Jumat, 29 Januari 2010

Tarif SLI ’3’ Cuma Rp 210/Menit

PT HUTCHISON CP Telecommunications (HCPT), operator ’3’, menghadirkan tarif murah telepon ke luar negeri di antaranya ke Singapura, Hong Kong dan Tiongkok. Penawaran dalam rangka Imlek ini memberikan tarif mulai Rp 210/menit atau hemat hingga 93%.

”Telepon murah ke luar negeri dari Tri memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin mengucapkan selamat tahun baru bagi kerabat yang berada di luar negeri. Kami telah memperluas cakupan kemitraan kami di lebih dari 100 negara,” ujar Chief Commercial Officer PT HCPT Suresh Reddy di Jakarta, Rabu (27/1).

Suresh mengatakan, tarif yang ditawarkan operator 3 ini sangat terjangkau dan hemat dan dengan kualitas suara yang jernih. Cara menggunakan sambungan telepon ke luar negeri ini sangat mudah, cukup tekan 01089 + kode negara + kode area + nomor yang dituju. Promo khusus bagi pelanggan di Medan, Batam dan Balikpapan untuk telepon ke Singapura.

”Setiap pelanggan yang menelpon ke Singapura dengan durasi 10 menit, akan mendapatkan gratis 2 menit untuk telepon berikutnya,” kata Suresh.

Tarif menelepon ke Singapura dengan menggunakan 3 sebesar Rp 210/menit, ke Tiongkok (Rp 369), Hong Kong (Rp 369), Macau (Rp 499), Malaysia (Rp 299 dan Rp 600), Taiwan (Rp 299 dan Rp 1.000).

“Saat ini, warga Indonesia yang merayakan Imlek tidak perlu khawatir. Menelepon ke Tiongkok bisa lebih murah dari pada menelepon ke Cimacan, Jawa Barat. Begitu juga telepon ke lebih dari 100 negara, tarif yang kami tawarkan bahkan lebih murah, kapan saja, 24 jam,” kata Suresh.

Operator 3 kini telah hadir di 22 provinsi di Indonesia mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Riau, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jambi, DKI Jakarta, Banten, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Banjarmasin, Banjar, Barito Kuala, Banjar Baru Samarinda, Kutai Kertanegara, Balikpapan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

“Dalam waktu dekat, jaringan 3 akan menjangkau Palangkaraya, Kalimantan,” kata dia.


Lanjut ah...

IMO Siap Rilis Ponsel Berbasis Android

PEMBERLAKUAN PERDAGANGAN BEBAS ASEAN-TIONGKOK

Ponsel Bermerek Tak Gentar Hadapi Ponsel Lokal

Oleh Imam Suhartadi dan Encep Saepudin

JAKARTA - Vendor ponsel LG dan Sony Ericsson tidak gentar menghadapi banjirnya ponsel asal Tiongkok akibat berlakunya perdagangan bebas Asean-Tiongkok (AC-FTA). Ponsel lokal asal negeri tirai bambu itu tak akan mampu menggeser dominasi ponsel bermerek.

Pertarungan yang ketat hanya akan terjadi pada segmen pasar kelas bawah (low end) yang berharga di bawah Rp 1 juta per unit. Sedangkan pasar ponsel segmen kelas menengah ke atas tetap akan dikuasai vendor bermerek. Namun, ponsel lokal juga mulai masuk pasar kelas menengah atas dengan menghadirkan ponsel pintar, seperti Qwerty atau berbasis Android.

Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun Investor Daily dari Product Group Marketing Manager Sony Ericsson Mobile Communications Samudro Seto, General Manager LG Mobile Communication Indonesia Usun Pringgodigdo, dan Presiden Komisaris TiPhone Mobile Indonesia Hengky Setiawan. Mereka dihubungi terpisah belum lama ini.

Samudro Seto mengatakan, pihaknya tetap yakin pasar Sony Ericsson tidak akan tergerogoti dengan membanjirinya ponsel asal Tiongkok. Sebab, Sony Ericsson lebih banyak bermain di segmen menengah atas. Saat ini, Sony Ericsson berada di posisi kedua di pasar ponsel nasional setelah Nokia.

Namun, Samudro mengakui, ponsel jenis low end menguasai sekitar 50% dari total pasar ponsel di Indonesia. Sedangkan ponsel mid end dan high end masing-masing 30% dan 20%. Meski proporsinya tidak sebesar pasar low end, kedua pasar ini diperkirakan menyumbang kontribusi pendapatan yang lumayan. Segmen pasar tersebut juga tidak terlalu terpengaruh dengan gonjang-ganjing ekonomi nasional.

“Jadi, jangan heran jika ponsel yang dijual di atas harga 10 juta juga masih laku di Indonesia,” ujar Samudro.

Pemberlakuan AC-FTA, menurut dia, tak akan membuat vendor ponsel besar tergeser. “Kami melihat masih terlalu dini ancaman membanjirnya ponsel dari Tiongkok ke Indonesia,” tegas dia.

Sony Ericsson optimistis bisnisnya akan tumbuh 18-20% tahun ini. Pada awal 2010, kata Samudro, Sony Ericsson meluncurkan Xperia X2, ponsel multimedia terbaik di kelasnya. “Kami ingin terus berinovasi demi memperkuat penetrasi di pasar mid end dan high end, sekaligus meningkatkan layanan purna jual yang dibutuhkan pengguna Sony Ericsson,” tambahnya.

Usun Pringgodigdo juga tak yakin, AC-FTA bakal memengaruhi penjualan ponsel LG. “Bea masuk terhadap produk ponsel sudah 0% sejak beberapa tahun terakhir. Meski ada FTA, pasar ponsel di Indonesia tidak akan berpengaruh,” jelas Usun.

Meski demikian, lanjut Usun yang sebelum menjadi eksekutif puncak di Nokia Indonesia, LG berencana merilis 10 seri ponsel terbaru sepanjang 2010 agar pangsa pasarnya di Indonesia bisa meningkat tiga kali lipat. Tahun lalu LG merilis tak sampai 10 seri ponsel baru.

Demand masyarakat untuk produk ponsel akan meningkat dibanding tahun lalu. Itu sebabnya kami berani mematok target peningkatan market share sampai 300%,” kata Usun.

Ditempat terpisah, Hengky Setiawan menuturkan, AC-FTA memberikan peluang lebih bagi ponsel-ponsel Tiongkok untuk meningkatkan penetrasi pasarnya, khususnya di segmen low end dan mid end. Penjualan ponsel TiPhone awal 2010 naik 300% menjadi 100 ribu unit dibanding Desember 2009 yang hanya sekitar 30 ribu unit.

“Kami perkirakan hingga akhir bulan ini mencapai 200 ribu unit dan menjadi 500 ribu unit pada kuartal I,” katanya.

Menurut dia, ada dua kunci agar produk Tiongkok bisa bertahan, yakni branding dan service center. Untuk penjualan, Tiphone menggandeng Telesindo Shop yang memiliki 500 outlet di 128 kota di seluruh Indonesia. Untuk service center, pihaknya menargetkan bisa menggapai seluruh Indonesia pada tahun ini.

“Cobalah jalan-jalan ke pusat penjualan ponsel, seperti di Roxy. Saat ini tiap toko bisa menjual 10 merek branded dan 10 merek Tiongkok per hari,” kata Hengky.

BOX

PT KONTEN Indomedia Pratama, pemegang merek ponsel IMO, meluncurkan ponsel pintar (smartphone) berbasis Android. Ponsel yang dihargai Rp 4 jutaan itu akan hadir pada awal Maret 2010.

Presiden Direktur PT Konten Indomedia Pratama Sarwo Wargono Wiguno mengatakan, pihaknya akan meluncurkan tiga seri ponsel Android. Ini untuk menegaskan bahwa ponsel lokal tak kalah dalam kualitas dan layanan dibanding ponsel bermerek. Sebelumnya, ponsel lokal ramai-ramai meluncurkan ponsel pintar dengan papan ketik Qwerty serta berfitur Facebook dan Twitter.

"Situs jejaring sosial adalah pengerek utama industri ponsel di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Tanpa itu, barangkali pasar ponsel di Tanah Air tidak akan seketat sekarang. IMO menyiapkan ponsel canggih berbasis Android dan Windows Mobile," kata Sarwo usai jumpa pers bundling IMO dan Indosat, belum lama ini.

Mengutip hasil survei AC Nielsen, kata Sarwo, saat ini pangsa pasar ponsel lokal mencapai 40% dari total pasar ponsel di Indonesia. Kenyataan itu menjadi bukti bahwa ponsel lokal bisa bersaing dengan ponsel bermerek, seperti Nokia, Sonny Ericsson dan Samsung.

Selain ponsel pintar Androin, lanjut dia, IMO masih akan fokus pada ponsel berteknologi tinggi dan berharga terjangkau. Ponsel berlayar Qwerty masih akan menjadi andalan. Pada awal Maret nanti, IMO berencana mengeluarkan 2-3 produk baru guna melengkapi produk mereka yang berjumlah 39 seri.

Indosat Bundling IMO

Sementara itu, dalam program bundling dengan Indosat, IMO menawarkan ponsel Qwerty seri B189 dengan harga Rp 399 ribu. Ponsel ini untuk menjaring para penyuka jejaring sosial.

Kepala Cabang Surabaya Indosat Nurkholis mengatakan, pasar tersebut mayoritas diisi oleh anak muda yang sudah memadukan antara kebutuhan seluler dan internet. “Gaya hidup yang penuh mobilitas harus dijawab dengan layanan seluler dan ponsel yang mampu memenuhi mobilitas tersebut," ujar Nurkholis.

Menurut dia, ceruk pasar pengguna layanan jejaring sosial masih sangat besar. Masih banyak kelompok masyarakat, terutama dari kelompok menengah ke bawah, yang belum mampu mengakses internet dan situs jejaring sosial.

"Kami memang membidik kelompok menengah ke bawah. Selama ini ponsel berlayar lebar makin mendapat tempat di segmen tersebut," ujarnya.

Layanan IMO kini didukung layanan purna jual di sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Pekalongan, Samarinda, Manado, dan Palembang. Pada tahun ini, pihaknya akan menambah 27 service center lagi di beberapa kota lain.



Lanjut ah...

Kamis, 28 Januari 2010

StarOne Keluhkan Masalah Interkoneksi

INDOSAT mengeluhkan masalah internekoneksi dalam mengembangkan pasar dan jaringan Star One, produk fixed wireless access (FWA), di Jawa Timur. Akibatnya pelanggan Star One hanya bisa berkomunikasi ke sesama pelanggan Indosat, yakni Star One, IM3, Mentari dan Matrix.

Kepala Cabang Indosat Surabaya Nurkholis mengatakan, masalah interkoneksi itu sudah lama dikeluhkan dan menjadi kendala dalam penetrasi produk ke pasar. Interkoneksi yang belum jalan itu ada di 12 kota, di antaranya di Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Sampang dan Pamekasan.

"Untuk menyiasatinya, Star One kini lebih fokus memberikan layanan data. Untuk data interkoneksi tidak menjadi kendala utama," kata Nurkholis di sela bundling HP Hybrid Ivio, Rabu (27/1).

Didesak lebih lanjut mengenai masalah interkoneksi, Nurkholis tidak mau menjelaskan lebih rinci. Karena masalah interkoneksi sangat kompleks, meski sebenarnya bukan persoalan baru di dunia telekomunikasi.

Saat ini dengan pelanggan Star One 200 ribu, komposisinya 60% pengguna data dan 40% pengguna voice. Untuk daerah baru, memacu voice tidak mudah justru data yang lebih mudah karena banyak pilihan paket yang sangat terjangkau. Misalnya paket data unlimited hanya Rp 45 ribu per bulan.

Selain lewat modem, lanjut dia, strategi lain guna memacu layanan data adalah memperbesar program bundling dengan ponsel yang bisa sekaligus menjadi modem. Salah satunya ponsel model Hybrid Ivio. Dengan harga promo Rp 999 ribu.

"Bundling dengan vendor sudah sering dilakukan, namun untuk Star One baru Ivio. Langkah ini untuk memacu pertumbuhan pelanggan Star One lebih cepat lagi khususnya untuk data," jelas dia.

Nurkholis mengakui, memasuki 2010 Indosat banyak melakukan bundling dengan sejumlah vendor. Diantaranya Lexus, Imo dan kini Ivia.

Trend masyarakat saat ini menggunakan ponsel lebih dari satu telah menjadi peluang bagi Indosat dalam menawarkan ponsel dual on, GSM-GSM atau GSM-CDMA.

Dalam program bundling Ivio, pelanggan mendapatkan kartu perdana IM3 bonus pulsa Rp 25 ribu, 100 menit akses internet, 10 menit bicara ke sesama Indosat.

"Tidak ada target khusus berapa target pelanggan Star One. Pelanggan Star One diarahkan untuk menjadi pelanggan data," jelas Nurkholis.



Lanjut ah...

Lenovo Siap Bertarung di Segmen Korporasi

LENOVO Indonesia sedang menyusun strategi untuk lebih agresif pada 2010. Pertumbuhan di segmen komersial (korporasi) menjadi salah satu target yang diincar vendor asal Tiongkok ini.

Country Manager Commercial Business Lenovo Indonesia Sandy Lumi mengatakan, pada kuartal III 2009, Lenovo baru memperoleh pangsa pasar 5% untuk segmen komersial secara keseluruhan di Indonesia. HP masih memimpin pasar PC komersial dengan pangsa 10,1% untuk desktop dan 43,8% untuk notebook.

“Menurut prediksi IDC, pertumbuhan PC pada 2010 akan naik 17%. Maka kami akan memasang target lebih dari 17%,” kata Sandy usai peluncuran produk ThinkPad Edge dan X100e di Jakarta, Rabu (27/1).

Tahun lalu, penjualan PC di Indonesia mencapai tiga juta unit dan jadi pasar terbesar di Asia Tenggara. Sandy mengatakan, pasar PC di Indonesia masih sangat menjanjikan mengingat pertumbuhan market yang mencapai dua digit.

Lenovo juga siap menyediakan kebutuhan pasar yang semakin matang dengan menghadirkan seri-seri laptop dengan harga terjangkau. “Jajaran laptop ThinkPad dengan harga yang lebih terjangkau akan membuka peluang untuk menggarap pasar lebih luas,” jelas dia.

Lenovo baru saja meluncurkan laptop seri ThinkPad X100e dan Edge yang didesain untuk kalangan profesional UKM. Harga kedua laptop yang berkisar antara US$500-680 ini terbilang murah untuk segmen UKM.

Aroma persaingan harga PC di tahun 2010 akan semakin tajam mengingat dimulainya Asean-China Free Trade Area (AC-FTA). Namun, Lenovo yang notabenenya adalah produsen PC asal Tiongkok mengaku tidak terlalu khawatir terhadap serbuan produk-produk senegaranya.

“Pengaruh AC-FTA tidak akan begitu besar karena produk PC tidak dikenai pajak barang mewah (PPNBM). Jadi, soal harga kita masih bersaing,” tegas Sandy.



Lanjut ah...

Kartu As Tawarkan Bonus 50 SMS Tiap Hari

PELANGGAN baru Kartu As kini dapat menikmati 50 SMS gratis setiap hari ke sesama pelanggan Telkomsel serta gratis akses data sebesar satu megabyte (MB). Bonus ini secara otomatis diberikan bagi seluruh pelanggan yang mengaktifkan perdana Kartu As mulai 27 Januari 2010. Bonus ini berlaku di seluruh Indonesia.

General Manager Marketing Communications Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan, sebelumnya promo gratis 50 SMS tiap hari telah dinikmati dan direspons dengan baik oleh pelanggan Kartu As di beberapa wilayah. Yakni, Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jabodetabek, Banten, Sukabumi, Bali, Nusa Tenggara Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

“Sebagai bentuk apresiasi atas kesetiaan pelanggan Kartu As di wilayah lain, kini kami berlakukan program ini secara nasional ditambah gratis layanan data 1 MB. Semua bonus ini dapat digunakan tanpa syarat,” kata Nirwan Lesmana di Jakarta, Rabu (27/1).

Dengan membeli paket perdana Kartu As seharga Rp 5.000, pelanggan langsung memperoleh 50 SMS gratis setiap hari. Bonus ini dapat digunakan untuk SMS ke seluruh pelanggan Kartu Halo, Simpati, dan Kartu As selama 24 jam. Namun, sisa pemakaian 50 SMS di hari tersebut tidak dapat diakumulasikan untuk hari berikutnya.

“Sedangkan untuk setiap pengiriman SMS yang berbayar, pelanggan akan dikenakan biaya Rp 115 per SMS,” kata Nirwan.

Untuk menjawab kebutuhan penggunaan layanan data yang sudah menjadi tren gaya hidup sehari-hari pelanggan selular, kata Nirwan, Telkomsel memberikan bonus akses data sebesar 1 MB. Bonus ini langsung dinikmati pelanggan setelah mengaktifkan perdana Kartu As-nya.

“Bonus 1 MB ini dapat digunakan untuk akses internet di ponsel maupun modem, sehingga pelanggan dapat nyaman mengakses email, browsing, chatting, dan lain-lain kapan pun di mana pun,” kata Nirwan.

Di samping gratis SMS dan gratis akses data, lanjut Nirwan, pelanggan Kartu As masih bisa menikmati promo layanan suara berupa gratis satu menit menelepon setelah menelepon selama satu menit. Kartu As juga ada program Rp 1.000 menelepon lama.

“Begitu pula promo SMS. Pelanggan yang mengirimkan 100 SMS berbayar dalam satu bulan akan memperoleh 100 SMS gratis yang dapat digunakan pada bulan yang sama. Seluruh promo layanan suara dan SMS ini berlaku untuk panggilan dan SMS ke sesama pengguna Telkomsel,” kata Nirwan.

Telkomsel juga menyediakan layanan serba Rp 1.000 yang dapat diakses melalui *100#. Yakni, paket SMS dan menelepon murah, paket internet murah, paket chatting dan Facebook, paket hemat panggilan internasional, konten Ridho Rhoma, SMS konten religi, horoskop, dan info lowongan pekerjaan, serta download aplikasi, ringtone, truetone, dan games.

Bangun Sekolah di Padang

Telkomsel bersama 150 mitra authorized dealer (AD) memberi bantuan senilai Rp 5 miliar sekaligus meresmikan pembangunan kembali empat sekolah yang rusak akibat gempa bumi di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Rekonstruksi sekolah ini ditandai dengan peletakan batu pertama di SDN 27 Ambang Kapur, Sungai Sarik, Pariaman oleh Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman dan Direktur Niaga Telkomsel Leong Shin Loong.

“Kepedulian Telkomsel pada dunia pendidikan merupakan wujud nyata jiwa dan semangat Telkomsel dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Sumatera Barat dan Jawa Barat yang menjadi korban bencana gempa bumi,” kata Shin Loong.

Shin Loong mengatakan, sekolah lain yang mendapat bantuan rekonstruksi adalah SDN 02 Sungai Sarik - Pariaman, SDN 08 Durian Kapeh, Kabupaten Agam, dan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif, Pangalengan, Banten. Telkomsel juga akan melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan akses internet melalui layanan mobile broadband dan bantuan software pendidikan.


Lanjut ah...

Rabu, 27 Januari 2010

Akuisisi AdMedika, Telkom Kembangkan e-Health

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya PT Multimedia Nusantara (Metra) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat atau Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) untuk mengakuisi 75% saham PT Administrasi Medika (AdMedika), sebuah perusahaan PMA yang bergerak di bidang Electronic Health Care Network di Jakarta.

CSPA ditandatangani Direktur Utama Metra Alex J Sinaga dan pemegang saham AdMedika yang diwakili Sofian Sutantio, Ravi Varna Kanason, dan Shia Kok Fat. Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dan Direktur IT & Supply Telkom Indra M Utoyo ikut menyaksikan penandatangan yang berlangsung di Bandung, Senin (25/1).

“Dengan penguasaan 75% saham, Telkom berhak melakukan kendali secara penuh terhadap AdMedika,” kata Rinaldi Firmansyah.

Admedika yang didirikan 8 Januari 2002 saat ini merupakan market leader, memiliki 1,2 juta anggota, jumlah pelanggan mencapai 26 perusahaan asuransi, dan 717 rumah sakit, klinik, puskesmas dan lain-lain. Saham AdMedika dimiliki 38% oleh PT Swadayanusa Kencana Raharja, 38% Sofian Susantio, 19% Ravi Varna Kanason, dan 5% Shia Kok Fat.

Akuisisi ini, menurut Rinaldi, adalah untuk mewujudkan Indonesia Insurance Shared Service Platform (InSure Net) sebagai cikal bakal program e-Health Nasional. ”Akuisisi ini merupakan akuisisi strategis untuk Telkom terkait dengan inisiatif InSure Net, khususnya untuk sektor asuransi, dimulai dari infrastruktur IT untuk mendukung e-Health dan seluruh asuransi e-Claim Nasional,” jelas Rinaldi.

InSure Net adalah sebuah platform kolaborasi dan transaksi secara online untuk meningkatkan efektifitas, produktivitas, dan mutu pelayanan Institusi Asuransi.

Selain itu, InSureNet bertujuan untuk merealisasikan sinergi di antara perusahaan asuransi BUMN dan penyedia layanan kesehatan. Untuk saat ini kelima asuransi BUMN yang terlibat antara lain Taspen, Jamsostek, Askes, Jasa Raharja, dan Asabri. InSureNet akan dikembangkan bertahap dan saat ini masih dalam tahap pengembangan data kepesertaan bersama.

Menurut Rinaldi, akuisisi AdMedika yang merupakan perusahaan pengelola administrasi layanan kesehatan (healthcare administration provider) terbesar di Indonesia merupakan salah satu upaya Telkom Group untuk memperkuat portofolio bisnis Information (IT Services).

Sebagaimana diketahui, Telkom telah menetapkan transformasi bisnisnya untuk menjadi perusahaan terdepan bukan hanya di bidang T (Telecommunication), namun juga di bidang I (information), M (Media) dan E (Edutainment) atau disingkat TIME.

Pengembangan TIME

Dalam rangka pengembangan portofolio bisnis TIME, Telkom Group mendorong Metra menjadi perusahaan multimedia terdepan yang fokus di bisnis adjancent industry. Akuisisi AdMedika merupakan rangkaian akuisisi yang dilakukan Metra setelah pada 2008 menyelesaikan akuisisi 80% saham PT Sigma Cipta Caraka, sebuah perusahaan IT terkemuka di Indonesia.

Pada 2009, Metra juga telah menyelesaikan akuisisi 49% saham Infomedia milik Elnusa, sebagai upaya pengembangan bisnis Infomedia di bidang Call Center & Directory Services dan Business Process Outsourcing (BPO). Metra juga telah membentuk anak usaha PT Metranet yang fokus dalam pengembangan portal bisnis dengan brand Mojopia.

Dirut Metra Alex J Sinaga mengatakan, akuisisi ini dapat dipandang sebagai wujud nyata dukungan Telkom untuk mendorong pengembangan bisnis BPO layanan kesehatan (E-Health) di Indonesia melalui penyelenggaraan layanan kesehatan yang terintegrasi, efisien dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan, industri jasa pelayanan kesehatan dan industri asuransi.

Saat ini, menurut Alex J. Sinaga, industri BPO E-Health di Indonesia diperkirakan mempunyai 10 juta anggota dan AdMedika menguasai pangsa pasar 12% atau 1,2 juta anggota. AdMedika merupakan pionir dalam mengaplikasikan online claim processing system dan menjadi Third Party Administrator (TPA) yang menjembatani kepentingan anggota, asuransi dan jasa kesehatan.

Langkah akuisisi ini diharapkan mampu memberikan nilai sinergi yang optimal bagi Telkom Group, antara lain dengan Sigma dalam integrasi services, Infomedia dalam layanan anggota melalui Contact Center Outsourcing, Finnet sebagai E-payment gateway dan Mojopia dalam memberikan layanan one stop online healthcare service portal.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia menambahkan, dengan dukungan kuat Telkom Group, AdMedika diharapkan dapat mempercepat ekspansi bisnisnya sehingga mampu memberikan nilai yang signifikan bagi Telkom Group dalam lima tahun ke depan.

Lanjut ah...

Tarif BlackBerry XL Akan Turun 20%

MESKI pemerintah meminta produsen BlackBerry membayar kewajiban Universal Service Obligation (USO) dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi, operator telekomunikasi memperkirakan tarif berlangganan BlackBerry bisa turun hingga 20% pada tahun ini. Penurunan itu sebagai penyesuaian dari makin maraknya pengguna perangkat buatan Research in Motion (RIM) di Tanah Air.

Manajemen PT XL Axiata tidak mau memberikan penjelasan mengenai tuntutan regulator agar operator telekomunikasi dan RIM membayar BHP dan USO. “Saya tak tahu apa-apa mengenai masalah itu,” kata Head of Mobile Data Service PT XL Axiata Budi Harjono di Jakarta, Selasa (26/1).

Namun, Budi memastikan, maraknya penggunaan BlackBerry di Tanah Air bakal menurunkan tarif BlackBerry yang selama ini dikenakan. Saat ini belanja pulsa rata per pelanggan (ARPU) per bulan mencapai Rp 160 ribu. Meski demikian, kontribusinya terhadap total pendapatan perseroan masih relatif kecil.

Itu berarti, dengan total pelanggan BlackBerry XL saat ini yang sebanyak 260 ribu, total pendapatan XL dari layanan BlackBerry mencapai hampir Rp 500 miliar per tahun. Sekarang, kontribusi pendapatan XL dari data, baik dari unlimited maupun Blackberry, hanya 5%.

Meski tarif layanan BlackBerry diturunkan, Budi tidak khawatir, pendapatan XL dari layanan BlackBerry turun. Ia justru optimistis kontribusinya naik. Tahun ini, perseroan memproyeksikan pendapatan dari data, baik unlimited dan Blackberry, mencapai 10%.

"Agar (pendapatan) naik, jumlah pelanggannya diperbanyak dari yang sekarang. Apalagi pengguna BlackBerry kini sudah menyentuh kalangan menengah," kata Budi.

Sampai akhir 2009, jumlah pengguna BlackBerry XL sekitar 260 ribu pelanggan dan tahun ini diproyeksikan menjadi 400-600 ribu pelanggan. Dari total pelanggan itu sekitar 70% memilih langganan harian. Setiap pelanggan umumnya memanfaatkan waktu 22 hari setiap bulannya untuk berlangganan.

Pelanggan sebanyak itu, kata dia, telah menyedot bandwidth sekitar 60% atau 70-120 Mbps dari kapasitas yang tersedia 180 Mbps. Perseroan akan menambah kapasitas lagi bila sudah menyentuh 80%.

"Nggak lama lagi akan kami kapasitasnya. Pokoknya bila utilisasinya sampai 80%, kami langsung tambah lagi," kata Budi.

Menurut Budi, 2009 merupakan tahun BlackBerry karena pertumbuhan pelanggannya sangat pesat. Tahun ini juga tumbuh, tapi tak terlalu tinggi. Selain itu, penggunanya juga mulai mengarah ke masyarakat kelas menengah ke bawah harganya makin terjangkau dan ketersediaan handset bekas.

Roaming Internasional

Untuk memanjakan pelanggan, XL meluncurkan BlackBerry Roaming dengan tarif flat untuk roaming di tujuh negara di antaranya Malaysia (Celcom), Singapura (M1),Kamboja (Hello), Bangladesh (Aktel), Sri Lanka (Dialog), Hongkong (SmartTone), dan Jepang (Softbank). Pelanggan dikenakan tarif selama di negara tersebut sebesar Rp 50 ribu per hari untuk prabayar dan Rp 25 ribu per hari untuk pascabayar. Layanan ini berlaku sampai 31 Desember 2010 dan untuk Jepang berakhir hingga Maret 2010.

"Kami berharap pelanggan bisa tetap beraktivitas selama di luar negeri tanpa harus melepaskan BlackBerry-nya, yang mungkin di sana tersimpan berbagai data penting," kata Direktur Marketing XL Axiata Nicanor V Santiago.

Layanan ini hasil kerja sama dengan sejumlah operator, yang juga menjadi anggota Axiata Group dan jaringan partner internasional. Sedangkan untuk memanfaatkannya harus melalui registrasi.



Lanjut ah...

2009, PNBP dari Kemenkominfo Rp 10,06 Triliun

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membukukan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2009 sebesar Rp 10,06 triliun dengan tingkat pencapaian 138,39%. Pendapatan ini meningkat 30% jika dibandingkan PNBP 2008 yang sebesar Rp 7,71 triliun. Melihat PNBP 2009 yang fenomenal, Kemenkominfo optimistis mematok target PNBP 2010 sebesar Rp 8,90 triliun.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan, pemasukan terbesar masih datang dari penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi (Postel) khususnya dari BHP frekuensi radio, tender broadband wireless access (BWA) dan universal service obligation (USO), yakni sebesar Rp 10,05 triliun.

“Pagu anggaran Kemenkominfo 2010 secara keseluruhan sebesar Rp2,81 triliun. Perbandingan antara anggaran dan jumlah PNBP yang diperoleh memang jauh, tapi itu wajar,” kata Gatot, dalam keterangannya, Selasa (26/1).



Lanjut ah...

Masyarakat Siap Adopsi Siaran TV Digital

SEBANYAK 92% responden di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) siap menerima siaran televisi digital. Bahkan mereka bersedia membeli perangkat penerima siaran digital (set top box) seharga Rp 300-325 ribu.

Hasil survey yang diselenggarakan Universitas Indonesia (UI) dan AC Nielsen terhadap ujicoba penggunaan set top box disambut baik Kemenkominfo. Sebagaimana diketahui, konsorsium TV digital (TVRI-Telkom dan Konsorsium Televisi Digital Indonesia/KTDI) dan Kemenkominfo memberikan 7.000 unit set top box secara gratis di wilayah tersebut sejak Agustus 2009.

Atas keberhasilan ini, kota Bandung menjadi wilayah ujicoba berikutnya, yang akan dimulai pada akhir Januari 2010. Setelah itu, uji coba digelar di Batam.

“Selama ujicoba memang pernah terjadi blankspot. Tapi, gangguan tersebut dapat segera diatasi. Dan, hasil akhirnya 92% merasa puas dan siap beralih ke TV digital,” kata Pelaksana Tugas Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Kemenkominfo Bambang Subiantoro di Jakarta, Kamis (21/1).

Keberhasilan ini bukan berarti siaran TV digital siap mengudara secara komersial. Sejumlah rencana masih perlu dipertanyakan kesiapannya, di antaranya penyediaan set top box. Kementerian menerima laporan kalau harganya berkisar Rp300-325 ribu. Padahal pemerintah mengharapkan harganya sekitar Rp225 ribu.

Hal lain yang masih perlu dibenahi pada masalah regulasi. Bambang berjanji pemerintah segera menerbitkannya sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan Direktur KTDI Supeno Lembang minta pada pemerintah untuk merealisasikan sejumlah regulasi, di antaranya masalah konten. Regulasi konten hanya satu dari sekian banyak regulasi yang dibutuhkan di masa depan, seiring dengan pengoperasian TV digital secara komersial.

“Regulasi kerangka dasarnya sudah cukup memadai, tapi ternyata masih diperlukan regulasi lain yang menyangkut infrastruktur, jaringan, konten, content provider (CP), dan sebagainya,” kata dia.

Masalah harga perangkat diyakini akan makin merosot harganya. Dengan jumlah keluarga pemilik TV sekitar 50 juta kepala keluarga merupakan pasar potensial bagi industri. Industri bisa memproduksinya secara massal sehingga harganya turun.

Mengenai harga, General Manager Marketing PT LGEIN Halim Astono mengakui televisi buatan LG yang sudah diset menjadi TV digital masih mahal harganya. Menyimak permintaan pasar cukup tinggi, maka harganya pun praktis bisa makin terjangkau.



Lanjut ah...

2009, Fren Duo Tumbuh 28%

PT MOBILE-8 Telecom Tbk mencatat pertumbuhan layanan Fren Duo pada 2009 sebesar 28%. Layanan yang diluncurkan pada Juli 2009 ini menggabungkan layanan seluler dengan layanan telepon lokal (FWA).

Chief Sales and Marketing Officer Mobile-8 Juliana Dotulong menjelaskan, faktor utama yang mendukung pertumbuhan layanan ini adalah keunikan dua nomor dalam satu kartu CDMA. Pengguna dapat menggunakan Fren Duo di dalam kota dan tidak perlu melakukan registrasi bila berada di luar kota.

“Tingginya permintaan pelanggan membuat kami percaya bahwa layanan ini mendapat tempat di hati masyarakat. Dengan layanan Fren Duo ini, kami memberikan kenyamanan komunikasi dengan jangkauan yang luas layanknya layanan GSM namun dengan tarif CDMA yang sangat murah,” kata Juliana di Jakarta, Selasa (26/1).

Sesama pengguna Fren Duo dapat melakukan panggilan secara gratis ke semua nomor Fren di seluruh Indonesia. Selain itu, pengguna operator lain yang melakukan panggilan ke nomor Fren Duo hanya dikenakan pulsa lokal oleh providernya.

Fren Duo kini dapat dinikmati di beberapa kota besar seperti Jabodetabek, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Medan, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makasar dan Banjarmasin. Tahun ini, Mobile-8 akan meluncurkan layanan Fren Duo di 12 kota lainnya termasuk luar Pulau Jawa.



Lanjut ah...

Selasa, 26 Januari 2010

2010, TiPhone Targetkan Masuk Tiga Besar

TIPHONE Mobile Indonesia menargetkan masuk dalam tiga besar pemain ponsel di dalam negeri pada 2010. Saat ini pemimpin pasar ponsel Tiongkok masih dikuasai Nexian, diikuti HT Mobile, K-Touch, Micxon, dan Tiphone.

Presiden Komisaris PT TiPhone Mobile Indonesia Hengky Setiawan mengatakan, untuk merealisasikan target itu, Tiphone akan fokus membidik segmen kelas bawah (low end) dengan menyiapkan produk yang harganya di bawah Rp 1 juta.

“Kita nggak mau perang harga dengan ponsel Tiongkok lainnya, ponsel kita fokus pada harga jual tidak lebih dari Rp 1 juta. Kita akan terus memberi dan menambahkan fitur-fitur yang sesuai dengan tren yang berkembang jaman ini, karena itu kita optimistis masuk jajaran tiga besar,” kata Hengky Setiawan saat acara peluncuran ponsel Tiphone T68 di Jakarta, Sabtu (23/1).

Dia menilai, persaingan antar ponsel Tiongkok pada tahun ini berlangsung ketat. Hal ini tidak terlepas dari pemberlakukan Asean China Free Trade Agreement (AC-FTA). Meski demikian, TiPhone optimistis mampu bertahan di tengah kompetisi yang ketat tersebut dengan cara menjaga kualitas dan menyiapkan pelayanan purna jual yang memadai.

TiPhone saat ini memiliki jaringan distribusi retail Telesindo yang terbentang dari Nangroe Aceh Darusalam hingga Papua yang tersebar di lebih dari 500 gerai. Bagi Telesindo, kehadiran Tiphone penting untuk memperkuat posisi Telesindo sebagai One Stop Shoping di industri telekomunikasi

“Vendor ponsel Tiongkok yang tidak menyiapkan jaringan purna jual yang memadai akan tergerus kompetisi yang makin ketat,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Hengky juga menjelaskan, hadirnya TiPhone T68 sebuah ponsel Qwerty dual mode (GSM-CDMA) yang dibundling dengan dua layanan operator sekaligus Telkomsel dan Telkom Flexi.

Hengky menambahkan, TiPhone T68 ini membidik pasar menengah ke bawah. Ponsel ini akan dibanderol seharga Rp 899.000 di pasaran dan ditargetkan akan terjual sebanyak 2,5 juta unit. “Produk kami tidak pernah kami jual dengan harga melampaui Rp 1 juta,” ujar Hengky.

TiPhone dibekali dengan segala kelebihan yang ada di ponsel Qwerty, termasuk diantaranya akses cepat ke layanan jejaring social seperti Facebook, Twitter, dan Yahoo Mesengger. Untuk akses internet, TiPhone T68 mengandalkan browser keluaran Opera Mini. Telkomsel memberikan bonus gratis internet, bicara, dan SMS. Hal serupa juga dilakukan oleh Telkom Flexi.

Untuk rencana ke depannya, sambung dia, Tiphone Mobile telah menyiapkan seri E88 yang telah dilengkapi dengan WiFi, push mail, Tiphone Messenger, e-book, e-book reader, tombol Qwerty, music phone, dual simcard tracpad, serta masih akan mem-bundling operator-operator besar di Indonesia.

“Masih akan ada produk-produk yang anyar, produk ini untuk memenuhi kebutuhan di kelas low end dan akan di-lauching sekitar bulan Februari minggu ke-3. Akan ada 3 tipe baru dan kisaran harganya mulai dari Rp 400 - 599 ribu,” kata Hengky.

Menurut dia, ponsel Qwerty tetap akan dominan pada produk-produk TiPhone yang akan diluncurkan tahun ini. “Bisa kami simpulkan selamat tinggal ponsel candy bar, selamat datang ponsel Qwerty,” jelasnya.



Lanjut ah...

2010, Fuji Xerox Jual 23 Ribu Printer

FUJI Xerox menargetkan bisa menjual printer laser sebanyak 23 ribu unit pada tahun ini di Indonesia atau meningkat dibanding penjualan tahun lalu yang mencapai 22 ribu unit. Saat ini, usaha patungan antara Fujifilm Holdings Corp dan Xerox Corp ini menguasa pangsa pasar 17% per kuartal III 2009, dan masih di bawah Hewlett Packard (HP).

General Manager Asean Fuji Xerox Vincent Sim mengatakan pangsa pasar printer Fuji Xerox di Indonesia pada 2009 sebesar 17% di bawah HP. Tahun lalu penjualan sebanyak 22 ribu unit, dan 15 ribu di antaranya adalah multifunction printer (MFP).

“Kami membidik tiga segmen konsumen utama, yaitu customer, small medium business (SMB), dan enterprise dengan menyuguhkan varian printer yang lengkap,” kata Sin di sela peluncuran produk WorkCentre di Jakarta, Kamis (21/1).

Fuji Xerox, kata Sin, juga telah menyiapkan tiga strategi utama yang terletak pada sasaran produk, channel distribusi, dan layanan purnajual. “Kami juga akan meningkatkan kualitas layanan purnajual kepada konsumen,” jelas Sin.

Sementara itu, Country Sales Manager Fuji Xerox Indonesia Teddy Susanto mengatakan, secara keseluruhan produk printer, Fuji Xerox berada di peringkat ketiga di bawah HP dan Canon.

“Secara overall, kami berada di peringkat ketiga pada tahun 2009. Sedangkan untuk printer laser multifungsi (MFP), kami di posisi pertama,” kata Teddy.

Sebanyak 12 ribu unit printer laser A4 MFP telah dikapalkan ke Indonesia pada tiga kuartal pertama 2009, dan diperkirakan menjadi 15 ribu pada akhir 2009. Sekitar 90% adalah printer laser A4 monokrom, dan sisanya dari printer warna. Porsi printer MFP hanya 30%, dan printer fungsi tunggal (SFP) mencapai 70%.

“Tahun lalu kami meluncurkan sekitar 26 varian produk. Tahun ini akan hadir 26-30 jenis produk,” kata Teddy.

Dia menegaskan kekuatan produknya berasal dari varian yang lengkap untuk menjangkau semua segmen pasar. Namun, Fuji Xerox baru menyuplai 10% produk untuk segmen grafis karena karena demand yang masih kecil.


Lanjut ah...

BlackBerry Harus Bayar USO dan BHP

PRODUSEN Blackberry, Research in Motion (RIM), diminta membayar biaya hak penggunaan (BHP) dan universal service obligation (USO) untuk jasa telekomunikasi. Namun, Kemenkominfo, BRTI, operator seluler, serta RIM baru akan bertemu pekan depan untuk membahasnya.

Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun Investor Daily dari Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Senin (25/1).

Nonot mengatakan, dasar penarikan dana BHP dan USO itu adalah karena RIM yang bermarkas di Kanada itu tak sekadar menjual handset BlackBerry, melainkan juga menyediakan jasa akses internet, yakni Blackberry Internet Service (BIS) dan Blackberry Enterprise Service (BES).

“Kedua layanan itu dioperasikan di atas jaringan seluler milik operator Indonesia yang bekerja sama dengan RIM, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Natrindo Telepon Seluler (Axis), dan Smart Telecom. Karena itu, mereka harus bayar USO dan BHP,” kata Nonot Harsono di Jakarta, Senin (25/1).

Dia menyebutkan, dalam Undang-Undang (UU) No 36/1999 tentang Telekomunikasi ditetapkan bahwa setiap penyelenggara telekomunikasi (jaringan dan/atau jasa) wajib membayar dana USO (pasal 16) dan BHP (pasal 26). Karena itu, siapa saja yang mendapatkan pendapatan (revenue) dari penyediaan layanan telekomunikasi di wilayah Negara Republik Indonesia wajib mematuhi ketentuan tersebut.

Besaran tagihannya sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No 7/2009 Pasal 3, yang nilainya adalah sebesar 1,25% dan 0,5% dari pendapatan kotor operator telekomunikasi. Perusahaan tersebut harus menghitung sendiri penerimaan kotornya untuk memperoleh angka yang harus dibayarkan pada pemerintah Indonesia.

Tagihan atas USO dan BHP yang masuk sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) itu berlaku sejak kedua layanan Blackberry tersebut diperkenalkan di Indonesia. Jauh sebelumnya handset BlackBerry memang sudah beredar di Tanah Air, tapi pada awal-awalnya RIM belum mengeluarkan layanan internet.

“Dalam setiap kesempatan bertemu operator kami selalu tanyakan kapan USO dan BHP itu mau dibayar,” kata Nonot.

Namun, lanjut Nonot, operator berkilah bahwa pembayaran USO dan BHP untuk layanan BlackBerry itu sudah masuk dalam tagihan operator. Dengan begitu, tidak selayaknya pemerintah menagihnya kembali.

Perbedaan penafsiran terjadi karena dalam UU Telekomunikasi tidak disebutkan dengan detail apakah perusahaan asing harus membayar kewajiban USO dan BHP. Tapi, pemerintah dalam hal ini BRTI tetap berpegang pada aturan (UU No 26/1999) yang tidak menyebutkan apakah perusahaan itu lokal atau asing.

Nonot mengakui pihaknya masih mempelajari model kerja sama antara operator seluler dengan RIM. Di antaranya adalah masalah pembagian pendapatan dari jasa layanan tersebut. “Kalau dapatnya Rp 150 ribu per bulan, dipakai atau tidak oleh pelanggan, berapa sharing di antara mereka,” kata Nonot.

Sementara itu, Gatot S Dewa Broto mengatakan, Kemenkominfo, BRTI, operator seluler, serta RIM akan bertemu pekan depan. Pertemuannya untuk mengakhiri perdebatan panjang tentang kewajiban RIM beserta operator seluler yang menjadi afiliasinya di Indonesia untuk membayar USO dan BHP. Selain itu, mereka akan membahas masalah standar kualitas layanan RIM.

Gatot menambahkan, ide penarikan USO dan BHP atas layanan BlackBerry, yang disediakan vendor asal Kanada, RIM, sebenarnya sudah berlangsung sejak pertama kali layanan BlackBeery tersebut beroperasi di Indonesia.

Pembebanan atas kewajiban membayar USO dan BHP itu karena BlackBerry dikategorikan sebagai produk layanan jasa telekomunikasi khas. Sesuai UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi, setiap penyelenggara jasa telekomunikasi wajib membayar USO dan BHP.

“Tapi, kalau masalah apakah sudah ada tagihan pada operator atau belum, saya belum tahu. Belum ada laporannya pada saya,” kata dia.

Di sisi lain, kata Gatot, RIM dan operator seluler yang menjadi mitranya, seperti Telkomsel, Xl, Indosat, Axis, dan Smart tetap berpegang pada penafsiran bahwa USO dan BHP yang dibayar operator selama ini sudah mencakup keseluruhan jasa yang ditawarkan, termasuk layanan BlackBerry. Karena itu, pemerintah seharusnya tidak menagih USO dan BHP kepada RIM demi menghindari kewajiban ganda.

Sementara itu, Head of Public Relation PT XL Axiata Febriati Nadira dan Division Head Public Relation Indosat Adita Irawati masih harus mengeceknya terlebih dulu ke bagian internal perusahaan.


Lanjut ah...

Senin, 25 Januari 2010

Telkomsel Tak Gunakan Teknologi Israel

MANAJEMEN Telkomsel menegaskan tidak ada perusahaan asal Israel yang menjadi pemasok perangkat teknologi informasi (TI) di Telkomsel. Semua perusahaan yang mengikuti tender pengadaan teknologi Billing System di Telkomsel adalah berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Jerman.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, dalam rangka pengadaan teknologi Billing System ini, Telkomsel melakukan tender dengan mengundang para pemasok teknologi sistem tersebut yang memiliki kapabilitas kelas dunia.

Sebelum dilakukan keputusan akhir penentuan pemenang, Telkomsel telah mendapatkan klarifikasi dari Kedutaan Besar AS bahwa Convergys, Amdocs, Comverse, dan Oracle yang mengikuti proses tender itu adalah perusahaan berbadan hukum dan terdaftar di AS. Sedangkan peserta lain, Orga adalah perusahaan yang berbadan hukum dan terdaftar di Jerman.

“Melalui klarifikasi ini, kami memastikan bahwa seluruh peserta tender Billing System adalah perusahaan yang berbadan hukum dari negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia dan bukan dari negara Israel,” kata Sarwoto di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, Telkomsel secara cermat merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan Billing System tersebut sehingga tidak dapat digunakan pihak mana pun, baik lokal maupun asing, yang bertujuan untuk melakukan pelanggaran hukum di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, Billing System merupakan sistem terpisah dari sistem penyadapan percakapan/trafik telekomunikasi.

“Kami yakin, adanya perhatian melalui imbauan dan masukan dari masyarakat maupun pemerhati industri telekomunikasi, akan membantu Telkomsel untuk menjadi operator seluler terdepan dalam berkontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia” kata Sarwoto.


Lanjut ah...

Telkom Akan Akuisisi Perusahaan E-Health

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) akan mengakuisisi perusahaan jasa informasi dan teknologi di bidang layanan kesehatan (e-health) dengan nilai sekitar Rp 150 miliar. Akuisisi e-healt itu merupakan bagian dari rencana ekspansi perusahaan di 2010.

"Proses akuisisi sedang berlangsung yang diharapkan rampung dalam waktu dekat. Penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) dilakukan Jumat (22/1/2010)," kata Direktur Utama Rinaldi Firmansyah usai penandatanganan kerja sama Telkom-Lapan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Rinaldi menjelaskan, selain perusahaan yang bergerak di bidang e-health, Telkom juga akan mengakuisisi dua perusahaan lain di bidang jasa teknologi informasi (TI). Tahun ini perusahaan telah mengalokasikan dana sekitar Rp1 triliun untuk keperluan akuisisi sejumlah perusahaan.

Meski demikian, Rinaldi tidak merinci secara jelas nama-nama perusahaan yang akan diambil alih. Ia hanya menuturkan, dalam setiap akuisisi, Telkom menginginkan menjadi pemegang saham mayoritas.

Menurut dia, rencana perusahaan mengakuisisi perusahaan berbasis TI itu sesuai dengan transformasi bisnis Telkom dari perusahaan yang berbasis pada bisnis telekomunikasi menjadi perusahaan berbasis telekomunikasi, informasi, media, dan edutaintment (TIME).

"Bisnis utama sudah berjalan pada jasa telekomunikasi seperti telepon tetap, seluler, data dan internet. Ke depan kami kembangkan pada jasa media dan edukasi," kata Rinaldi.

Karena itu, lanjut Rinaldi, Telkom saat ini belum berniat untuk mengakuisisi perusahaan jasa telekomunikasi. Sebelumnya beredar isu bahwa Telkom membidik perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, termasuk PT Mobile-8 Telecom. Namun hal itu langsung dibantah Rinaldi. "Kami bukan bagian dari transaksi itu (Mobile-8)," tegas dia.

Satelit Telkom-3

Pada kesempatan itu, Telkom mengumumkan jalikan kerja samanya dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di bidang pengembangan dan pemanfaatan teknologi satelit di tanah air.

"Kerjasama antara lain dengan menyertakan personal Lapan pada pabrik satelit Telkom-3 di Rusia," kata Rinaldi.

Penandatangan nota kesepahaman antara Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah dengan Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun itu dilakukan di Gedung Telkom, Jakarta, Jumat (22/1). Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Menristek Suharna Surapranata turut menyaksikan.

Menurut Rinaldi, ruang lingkup kerja sama tersebut mencakup pemanfaatan data citra satelit yang disediakan Lapan untuk perencanaan, operasional dan pemeliharaan, pemasaran.

Sedangkan personal Telkom ikut dalam program pemanfaatan telemetry tracking and command (TT&C) milik Lapan untuk operasi pengendalian Satelit Telkom-1, Telkom-2 dan Telkom-3.

Telkom bersama perusahaan satelit Rusia, Retshesnev, sejak 2008 sedang membangun satelit Telkom-3 dengan investasi US$ 200 juta. Satelit yang memuat 48 transponder itu akan diluncurkan pada 2011.

Menurut Rinaldi, dua tenaga ahli Lapan, dan lima orang Telkom akan bertolak pada 30 Junuari 2010 ke Zhekesnogosrk, Krasnoyarsky, Rusia, untuk jangka waktu selama 18 bulan.

Keputusan Telkom mengikutsertakan Lapan dan program internship Satelit Telkom-3, selain merupakan kontribusi Telkom dalam meningkatkan kemampuan nasional khususnya di bidang penguasaan teknologi satelit dan luar angkasa, sekaligus memberikan benefit.

Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menambahkan, kerja sama Telkom dan Lapan merupakan langkah BUMN telekomunikasi menghadapi persaingan di era perdagangan bebas.

"Bidang riset dan teknologi memang sedikit tertinggal dibanding negara Tiongkok, yang kemajuan teknologinya secara umum sangat pesat," kata Mustafa.

Ia menuturkan, ketertinggalan tidak pada sumber daya manusia tetapi karena mutlak keterbatasan dana. "Putra-putri Indonesia banyak yang cerdas bahkan telah bekerja di perusahaa teknologi kelas dunia," katanya.

Untuk itu, tegas Mustafa, sinergi antar lembaga seperti yang dijalin Telkom dengan Lapan ini, yang dikombinasikan dengan LIPI dan riset-riset perguruan tinggi.


Lanjut ah...

Ditjen Postel Peringatkan Operator Soal SMS Gratis

KEMENKOMINFO menunggu operator merampungkan kode etik promo SMS. Selama masa menunggu itu, regulator belum mengeluarkan sanksi terkait masih adanya promo SMS gratis lintas operator.

"Kalau surat peringatan kami sudah layangkan dan bukan hanya pada satu operator saja. Tapi, semuanya (kami berikan surat peringatan)," kata pelaksan tugas Plt Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar di Jakarta, akhir pekan lalu.

Surat peringatan dilayangkan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan akibat jaringannya dipakai oleh operator lain untuk promosi SMS gratis. Promo SMS gratis hanya boleh ke sesama pelanggan satu operator (onnet), bukan lintas operator (offnet).

Tapi, ujar Basuki, strategi offnet memang sebaiknya dihindari. Alangkah baiknya operator fokus pada upaya meningkatkan kualitas layanan. Upaya ini tidak akan membuat pelanggan beralih ke operator lain karena mendapatkan harga sesuai dengan kualitas.

Direktur Utama PT XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan, XL memang sudah beralih dari tarif promosi tarif murah ke promosi kualitas layanan. Peluncuran fitur *123# merupakan sebagai upayanya untuk meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan.

"Memang arah kami untuk memperkuat kualitas. Kalau untuk SMS gratis, kami tunggu kode etik dulu saja. Tapi, bisa juga tarif (SMS gratis) untuk yang offnet saja," kata dia.

Berbicara tentang loyalitas pelanggan, secara industri sekitar 20% pelanggan seluler sering gonta-ganti nomor. Tapi, sejatinya nomor yang mereka ganti dari handset yang kedua atau selebihnya. "Untuk nomor di handset pertama nggak diganti-ganti," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan, pihaknya tidak pernah memutuskan batasan waktu (deadline) bagi operator untuk menyelesaikan kode etik SMS gratis. Permintaan kode etik itu sudah diajukan sejak 2008, tapi hingga kini Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) belum merampungkannya.

"Selama itu sudah beberapa kali kami bersama operator sudah bertemu. Terakhir kami membicarakannya bersama Pak Tifatul Sembiring (Menkominfo)," kata dia.

Selama etika yang menjadi pedoman untuk menyelenggarakan SMS gratis belum ada, layanan itu harus dihentikan. Pelanggarannya bisa tersentuh UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, serta sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada lainnya.


Lanjut ah...

Peserta Tender Internet Kecamatan Tinggal 9

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengumumkan sembilan peserta tender proyek universal service obligation (USO) internet kecamatan lolos ke tahap berikut. Mereka adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT Indonesia Comnet Plus (Icon+), PT Aplikanusa Lintas Arta, PT Indo Pratama Cybernet, PT Pos Indonesia, PT Netwave Multimedia, PT Jastrindo Dinamika, PT Sarana Insan Muda Selaras, dan PT Jasnita Telekomindo.

“Telkom, PT Pos Indonesia dan PT Netwave Multimedia memasukkan dokumen untuk seluruh paket pekerjaan. Sedangkan Lintas Arta hanya memasukkan tiga paket kegiatan saja,” jelas Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/1).

Sembilan perusahaan tersebut total mengajukan 54 dokumen proyek. Namun, dari 11 paket yang ditawarkan itu, paket 9 adalah yang paling diminati peserta tender. Paket 9 itu adalah meliputi daerah Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya Barat dan Papua.

Kemenkominfo membagi tender internet kecamatan itu menjadi 11 paket. Paket 1 untuk daerah Nanggroe Aceh Darussalam & Sumatera Utara, paket 2 (Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Riau), paket 3 (Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung dan Sumatera Selatan), paket 4 (Banten & Jawa Barat), paket 5 (Jawa Tengah & DIY), paket 6 (Jawa Timur), paket 7 (Bali, NTB, dan NTT), paket 8 (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur), paket 9 (Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya Barat dan Papua), paket 10 (Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah), serta paket 11 (Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara).

Selanjutnya, Kemenkominfo akan melakukan evaluasi terhadap seluruh dokumen para peserta. “Evaluasi berlangsung pada 22-29 Januari 2010 dan penilaiannya berbasis pada administrasi dan teknis,” kata Gatot.

Setelah masa evaluasi, proses akan berlanjut dengan pembukaan sampul kedua atau penawaran harga pada 29 Januari 2010. Kemenkominfo akan mengumumkan pemenang tender pada 17 Pebruari 2010.

Gatot mengatakan, program internet kecamatan sejak semula tidak menjadi bagian program 100 hari Kemenkominfo. Proyek ini berbeda dengan program 100 desa pinter yang menjadi bagian dari proyek USO 25 ribu desa berdering yang dikerjakan oleh PT Telkomsel dan Icon+. Saat ini, akses internet desa pinter telah terpasang di 87 desa atau 87% menjelang akhir program 100 hari Kemenkominfo.


Lanjut ah...

Axis Hadir di Aceh Hingga Lampung

PT NATRINDO Telepon Seluler, operator Axis, menghadirkan layannya secara komersial di seluruh wilayah Sumatera, termasuk Aceh, Jambi, Bengkulu, Palembang, Bangka, Belitung, dan Lampung. Ini melengkapi cakupan layanan Axis di Sumatera yang diresmikan pada Agustus 2008 dan April 2009, yakni di Medan, Pekanbaru, Batam dan Padang.

Presiden Direktur dan CEO PT NTS Erik Aas mengatakan, Axis yang hadir di Indonesia pada Februari 2008 kini telah melayani enam juta pelanggan. Sebnayak 4.200 unit base transceiver station (BTS) yang telah dibangun untuk mendukung layanan Axis. ”Secara rata-rata kami membangun lebih dari 140 BTS per bulan,” kata Erik Aas dalam siaran pers, akhir pekan lalu.

Beberapa waktu lalu, operator Axis ini mengadakan kerja sama roaming domestik dengan operator XL untuk wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kerja sama ini memungkinkan pelanggan Axis bisa menggunakan kartunya di wilayah itu, meski jaringan Axis belum tersedia. Pelanggan Axis bisa menggunakan jaringan XL.

”Dengan peluncuran layanan Axis di Aceh dan Sumatera Selatan, pelanggan Axis dapat sepenuhnya mengandalkan jaringan Aaxis untuk mendukung kebutuhan komunikasi mereka,” kata Erik.



Lanjut ah...

Jumat, 22 Januari 2010

Operator Bersaing pada Layanan Data

MARAKNYA pengguna akses data pada 2009 diprediksi berlanjut pada tahun ini. Operator saling bersaing memperebutkan pelanggan data.

Kepala PT Indosat untuk Wilayan Jawa Timur & Bali Nusra (EJBN) Bayu Hanantasena mengatakan, pihaknya merespons keinginan pelanggan yang banyak membutuhkan akses data. Karena itu, pihaknya menggabungkan antara layanan data dari kartu prabayar dan dikelola anak perusahaan IM2.

“Saat ini pengguna tak hanya memanfaatkan layanan voice atau SMS. Layanan data juga mencatat pertumbuhan tinggi selama 2009,” kata Bayu di Surabaya, Kamis (21/1).

Berdasarkan data kuartal III 2009, secara nasional, penggunaan layanan data tumbuh hingga 200% dibanding tahun sebelumnya menjadi 20 juta tera byte per hari. Dengan rata-rata belanja pulsa (ARPU) sekitar Rp 36.000 per bulan, baik prabayar maupun pascabayar, layanan data akan jadi pasar potensial.

“Ini jadi komitmen kami untuk lebih fokus pada layanan data, meski voice dan SMS tetap prioritas,” kata Bayu.

Untuk akses broadband, Indosat menggabungkan layanan dalam kartu IM3 sejak awal tahun. Layanan ini bisa digunakan pelanggan IM3 lama maupun baru. Pihaknya memprioritaskan pelanggan IM3, karena jumlahnya 2/3 dari total pelanggan Indosat yang saat ini berkisar 33 juta orang. Dengan layanan itu, pelanggan bisa memilih sesuai kebutuhan, mulai paket harian kuota 1 MB seharga Rp 1.000, bulanan dengan kuota 125 MB harga Rp 50.000. Untuk tarif broadband Rp 0,3 per KB saja, dan kelebihan kuota Rp 1 per KB.

Sementara itu, Telkomsel berusaha mengukuhkan diri sebagai penyedia mobile broadband dengan menghadirkan teknologi High Speed Packet Access (HSPA+) yang bisa menghantarkan data berkecepatan hingga 21 megabit per detik (Mbps). Layanan internet berkecepatan tinggi ini bisa dinikmati pelanggan pascabayar maupun prabayar dan segera bisa dinikmati pelanggan Telkomsel di 24 kota besar di Tanah Air.

Vice President PT Telkomsel Area Jawa Bali Gilang Prasetya mengatakan, tren pemakaian akses data mulai meningkat, baik di Jatim maupun secara nasional. Pelanggan layanan broadband Telkomsel lewat produk Flash pun meningkat 700% pada tahun lalu menjadi 1,4 juta.

“Kami lihat pengguna data naik signifikan. Karena itu, kami meningkatkan kualitas mobile broadband lewat teknologi HSPA+ berkecepatan 21 Mbps,” kata Gilang.

Dengan teknologi itu, pengakses data dapat mengunduh data, seperti film, hingga tiga kali lipat dari teknologi HSDPA. Lewat teknologi ini, Telkomsel membidik kalangan premium atau middle high seperti korporasi dan penggila akses data. “Meski saat ini banyak pengakses data yang menggunakan 3G atau HSDPA, kami ingin memberi lebih karena ke depan tren ini pasti semakin meningkat,” tandasnya.

Melihat potensi pasar tersebut, pihaknya berusaha mengoptimalkan layanan bagi pelanggan pascabayar (Kartu Halo) dan pelanggan prabayar (Simpati dan Kartu As). Meski dari sisi trafik, layanan data masih kalah dengan SMS, pertumbuhan trafik layanan data terus meningkat. Trafik data tumbuh 20%, sedangkan trafik SMS dan voice tumbuh 10% pada pergantian tahun baru lalu.

“Kalau saya melihat, kenaikan tertinggi pada layanan data tak lepas dari antusias masyarakat terhadap jejaring sosial semacam Facebook dan chatting, baik lewat Yahoo Messanger atau BlackBerry Messanger (BBM). Sedangkan kenaikan voice dan SMS cenderung stabil,” jelas Gilang.

Gilang mengatakan, potensi pertumbuhan layanan data pada 2010 sangat terbuka. Dari jumlah pelanggan Telkomsel sebesar 82 juta orang, baru sekitar 10 juta pelanggan yang memanfaatkan layanan data. Dari 10 juta itu, baru 1,4 juta orang yang menggunakan T-Flash (akses internet tak terbatas/unlimitted).

Sementara itu, Management Service Manager PT XL Axiata Area Timur Martono mengungkapkan, kenaikan trafik data pada pergantian tahun baru lalu sangat tinggi, mencapai 21%. Kenaikan trafik voice hanya 19,2% dan SMS 19%. “Saat ini masyarakat cenderung praktis, mereka memberi ucapan ‘Selamat Tahun Baru’ melalui BBM, Facebook hingga chatting,” kata Martono.

“Kenaikan trafik data ini juga ditunjang dengan naiknya penjualan BlackBerry, sehingga banyak yang menggunakan BBM. Tren kenaikan trafik data ini akan berlanjut pada tahun ini,” tegas dia.

Karena itu, XL akan fokus pada peningkatan mutu jaringan, agar layanan data, serta voice dan SMS tetap lancar. “Kami akan fokus pada semua layanan, terutama data. Bagaimana pun, potensinya sangat besar,” kata Martono.



Lanjut ah...

Layanan BlackBerry Telkomsel Hemat 40%


TELKOMSEL menghadirkan layanan BlackBerry hemat dalam paket yang lebih hemat dengan diskon 40%. Paket hemat yang berlaku hingga 31 Maret 2010 ini untuk paket BlackBerry Lifestyle, BlackBerry Business, dan BlackBerry Unlimited.

Vice President Product Lifecycle Management Telkomsel Rachel Goh mengatakan, pertumbuhan jumlah pelanggan BlackBerry Telkomsel pada 2009 amat fantastis, yakni meningkat lebih dari 600% akhir 2008. Tahun lalu, pelanggan BlackBerry Telkomsel bertama sebanyak 19 ribu per bulan sehingga totalnya menjadi 260 ribu pelanggan.

“Tingginya kepercayaan masyarakat akan layanan BlackBerry Telkomsel memacu kami untuk menyediakan layanan terbaik melalui berbagai pilihan paket BlackBerry terlengkap dengan harga yang sangat hemat Kami berharap dengan harga yang semakin terjangkau semakin banyak pula masyarakat yang dapat menikmati layanan BlackBerry Telkomsel,” jelas Rachel di Jakarta, Kamis (21/1).

Pesatnya pertumbuhan jumlah pelanggan BlackBerry ini juga didorong oleh keberhasilan Telkomsel mengakomodasi kebutuhan pelanggan akan solusi layanan mobile lifestyle yang mampu mendukung aktivitas sehari-hari, seperti email, chatting, dan social networking.

Menurut Rachel, paket layanan BlackBerry Telkomsel adalah termurah di Indonesia. Untuk paket BlackBerry Lifestyle (layanan chatting dan social networking tak terbatas), Telkomsel menawarkan tarif harian Rp 2.000, mingguan Rp 15.000 dan bulanan Rp 45.000 untuk bulan pertama dan selanjutnya Rp 60.000 per bulan.

Sedangkan paket BlackBerry Business (unlimited push mail dan chatting) dengan tarif Rp 3.000 (harian), Rp 20.000 (mingguan), serta bulanan sebesar Rp 65.000 untuk bulan pertama dan bulan selanjutnya Rp 80.000 per bulan. Paket BlackBerry Unlimited untuk layanan full services dibebankan tarif harian Rp 6.000, mingguan Rp 45.000, serta bulanan Rp 180.000.

Di samping ragam paket layanan BlackBerry yang makin hemat, Telkomsel juga meluncurkan paket bundling Telkomsel BlackBerry Bold 9700 dengan harga Rp 5,79 juta. Pembeli paket bundling ini akan mendapat gratis layanan BlackBerry Unlimited pada bulan pertama serta diskon 50% pada bulan kelima dan keenam. Bahkan pemegang kartu kredit Citibank dapat memperoleh diskon paket bundling hingga 25%.

Demi menjamin kenyamanan pelanggan dalam menikmati layanan BlackBerry, lanjut dia, Telkomsel menyiapkan jaringan layanan BlackBerry berkapasitas 200 Mbps. Sedangkan jaringannya terluas dan berkualitas dengan dukungan lebih dari 30.500 Base Transceiver Station (BTS) termasuk sekitar 5.000 Node B (BTS 3G) yang menjangkau hingga pelosok Indonesia.


Lanjut ah...

IM2 Tawarkan Cloud Computing

PT INDOSAT Mega Media (IM2) mengajak pelanggan korporasinya yang mencapai 2.000-an memanfaatkan komputasi di awan. Solusi komputasi di awan itu akan mengubah paradigma bisnis ke depan.

Direktur Utama PT IM2 Indar Atmanto mengatakan, untuk memberi gambaran tentang komputasi di awan itu, pihaknya berkolaborasi dengan PT Microsoft Indonesia dan PT Cisco Systems Indonesia menggelar seminar tentang “Business Revolution: Disruptive Paradigm on Doing Business” di Jakarta, Kamis (21/1).

“Ini spesial untuk para pelanggan kami. Kami berkolaborasi dengan Cisco dan Microsoft untuk memberikan wawasan tentang cloud computing,” kata Indar Atmanto.

Indar menjelaskan, cloud computing atau komputasi di awan itu sebenarnya sudah menggejala di masyarakat dalam bentuk pemanfaatan layanan SMS, email, chatting via Yahoo atau BlackBerry. Masyarakat memanfaatkan layanan itu tanpa perlu memiliki perangkat server untuk menyimpan arsip surat elektronik atau aplikasi SMS dan chatting.

“Jadi, intinya, cloud computing itu adalah aplikasi, platform dan infrastruktur menjadi jasa. Dalam hal ini, di kalangan dunia usaha ada perubahan belanja modal (capex) menjadi biaya operasional (opex), dan opex itu makin menurun,” kata Indar.

National Technology Officer PT Microsoft Indonesia Tony Seno mengatakan, komputasi di awan itu akan membawa manfaat bagi pemerintah, dunia usaha, dan orang per orang. Dia mencontohkan program Corporate Social Responsibility (CSR) Microsoft yang berhasil mengajak petani di desa memanfaatkan internet untuk kemajuan usahanya.

“Oleh karena itu, pemerintah harus mendorong ini. Cloud computing hanya bisa jalan kalau ada bandwidth yang cukup,” kata Tony.

Dengan solusi komputasi di awan, lanjut Tony, kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memanfaatkan dunia maya tak perlu memikirkan platform, aplikasi, dan bahkan infrastrukturnya. “Bahkan, kini ada yang menawarkan solusi cloud computing dengan sistem sewa berdasarkan jumlah yang diklik sehingga perusahaan tak perlu investasi beli hardware dan software lagi,” kata Tony.

Menurut Indar, penyedia bandwidth seperti PT IM2 nanti tidak hanya sekadar menjadi penyedia ‘pipa’ (bandwidth), juga bisa menjadi penyedia konten platform. “Misalnya untuk mobile atau online advertising, IM2 bisa menjadi penyedia platform,” kata dia.

Sedangkan Managed Service Business Development Director PT Cisco Systems Indonesia Andreas Surya mengatakan, ke depan industri telekomunikasi juga akan menuju Telco 2.0, yang tidak lagi bersandar pada pemasukan dari pelanggan. Operator telekomunikasi bisa juga menjadi penyedia platform yang bisa dijual kepada pihak ketiga.

“Ini sebagai jawaban dari makin menurunnya pendapatan dari bisnis inti, seperti layanan suara dan SMS. Layanan suara dan SMS sekarang terus turun, karena orang cenderung memanfaatkan komunikasi via Facebook atau chatting,” kata dia.



Lanjut ah...

Kamis, 21 Januari 2010

Kemenkominfo Imbau Operator Hindari Produk Israel

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta operator telekomunikasi menghindari produk buatan Israel. Imbauan ini merupakan penegasan kembali dari pernyataan Menkominfo Tifatul Sembiring beberapa waktu lalu.

“Memang tidak ada dasar hukumnya kalau ini kami larang. Ini imbauan dari kami saja untuk menghindari yang tidak kita inginkan,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Selasa (19/1).

Sebelumnya, Telkomsel dikabarkan telah menggandeng dua vendor yang diduga terafiliasi dengan Israel, yakni Convergys dan Amdocs. Kedua perusahaan itu, bahkan baru saja memenangi tender untuk proyek operating system software (OSS) dan billing system software (BSS) senilai Rp 1,2 triliun. Namun beberapa waktu lalu, Kedubes Amerika Serikat (AS) mengklarifikasi bahwa Amdocs adalah perusahaan yang bermarkas di AS.

Amdocs yang sedianya bakal menggelar konferensi pers mengenai produk terbarunya pada Selasa (19/1) telah membatalkan acara tersebut pada Senin (18/1) malam. Pihak penyelenggara tidak menyebut pembatalan itu akibat pemberitaan mengenai proyek baru Amdocs di Telkomsel, melainkan karena eksekutif Amdocs sakit.

Menurut Gatot, mengacu pada Pasal 21 UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi, penyelenggara telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi yang bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan, keamanan atau ketertiban umum. Pasal ini menjadi panduan bagi penyelenggara telekomunikasi agar memiliki sense of crisis.

“Setidaknya mereka peka terhadap kondisi masyarakat yang belum bisa menerima produk dari negara yang Anda tahu sendiri (Israel, red),” kata Gatot.

Akan halnya negara asal peralatan telekomunikasi tersebut berasal, dalam UU No 36/1999, Peratiran Pemerintah (PP) No 52/2000, serta Peraturan Menteri Kominfo No 29/2008, tidak menyebutkan secara spesifik tentang larangan yang diberlakukan. Sebagai contoh, meskipun Indonesia dengan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik, namun Pemerintah Indonesia (Kemenkominfo) tetap memproses permohonan sertifikasi produk telekomunikasi dari Taiwan.

Tapi, dalam konteks produk buatan Israel, Kemenkominfo dapat mengambil kebijakan secara komprehensif dalam rangka implementasi sense of crisis tersebut sebagai bagian dari kebijakan nasional.

Dalam praktiknya, kata Gatot, perdagangan bebas membuat sulit mengenali produk tersebut buatan negara tertentu. Kendati investornya dari Israel, tapi belum tentu produknya dibuat di negara bersangkutan.

“Praktis di labelnya tidak ada tulisan made in Israel. Yang begini yang tidak bisa kami pantau,” kata dia.

Lanjut ah...

Lisensi BWA Internux Terancam Dicabut

MESKI mangkir lagi melunasi kewajiban berkaitan dengan lisensi broadband wireless access (BWA), Internux masih diberi waktu satu bulan ke depan hingga 20 Februari 2010. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan tak ada deal khusus dengan Internux.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto menegaskan, Kemenkominfo tidak memiliki deal-deal khusus dengan pihak Internux di balik tenggang waktu satu bulan lagi untuk pembayaran upfront fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi. Keputusan yang diambil Kemenkominfo dinilainya sesuai dengan Undang-Undang Telekomunikasi No 36/1999 pasal 45-46 dan Peraturan Pemerintah No. 52/2000 pasal 95.

Semua yang kami lakukan dapat dipertanggungjawabkan. Kami punya keharusan untuk memberi tiga kali peringatan. Dan, peringatan kali ini untuk yang terakhir kalinya,” kata Gatot di Jakarta, Rabu (20/1).

Gatot mengatakan, batas waktu yang diberikan hingga 20 Februari 2010 itu merupakan kesempatan terakhir buat Internux. Jika Internux kembali gagal memenuhi kewajibannya pada 20 Februari, lisensi BWA yang telah dikantunginya akan ditarik kembali. Keputusan tersebut sesuai dengan UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi Pasal 45-46 dan Peraturan Pemerintah No. 52/2000 pasal 95. “Setelah 20 Februari 2010 tidak akan ada lagi perpanjangan waktu,” kata Gatot.

Internux merupakan satu-satunya perusahaan non-konsorsium yang belum melunasi kewajibannya untuk Wimax. Internux yang sahamnya dikuasai investor asing itu adalah pemegang lisensi BWA untuk zona Jadebotabek dan Banten. Biaya yang harus dibayar oleh Internux sebesar Rp 232,234 miliar, yang terdiri atas up front fee sebesar Rp 121,201 miliar dan BHP sebesar Rp 110,033 miliar.

Sementara itu, pemegang lisensi BWA lain, seperti PT Telkom Tbk, PT Indosat Mega Media, PT First Media PT Jasnita Telekomindo sudah melunasi kewajibannya. PT Berca Hardayaperkasa juga sudah memenuhi kewajibannya, namun masih harus membayar denda keterlambatan pembayaran. “Berca sampai saat ini baru membayar BHP frekuensi radio saja. Kewajiban denda atas keterlambatannya waktu itu masih dalam penagihan Ditjen Postel,” kata Gatot.

Sedangkan bagi pemegang lisensi dalam bentuk konsorsium, seperti PT Konsorsium Wimax Indonesia (KWI) dan Konsorsium PT Comtronics Systems dan PT Adiwarta Perdania harus melunasi kewajibannya pada 26 Januari 2010. Gatot berharap konsorsium bisa melunasi kewajibannya tepat waktu. “Konsorsium jangan minta perpanjangan waktu lagi karena waktu yang sudah kami berikan sudah cukup longgar,” kata dia.

Wimax 16e

Akses internet melalui layanan BWA ditargetkan beroperasi pada November 2010. Kesiapan ini ditegaskan oleh PT Telkom, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Konsorsium Wimax Indonesia (KWI).

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, Telkom menjadikan regulasi sebagai landasan untuk mengembangkan teknologi telekomunikasi. Pihaknya tidak ingin terjebak pada perdebatan standar perangkat wimax soal penggunaan perangkat 16 d (Wimax nomadic) atau 16 e (Wimax mobile). Apalagi, road map pengembangan Wimax telah ada, lanjut dia, didukung sarana dan prasarana yang memadai untuk pengoperasiannya.

“Setiap teknologi yang berkembang sebenarnya siap dipergunakan. Pada dasarnya, kami sudah siap untuk mengembangkan wimax. Tapi, sekarang menunggu regulasinya dulu,” kata dia.

Sementara itu, Corporate Communication Assistant Manager IM2 Adrian Prasanto mengatakan, IM2 menunggu keputusan Ditjen Postel soal penggunaan perangkat Wimax.

Bila Ditjen Postel tetap bertahan dengan 16d, sambung dia, pihaknya tidak akan mempersoalkan karena sudah diantisipasi secara teknologi. Hasil uji coba perangkat 16d dari dua vendor, Harrif dan TRG, membuktikan perangkat tersebut telah memadai untuk dipergunakan. Tapi, IM2 belum menunjuk vendor untuk menjadi mitra dalam penyediaan perangkat pada zona yang dimenangkannya.

“Pokoknya, mau pakai 16d atau 16e, kami siap. Tinggal regulasinya saja mau pakai yang mana,” kata dia.

Planning Enginering Director PT KWI Teddy Purwadi menjelaskan, PT KWI menginginkan Ditjen Postel menggunakan Wimax 16 e ketimbang 16 d. Alasannya, pasar global sudah mengarah ke teknologi terbaru. Di sisi lain, industri lokal belum memiliki kesiapan untuk memproduksi massal perangkat Wimax. Meski demikian, Teddy tetap menghormati alasan pemerintah untuk melindungi industri lokal dengan tetap memakai 16d.

“Kami sebenarnya inginnya memakai teknologi yang paling maju, 16e. Jadi, nggak perlu lagi kami upgrade,” kata dia.


Lanjut ah...

Rabu, 20 Januari 2010

Penjualan PC 2010 Diperkirakan 4 Juta Unit

PENJUALAN komputer (PC) di Indonesia pada 2009 telah menembus angka tiga juta unit. Pada tahun ini, penjualan komputer diperkirakan mencapai empat juta unit.

“Data IDC menyebutkan penjualan PC di Indonesia tahun lalu mencapai tiga juta unit dan diprediksi mencapai empat juta unit atau naik 33% pada tahun 2010,” jelas Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia Budi Wahyu Jati di sela peluncuran generasi Intel Core ‘i’ terbaru, di Jakarta, Selasa (19/1).

Bahkan, Indonesia kini telah menguasai seperempat atau 25% pasar PC yang beredar di kawasan Asia Pasifik. Pada tahun ini, porsi pasar PC Indonesia terhadap pasar Asia Pasifik diprediksi meningkat menjadi 30%.

Persentase pertumbuhan PC di Indonesia sejak Oktober 2008 hingga November 2009 menembus angka fenomenal, yakni sebesar 640%. Pertumbuhan PC portable mencapai 200%. Penggerak pertumbuhan PC yang signifikan tersebut, kata Budi, adalah larisnya PC bergerak, yaitu notebook dan netbook dengan harga yang terjangkau.

Untuk menggarap pasar PC yang potensial, Intel menghadirkan rangkaian prosesor berbasis Core i7, i5, dan i3 untuk menyasar ke semua segmen, baik desktop maupun laptop. Efisiensi konsumsi energi dengan teknologi Turbo Boost dan Hyper-Threading serta kemampuan grafis high-definition (HD) yang terintegrasi menjadi keunggulan prosesor generasi ‘i’.

Generasi prosesor ‘i’ adalah penerus platform sebelumnya, yaitu Centrino dan Celeron. “Produk-produk lama sedang dimutasi secara perlahan sampai penghentian produksi pada pertengahan tahun ini,” kata Budi.

Transisi dari platform lama menuju platform baru membutuhkan waktu satu tahun. “Kami berharap line-up prosesor terbaru Intel yang variatif dapat lebih menyerap market di Indonesia,” kata Budi.

Dari tiga juta unit PC yang terjual tahun lalu, dia menyebutkan, 92% menggunakan prosesor Intel. Dominasi perusahaan asal Amerika ini terlihat dari banyaknya vendor komputer yang telah digandeng Intel, baik vendor komputer global maupun lokal, seperti Acer, Toshiba, HP, Dell, Asus, hingga Zyrex.

Intel adalah raja prosesor dunia. AMD, salah satu pesaingnya, masih terseok-seok mengejar ketertinggalan. Pendapatan dan keuntungan Intel pun terus meningkat. Intel meraup keuntungan global sebesar US$2,3 miliar pada kuartal IV 2009, atau meningkat 875% dibanding kuartal yang sama pada 2008 yang sebesar US$ 234 juta.

Suplai prosesor untuk PC serta chip server menjadi kekuatan utama perusahaan yang berdiri pada 1968 ini. Dengan rangkaian prosesor terbaru, Intel menargetkan pendapatan sebesar US$ 9,7 miliar pada kuartal I 2010.


Lanjut ah...

Telkomsel Gelar School Community Camp

DALAM rangka memberikan apresiasi bagi pelanggan yang tergabung dalam School Community, Telkomsel menggelar School Community Camp. Ini adalah program pengembangan kepribadian bagi para pelajar dalam bentuk kegiatan camping yang bersifat edukatif sekaligus menghibur.

“Kami berharap program Telkomsel School Community Camp dapat mempererat keakraban sesama anggota komunitas sekaligus mengasah potensi para peserta melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat fun,” kata General Manager Customer Retention Management Telkomsel Helmi Wahidi dalam siaran pers, akhir pekan lalu.

Kegiatan School Community Camp diadakan pada 16-17 Januari 2010 di Danau Buyan, Bedugul, Bali. Para peserta yang terdiri atas 100 pelajar dari 100 SMU di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua akan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan dan pembekalan motivasi dan leadership berupa camping, outbond, dan pertunjukan hiburan di alam terbuka.

Telkomsel School Community merupakan komunitas sekolah pertama dan terbesar di Indonesia yang kini memiliki enam juta anggota dari sekitar 7.000 sekolah di seluruh Indonesia. Program yang dihadirkan bagi para anggota komunitas berfokus pada kegiatan berkonsep edukasi untuk meningkatkan kualitas prestasi siswa tanpa melupakan sisi entertainment.



Lanjut ah...

Flexi Naikkan Target Pelanggan 2010 Jadi 19,7 juta

JANUARI 2010 belum berlalu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sudah merevisi target pelanggan Flexi tahun ini. Awalnya manajemen menetapkan target 18 juta pelanggan, kini dinaikkan lagi menjadi 19,7 juta. Itu berarti Telkom mengincar empat juta pelangan baru pada tahun ini.

Executive General Manager Telkom Divisi Flexi Triana Mulyatsa mengatakan, revisi target pelanggan itu tidak lepas dari respons pasar yang demikian besar terhadap layanan Flexi. Selain itu, potensi pasar pelanggan telepon seluler (ponsel) juga masih terbuka. Lebih dari itu, Flexi telah menempatkan diri sebagai layanan telekomunikasi murah dan terjangkau dengan kualitas yang tak kalah dengan seluler (GSM).

"Kami menilai target yang ditetapkan sebelumnya terlalu rendah, setelah melakukan kajian lagi pada awal tahun ini. Apalagi, kami sudah menghasilkan kerja sama sinergis dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) pada awal tahun ini," ujar Triana di sela peluncuran Flexi ngROOMpi dan Hape Flexi Chatting di Surabaya, Selasa (17/1).

Pekan lalu, Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah menyaksikan kerja sama Telkom dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Cilegon, Banten. Dari kerja sama itu, Telkom yakin bisa mendapat tambahan pelanggan baru minimal dua juta hingga 2011. Maklumlah, anggota SPSI saat ini sekitar lima juta.

Optimisme pencapaian target tersebut, menurut Rinaldi, ditunjang cakupan layanan Flexi yang telah menjangkau lebih dari 320 kota di Tanah Air. Hingga akhir 2009, jumlah pelanggan Flexi mencapai 15,7 juta pelanggan.

"Dengan infrastruktur tersebar di seluruh kota serta didukung kualitas layanan yang tidak perlu diragukan lagi, Telkom Flexi mulai 2010 lebih berkonsentrasi menggarap komunitas potensial," kata Rinaldi.

Menurut Triana, setelah melakukan kajian dan pemetaan pasar, Telkom Divisi Flexi memutuskan untuk merevisi target pelanggan Flexi menjadi 19,7 juta. Salah satu kajian itu adalah jalinan kerja sama dengan komunitas pekerja (SPSI) itu.

"Kami optimistis, pada tahun ini mendapat tambahan pelanggan baru sebanyak empat juta, bahkan lebih dari itu. Kami telah menyiapkan sejumlah strategi pemasaran dengan fokus pada inovasi produk," kata dia.

Salah satu fokus yang akan digarap Flexi, lanjut Triana, adalah para pengakses layanan data (internet) yang telah menjadi budaya di tengah masyarakat saat ini. Untuk sekadar chatting melalui pesan instan (IM), memperbarui status pada situs jejaring sosial semacam Facebook dan Twitter atau bahkan berselancar di dunia maya.

Untuk itu, kata Triana, Flexi akan menyediakan handset dengan harga terjangkau, namun memiliki fitur canggih yang bisa digunakan untuk chatting, jejaring sosial, hingga Flexi Messenger. Untuk fitur yang terakhir ini adalah semacam BlackBerry Messenger, yang memungkinkan sesama pelanggan Flexi bisa saling ‘ngobrol’, tidak hanya dua nomor, tapi seribuan nomor.

Pada tahap awal, menurut Triana, pihaknya baru menghadirkan satu merek ponsel yang memiliki fitur Flexi Chatting, yakni Hape ZTE. Ponsel ini dibundling dengan Flexi dengan harga mulai dari Rp 299 ribu hingga Rp 599 ribu per unit.

"Tahun ini kami fokus pada inovasi dengan handset yang murah tapi berkualitas tinggi. Saya kira strategi ini akan direspons pasar secara baik. Dua produk yang kami luncurkan hari ini akan menjadi salah satu yang mengerek kinerja Flexi secara signifikan," ujar Triana.

Flexi ngROOMpi

Layanan Flexi ngROOMpi adalah layanan yang memungkinkan pelanggan Flexi bisa berkomunikasi ke sesama pelanggan Flexi. Sedangkan Hape Flexi Chatting untuk mendukung layanan itu, termasuk akses ke situs jejaring sosial. Flexi menawarkan tarif Rp 2.000 untuk chatting dengan menggunakan Flexi Messenger (FM), Yahoo Messenger (YM), dan Google Talk gratis selama satu pekan.

Ke depan, kata Triana, Flexi tidak hanya menghadirkan handset ZTE saja. Saat ini, Telkom telah menggandeng 10 produsen handset untuk paket bundling dengan Flexi. Paket bundling akan diluncurkan untuk berbagai segmen, mulai segmen bawah (low end) hingga segmen atas (high end). Selain itu, Flexi juga menyiapkan sejumlah inovasi, termasuk sekitar 30 fitur, yang di antaranya adalah Flexi Hybrid, Flexinet berbasis EVDO, dan Flexy Payment.

"Bidikan utama kami adalah masih memanfaatkan momentum pasar terkait booming internet. Secara umum kerangka strategi pemasaran kami berpijak pada layanan mobile lifestyle," tutur Triana.



Lanjut ah...