menggarap pasar Indonesia,’’ ujar David.

David menyebutkan, distribusi Tiphone tersebar pada lebih dari 500 outlet yang masuk dalam jaringan ritel Telesindo. Selain itu, TiPhone juga menggandeng Telkomsel untuk program bundling dengan target penjualan sebanyak dua juta ponsel.

“Kami bersyukur bisa bekerja sama dengan Telkomsel, karena memiliki pelanggan paling besar di Indonesia dan secara network jaringannnya terluas,” jelasnya.

Pabrik di Tiongkok

Sementara itu, PT Cipta Multi Usaha Perkasa (CMUP) menjajaki pembelian pabrik ponsel di Tiongkok sebagai basis produksi ponsel yang akan dikirim ke Indonesia. Keinginan membeli pabrik di negeri tirai mambu tersebut sejalan dengan tingginya permintaan ponsel di Tanah Air.

"Kami sedang melakukan kajian pembelian pabrik. Kalau memang memungkinkan dari sisi keuangan, mengapa tidak," kata Direktur Utama PT CMUP Djatmiko Wardoyo usai penandatangan kerja sama dengan Samsung Electronics Indonesia Mobile Phone Division, di Jakarta, Kemarin.

Total penjualan ponsel di Indonesia pada 2010 diperkirakan mencapai 40 juta unit, meningkat dari penjualan sekitar 25 juta pada 2009. Sekitar 10-12%-nya merupakan pangsa pasar ponsel asal Tiongkok.

Selain membeli pabrik, pihaknya pada kuartal I 2010 akan meluncurkan ponsel merek lokal. Hingga kini Global Teleshop mengelola jaringan ritel seluler di 110 kota pada 28 propinsi, terdiri atas 286 outlet Global Teleshop, 21 outlet Nokia Branded Retail, 20 outlet LG Mobile Showroom and Service Center, dan 15 gerai Halo.


Lanjut ah...

HP Hadirkan 45 Service Center di 37 Kota

HP Indonesia terus memperkuat layanan purna jual kepada konsumen melalui HP Authorized Service Center (ASC). Saat ini, HP telah membuka 16 ASC di 12 kota dengan jumlah total 45 pusat layanan purna jual (service center) yang mencakup 37 kota di Indonesia.

“Kehadiran pusat layanan resmi ini merupakan salah satu bagian program pengembangan wilayah bisnis HP,” kata Megawaty Khie, Managing Director, Personal System Group, HP Indonesia, saat meresmikan HP ASC ke-16 di kawasan Mangga Dua, Jakarta, Kamis (11/2).

Data IDC pada kuartal III 2009 melaporkan, pangsa pasar PC HP sebesar 20,7% atau yang tertinggi secara total. Namun, untuk pangsa pasar consumer khususnya PC portable, HP masih tertinggal dari vendor Taiwan, Acer.

Megawaty mengatakan, kehadiran layanan purna jual yang luas adalah bagian dari strategi HP untuk melakukan pendekatan dengan pelanggan di kelas consumer.

HP Indonesia juga sedang membidik 200 lokasi baru di daerah untuk melakukan ekspansi. “Market di daerah sangat besar dengan porsi sekitar 60:40 dengan Jakarta. Jadi, kami harus cover permintaan layanan di daerah dengan baik” jelas dia.

Selain mengembangkan jenis layanan, HP juga berencana menambah jumlah service center maupun unsur-unsur pendukung lainnya seperti Drop Off Point yang merupakan layanan perbaikan antar-jemput. “Dua bulan ke depan kami akan menambah beberapa service center di Manado, Banjarmasin, Jember, dan Probolinggo untuk mendukung penjualan HP di daerah,” jelas Megawaty.

Technology Services Director Enterprise Business HP Indonesia Bardi Yarsono mengklaim tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan purna jual HP mencapai 80%. Adapun layanan dan fasilitas yang disediakan di service center HP, antara lain, Personal Consultation, SMS Update, Web Chatting, Customer Call Center, Happy Call, On-call Services, Pick Up & Return Services, dan Xpress Repair.

Rata-rata pelanggan datang ke HP service center untuk memeroleh layanan non-perbaikan seperti pengaturan Bluetooth, PDA, maupun modem broadband yang mereka gunakan. Sedangkan untuk perbaikan, HP service center mampu menampung sekitar 100 unit PC per hari. “Sekarang, service bukan hanya menjadi pendukung, tapi sudah menjadi lini penting untuk meningkatkan reputasi vendor di mata pelanggan,” kata Bardi.



Lanjut ah...

Flexi Targetkan Kontribusi Data Capai 20%

TAHUN ini, Telkom Flexi semakin gencar melakukan penetrasi pasar dalam layanan data. Bahkan, layanan FWA milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk itu menargetkan kontribusi penerimaan dari bisnis layanan data meningkat dari 8% pada 2009 menjadi 20% pada 2010.

"Peluang untuk meningkatkan kontribusi pendapatan dari data sangat terbuka dengan produk konten baru yang diluncurkan bisa memenuhi kebutuhan pelanggan," kata Manager Content Pertnership Telkom Divisi Flexi James Ryan di Surabaya, belum lama ini.

Menurut James, selama ini, kontribusi layanan data hanya sekitar 8% dari total pendapatan Telkom Flexi. Kalau dirata-ratakan, penerimaan dari layanan data Flexi untuk wilayah Jatim sekitar Rp 300 juta per hari, dan pendapatan layanan data Flexi secara nasional Rp 3,5 miliar per hari atau sekitar Rp 1,28 triliun.

Sedangkan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Telkom, kata dia, masih diperoleh dari layanan suara, yakni sebesar 65% dan layanan SMS sebesar 27%. Hal ini disebabkan pertumbuhan bisnis konten selama ini memang tidak terlalu signifikan karena masih mahalnya biaya untuk mengakses layanan tersebut.

Untuk meningkatkan pertumbuhannya, lanjut James, Telkom Flexi telah mengeluarkan layanan konten terbaru voice content portal atau portal berbasis suara dalam 'Flexi Swara' dengan harga yang cukup murah. Dengan layanan terbaru ini, targat kontribusi data terhadap total pendapatan Telkom Flexi sebesar 20% diharapkan bisa terpenuhi. Sedangkan kontribusi layanan suara tinggal 50%, dan SMS menjadi 30%.

Konten terbaru Flexi itu salah satunya adalah Flexi Swara yang membidik segmen anak muda. Flexi Swara adalah voice content. “Selama ini industri telepon seluler masih didominasi konten berbasis SMS. Namun tren-nya terus menurun, karena harganya relatif lebih mahal,’’ kata dia.

General Manager Commerce Telkom Divisi Flexi Area Jatim, Bali, Nusa Tenggara (Nusra), Suparwiyanto mengatakan, pelanggan Flexi di Jatim saat ini mencapai 5,5 juta pelanggan. Dengan berbagai inovasi layanan baru pada tahun ini, jumlah pelanggan Flexi diharapkan bertambah dua juta pelanggan. "Jika Flexi punya banyak konten menarik, saya yakin percepatan target penambahan pelanggan baru sebesar 2 juta pada 2010 akan tercapai," kata dia.



Lanjut ah...

Telkomsel dan Nokia Hadirkan Paket Sepulsa Berdua


TELKOMSEL menghadirkan Paket Bundling Sepulsa Berdua, yakni paket ponsel Nokia dengan Simpati M@x atau Kartu As. Paket ini memberikan gratis menelepon 210 menit dan gratis 420 SMS bagi pelanggan dan pasangannya. Bonus ini bisa digunakan selama tujuh hari untuk komunikasi ke pelanggan Simpati atau Kartu As.

”Momen Valentine’s Day banyak dimanfaatkan orang untuk mengungkapkan perasaan cinta. Kaami menghadirkan layanan Sepulsa Berdua ini agar ungkapan cinta dengan orang terkasih dapat terus terjalin,” kata Deputy Vice President Channel Management Telkomsel Agus Setia Budi di Jakarta, Kamis (11/2).

Dia mengatakan, setiap pembelian paket bundling Nokia seri 6760, 5230, atau 2730, pelanggan memperoleh kartu perdana Simpati M@x yang sudah dilengkapi berbagai bonus senilai lebih dari Rp 100.000. Sedangkan pelanggan yang membeli paket bundling Nokia seri 5030 atau 2690 mendapat kartu perdana Kartu As berisi bonus 50 SMS per hari dan bonus internet 1 MB.


Lanjut ah...

Kamis, 11 Februari 2010

HT Mobile Klaim Jual 1 Juta Unit Ponsel

PT SINAR Jaya Sukses Mandiri, vendor ponsel lokal dengan merek dagang HT Mobile, mengklaim telah menjual lebih dari 1 juta unit ponsel sejak kehadirannya pada Maret 2009. Sejak Maret 2009, HT Mobile sudah meluncurkan 18 seri ponsel, di mana 8 unit di antaranya adalah ponsel berlayar Qwerty seperti G 19, G 30, A 30, G 31, G 32, G 75, G 18, dan A 31.

Brand Manager HT Mobile Ridwan Zalie mengatakan, saat ini di antara jejeran puluhan ponsel lokal, HT Mobile berada di posisi nomor dua. HT Mobile kini sudah mempunyai 27 service center di 22 kota yang berada langsung di bawah manajemen HT Mobile.

"Tentu saja hal ini tak lepas dari strategi kami dalam mengambil positioning yang tepat di tengah persaingan ponsel vendor lokal dan branded yang sangat ketat," katanya, Selasa (9/2).

HT Mobile, kata Ridwan, menjalankan strategi pemasaran yang tepat dengan bidikan segmen yang sangat terspesialisasi. Hal itu membuat produk HT Mobile laris-manis di pasaran. Tahun ini HT Mobile masih fokus pada ponsel Qwerty. Pada kuartal pertama tahun ini kami masiha akan mengeluarkan 6-10 tipe lagi Qwerty. Pertumbuhan penjualan kami memang melejit setelah seri Qwerty keluar. Pertumbuhannya 50% dibanding candy bar.

"Tak dipungkiri, ponsel lokal yang membidik segmen menengah ke bawah selalu mengikuti jejak ponsel di segmen high-end. Kalau sekarang sedang tren BlackBerry di segmen atas, tentu produk di bawahnya mengikuti dengan ponsel Qwerty dan menawarkan akses online. Tahun ini kami akan membuka sejumlah service center lagi di beberapa kota menengah," ujarnya.

Diakui Ridwan segmen middle-low masih menjadi sasaran empuk para vendor ponsel lokal. Segmen ini dinilai masih sangat prospektif untuk digarap mengingat besarnya populasi warga dengan strata ekonomi menengah ke bawah di Tanah Air.

"Kami melihat, segmen ini cukup luas, terutama di kalangan anak muda yang ingin bergaya namun memiliki keterbatasan ekonomi untuk membeli ponsel-ponsel mahal," ujar Brand Manager PT Sinar Jaya Sukses Mandiri, vendor ponsel lokal dengan merek dagang HT Mobile, Ridwan Zalie, di Surabaya, Sabtu petang (6/2/2010).

Karena itulah, sambung dia, HT Mobile masih fokus mengembangkan pasar di segmen menengah ke bawah. Yang teranyar, HT Mobile merilis ponsel G 19 yang di-bundle dengan Indosat. Ponsel berlayar Qwerty dengan track pad ini dipasarkan dengan harga Rp599.000.

"Ponsel ini punya kamera di depan dan belakang, sehingga memudahkan penggunanya.. Selain itu berbasis Java dan menyediakan berbagai akses ke situs jejaring sosial," jelas Ridwan.

Untuk memasarkan produk tersebut, jelas dia, pihaknya menggelar serangkaian pameran di sejumlah kota, seperti Surabaya dan Bandung. Untuk pameran di Surabaya, HT Mobile menargetkan mampu menjual 10.000 unit.

Setelah Surabaya yakni Bandung akan kami gelar beberapa waktu lagi. Target penjualan masih kami kaji. Yang jelas, ponsel Qwerty ini menjadi andalan untuk terus memperbesar angka penjualan kami yang sudah menembus 1 juta unit ponsel sejak Maret 2009.

"Tak dipungkiri, ponsel lokal yang membidik segmen menengah ke bawah selalu mengikuti jejak ponsel di segmen high-end. Kalau sekarang sedang tren BlackBerry di segmen atas, tentu produk di bawahnya mengikuti dengan ponsel Qwerty dan menawarkan akses online," jelasnya.



Lanjut ah...

Rabu, 10 Februari 2010

Samsung Bertekad Jadi Penguasa Ponsel

SAMSUNG bertekad menjadi pemimpin pasar telepon seluler (ponsel) di Indonesia, menggeser dominasi Nokia selama ini. LG dan Sony Ericsson juga bertekad untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Tanah Air.

“Kami optimistis, Samsung Mobile bisa menjadi market leader di Indonesia. Ini pasti, karena tinggal masalah waktu saja. Kalau tidak tahun ini, ya tahun depan,” kata Head of Departement HHP Business PT Samsung Electronics Indonesia Hioe An Kin di Jakarta, Senin (8/2).

An Kin mengatakan, pasar ponsel di Indonesia tumbuh signifikan pada tahun lalu dengan total penjualan sebanyak 26 juta unit. Pada tahun ini, pihaknya yakin, penjualan ponsel bisa mencapai 30 juta unit. “Dari jumlah itu, porsi smartphone sekitar 10%,” kata dia.

Saat ini, pasar ponsel Indonesia masih dikuasai Nokia dan Samsung berada di posisi kedua. Bahkan vendor ponsel yang bermarkas di Finlandia itu masih menjadi penguasa pasar ponsel global. (lihat Tabel)

Menurut An Kin, Samsung memiliki produk ponsel yang lengkap. Mulai dari ponsel pintar yang multisentuh hingga ponsel untuk para pemula (entry level). Di kategori ponsel pintar multisentuh, Samsung punya Star, Corby dan Omnia II. Sedangkan ponsel buat pemula ada E1080 dan E2120.

“Kami juga sudah menyiapkan ponsel yang next generation, seperti i5700 Galaxy Spice yang menggunakan sistem operasi Android, dan ponsel yang menggunakan sistem operasi Bada, sistem operasi milik Samsung sendiri. Ini adalah ponsel unggulan kami pada tahun ini,” kata An Kin.

Untuk merebut posisi market leader dari Nokia, lanjut An Kin, pihaknya juga akan menyiapkan belanja iklan dan promosi yang sangat besar, baik untuk iklan di media cetak dan elektronik maupun di papan reklame. “Kami sudah siapkan massive marketing support dengan spending yang luar biasa besar,” kata dia.

An Kin mengatakan, untuk menjadi raja ponsel di Indonesia, Samsung juga akan menggaet dan mengembangkan komunitas. “Komunitas Corby, misalnya, kini sudah ada 12 ribuan anggota,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Samsung juga menempatkan Yoon-Soo Kim, eksekutif yang sukses membawa Samsung merajai pasar ponsel di Rusia. “Samsung melihat pasar ponsel di Asia Tenggara sebagai salah satu pasar yang agresif. Di kawasan ini, konsumen menginginkan sebuah alat komunikasi yang menjadikan mereka sebagai pribadi yang terdepan dalam menangkap informasi terkini,” kata Kim.

LG dan Sony Ericsson

Selain Samsung, LG Mobile dan Sony Ericsson juga tak tinggal diam. Mereka tidak gentar sedikit pun dengan kehadiran ponsel lokal asal Tiongkok.

Product Group Marketing Manager Sony Ericsson Mobile Communications Samudro Seto mengatakan, bisnis Sony Ericsson di Indonesia tumbuh 18-20% pada tahun ini. Untuk itu, pihaknya akan terus meluncurkan produk terbaru, termasuk yang kelas atas. Baru-baru ini, Sony Ericsson meluncurkan Xperia X2. “Kami ingin terus berinovasi demi memperkuat penetrasi di pasar mid end dan high end, sekaligus meningkatkan layanan purna jual yang dibutuhkan pengguna Sony Ericsson,” kata dia belum lama ini.

Sedangkan General Manager LG Mobile Communication Indonesia Usun Pringgodigdo mengatakan, pihaknya juga akan meluncurkan sedikitnya 10 seri ponsel pada tahun ini dengan harapan bisa meningkatkan pangsa pasar LG tiga kali lipat. “Demand masyarakat untuk produk ponsel akan meningkat dibanding tahun lalu. Itu sebabnya kami berani mematok target peningkatan market share sampai 300%,” kata Usun, yang mantan eksekutif puncak Nokia Indonesia.

Selain itu, lanjut Usun, LG juga akan menambah jaringannya di Indonesia menjadi 40 gerai sampai akhir tahun ini. “Rencana pembukaan gerai sebanyak dua kali lipat dari jumlah saat ini, yang 20 gerai, tak lepas dari strategi memantapkan penetrasi kami di pasar ponsel di Tanah Air,” kata Usun.

Baru-baru ini, LG juga menggandeng Global Teleshop untuk menjadi distributor ponsel LG. Global Teleshop selama ini hanya memasarkan ponsel Nokia.

Pangsa Pasar Ponsel Global 2009

Vendor

2009

Pangsa Pasar

2008

Pangsa Pasar

Pertumbuhan

1. Nokia

39.0%

38.7%

12.2%

2. Samsung

21.1%

18.1%

30.3%

3. LG

10.4%

8.8%

31.9%

4. Sony Ericsson

4.5%

8.3%

-39.7%

5. Motorola

3.7%

6.6%

-37.5%

Others

21.2%

19.6%

20.4%

Total

100.0%

100.0%

11.3%

Sumber: IDC

Lanjut ah...

BRTI Panggil Operator Terkait SMS Gratis

BADAN Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memerintahkan operator seluler untuk menghentikan promo SMS gratis. Sedangkan Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) diminta segera merampungkan draf kode etik SMS gratis.

PT Indosat, PT XL Axiata, dan PT Hutchison CP Telecommunication (operator 3) kemarin sudah dipanggil BRTI karena masih melakukan promo SMS gratis. Pemanggilan itu bertujuan untuk mendapatkan duduk persoalan atas program mereka. Operator-operator itu sudah memberikan laporan atas program yang digulirkannya.

"Jika para operator tetap tidak comply terhadap aturan, ya bisa saja kita adukan ke KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha, red)," kata anggota BRTI Heru Sutadi di Jakarta, Selasa (8/2).

Heru mengatakan, sampai sekarang operator seluler masih kooperatif. Dengan begitu, BRTI masih belum melibatkan KPPU.

Menyinggung draf kode etik SMS gratis yang disusun ATSI, Heru mengatakan, BRTI sudah menerima surat dari ATSI yang menyatakan drafnya belum selesai. Tampaknya para operator masih mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.

"Kami tidak memberikan batasan waktu kapan harus selesai. Tapi, bagusnya memang lebih cepat," kata Heru.

Pada suatu saat, BRTI sebagai wakil pemerintah akan mengambil kebijakan tegas terhadap draf tersebut. Bahkan, kata dia, terbuka bagi pemerintah untuk mengambil alih penyusunannya sehingga operator tinggal mematuhi aturan yang bakal dikeluarkan. "Bisa saja kami ambilalih kalau tidak selesai-selesai," kata dia.

Tentang pemanggilan BRTI, Head of Corporate Communication XL Axiata Febriati Nadira mengatakan, XL telah memberikan klarifikasi terkait dengan program promo yang sedang berlangsung. Jawabannya sudah di tangan BRTI.

"Tadi pagi (kemarin) sudah kami jelaskan pada BRTI," kata Ira, demikian dia biasa disapa.

Dalam pertemuan itu, kata Ira, dibahas masalah klarifikasi dan code of conduct tentang promo SMS gratis. Dan, XL mendukung upaya ATSI untuk mengatur masalah ini.

Sedangkan Division Head of Public Relations Indosat Adita Irawati mengatakan, pihaknya juga sudah melaporkan program-programnya pada pemerintah. Karena itu, sebaiknya pemerintah saja, dalam hal ini BRTI, yang menjelaskannya kepada publik.



Lanjut ah...

Selasa, 09 Februari 2010

Luncurkan TTM, Esia Ingin Dongkrak Pendapatan


PT BAKRIE Telecom Tbk meluncurkan layanan Telusur TemanMu (TTM), demi mendongkrak pendapatannya. Layanan ini memungkinkan pengguna Esia berjejaring dengan teman-temannya, melalui media telepon dan SMS.

Operator Esia gencar berinovasi dan menawarkan value added service (VAS) bagi produk layanannya. Inovasi tersebut tak lain bertujuan untuk meningkatkan pendapatan (reveneu) perseroan.

"Yang kami lakukan sudah bukan cari pelanggan lagi. Yang kami cari adalah menaikkan reveneu (pendapatan)," kata Deputy President Director PT Bakrie Telecom Erik Meijer saat peluncuran Esia TTM di Jakarta, Senin (8/2).

Tahun ini, Bakrie Telecom menargetkan 14 juta pelanggan. Sedangkan jumlah pelanggan sampai September 2009 sebanyak 9,81 juta pelanggan. Erik optimistis, target itu bisa tercapai. Namun, Erik tak menyebutkan berapa target pendapatan tahun ini.

Layanan baru Esia, TTM, menurut Erik, memang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan kaum muda yang begitu gandrung pada jejaring pertemanan. “Ini akan menciptakan gaya hidup baru sesuai aturan di komunitasnya," ujar Erik.

Erik mengatakan, perkembangan jejaring komunitas sosial di Indonesia kian pesat dan banyak peminat. Hanya saja saat ini akses ke jejaring sosial yang ada lebih banyak berbasis internet. Oleh karena itu, operator Esia menawarkan model akses jejaring sosial itu via telepon dan SMS.

Untuk registrasi TTM, operator Esia mengenakan tarif Rp 1.000 per minggu dan biaya penggunaan Rp 500 per menit untuk panggilan telepon atau Rp 250 per SMS. Pelanggan yang berminat bisa menghubungi nomor 141.

Alasan penggunakan telepon dan SMS untuk mengakses situs jejaring sosial itu, menurut Erik, tak lain adalah banyaknya jumlah pelanggan seluler. Saat ini, total pelanggan seluler lebih dari 120 juta, jauh di atas pengguna internet (25 juta) atau pelanggan internet (2,5 juta).

"Dengan layanan Esia TTM untuk mengakses jejaring pertemanan melalui telepon dan SMS, jumlah penggunanya akan makin banyak. Dan, reveneu-nya juga pasti tambah banyak," kata Erik.

Dengan Esia TTM, pelanggan dapat membuat profil yang dapat didengarkan oleh pelanggan lain, termasuk beberapa kriteria tertentu seperti minat, hobi, umur, maupun gender. Ditambah lagi, fitur voice profile untuk membuat pesan suara singkat mengenai dirinya dan mencari pengguna lain yang sesuai dengan kriterianya.


Lanjut ah...

Indovision Targetkan Gaet 1 Juta Pelanggan

PT MNC Sky Vision sebagai operator televisi berbayar Indovision menargetkan bisa menggaet satu juta pelanggan tahun ini. Tahun lalu, Indovision telah meraih sebanyak 610 ribu pelanggan dengan 60% pelanggan yang berdomisili di Pulau Jawa.

“Untuk mengejar target 1 juta pelanggan, kami akan menambah konten menjadi 120 saluran televisi,” kata Marketing Product & PR Manager Indovision Asri Winnie Sularto di Jakarta, Senin (8/2).

Saat ini, Indovision menyiarkan 85 channel dengan 10 kategori konten. Kategori itu meliputi konten olahraga, film, berita, dokumenter, lifestyle, musik, anak-anak, keluarga, balita, dan oriental. Untuk menambah variasi acara, Indovision akan meluncurkan Vision Comedy sebagai saluran komedi lokal dan luar negeri.

Asri mengatakan saluran yang telah mengudara sejak 26 Januari 2010 ini juga menayangkan acara-acara komedi klasik yang sempat populer seperti Ngelaba dan Lenong Rumpi. Indovision juga sedang menjajaki kemungkinan menayangkan komedi Warkop.

Komedi lawas masih akan mengisi 60% acara di Vision Comedy. “Kami akan meluncurkan Vision Comedy secara resmi hari Rabu, (10/2),” jelas dia.


Lanjut ah...

Simpati Talkmania Bebas Telepon 100 Menit

TELKOMSEL kembali memberikan kesempatan bagi pelanggan Simpati untuk menikmati program Talkmania. Yakni, program bebas menelepon berkali-kali seharian selama 100 menit ke lebih dari 82 juta nomor Telkomsel. Program ini berlaku mulai 9 Februari 2010.

General Marketing Marketing Communications Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan, untuk menikmati layanan ini, pelanggan Simpati cukup mengirim SMS ke 8999. Biayanya bervariasi. Untuk pelanggan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, tarifnya Rp 2.000, sedangkan untuk pelanggan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi Rp 3.000.

“Program ini belum dapat dinikmati oleh pelanggan Simpati di Maluku dan Papua,” kata Nirwan Lesmana di Jakarta, Senin (8/2).

Melengkapi program Talkmania, pelanggan Simpati yang kini berjumlah 59 juta juga akan memperoleh bonus akses internet sebesar 5 MB yang dapat dipakai satu hari dengan membeli paket internet 5 MB seharga Rp 5.000 per tujuh hari. Selain itu, tersedia pula paket Facebook (m.facebook.com) dan Chat (via eBuddy, mig33, atau Nimbuzz) dengan harga Rp 1.000 yang dapat digunakan seharian penuh.



Lanjut ah...

Senin, 08 Februari 2010

Tren Ponsel Qwerty Berakhir 2010

TREN ponsel lebar berlayar Qwerty diprediksi berakhir tahun ini setelah booming sejak 2008. Indikasinya ada pada tren harga ponsel Qwerty yang kian menurun dari harga di atas Rp 3 juta menjadi di bawah Rp 500 ribu. Kehadiran ponsel Qwerty asal Tiongkok ikut meramaikan pasar ponsel pintar ini.

Direktur PT Golden Victory Wijaya Dinata mengatakan, saat ini ada sekitar 200 merek ponsel asal Tiongkok yang selalu diklaim sebagai ponsel lokal. Namun, dari jumlah itu, hanya 30 mereka yang eksis di pasar Indonesia. Salah satu indikasinya adalah adanya layanan purna jual.

Menurut dirut PT Golden Victory yang tak lain adalah pemegang merek MicXonn Mobile, yang juga ponsel lokal asal Tiongkok, hampir semua vendor ponsel lokal itu memasarkan ponsel Qwerty.

"Saat ini sudah ada ponsel Qwerty yang dijual Rp 400.000. Prediksi saya, kalau sudah ada yang menjual Rp 300.000 atau Rp 299.000, itulah harga bottom-nya. Dan, kalau ada yang jual di bawah Rp 200.000, berarti itu jual rugi atau ada subsidi. Saat itulah tren ponsel Qwerty berakhir," jelas Wijaya.

MicXon yang hadir di Indonesia sejak 2008, hingga kini sudah meluncurkan tujuh ponsel berlayar Qwerty. Yang terbaru adalah MicXon S388 yang di-bundle dengan Kartu As, Telkomsel. Dalam waktu dekat akan meluncur dua lagi produk Qwerty dengan memanfaatkan momentum booming produk ponsel qwerty sejenis di pasar Indonesia.

Penjualan produk MicXon dilakukan lewat dua strategi yakni penjualan langsung ataupun bundling dengan operator. Untuk layanan purnajual, MicXon memiliki service center sendiri. Untuk memperkuat layanan purnajual, pihaknya bekerjasama dengan Dian Graha yang saat ini juga melayani purna jual lima ponsel merek lokal.

"Tahun ini pasar Qwerty masih cukup bagus. Tapi, saya kira momentum booming ponsel Qwerty hanya tinggal tahun ini. Sebab, kalau ponsel tersebut sudah di harga bottom, apakah prinsipal masih tetap memproduksinya? Kan rugi," jelas Wijaya.

Wijaya mencontohkan, booming ponsel dengan fasilitas TV pada 2007. Memasuki 2008, harga ponsel TV tetap stabil, kemudian limbung pada akhir 2008 dan kini secara berangsur-angsur hilang dari pasaran. Tren ponsel TV tersebut tersapu oleh ponsel Qwerty yang dipelopori BlackBerry.

"Jadi, ponsel Qwerty sudah tidak bisa hanya menawarkan layanan berupa akses ke situs jejaring sosial. Harus lebih baik dari itu," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT Era Citra Communication, distributor ponsel Taxco, Aken mengatakan, penjualan ponsel Qwerty terus melonjak tajam. Pabrikan ponsel Tiongkok dan branded (bermerek) terus membanjiri pasar dengan ponsel itu. Saat ini ponsel Tiongkok tidak saja memiliki fitur Wi-Fi, juga aplikasi viewer untuk program Excel maupun Pdf. Bahkan ada yang dilengkapi kamera guna fasilitas video call.

Fitur standar yang bisa diapatkan di ponsel Qwerty asal Tiongkok adalah adanya sambungan internet. Tujuannya adalah agar bisa akses Facebook, Twitter, Yahoo Messenger, maupun Opera Mini.

"Dampaknya dalam setahun terakhir ini, penjualan ponsel non-Qwerty atau ponsel konvensional turun hingga 80%,” kata dia.

Namun, Aken tidak percaya dengan prediksi bahwa era ponsel Qwerty berakhir tahun ini. “Saya kira, era ponsel Qwerty masih bisa dua tahun lagi. Namun, ke depan ini, pamornya akan mulai turun," ujarnya.

Menurut Aken, perubahan gaya hidup masyarakat telah mengubah gaya berkomunikasi, termasuk dalam kepemilikan ponsel sebagai alat komunikasi. Saat ini masyarakat juga lebih mementingkan desain dan gaya ketimbang fungsi sebuah ponsel. Ponsel Qwerty dipandang bisa memenuhi gaya dan tren di masyarakat. Apalagi, saat ini sedang menjamur penggunaan situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter.



Lanjut ah...

Kamis, 04 Februari 2010

Soal Menara Badung, Kemendagri Tunggu Laporan Kemenkominfo

KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) segera menindaklanjuti kasus perobohan menara di Kabupaten Badung, Bali. Kemendagri masih menunggu laporan dari operator dan Kemenkominfo. Sementara itu, Kadin Indonesia menganggap, kasus itu telah mencemari iklim investasi di Tanah Air.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Saut Situmorang dan Ketua Kadin Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Sandiaga Uno.

“Menurut laporan yang kami terima, komunikasi telah dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini. Kami optimistis kasus ini akan ada penyelesaian secara adil,” kata Saut di Jakarta, Rabu (3/2).

Saut mengatakan, Kemendagri saat ini masih mengumpulkan laporan dari pihak-pihak terkait sebagai bahan untuk mencari penyelesaian kasus tersebut. Saat ini, laporan yang masuk baru dari Pemkab Badung, terutama mengenai perobohan 14 menara telekomunikasi pada 1 Februari 2010. Sedangkan, laporan dari operator dan pemilik menara belum diterima Kemendagri.

Saut menegaskan pemerintah pusat akan bersikap netral dalam menyikapi persoalan ini. Pihak-pihak yang bersengketa akan diajak duduk bersama dalam mencari penyelesaian yang adil bagi semua pihak.

Berdasarkan laporan Pemkab Badung, Bali, lanjut Saut, menara yang dirobohkan itu tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dari pemkab. Pemkab Badung tidak ingin citra Pulau Bali yang terkenal dengan 1.000 pure berubah menjadi 1.000 menara. “Ini laporan dari Pemkab Badung,” kata dia.

Saut mengakui adanya Peraturan Bersama yang diteken Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri Pekerjaan Umum, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun lalu. “Peraturan Bersama itu telah ditandatangani pada 16 Desember 2009 sebagai dasar hukum sementara, sambil menunggu keppres diterbitkan,” jelas dia.

Saut menegaskan, pemerintah akan mendalami persoalan ini dengan melihat landasan aturan yang ada guna menentukan langkah penyelesaian masalah. Terkait tuduhan adanya indikasi KKN yang dilakukan Pemkab Badung dengan penyedia meanra lokal, PT Bali Towerindo Seluler (BTS), Saut tidak mau komentar.

“Pemerintah menjunjung tinggi profesionalitas antar investor yang ingin membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah,” jelas dia.

Kemendagri bersama Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Nakertrans, dan BKPM mendorong pemda di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pelayanan satu pintu bagi investor dalam pengurusan izin usaha.

Iklim Investasi


Sementara itu, Sandiaga Uno mengatakan, perobohan menara telekomunikasi di Badung, Bali, itu menimbulkan ketidakpastian dalam berinvestasi. Aksi itu dinilai merusak iklim investasi tidak hanya di kawasan itu tetapi juga di seluruh Tanah Air.

"Perobohan menara telekomunikai secara sepihak menunjukkan adanya ketidakpastian berinvestasi di Indonesia," kata Sandiaga Uno.

Sandiaga adalah pemilik United Towerindo, penyedia menara yang menaranya juga dirobohkan Pemkab Badung, Bali, pada 1 Februari 2010. Dari 14 menara yang dirobohkan, lima di antaranya adalah milik United Towerindo. Sisanya adalah milik Indosat (1 menara) dan Indonesian Tower (8 menara).

"Apapun dasar tindakan itu jelas menyalahi aturan yang sudah ada, bahwa penataan menara telekomunikasi mengacu pada peraturan pemerintah pusat," ujar putra Mien Uno ini.

Untuk menyelesaikan berlanjutnya perobohan menara di Badung, menurut Sandiaga, Pemda dan Pemerintah Pusat duduk bersama menyelesaikan persoalan ini.

Kemenkominfo, ATSI dan BRTI Rapat

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengakui belum melayangkan laporan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai sengketa perobohan menara telekomunikasi di Kabupaten Badung, Bali. Baru hari ini, Rabu (3/2), Kemenkominfo bertemu Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI), provider menara, dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Pertemuan itu berlangsung selama enam jam.

“Laporannya juga belum kami ketik. Pada saatnya nanti, laporan lengkap akan kami serahkan pada Bapak Mendagri, setelah ditandatangani Menkominfo, Pak Tifatul,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Rabu (3/2).

Dalam pertemuan yang dipimpin Plt Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar terungkap, operator seluler telah mengantongi izin operasional untuk pendirian menara dan BTS di Badung, Bali. Surat izin ini memberikan kepastian bagi operator untuk mengurus izin lainnya, termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Namun, ada operator telekomunikasi yang mengakui belum memiliki izin operasional.

Gatot juga mengatakan, dalam pertemuan kemarin, operator sepakat untuk tidak akan melakukan tindakan balas dendam dengan membiarkan wilayah Badung, Bali, tanpa sinyal seluler. Hilangnya sinyal seluler itu tak lain karena menara dirobohkan Pemkab Badung.

Gatot mengatakan, untuk melengkapi laporan ATSI, Kemenkominfo akan melakukan uji materi atas perda secara internal. Beberapa perda, tanpa disebutkan nomor-nomornya, diuji dengan peraturan yang lebih tinggi, yaitu Peraturan Bersama tentang menara Bersama.

Khusus untuk Perda No 6 Tahun 2006 tentang penataan menara di Kabupaten Badung, Gatot mengingatkan, perda tersebut pernah disorot Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Diduga perda tersebut berpotensi mengundang praktik persaingan tidak sehat dan monopoli.



Lanjut ah...

Bila Murah, Flexi Hadirkan BlackBerry

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) divisi Flexi berminat menghadirkan layanan BlackBerry. Hanya saja, penguasa pasar CDMA ini menetapkan beberapa syarat kepada vendor BlackBerry, Research In Motion (RIM).

Executive General Manager (EGM) Flexi PT Telkom Triana Mulyatsa memaklumi kegandrungan pelanggan telepon seluler (ponsel) terhadap layanan BlackBerry di Indonesia, terutama dalam dua tahun terakhir ini. Flexi juga berminat menyediakan layanan BlackBerry untuk pelanggannya.

"Kemungkinan itu pasti ada karena secara teknologi sangat memungkinkan. Flexi sangat terbuka untuk bekerja sama dengan RIM terakait layanan BB. Namun, hingga saat ini kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan RIM," kata Triana di Surabaya, akhir pekan lalu.

Flexi akan bundling dengan BlackBerry, kata Triana, kalau vendor asal Kanada itu bisa menghadirkan handset BlackBerry yang terjangkau, serta tarif layanan BlackBerry yang murah. Ini sesuai dengan segmentasi pasar Flaxi yang menyasar kelas menengah ke bawah.

Syarat lain, kata Triana, produsen BlackBerry (RIM) tidak menetapkan target tertentu dalam volume penjualan BlackBerry. Hal ini karena layanan BlackBerry pada pasar CDMA belum jelas. Yang jelas, kata dia, pasarnya lebih kecil dibanding GSM yang memiliki daya jangkau (coverage) lebih luas.

Meski demikian, kata Triana, guna menarik pelanggan yang cenderung memilih ponsel Qwerty, Flexi telah menggandeng beberapa vendor ponsel yang mendukung layanan berbasis data untuk mengakses situs jejaring sosial dan chatting. Harga ponsel yang ditawarkan rata-rata di bawah Rp 1 juta, bahkan ada yang di bawah Rp 500 ribu.

Di antara vendor ponsel yang telah digandeng Flexi adalah Nexian, ZTE dan vendor lain yang menyediakan fitur lengkap, seperti chatting, Yahoo Messanger, G-Talk, Facebook, Twitter dan layanan lain yang sedang tren. "Agar tidak ketinggalan, Flexi mem-bundling ponsel lokal atau branded untuk kebutuhan layanan data," ujarnya.

Pertumbuhan pelanggan data Flexi, jelas Triana, mulai meningkat sejak tahun lalu dan tertinggi pada Oktober (naik 500%). Demam mengakses jaringan sosial dan chatting adalah penyebabnya. Selain itu, infrastruktur Flexi juga mendukung untuk akses internet.

Untuk mengakuisisi lebih banyak pelanggan data, lanjut dia, Flexi juga telah menghadirkan fitur Flexi Chatting pada beberapa tipe ponsel keluaran ZTE. Ponsel ini ditawarkan dengan harga Rp 299-599 ribu per unit. Tarif akses jejaring sosial dan chatting dengan sesama pelanggan Flexi dan pemilik akun Yahoo Messenger, G-Talk ini cuma Rp 2.000 per minggu.

"Ponsel itu ditargetkan bisa menjadi salah satu pengerek kinerja yang signifikan di tengah makin ketatnya persaingan bisnis telekomunikasi saat ini," jelas dia.

Selain Flexi Chatting, lanjut dia, operator Flexi yang telah memiliki hampir 16 juta pelanggan itu juga menghadirkan beberapa fitur lain, seperti Flexi ngROOMpi. Ini layanan komunikasi murah yang memungkinkan pelanggan Flexi bisa berkomunikasi dengan hingga seribu pelanggan Flexi.

“Flexi masih menyiapkan sejumlah inovasi. Sekitar 30 fitur sudah disiapkan Flexi. Di antaranya, Flexi Hybrid, Flexinet berbasis EVDO, dan Flexy Payment,” kata Triana.

Untuk meningkatkan penetrasi pasar, menurut dia, Flexi juga membangun Kampoeng Flexi di daerah terpencil yang perlu jaringan telekomunikasi. Targetnya bisa menjangkau seluruh Indonesia dan bertahap dilakukan di Jawa Timur dan Jawa Barat.



Lanjut ah...

Bakrie Telecom Targetkan SLI 009 Tumbuh 20-30%


PT BAKRIE Telecom Tbk menargetkan revenue share layanan sambungan langsung internasional (SLI) 009 tumbuh 20-30% dalam 3-5 tahun mendatang. Untuk mendorong pertumbuhannya, pihaknya memberikan tarif hemat hingga 77% dan menyediakan sejumlah promo lain, yang dinikmati semua pelanggan operator telepon, baik telepon rumah maupun telepon bergerak.

Executive Vice President PT Bakrie Telecom Tbk Ridzki Kramadibrata mengatakan, pengguna SLI 009 tidak terbatas untuk pelanggan Esia. Banyak juga pelanggan dari operator lain memanfaatkannya untuk kebutuhan komunikasi internasional. Sekitar 62% komunikasi internasional ditujukan ke Arab Saudi.

“Ini membuktikan terbukanya kesempatan masyarakat untuk menikmati layanan SLI Hemat 009 karena layanan ini bisa diakses dari semua operator telekomunikasi Indonesia,” kata dia di Jakarta, Rabu (3/2).

Berdasarkan hasil undian program promo SLI Hemat 009, lanjut dia, penggunanya ternyata tidak sebatas pelanggan Esia. Dari tiga pemenang undian umroh dari SLI Hemat itu, dua orang merupakan pelanggan Esia dan satunya pelanggan XL Axiata.

Biasanya, kata dia, promo seperti ini hanya berlaku untuk pelanggan dari operator yang sama. Bakrie Telecom memberi kesempatan sama kepada semua pelanggan operator manapun yang menggunakan SLI Hemat 009.

“Inilah program terobosan yang pertama kali dilakukan sebuah operator SLI sebagai penghargaan atas kepercayaan pelanggan tanpa memandang dari operator mana dia berasal,” kata Ridzki.

Bagi Bakrie Telecom, promo ini merupakan sebuah bentuk dukungan perusahaan terhadap kebutuhan telekomunikasi di musim haji 2009 yang lalu. Ada lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia yang datang ke tanah suci. Tentunya mereka dan keluarganya di Indonesia membutuhkan fasilitas telekomunikasi untuk menjaga hubungan dan menyampaikan kondisi terkini yang dihadapi para jamaah haji. Dan, fasilitas SLI 009 menjadi pilihan mereka untuk lancar berkomunikasi.

Sedangkan bagi operator telekomunikasi lainnya, program-program SLI Hemat 009 bisa memberikan keuntungan bagi pelanggannya sehingga dapat menjaga tingkat loyalitas pelanggan. Masyarakat punya pilihan lebih luas untuk bisa melakukan percakapan internasional dengan murah dan berkualitas.



Lanjut ah...

Rabu, 03 Februari 2010

RIM Siap Bayar BHP dan USO

BADAN Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Research In Motion (RIM) sepakat tentang keharusan vendor BlackBerry itu untuk membayar biaya hak penggunaan (BHP) dan dana Universal Service Obligation (USO).

Untuk itu, BRTI memerintahkan operator seluler menghitung total pendapatan kotor (gross revenue), termasuk pendapatan dari jasa BlackBerry, sebelum melunasi BHP dan USO.

Perhitungan ini sesuai dengan UU No.36/1999 tentang Telekomunikasi, PP No.52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, serta PP No.7/2009 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Depkominfo.

Anggota BRTI Nonot Harsono mengatakan, perintah ini berkaitan dengan kewajiban Research in Motion (RIM), vendor penyelenggara Blackberry, untuk juga membayar kewajiban BHP dan USO. Vendor dari Kanada itu harus membayar BHP dan USO telah menyediakan jasa telekomunikasi di wilayah Indonesia. Untuk layanan ini, RIM menggandeng Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Axis, dan Smart Telecom.

Yang terjadi selama ini, operator seluler membayar biaya dalam jumlah tertentu, sesuai dengan biaya pemakaian server, pada RIM. Setelah dikurangi kewajiban untuk RIM, operator menghitung pendapatan kotornya untuk mendapatkan jumlah BHP dan USO, yang harus disetor ke kas negara.

"Padahal seharusnya bukan begitu menghitungnya. Kumpulkan dulu seluruh pendapatan kotor dan langsung hitung BHP dan USO-nya," kata Nonot Harsono di Jakarta, Selasa (2/2).

Tentang masalah ini sudah diklarifikasi pada RIM dalam pertemuan dengan BRTI di Jakarta Selasa (2/2) pagi. Pihak RIM diwakili Senior Manager for Goverment Relation RIM Jason Saunderson. RIM berpendapat, mekanisme pembayaran yang berlaku sekarang sudah tepat. Berhubung operator sudah memakai servernya, maka mereka harus membayarnya sesuai dengan volume penggunaan. Dan, pembayaran ini dimasukkan operator sebagai belanja operasional (operational expenditure/opex).

"Meski tadi hanya pertemuan klarifikasi saja, tapi kami minta agar RIM harus mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia," kata Nonot.

Pola pembayaran sekarang jelas merugikan operator. Kesannya, kata dia, pemerintah hanya memeras pendapatan hanya dari operator. Padahal, sudah jelas RIM menyediakan jasa telekomunikasi di wilayah hukum Indonesia sehingga harus tunduk juga dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Karena itu, untuk pembayaran BHP dan USO di masa datang harus tunduk pada peraturan. Biasanya operator melakukan pembayarannya setiap tiga bulan sekali. Masing-masing operator punya jadwalnya.

"Suka tidak suka, memang pembayaran berikutnya harus ikut peraturan di sini," kata Nonot.

Sedangkan Sekjen Idtug Muhammad Jumadi sepakat kalau pendapatan kotor harus dijadikan satu terlebih dulu tanpa terkecuali. Jangan ada pemisahan pembayaran untuk RIM dan BHP serta USO. Setelah seluruh pendapatan kotor ditampung, maka dihitunglah jumlah kewajibannya.

"Idtug setuju dengan pemerintah agar pembayaran BHP BlackBerry segera diterapkan, dengan catatan tidak membebani pengguna," kata dia.

Selama ini, semua pendapatan RIM langsung dan tidak ada kontribusinya bagi negara. Padahal mereka membuka layanan jasa telekomunikasi. Masalah service center saja belum direspons positif mereka. Kini, mereka pun mencari alasan untuk tidak membayar kewajibannya.



Lanjut ah...

Industri Animasi Lokal Sulit Berkembang

INDUSTRI animasi lokal masih sulit berkembang karena pasarnya masih dikuasai film animasi asing. Padahal potensi pasar film animasi di dalam negeri semakin terbuka lebar dengan pertumbuhan televisi swasta nasional dan pemirsa televisi.

Untuk itu, CAM Solutions menggelar Indonesia Creative Icon (ICI) ke-2 tahun 2009 pada Mei-Juli 2009 yang merupakan ajang lomba meliputi sembilan spektrum, terdiri atas animation, digital comic, digital music, music performance, dance performance, fashion, craft, games, dan applied science.

“ICI merupakan salah satu wujud pengembangan kreativitas anak bangsa yang memerlukan binaan, wadah, dorongan, dan dukungan penciptaan industri kreatif,” kata Presiden Direktur PT Citra Andra Media, pengelola CAM Solutions, Peni Cameron kepada pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.

ICI juga bersinergi dengan World Cyber Game (WCG), yaitu kegiatan lomba internasional yang di Indonesia diselenggarakan oleh Megindo untuk spektrum game. Pemenang ICI nasional menerima hadiah dan perjalanan ke Singapura pada 22-24 Januari 2010.

Peni menilai, dunia animasi Indonesia dua tahun belakangan ini berkembang cukup pesat. Hal itu bisa dilihat dari makin banyaknya jumlah peserta lomba animasi, juga jumlah sekolah kejuruan dan kursus animasi. Sayangnya, industri animasi di Indonesia belum terstruktur.

Film animasi impor juga banjir sehingga kreativitas animator lokal tidak berkembang. Kondisi ini diperparah juga dari murahnya harga beli stasiun televisi nasional terhadap produk film animasi lokal. “Karena itu, kita mulai merintis kerja sama dengan televisi lokal untuk mulai menayangkan film animasi produksi lokal,” katanya.

Untuk mengatasi persoalan ini, sambung Peni, perlu ada dukungan semua pihak untuk membuka pasar dan pendanaan agar industri animasi bisa berkembang lebih baik.

Dia juga berharap, industri animasi dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. “Semoga ada film animasi Indonesia yang setiap hari ditayangkan di televisi. Setelah itu, (film) bisa dilempar ke pasar Asia yang lain,” ungkap Peni.


Lanjut ah...

DPR Minta Mendagri Tuntaskan Perobohan Menara

TINDAKAN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali merobohkan 14 unit menara telekomunikasi mendapat reaksi keras dari Komisi I DPR, Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), dan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).

Komisi I DPR dan Mastel mensinyalir perobohan menara di Badung, Bali yang terjadi berulang-ulang kali itu sarat unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Selain itu, tindakan itu dianggap insubordinasi dengan pemerintah pusat dan mencerminkan arogansi Bupati Badung. Karena itu, Menkominfo Tifatul Sembiring dan Mendagri Gamawan Fauzi diminta turun tangan untuk meneliti persoalan ini.

Demikian rangkuman pendapat dari Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Hayono Isman dan Sekjen Mastel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam kesempatan terpisah di Jakarta, Selasa (2/2). Sementara itu, Ketua ATSI Sarwoto Atmosutarno meminta Pemkab Badung menghentikan aksi perobohan 14 menara yang menampung sekitar 45 base transceiver station (BTS) itu.

Tindakan perobohan menara di Badung, Bali itu merupakan aksi yang ketiga. Pada 1 Februari 2010 sebanyak 14 menara dirobohkan. Pada akhir 2008, enam menara dirobohkan, pada Agustus 2009 ada 17 menara dirobohkan. Dengan demikian, ada 100-an BTS milik tujuh operator yang ikut dirobohkan dan tak berfungsi lagi.

Hayono Isman mendesak Kementerian Komunikasi Informatika dan Kementerian Dalam Negeri segera mengusut tuntas kasus ini sehingga tidak menimbulkan kerugian, khususnya bagi pelanggan jasa telekomunikasi.

“Kami telah meminta secara resmi kepada Menkominfo Tifatul Sembiring dan Mendagri Gamawan Fauzi untuk meneliti hal ini,” kata Hayono Isman di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi I DPR-RI dengan Kemenkominfo, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2).

Menurut Hayono, tindakan perobohan menara telekomunikasi milik operator serta penyedia jasa sewa menara itu merupakan bentuk arogansi Bupati Badung Anak Agung Gde Agung yang tak paham investasi dan tindakan itu insubordinasi kepada pemerintah pusat.

Industri telekomunikasi dan industri pendukungnya telah diatur dalam UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi. Selain itu, khusu untuk menara bersama, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Bersama yang diteken Menkominfo, Mendagri, Menteri Pekerjaan Umum dan Kepala Bada Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Peraturan itu sudah komplet karena memasukkan masalah perizinan pendirian menara, tata kota, peruntukan wilayah, restribusi, dan koordinasi pengawasan daerah. Selain itu, Peraturan Bersama itu menegaskan Perda (Peraturan Daerah) yang bertentangan dengan Peraturan Bersama tersebut harus dibatalkan.

Oleh karena itu, Hayono menduga, upaya Bupati merobohkan menara itu tak terlepas dari adanya unsur KKN dengan salah satu perusahaan penyedia menara di daerah itu.
“Kesan KKN itu kuat sekali karena ada favoritisme dalam memberikan fasilitas terhadap rekanan tersebut,” tegas dia.

Pendapat senada diutarakan, Mas Wirgantoro, menurut dia tindakan yang dilakukan Pemkab Badung merupakan sebuah ironi di tengah kuatnya kemauan pemerintah mendorong peningkatan infrastruktur di daerah. Dia mengaku, sudah dua tahun mengikuti kasus tersebut. Segala upaya baik dari mediasi hingga upaya hukum sudah dijalankan pemilik menara dan Pemkab Badung sehingga membuahkan kesepakatan untuk mencabut gugatan. “Tetapi Bupati Badung masih saja bandel, dan tidak mematuhi kesepakatan yang ada. Mana komitmennya?” kata dia.

Dia mencurigai ada motif ekonomi berbau KKN di balik perobohan menara yang menguntungkan pihak tertentu. Karena itu, dia meminta KPK untuk turun tangan meneliti kasus ini. “Mungkin hanya KPK yang bisa mengatasi persoalan ini,” ujar dia.

Pada kesempatan itu, Mas Wirgantoro mengkritik sikap pemerintah pusat, Kemenkominfo dan Depdagri yang terkesan “lepas tangan” terhadap persoalan ini sehingga tidak mampu melindungi operator serta penyedia menara. Di sisi lain, operator telekomunikasi masih setengah hati dalam menyikapi persoalan ini. “Operator jalan sendiri-sendiri dan hanya mau melindungi kepentingannya sendiri,” kritik dia.

ATSI Mengimbau

Ketua umum ATSI Sarwoto Atmosutarno mengimbau agar Pemkab Badung, Bali menghentikan aksi perobohan menara. Ini untuk mencegah dampak negatif dari pembongkaran terhadap 14 menara bersama itu. Ke-14 menara itu menaungi 41 BTS milik Telkomsel (12 BTS), Mobile 8 Telecom (7 BTS), Telkom (6 BTS), Hutchison CP Telecom (4 BTS), Bakrie Telecom (4 BTS), Indosat (3 BTS), XL Axiata (3 BTS), dan Natrindo Telepon Selular (2 BTS).

“Pembongkaran menara-menara tersebut juga berimplikasi terhadap BTS-BTS lain yang memiliki koneksi dengan BTS yang dibongkar. Hal ini dipastikan akan berdampak terhadap penurunan kualitas layanan pelanggan telekomunikasi selular yang tidak hanya mencakup wilayah Badung, namun juga merambah secara nasional bahkan internasional,” kata Sarwoto.

Sarwoto yang juga dirut Telkomsel itu mengingatkan, Pulau Bali, dan khususya wilayah Badung, merupakan salah satu magnet pariwisata dunia. Untuk itu ATSI berharap Pemda Badung dapat bersikap kooperatif dalam menyikapi hal ini dengan bersedia melakukan dialog untuk mencari solusi bersama.

Menkominfo Lapor Mendagri

Sekjen Kemenkominfo yang juga menjabat Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar akan langsung berkoordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menindaklanjuti permintaan DPR itu.

“Kami akan meminta Mendagri untuk menegur Pemkab Badung karena ini wewenang dia,” ujar Basuki.

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto menilai kasus ini semacam test case agar Peraturan Bersama tentang Menara Bersama itu tidak hanya secarik kertas tanpa acuan implementasi di lapangan.

“Kita juga akan verifikasi ke Pemkab Badung, operator, dan juga penyedia sewa menara. Siapa yang salah, itu belum clear, kami masih menunggu hasil laporan di lapangan,” jelas dia.



Lanjut ah...

Selasa, 02 Februari 2010

Peserta Tender Internet Kecamatan Tinggal 6

DARI sembilan perusahaan yang dinyatakan lolos untuk evaluasi administrasi dan teknis dalam tender penyediaan layanan internet kecamatan (PLIK) berbasis universal service obligation (USO),

Tiga perusahaan dinyatakan gugur dalam tender penyediaan layanan internet kecamatan berbasis universal service obligation (USO) atau dikenal dengan internet kecamatan. Ketiga peserta tender yang gugur itu adalah PT Pos Indonesia, PT Netware Multimedia, dan PT Indo Pratama Cybernet.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Gatot S Dewa Broto mengatakan, dengan demikian peserta tender yang bisa mengikuti proses seleksi tahap berikutnya ada enam. Yakni, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT Indonesia Comnet Plus (Icon+), PT Aplikanusa Lintas Arta, PT Jastrindo Dinamika, PT Sarana Insan Muda Selaras, dan PT Jasnita Telekomindo.

"Ketiga perusahaan yang gugur itu karena tidak lulus syarat administrasi. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka dokumen teknis otomatis tidak perlu dinilai karena dokumen administrasinya tidak lulus," kata Gatot dalam keterangan yang dilansir situs kementerian, Senin (1/2).

Enam perusahaan telekomunikasi itu masih melanjutkan proses seleksi tahap berikutnya, yakni pembukaan sampul dokumen tahap kedua, pada 1 Februari 2010. Dengan komposisi kelulusan peserta tender yang ada, Gatot menilai tidak perlu diadakan tender ulang.

"Kami harapkan tak ada perubahan waktu seluruh rangkaian proses tender sehingga pemenangnya dapat diumumkan pada 17 Februari 2010," kata dia.

Tender pengadaan akses internet kecamatan ini terbagi atas 11 paket wilayah pekerjaan. Total nilai proyek ini lebih dari Rp 1 triliun.

“Kami berharap tidak ada persepsi negatif bahwa panitia tender hanya memilih peserta tertentu, karena pada akhirnya panitia tender nantinya tetap diaudit pihak auditor yang berkompeten,” jelas dia.



Lanjut ah...

Pelanggan Data Telkomsel Naik 650%

DEMAM chatting, Facebook, Twitter dan jaringan sosial memacu penggunaan layanan data Telkomsel. Pada 2009, pengguna layanan data di Jawa Timur naik 650% dibanding tahun sebelumnya.

General Manager Sales & Customer Service Telkomsel Regional Jatim Ketut Eri Budi mengatakan, menggelar Broadband Exhibition 2010 di Surabaya dengan tawaran berbagai paket khusus. Pameran ini untuk memacu pertumbuhan pelanggan data, baik BlackBerry, iPhone 3G, maupun ponsel pintar keluaran Tiongkok yang saat ini sedang menjadi tren.

“Tingginya kepercayaan masyarakat akan layanan BlackBerry Telkomsel memacu kami untuk menyediakan layanan terbaik melalui berbagai pilihan paket BlackBerry terlengkap dengan harga yang sangat kompetitif, bahkan yang termurah di Indonesia, mulai dari Rp 2.000," jelas Ketut di Surabaya, akhir pekan lalu.

Paket khusus yang ditawarkan antara lain BlackBerry Bold 9700 (Onyx) yang dipaket dengan kartu Simpati. Paket ini ditawarkan seharga Rp 5,8 juta plus bonus Rp 300 ribu, termasuk gratis layanan Telkomsel BlackBerry Internet Service Unlimited selama sebulan dan pulsa senilai Rp 120 ribu.

Ketut mengatakan, Telkomsel menghadirkan beragam paket layanan BlackBerry. Paket BlackBerry Lifestyle yang khusus akses chatting dan jejaring sosial, BlackBerry Business (khusus akses chatting dan email) serta BlackBerry Unlimited (chatting, email, social networking, browsing dengan menggunakan APN BlackBerry). Tarifnya mulai dari Rp 2.000 per hari hingga akses tak terbatas seharga Rp 180 ribu.

Selain paket bundling BlackBerry Onyx, lanjut dia, Telkomsel juga menyediakan paket bundling iPhone 3G seharga Rp 6,4 juta dengan bonus data sebesar 500 MB selama 12 bulan. Operator terbesar di Indonesia ini juga menawarkan paket NetBook Asus Eee PC dan modem Telkomsel Flash seharga Rp 3,8 juta. Paket modem Telkomsel Flash dengan bonus pemakaian data sebesar 300 MB selama enam bulan dengan harga mulai Rp 699 ribu hingga bundling ponsel murah mulai Rp 599 ribu dengan beragam bonus pula.

“Saat ini animo masyarakat terhadap penggunaan data cukup tinggi sekali, yang digunakan untuk chatting, Facebook, Twitter, email hingga kebutuhan akan akses voice over internet protocol (VoIP) menggunakan webcam,” ujar Ketut.

Selain Layanan BlackBerry Internet Service, Telkomsel juga menyediakan layanan paket Telkomsel Flash Small Denomination khusus pengguna Simpati dan Kartu As dengan harga sangat murah dan hemat, yakni Rp 0,26/kilobytes dengan kecepatan unduh hingga 7,2 Mbps. Khusus pengguna Kartu Halo, Telkomsel memberikan pengalaman jelajah dunia maya dengan kecepatan unduh hingga 21Mbps (volume base) yang saat ini sudah dapat dinikmati hampir 90% di Surabaya.

Untuk memberikan kemudahan serta kenyamanan dalam penggunaan data bagi pelanggan di Jawa Timur, saat ini Telkomsel menyiapkan jaringan layanan BlackBerry berkapasitas 200 Mbps yang didukung lebih dari 3.100 Base Transceiver Station (BTS) termasuk di dalamnya 630 Node B (BTS 3G) yang menjangkau hingga seluruh Ibukota Kecamatan di Jawa Timur.



Lanjut ah...

Menara di Badung Kembali Dirobohkan

PEMERINTAH Kabupaten Badung, Bali kembali merobohkan 14 unit menara telekomunikasi. Kejadian ketiga kalinya ini justru dilakukan setelah para pemilik menara dan pemkab Badung sepakat berdamai beberapa waktu lalu.

Ke-14 menara yang ‘ditebang’ itu adalah milik Indosat (1 menara), United Towerindo (5 menara), dan Indonesia Tower (8 menara). Belum diketahui berapa banyak base transceiver station (BTS) yang ditempatkan di 14 menara yang dirobohkan itu.

Operator telekomunikasi dan pemilik menara pusing tujuh keliling dibuatnya. Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) kabarnya segera bertemu untuk membahas aksi Pemkab Badung itu. Sedangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperingatkan agar pemda taat aturan.

Aturan yang dimaksud adalah Peratuan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menkominfo dan Kepala BKPM tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi. Peraturan ini sudah komplit karena memasukkan masalah perizinan, tata kota, peruntukan wilayah, restribusi, dan koordinasi pengawasan daerah.

Group Head Corporate Communication PT Indosat Adita Irawati minta maaf kepada pelanggan Indosat di kawasan Kuta, Bali. Perobohan menara itu dipastikan mengganggu layanan komunikasi di daerah itu.

“Kami sudah terima surat dari pemkab setempat kalau mau ada perubuhan menara di kawassan Ungasan, Badung, Bali. Itu pasti akan menyebabkan gangguan telekomunikasi. Karena itu, kami mohon maaf,” kata dia.

Indosat bersama ATSI berupaya mencegah rencana perobohan berikutnya. Di sisi lain, Indosat sudah menyiapkan mobile BTS untuk mengantisipasi hilangnya sinyal ponsel di daerah itu. Sedangkan menara pengganti sedang disiapkan.

Sementara itu, regulator, baik Kemenkominfo maupun Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tak bisa berbuat apa-apa.

Anggota BRTI Heru Sutadi mengakui belum menerima laporan resmi aksi perobohan menara di Badung, Bali itu. Kalau benar, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selayaknya segera bekerja cepat untuk membatalkan peraturan daerah (Perda) yang tidak sesuai dengan peraturan bersama tentang menara bersama itu.

“Harusnya peraturan bersama itu yang menjadi dasar hukum untuk menindaknya,” kata dia.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto langsung mengeluarkan siaran pers melalui situs resmi Ditjen Postel Kemenkominfo. Intinya, Kemenkominfo memperingatkan pemerintah daerah untuk mematuhi Peratuan Bersama tentang Menara Bersama.

“Peraturan ini sudah komplit karena memasukkan masalah perizinan, tata kota, peruntukan wilayah, restribusi, dan koordinasi pengawasan daerah,” kata dia.

Gatot mengatakan, Peraturan Pemerintah (PP) No 38/2007 pasal 16 menyebutkan, penyedia menara atau pengelola menara wajib memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada penyelenggara telekomunikasi untuk menggunakan menara secara bersama-sama sesuai kemampuan teknis menara.

Pasal 21 dari PP itu, Gatot menyebutkan, pemerintah daerah kabupaten/kota atau pemerintah provinsi DKI Jakarta wajib memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang terkait dengan larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam memberikan Izin Mendirikan Bangunan Menara di wilayah administrasinya.

Perobohan menara di Badung itu, menurut pengacara Indonesia Tower Eben Ezer Siregar, tidak lepas dari pemberian hak tunggal (monopoli) kepada PT Bali Towerindo Seluler (BTS) sebagai penyedia menara telekomunikasi di Badung, Bali. Pihaknya akan membawa kasus ini ke meja hijau.

Eben mengatakan, menara yang paling banyak ‘ditebang’ adalah milik Indonesia Tower. Dari 24 menara miliknya, kini tersisa satu menara lagi. Atas aksi perobohan menara yang ketiga kalinya itu, pihaknya akan mengajukan gugatan kembali.

“Dalam waktu dekat kami masukkan mategi gugatan itu ke PTUN Denpasar,” kata Eben.

Eben mengaku heran dengan langkah Pemkab Badung itu. “Saya bingung kenapa kesepakatan damai antara kami dengan Pemkab, justru dikhianati oleh Pemkab Badung sendiri,” kata Eben.

Dia menyebutkan, perobohan menara pertama, pihaknya mengajukan gugatan ke PTUN Denpasar. Pada 15 Mei 2009, PTUN memenangkannya. Pada Agustus 2009, pihaknya juga kembali melakukan gugatan atas perobohan menara. Namun, gugatan itu dicabut setelah kedua belah berdamai. “Tapi, ini kok tiba-tiba Pemda Badung merobohkan menara lagi. Mana komitmennya?” kata dia.

Oleh karena itu, menurut Eben, langkah satu-satunya adalah menyelesaikan masalah ini di pengadilan. Gugatannya adalah mengganti kerugian yang ditanggung Indonesia Tower. Yakni, biaya pembangunan satu unit menara sekitar Rp 2 miliar. Pendapatan dari jasa sewa menara sekitar Rp 80 juta per bulan per menara.


Lanjut ah...

Tambah 40 Gerai, LG Perkuat Pasar Ponsel

LG Mobile Communication menargetkan penambahan jaringan hingga 40 gerai sampai akhir 2010. Penambahan jaringan ini untuk memantapkan penetrasinya terhadap pasar telepon seluler (ponsel) di Tanah Air. Selain itu, langkah ini sebagai respons atas makin banyaknya pengguna ponsel merek LG Mobile.

Penetapan rencana penambahan sejumlah besar gerai LG Mobile Showroom & Service Center ini bukan sekadar fokus pada penjualan ponsel LG Mobile semata. Lebih dari itu, fokusnya untuk memberikan layanan purna jual. Pasalnya, tidak hanya berfungsi sebagai ruang pamer dan penjualan ponsel, gerai ini menjadi tempat bagi konsumen LG Mobile untuk mendapatkan layanan purna jual terhadap ponsel LG Mobile miliknya.

“Rencana pembukaan gerai sebanyak dua kali lipat dari jumlah sebelumnya, yang sekarang 20 outlet, ini pun tak lepas dari strategi kami memantapkan penetrasinya terhadap pasar ponsel di Tanah Air,” kata General Manager LG Mobile Communication Indonesia Usun Pringgodigdo di Jakarta, Senin (1/2).

Usaha untuk lebih memperluas lagi cakupan area layanan purnajual bagi pemilik ponsel LG Mobile pun dilakukan melalui pengenalan konsep LG Help. Melalui konsep baru ini, pengguna dapat membawa ponsel miliknya ke berbagai gerai pihak ketiga yang ditunjuk, di antaranya Global Teleshop.

Melalui kesepakatan ini, Global Teleshop akan menangani operasional penjualan ponsel dan aksesoris LG Mobile pada tiap-tiap LG Mobile Showroom & Service Center yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Dengan kolaborasi antara pengalaman Global Teleshop sebagai retailer handphone besar di Indonesia dan jajaran produk inovatif besutan LG Mobile, kami percaya kesepakatan ini akan memberi dampak positif bagi kedua belah pihak,” ujar Usun.

Dengan adanya 20 jaringan LG Mobile Showroom & Service Center, hingga sekarang terdapat 52 jaringan layanan purna jual ponsel LG Mobile yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Pekanbaru dan sebagian kota besar lainnya di Indonesia.



Lanjut ah...

XL Tawarkan Layanan BlackBerry Gaul

PT XL Axiata Tbk (XL) meluncurkan varian baru layanan BlackBerry One, yang dinamakan dengan layanan BlackBerry Gaul. Tarifnya hanya Rp 2.000 per hari. Layanan ini membidik kalangan anak muda (youth) untuk mengakses situs jejaring sosial, seperti Facebook, MySpace,Yahoo Messenger, MSN, Google Talk, serta BlackBerry Messenger.

“Layanan BlackBerry Gaul merupakan layanan dengan tarif harian serta bulanan yang khusus digunakan untuk mendukung kegiatan percakapan (chatting) serta jejaring sosialisasi (social networking) melalui fitur layanan messaging antarpenggunanya, dengan biaya lebih murah,” kata Head of Mobile Data Service XL Budi Harjono di Jakarta, Senin (1/2).

Untuk menjamin kenyamanan pelanggan menggunakan layanan BlackBerry, XL juga meningkatkan kapasitas bandwidth menjadi 180 Mbps. Selain itu XL menyediakan kemudahan untuk transaksi pembelian handheld BlackBerry serta berbagai aksesori melalui XL Xperience Land.



Lanjut ah...

Senin, 01 Februari 2010

Setelah Jadebotabek, TV Digital Diuji Coba di Bandung

MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring meresmikan uji coba siaran televisi (TV) digital untuk wilayah Bandung dan sekitarnya, setelah Juni tahun lalu dilakukan di Jakarta. Uji coba lapangan ini untuk sosialisasi layanan TV digital secara langsung kepada masyarakat.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewabroto mengatakan, pada uji coba di Bandung ini dibagikan 1.000 unit set top box, alat penerima siaran TV digital, kepada masyarakat.

“Sosialisasi akan terus dilakukan hingga siaran TV analog dihentikan pada akhir 2017. Kami juga mendorong kesiapan industri dalam negeri untuk penyediaan set top box, ” kata Gatot di Jakarta, Sabtu (30/1).

Setelah uji coba ini, kata Gatot, Kemenkominfo menyusun regulasi tentang siaran TV digital, yakni tentang master plan ferkuensi radio TV digital, Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi radio TV digital, tata cara perizinan penyelenggaraan penyiaran TV digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air), dan pelaksanaan seleksi perizinannya..

Di samping itu, lanjut Gatot, Kemenkominfo juga menyusunan regulasi tentang persyaratan teknis perangkat penyiaran televisi digital (pemancar dan alat bantu penerima siaran), penyusunan ketentuan sertifikasi teknis menara penyiaran, uji coba lapangan siaran televisi digital di daerah lain diantaranya Batam dan lain-lain, serta sosialisasi, kampanye, marketing dan edukasi kepada masyarakat tentang layanan televisi digital .

Uji coba lapangan TV digital di Bandung menggunakan pemancar berkekuatan daya pancar 5 kW di saluran 35 UHF, dan ditempatkan di TVRI Stasiun Transmisi Panyandakan-Bandung. Sebanyak tujuh program siaran yang disiapkan untuk uji coba ini, yakni TVRI, TV Edukasi, SCTV, Indosiar, MetroTV, TransTV/Trans7 (secara bergantian), dan RCTI/TPI/GlobalTV (secara bergantian).

“Ujicoba akan dilaksanakan untuk jangka waktu 1 tahun. Setelah uji coba selesai, diharapkan tahun depan layanan televisi digital di Bandung dan sekitarnya bisa dinikmati untuk semua saluran televisi,” kata dia.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengingatkan agar digitalisasi siaran TV diikuti dengan pembuatan tayangan yang berbobot. ”Dengan menyimak berbagai peluang positif di masa depan, saya mendukung penuh program ini,” ujarnya.

Kemenkominfo telah melakukan uji coba siaran TV digital di wilayah Jabodetabek, dan berbagai kegiatan sosialisasi. Sosialisasi regulasi penyiaran TV digital juga telah dilakukan di beberapa lokasi, antara lain di Aceh, Medan, Bandung, Mataram, Semarang, Balikpapan, Jakarta, dan lain-lain.

“Kami juga telah menyiapkan maskot TV digital, berbentuk Burung Nuri, dengan nama Si Arta (singkatan dari Siaran Digital), dan yang tidak kalah pentingnya adalah pembuatan Website TV Digital Indonesia. www.indonesiadigital.tv bersama-sama konsorsium KTDI dan konsorsium TVRI-Telkom sebagai alat bantu sosialisasi layanan televisi digital di Indonesia,” kata dia.

Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Kemkominfo Bambang Subiyantoro menjelaskan, migrasi ke TV digital diperlukan karena siaran analog telah menghabiskan banyak spektrum siaran. Dengan beralih ke digital, penggunaan spektrum dapat dialihkan untuk layanan tambahan.

“Selain itu, siaran digital menjamin kualitas gambar dan suara yang jauh lebih baik, termasuk di daerah-daerah yang selama ini kesulitan menangkap siaran televisi kurang bagus,” ujar dia.

Bambang menambahkan, migrasi ke siaran digital tidak mengharuskan masyarakat mengganti TV, tetapi hanya membeli set top box. Harga alat yang mengonversi sinyal digital kembali ke analog itu masih tergolong mahal.

Hasil survei yang dilakukan Kemenkominfo menunjukkan, mayoritas responden (92%) menginginkan harga set top box itu berkisar Rp 300-325 ribu.



Lanjut ah...