Kamis, 27 Mei 2010

Telkom Kucurkan Rp15 Miliar untuk Kreativitas

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia (Telkom) mengucurkan dana sekitar Rp15 miliar untuk menaungi ide-ide kreatif masyarakat setiap tahun. Dana tersebut dicurahkan melalui rangkaian program corporate social responsibility (CSR) seperti Indigo Fellowship. Setelah sukses menjaring 450 ribu peserta pada 2009, Telkom kembali menggelar Indigo Fellowship 2010.

“Program ini bisa menjadi wahana untuk menciptakan creative-preneur,” kata Direktur IT & Supply Telkom Indra Utoyo di sela pembukaan Indigo Fellowship 2010 di Jakarta, Rabu (26/5).

Selama ini, kata Indra, industri kreatif lokal masih menjadi ‘penjahit’ yang menerima order dari luar, belum menjadi desainer yang memiliki nilai dagang sendiri. Padahal, Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan karya-karya yang berkualitas dan memiliki daya saing.

Program ini bertujuan membangun creativepreneur, sekaligus menjadi inkubasi untuk memadukan bisnis ke dalam industri kreatif berbasis teknologi, informasi dan komunikasi (TIK). “Kami berharap tahun ini ada pertumbuhan peminat menjadi sekitar 700 peserta,” kata Deputy Executive GM Multimedia Division Telkom Widi Nugroho.

Telkom membuka kesempatan kepada masyarakat baik perorangan atau kelompok untuk mendaftarkan diri mulai 26 Mei 2010 secara online. Para pemenang akan diumumkan dalam puncak acara Indigo Award 2010 yang akan digelar akhir tahun ini.

Adapun kompetisi Indigo Fellowship 2010 karya kreatif terdiri atas kategori Ritel / Konsumer, Small & Medium Company, Enterprise, dan Rural / Maritime. Pemilihan pemenang dilakukan berdasarkan kriteria penjurian yang meliputi Marketability, Product Originality, Positive Impact, dan Personality. “Kami akan memberikan platform infrastruktur seperti server dan akses kepada para pemenang untuk mengembangkan karyanya,” jelas Indra.

Widi menambahkan, pihaknya akan mencarikan solusi strategis untuk menjadikan karya kreatif para pemenang bernilai bisnis.

Program Indigo adalah inisiatif Telkom yang diluncurkan pada akhir 2007 sebagai wadah industri kreatif Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital. Beberapa program Indigo yang telah dilakukan antara lain, Santri Indigo, Education for Tomorrow, pasarkreasi.com, Sumatera Digital Village, Bagimu Guru, Sistem Informasi Administrasi Pendidikan Online, Speedy Trek, Fulltrek.com, dan kanalbola.com.


Lanjut ah...

Telkomsel Akan Buka 100 Grapari di Jawa Bali

TELKOMSEL akan melebur sekaligus menyeragamkan nama dan jenis layanan pelanggan dengan nama Grapari. Selama ini Telkomsel memiliki dua gerai layanan Grapari yang dikelola langsung Telkomsel dan Gerai Halo yang dikelola mitra. Hingga akhir tahun 2010 ini, Telkomsel menargetkan 100 Grapari di area Jawa Bali (Jateng, Yogya, Jatim dan Bali Nusra).

Vice President Telkomsel Area Jawa Bali Gilang Prasetya mengatakan, Gerai Halo salah satu pelayanan Telkomsel yang dikelola mitra kerja sebagai perpanjangan layanan Grapari Telkomsel. Masyarakat dan pelanggan akan mendapatkan layanan satu atap (one stop service) layaknya di Grapari. Pelanggan mendapatkan layanan dari informasi umum, penanganan keluhan, aplikasi dan pembayaran tagihan kartu Halo, penjualan kartu dan isi pulsa, balik nama, sampai open blokir.

”Hingga saat ini yang sudah terealisasi 87 Gerai. Hingga akhir tahun pasti bisa tembus 100 Gerai,” ujar Gilang di sela peresmian Gerai Halo di Plasa Marina, pekan lalu.

Gilang mengatakan, saat ini Telkomsel kian serius menggarap pasar kartu Halo. Kartu seluler yang banyak difokuskan untuk membidik pelanggan premium ini diharapkan bisa semakin mendongrak kinerja Telkomsel. Saat ini pelanggan pasca bayar di area III (Jatim, Jateng/DIY, Bali, dan Nusra) mencapai 500.000 pelanggan. Khusus di Jatim mencapai 230.000. Sampai akhir tahun targetnya bisa tembus 2 juta.

Gilang mengatakan, calon pelanggan pasca bayar banyak menaruh perhatian pada masalah broadband. Model pemasarannya pun tak bisa mengandalkan promosi layanan suara atau SMS. Gilang menyebut, ARPU (Average Revenue Per User) Kartu Halo saat ini mencapai kisaran Rp 200 ribu. Untuk semakin mempercepat penetrasi pasar, kata dia, Telkomsel akan mendirikan Gerai Halo di pusat-pusat perbelanjaan.

"Di Surabaya, akan ada tiga Gerai Halo di pusat perbelanjaan, yaitu di Plasa Marina yang baru saja diresmikan hari ini, World Trade Center (WTC), dan Plasa Tunjungan," jelasnya.

Gilang mengatakan, di daerah-daerah, pihaknya akan semakin mengembangkan pasar pelanggan di perkotaan. Jika selama ini kampanye Telkomsel adalah soal perluasan jaringan, kini akan banyak difokuskan pada upaya peningkatan layanan nonjaringan.

”Di Jatim, misalnya, dulu kami fokus akuisisi, yang in line dengan perluasan jaringan di ibukota kecamatan atau second city seperti Blitar atau Trenggalek. Nah, sekarang ini kami menggarap inner city, terutama di kota-kota besar. Pembukaan Gerai Halo menjadi salah satu pintu masuknya,” tuturnya.



Lanjut ah...

Pengusaha Lokal Harus Kuasai Bisnis Telekomunikasi

MENTERI Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengajak pengusaha lokal bisa menguasai bisnis telekomunikasi di dalam negeri khususnya untuk pengadaan menara BTS. Pasalnya, hingga saat ini, mayoritas bisnis itu masih di kuasai asing.

”Saya meminta agar bisnis tower BTS bisa dikuasai pengusaha dalam negeri, karena saat ini 92% dikuasai asing. Padahal untuk membangun menara BTS tidak butuh teknologi tinggi,” kata Tifatul saat pembukaan Pekan Informasi Nasional (PIN) 2010 di Pekanbaru, Riau, Selasa (25/5)

Menurut Tifatul, bisnis telekomunikasi sudah sangat bekembang di negeri ini, bahkan dianggap sebagai terbesar di Asia. Ia pun mencontohkan, pelanggan handphone di Indonesia mencapai 150 juta pelanggan. ”Di Jakarta saja satu orang bisa memegang dua handphone. Jadi, kalau kita ingin bangkit, mari kita bangkit bersama, target tersebut takkan tercapai bila tak ada partisipasi dari kita para pengusaha lokal,” ujarnya.

Selain mengajak pengusaha lokal agar bisa menguasai bisnis telekomunikasi, dia pun mengimbau operator dan masyarakat telekomunikasi untuk menciptakan konten lokal. ”Saat ini konten-konten di dalam dunia telekomunikasi dan dunia maya juga mayoritas berasal dari asing. Kita harus menciptakan kompetisi konten nasional. Yang kreativitas ini tujuannya agar profit sektor industri lokal bisa mengarah ke hi-tech,” ujar dia.

Seiring pertumbuhan pengguna ponsel yang kian meningkat. Tifatul pun menghimbau agar operator telekomunikasi jangan cuma bisa beriklan besar-besaran tapi juga memberikan layanan informasi kepada masyarakat. Terutama konten-konten yang berhubungan dengan kepentingan umum.

”Di samping iklan operator juga sebaiknya memberikan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat contoh layanan cuaca dan informasi mengenai situasi di jalan raya seperti Twitter TMC polda. Meskipun dianggap enteng, tetapi konten informasi publik itu sangat penting,” ujar Tifatul.

Dia juga mengatakan, ke depannya SMS bisa di integrasikan dengan early warning system bencana alam, khususnya untuk daerah-daerah rawan bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami. "Indonesia wilayahnya memang sangat rawan bencana, untuk itu para operator telekomunikasi diharapkan dapat tanggap akan hal ini," kata dia.



Lanjut ah...

RIM Akan Berinvestasi di Indonesia

PRINSIPAL produk BlackBerry, Research in Motion (RIM), menyatakan tunduk pada segala ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia. RIM juga berjanji untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan berinvestasi di Indonesia untuk mendukung para pelanggan dan mitra BlackBerry.

Demikian pernyataan resmi RIM terkait teguran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengenai layanan purna jual BlackBerry yang belum memenuhi standar.

"RIM bekerja sama dengan Kemenkominfo serta BRTI untuk memenuhi segala ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia," demikian pernyataan resmi RIM dalam siaran pers, Rabu (26/5).

Kemenkominfo menilai RIM belum optimal dalam menyediakan layanan purna jual BlackBerry di Indonesia. Service Centre yang disediakan belum memenuhi standar, dan tak jarang perbaikan handset BlackBerry harus dibawa ke Singapura. Anehnya, hal ini bukan didasarkan pada temuan langsung Kemenkominfo dan BRTI, melainkan atas dasar laporan Indonesian Telecommunication Users Group ( IdTUG ) pada 12 Mei lalu.

RIM menyatakan, pihaknya menghadirkan BlackBerry Authorized Repair Centre (BARC) yang sudah beroperasi sejak 21 Agustus 2009. BARC itu bisa memperbaiki semua model ponsel pintar BlackBerry yang memiliki garansi dan dijual melalui channel resmi RIM di Indonesia.

“Selain itu, RIM telah menunjuk sejumlah BlackBerry Authorized Customer Care Centers (Pusat Layanan Pelanggan Resmi BlackBerry) untuk melayani secara langsung para pelanggan di Indonesia,” demikian isi pernyataan resmi RIM itu.

Disebutkan pula, RIM selalu berupaya untuk mematuhi segala ketentuan dan peraturan yang berlaku di setiap negara di mana RIM beroperasi. Kini RIM hadir di 175 negara.


Lanjut ah...

Lintasarta Resmikan Internet Kecamatan Pertama

PT APLIKANUSA Lintasarta (Lintasarta) mulai membangun proyek Internet Kecamatan dalam rangka universal service obligation (USO). Proyek itu dimulai di So’e, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peresmian Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) pertama yang difasilitasi Lintasarta ini diresmikan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Peresmiannya dilakukan Menkominfo melalui layanan video conference Lintasarta dari Pekanbaru ke lokasi PLIK di So’e.

“Beroperasinya PLIK di Kecamatan So’e merupakan tonggak awal implementasi Internet Kecamatan dan pengembangan potensi daerah ke depan,” kata Dirut Lintasarta Noor SDK Devi dalam keterangan resminya, Selasa (25/5).

Lintasarta sebagai penyedia solusi dan layanan berbasis information, communication, and technology (ICT) menjadi salah satu penyelenggara program USO Internet Kecamatan untuk pengerjaan paket 7, 8, dan 9.

Paket 7 mencakup 90 PLIK di Bali, 125 PLIK di Nusa Tenggara Barat, dan 213 PLIK di Nusa Tenggara Timur. Paket 8 terdiri atas 173 PLIK di Kalimantan Barat, 156 PLIK di Kalimantan Selatan, 132 PLIK di Kalimantan Tengah, dan 158 PLIK di Kalimantan Timur. Lintasarta juga mengerjakan paket 9 yang meliputi 84 PLIK di Maluku, 74 PLIK di Maluku Utara, 103 PLIK di Irian Barat, serta 207 PLIK di Papua.

Adapun nilai kontrak empat tahun yang diberikan untuk paket pekerjaan 7 sebesar Rp92,05 miliar, paket pekerjaan 8 senilai Rp143,86 miliar, dan paket pekerjaan 9 dengan nilai kontrak Rp116,90 miliar.

“Penandatanganan kontrak USO untuk PLIK pada 15 April 2010 lalu menjadi momentum kami untuk mewujudkan kecamatan berbasis internet di wilayah Timur Indonesia,” kata Devi. Lintasarta akan menyediakan total 1.515 PLIK.

Saat ini, Lintasarta sedang dalam proses implementasi program PLIK yang ditargetkan rampung pada akhir 2010. Setelah merampungkan PLIK, Anak perusahan PT Indosat Tbk ini akan melakukan beberapa program mandiri lanjutan, yaitu memberikan pembelajaran kepada masyarakat dalam menggunakan internet dan aplikasinya, penyediaan portal UKM, pengembangan portal pendidikan bagi anak-anak warga perdesaan terutama di sekolah-sekolah, serta pengembangan sektor micro banking.

Internet Kecamatan merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pola pengembangan, sinergitas, integrasi dan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi. Kehadiran PLIK juga diharapkan dapat meningkatkan peranan kelompok-kelompok masyarakat yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi sebagai wahana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.


Lanjut ah...

Pengembang Konten Lokal Go International

PENGEMBANG konten web lokal mulai menunjukkan kapasitasnya pada dunia internasional. Sebanyak tujuh pengembang web lokal terpilih mewakili Indonesia di ajang konperensi teknologi web se-Asia, Echelon 2010. Salah satunya, Koprol, bahkan telah dibeli Yahoo.

Tujuh web lokal tersebut terdiri dari Urbanesia, Collaborative E-Business System (CES), BukuQ, Evolitera, Krazymarket, Koprol, dan Tokopedia. Utusan Indonesia ini akan mewakili industri lokal di ajang yang berlangsung pada 1-2 Juni 2010 di Singapura.

Tren dan perkembangan startup dan lanskap mobile di Indonesia menjadi salah satu topik yang dibahas dalam Echelon 2010. “Diangkatnya perkembangan startup Indonesia sebagai topik dan terpilihnya Urbanesia sebagai eksibitor di Echelon 2010 menandakan semakin diakuinya potensi industri web lokal Indonesia di dunia internasional,” kata Selina Limman, CEO & Managing Director Urbanesia.com, dalam keterangan resminya, Selasa (25/5).

Pada acara ini, Urbanesia akan memamerkan fitur-fitur unggulan seperti web 2.0 yang memungkinkan pengguna berbagi pengalaman dan menciptakan konten yang dikembangkan oleh pengguna. Portal web gaya hidup berbasis direksi geografis perkotaan ini menyediakan media promosi bagi para pemilik bisnis untuk membuat profil bisnis secara lebih informatif dan terkostumisasi. Fitur review dan testimoni langsung dari pengunjung Urbanesia menjadi modal promosi yang dapat membantu pemilik bisnis memperkenalkan produk atau jasanya.

Portal Urbanesia.com tercatat di posisi 273 di antara website Indonesia lainnya dalam situs Alexa.com per tanggal 25 Mei 2010. Sedangkan untuk peringkat dunia, Urbanesia berada di urutan ke 23.853.

“Dengan adanya lebih dari 200 ribu database direktori di Urbanesia.com, kami berharap dapat memperkaya konten lokal yang kini semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan teknologi dan internet yang begitu cepat,” jelas Selina.

Chief Technology Officer Urbanesia.com Natali Ardianto melihat Echelon 2010 dapat menjadi kesempatan untuk merangkul dukungan dari berbagai pihak guna membentuk komunitas khusus yang nantinya akan mewadahi dan menentukan standar bagi semua startup lokal di Indonesia.

Koprol Siap Mendunia

Dalam kesempatan terpisah, Yahoo Inc mengumumkan akuisisi 100% saham Koprol.com. Dengan demikian, portal milik anak bangsa ini akan sepenuhnya didukung sumber daya Yahoo dalam pengembangan dan pemasaran.

“Kami masih akan fokus dengan pasar lokal dengan dukungan server di pusat data Internetindo Data Centra di Jakarta,” papar Satya Witoelar, Chief Creative Officer Koprol.com, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/5).

Satya mengakui mendapat banyak tawaran dari sejumlah investor yang tertarik dengan konsep bisnis Koprol yang mengandalkan lokasi geografis dalam jejaring sosial. “Kami mencari cara untuk terus berkembang, dan Yahoo mampu memberikan solusi yang paling kami butuhkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Vice President & Managing Director Yahoo Asia Tenggara Yvonne Chang mengatakan potensi pengguna media sosial berbasis lokasi geografis di Indonesia cukup besar. Hingga kini, Koprol telah memiliki sekitar 75 ribu akun pengguna. Sedangkan, pengguna Yahoo di dunia saat ini sudah mencapai 600 juta.



Lanjut ah...

Rabu, 26 Mei 2010

Pelanggan Flash Ditargetkan 5 Juta

TELKOMSEL menargetkan, pelanggan Flash hingga akhir tahun ini mencapai lima juta dari posisi sekarang yang sekitar 2,4 juta. Untuk mendukung target itu, operator dengan pelanggan lebih dari 83 juta itu meluncurkan kartu perdana Flash Unlimited yang khusus untuk mengakses data.

“Pelanggan Flash saat ini 2,4 juta atau naik dua kali lipat dalam enam bulan terakhir, dan kami targetkan menjadi lima juta pada akhir tahun ini. Sedangkan total pelanggan data Telkomsel saat ini 14 juta dan kami targetkan menjadi 20 juta akhir tahun ini,” kata Vice President Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo di Jakarta, Selasa (25/5).

Gideon mengatakan, Telkomsel terus memacu pertumbuhan layanan data, dan kontribusinya terhadap total pendapatan Telkomsel. “Saat ini kontribusi layanan data sekitar 8% dan kami harapkan bisa menjadi di atas 10% pada tahun ini,” kata dia.

Salah satu langkah untuk mencapai target-target itu, kata Gideon, Telkomsel meluncurkan kartu perdana Flash Unlimited. Kartu perdana khusus layanan data ini bisa digunakan pada semua modem. Kartu ini ditawarkan dengan harga Rp 60 ribu untuk akses internet tak terbatas dengan kecepatan 384 kilobit per detik (Kbps).

Paket perdana Flash Unlimited seharga Rp 60 ribu itu, kata Gideon, sudah termasuk pulsa senilai Rp 55 ribu. Untuk berlangganan Flash Unlimited Rp 50 ribu, pelanggan cukup registrasi dengan mengirim SMS (UL REG 50) ke 3636. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan paket Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu.

“Tersedia pula paket Flash Unlimited Rp 50 ribu tanpa perlu berlangganan. Caranya, kirim SMS (UL ON 50) ke 3636. Paket ini berlaku untuk sekali pembelian dan tidak otomatis diperpanjang,” kata dia.

Bundling Laptop

Telkomsel bekerja sama dengan Advan menggelar program bundling notebook dan modem internet. Program paket notebook Vanbook-modem Advan ditawarkan seharga Rp 2,899 juta dan paket notebook Soulmate-modem Advan seharga 4,399 juta. Selain itu ada pula modem Advan DT-8 seharga Rp 399 ribu.

Seluruh paket ini di-bundle dengan kartu perdana Simpati yang sudah dilengkapi gratis internet Telkomsel Flash 125 MB per bulan selama enam bulan.

“Program bundling ini merupakan bagian dari upaya untuk menghadirkan layanan mobile broadband berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Gideon.

Selain layanan internet gratis, pembeli paket bundling ini juga mendapatkan gratis voucher Indi-Smart selama enam bulan. Dengan voucher ini, pelajar SD, SMP, dan SMU bisa belajar secara interaktif memanfaatkan konten yang tersedia di portal online www.indi-smart.com. Penawaran ini hanya berlaku selama pameran di Bandung Indah Plaza pada 24-30 Mei 2010.

Sementara itu, Teddy Tjan, direktur Pemasaran PT Intech Surya Abadi, produsen notebook dan modem Advan, mengatakan, Vanbook merupakan notebook dengan tampilan stylish yang memiliki baterai tahan hingga tujuh jam. Sementara itu, Soulmate sudah dilengkapi DDR3 SDRAM yang mengoptimalkan performansi notebook. Ada pun modem DT-8 adalah modem dengan desain minimalis yang mampu menghantarkan kecepatan akses internet hingga 7,2 Mbps.


Lanjut ah...

Kemenkominfo Dinilai Diskriminatif terhadap RIM

KEMENKOMINFO dinilai diskrimatif dalam memberikan peringatan kepada Research In Motion (RIM). Layanan purna jual yang bermasalah tidak hanya BlackBerry, tapi juga iPhone dan produk ponsel lainnya, terutama ponsel asal Tiongkok.

Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun dari praktisi Telekomunikasi Faizal Adiputra dan General Manager Sales Blackberry and Internet PT XL Axiata Tbk Handono Warih di Jakarta, belum lama ini.

Namun, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto mengata, teguran Kemenkominfo dan BRTI kepada RIM itu merupakan peringatan awal atas laporan Indonesian Telecommunication Users Group ( IdTUG ) pada 12 Mei lalu. “Kami sendiri belum membentuk tim untuk turun ke lapangan meneliti kebenaran laporan IDTUG itu. RIM harusnya menterjemahkan peringatan awal ini untuk persiapan sebelum ada pemeriksaan dari kami,” kata Gatot.

Atas dasar itu, Faizal khawatir, jika hal ini tak segera dijernihkan, regulator akan mendapat kesan tidak memperlakukan RIM secara adil. Sebenarnya proses perbaikan perangkat BlackBerry ke negara asal atau hub seperti Singapura adalah hal yang biasa atau wajar.

"Malah yang aneh, Apple hingga sekarang belum punya standard layanan purna jual resmi untuk iPhone. Kenapa Kemenkominfo tidak mempertanyakan ini. Belum lagi BlackBerry yang masuk via non-distributor RIM atau ponsel-ponsel Tiongkok yang dibungkus dengan merek lokal,” kata Faizal.

Faizal mengatakan, kebijakan RIM membawa perangkat rusak ke Singapura tidak merugikan pelanggan, karena pergantian dilakukan secepatnya. "Hal yang penting perangkat pelanggan diganti langsung," jelas dia.

Untuk itu, dia menyarankan kepada regulator agar memahami standar Service Level Agreement (SLA) yang diberikan RIM ke pelanggan sebelum bertindak lebih jauh. "Setahu saya BlackBerry yang dikirim ke Singapura itu kalau perangkatnya Dead On Arrival alias ketika diterima oleh operator atau distributor sudah tidak beres selama 90 hari pertama," kata dia.

Handono Warih meminta, Kemenkominfo untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak yang selama ini concern terhadap layanan BlackBerry. “Ini sangat berguna untuk mencari solusi yang komprehensif soal layanan purna jual RIM,” ujar Handono.

Handono menilai, layanan purna jual yang diselenggarakan RIM bersama mitranya, Teleplan, sudah cukup baik. Handono juga tidak mempersoalkan, bila masih ada ponsel BlackBerry yang rusak dan perlu diservis dibawa ke Singapura. “Secara umum tidak ada keluhan yang berarti terhadap layanan purna jual RIM. Jadi, sejauh konsumen tidak dirugikan, kami menganggap tidak ada persoalan,” ujarnya.

Operator XL, kata dia, juga memiliki mekanisme sendiri untuk melayani pelanggan BlackBerry-nya yang kini mencapai 350 ribu. “Kalau ada pelanggan koorporasi yang handset-nya mati, kami bisa memberikan handset pengganti. Itu salah satu contoh layanan yang diberikan operator pada pelanggan BlackBerry,” tambahnya.

Tidak Diskriminatif

Sementara itu, Gatot menolak tuduhan bahwa Kemenkominfo bersikap diskriminatif, karena hanya menegur RIM, dan tidak menyentuh iPhone dan vendor ponsel lokal. “Tuduhan kami bersikap diskriminatif sama sekali tidak benar. Kalau vendor ponsel lokal nggak benar, mereka pasti kami tegur,” kata dia.

Hanya saja, lanjut Gatot, peringatan Kemenkominfo kepada RIM menunjukkan sikap tegas regulator untuk menagih janji RIM yang ingin menjadikan Service Centre di Sunter, Jakarta, setara kualitasnya dengan Service Centre di Singapura.

Apalagi, kata dia, RIM telah memberikan surat pernyataan yang ditandatangani oleh James Yersh selaku Vice President Controller RIM dan Rita Effendi selaku mitra RIM di Indonesia dengan posisi sebagai Program Manager PT Teleplan Indonesia.

"Kami ingin pelanggan telekomunikasi di Indonesia terlindungi dari kemungkinan hanya sebagai pangsa pasar saja tanpa perlindungan konsumen yang berarti," terangnya.



Lanjut ah...

Selasa, 25 Mei 2010

XL Jaring Insan Kreatif Lewat IBA 2010

PT XL Axiata (XL) mulai mencari kelompok atau komunitas kreatif dalam program Indonesia Berprestasi Award (IBA) 2010. Mulai tahun ini, XL mencantumkan kategori kelompok/komunitas untuk melengkapi kategori perorangan.

XL juga membagi kategori berdasarkan bidang, di antaranya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Sosial Kemasyarakatan dan Kewirausahaan, serta Seni dan Budaya. Untuk perseorangan, XL akan memilih masing-masing satu pemenang pada setiap bidang. Sedangkan untuk kategori kelompok, XL hanya akan memilih satu kelompok pemenang.

“IBA telah digelar selama tiga tahun, dan selama itu pula kami menemukan ribuan warga negara di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki prestasi dan bersedia mengabdikan dirinya bagi kepentingan masyarakat,” sambut Hasnul Suhaimi, Presdir XL, saat membuka IBA 2010 di Jakarta pekan lalu.

XL menggandeng Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lipi) Prof Umar Anggara Jenie, wartawan senior Ninok Leksono, pengusaha Adrie Subono, sosiolog Imam B Prasodjo, artis Atiqah Hasiholan, serta Direktur Jaringan XL Dian Siswarini untuk menilai kompetensi peserta.

Program yang terbuka untuk umum ini merupakan sebuah penghargaan terhadap warga negara Indonesia yang terus berkarya dan memberikan kontribusi secara nyata bagi masyarakat Indonesia. “Kami berharap IBA dapat menjadi salah satu wahana untuk melahirkan orang-orang berprestasi dengan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Hasnul.

XL memberikan apresiasi berupa uang tunai senilai total Rp200 juta atau masing masing sebesar Rp50 juta. Selain itu, Xl juga memberikan trofi karya seniman Dolorosa, medali, dan piagam penghargaan.



Lanjut ah...

Telkom dan SK Telekom Dirikan Usaha Patungan

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) dan SK Telecom (Korea) menandatangani kerja sama pendirian perusahaan patungan yang bergerak dalam penyediaan konten digital. Kedua operator telekomunikasi itu juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) Peningkatan Produktivitas Industri (IPE, Industry Productivity Enhancement).

Telkom dan SK Telecom sepakat mendirikan usaha patungan yang bergerak di bidang Digital Content Exchange Hub (DCEH) di Indonesia. Pada usaha patungan yang memiliki total investasi Rp 100 miliar itu, melalui Metra, Telkom menguasai 51% saham dan SK Telecom 49%.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, kontrak DCEH untuk mendirikan bisnis baru dengan SK Telecom dan penandatanganan MOU IPE adalah langkah pertama menuju kerjasama yang lebih luas antara kedua perusahaan. Pada usaha patungan itu, Telkom akan mengambil peran dalam pemasaran lokal, penjualan, jaringan, penagihan dan bundling product.

“Saya berharap Telkom dan SK Telecom menjadikan DCEH sebagai momentum awal untuk membuka kerja sama dalam bentuk lain, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga seluruh wilayah Asia,” ujar Rinaldi dalam siaran persnya, Senin (24/5).

Dia menjelaskan, kerja sama yang diteken di Seoul, Korea Selatan, Kamis (20/5), memiliki arti penting bagi Telkom yang kini fokus pada pengembangan bisnis Telecommunication, Information, Multimedia dan Edutainment (TIME). “Perjanjian yang ditandatangani itu akan menciptakan sinergi dengan strategi TIME kami, untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan kami,” kata Rinaldi.

DCEH adalah jenis baru hub untuk mendistribusikan konten digital, seperti file musik, permainan dan klip video yang nantinya dapat diakses tidak hanya oleh konsumen tetapi juga toko musik online dan operator telepon baik yang berbasis kabel maupun selular. DCEH diharapkan dapat menetapkan tren baru dalam mengonsumsi konten di kalangan pengguna Indonesia, karena menggunakan teknologi canggih dan fitur yang mudah digunakan pengguna.

SK Telecom selain menyediakan keahlian manajemen yang solid dalam membangun platform bisnis DCEH juga akan menyediakan konten digital. Sementara itu, Telkom akan memanfaatkan posisinya sebagai pemain utama di industrti telekomunikasi untuk menguasai pasar konten digital.

Selain itu, melalui nota kesepahaman yang ditandatangani bersamaan dengan kerja sama tersebut disepakati untuk melanjutkan kerja sama bilateral dalam mewujudukan inisiatif bisnis IPE di Indonesia, yakni mengkaji beberapa layanan/solusi untuk enterprises dan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Kedua perusahaan, melalui nota kesepahaman tersebut akan terus melakukan kerjasama bisnis secara menyeluruh dengan mengembangkannya ke area bisnis lainnya.

Kerja sama operasi ini diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi kedua perusahaan sebagai mitra bisnis yang berkualitas. Melalui kerjasama IPE diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, sesuai dengan portofolio bisnis baru Telkom yang berbasis TIME.

Executive Vice President SK Telecom’s IPE Business Division Dong-Seob Jee mengatakan, kerja sama dengan Telkom adalah prestasi luar negeri pertama bagi SK Telecom. Ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk lebih mengembangkan bisnis global IPE SK Telecom.



Lanjut ah...

NSN; Pasar Belum Siap Serap LTE

NOKIA Siemens Networks (NSN) siap membantu operator telekomunikasi di Indonesia menggelar layanan berteknologi Long Term Evolution (LTE). Namun, Indonesia dianggap belum siap menerapkan LTE mengingat karena faktor penetrasi dan optimalisasi jaringan di tingkat operator, serta kesiapan pengguna.

Head of Marketing and Communications NSN Sub Region Indonesia Harith Menon mengatakan, NSN siap membantu operator telekomunikasi mematangkan penetrasi mobile broadband di Indonesia, sambil menunggu pemerintah membuat regulasi mengenai LTE.

“Kami tidak ingin memaksakan operator untuk mengadopsi LTE sekarang juga, jika kondisi pasar belum memungkinkan. Masih banyak kajian yang harus dibahas supaya implementasinya berjalan maksimal,” kata Harith Menon di sela Barcelona Revisited 2010 di Jakarta, Senin (24/5).

Harith melanjutkan, untuk mematangkan pasar, penetrasi mobile broadband di Indonesia harus dapat dijangkau semua kalangan, serta menguntungkan dari segi bisnis untuk operator. Dengan demikian, investasi 4G yang dikeluarkan para operator nantinya dapat diserap secara optimal oleh konsumen.

Sementara itu, Head of Mobile Broadband Sales NSN Asia Pasifik Nils Kleemann mengatakan, tantangan penetrasi mobile broadband di Indonesia di antaranya adalah kompleksitas jaringan, efisiensi jaringan dan spektrum, jangkauan kapasitas, hingga tingkat latensi dan terminal. “Karena itu, kami tidak bisa memastikan kapan Indonesia benar-benar siap mengadopsi LTE,” kata dia.

Nils mengatakan penghitungan kapasitas, besarnya trafik, pendekatan pasar, serta taksiran lainnya harus dilakukan secara matang. “Yang paling penting, regulator memiliki peranan penting dalam implementasi LTE,” kata dia.

Dalam uji coba perangkat LTE milik NSN di salah satu ruangan di Hotel Mandarin, perangkat itu bisa mengantarkan kecepatan downlink maksimum 150 megabit per detik (Mbps). Capaian ini jauh di atas teknologi HSPA+ yang kini dihadirkan Indosat, yakni berkecepatan maksimum 42 Mbps.

Dalam demonstrasi LTE dalam ruangan, NSN sukses memutar empat video berdefinisi tinggi (HD) secara bersamaan dengan kecepatan downlink rata-rata 10 Mbps. Selain itu, data sebesar 700 MB dapat diunduh dalam waktu satu menit.

Saat ini, tiga operator, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL berniat menguji coba LTE. Telkomsel, bahkan telah lebih dulu menguji coba bersama induk usahanya, Singapore Telecom (Singtel). Sedangkan Indosat dan XL berniat menguji coba perangat LTE milik Ericsson, pesaing NSN.



Lanjut ah...

Konsorsium WTU Tolak Tender Ulang BWA

KONSORSIUM Wireless Telecom Universal (WTU) menolak keputusan pemerintah mencabut lisensi broadband wireless acces (BWA) miliknya karena sudah melunasi seluruh kewajibannya. Namun, Kemenkominfo tetap berkeputusan, WTU dianggap gagal bayar karena terlambat melunasi kewajibannya.

Juru Bicara WTU Roy Rahajasa Yamin mengatakan, pihaknya telah melunasi seluruh kewajiban berupa upfront fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi untuk tiga zona yang dikuasai WTU. Bahkan, WTU telah membayar berikut dendanya. Dengan demikian, WTU menolak rencana pemerintah menggelar tender ulang pada zona-zona yang dikuasai WTU. Yakni, zona 9 (Papua) , zona 10 (Maluku dan Maluku Utara) dan zona 15 (Kepulauan Riau termasuk Batam dan Bintan).

“Posisi kami berbeda dengan Internux dan konsorsium Comtronics. Kami telah membayar seluruh kewajiban beserta dendanya total sekitar Rp 5,8 miliar kira-kira seminggu setelah batas terakhir pada 26 April 2010,” kata Roy Rahajasa Yamin di Jakarta, belum lama ini.

Pekan lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan, tiga pemenang tender BWA pada tujuh zona, yakni PT Internux, konsorsium Contronics, dan konsorsium WTU tidak melunasi kewajibannya tepat waktu. Oleh karena itu, Kemenkominfo mencabut izin BWA di tujuh zona yang dikuasai ketiga perusahaan itu. Setelah itu, pemerintah berniat menggelar tender ulang atas tujuh zona BWA itu.

"Bulan depan (Juni) kami tender ulang tujuh zona itu," kata Plt Dirjen Postel M Budi Setiawan.

Internux telah mengantungi lisensi BWA untuk zona Jadebotabek dan Banten dengan total kewajiban Rp 234 miliar. Sedangkan, Konsorsium Comtronics memenangi lisensi BWA di tiga zona (Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Tengah, serta Jawa Bagian Timur) dengan total kewajiban sekitar Rp 66 miliar.

Menurut Roy, tidak ada alasan yang kuat dari Kemenkominfo untuk membatalkan lisensi BWA milik konsorsium WTU. Apalagi, sejak awal, pihaknya sudah meminta penundaan pembayaran kewajiban BWA, karena alasan teknis administratif.

“Konsorsium kami terdiri atas 22 perusahaan. Untuk mengeluarkan uang tentu tidak bisa mudah dan cepat. Masing-masing perusahaan harus melalui rapat komisaris dan direksi. Tetapi, ini bukan berarti kami tidak mau membayar,” tegas Roy yang juga ketua umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Lebih lanjut Roy menjelaskan, hingga kini tidak ada komitmen yang dilanggar WTU karena di dalam dokumen tender juga tidak diatur soal batas waktu pembayaran. “Batas waktu pembayaran itu kebijakan Ditjen Postel. Kami sudah beritahukan alasan kami telambat membayar. Kami juga rutin melakukan korespondensi dengan Postel. Jadi, Kemenkominfo tak bisa langsung mencabut lisensi BWA kami,” kata Roy.

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S Dewa Broto mengatakan, WTU sudah dianggap gagal bayar, sehingga peluang untuk dicabut lisensi BWA-nya cukup besar. “Tidak pengaruh mereka (WTU, red) sudah membayar, tetapi kami tetap pada aturan yang ada. Mereka membayarnya sudah melampaui masa jatuh tempo. Jadi kami istilahkan gagal bayar,” tegas dia.

Dia mengakui, Kemenkominfo akan menggelar tender ulang, namun kebijakan itu dilakukan setelah dilakukan verifikasi terhadap pemenang lisensi BWA yang gagal bayar, seperti WTU. “Sebelum tender ulang dilakukan, kami ingin pastikan segala persoalan yang terkait dengan pemenang BWA yang tidak bisa memenuhi kewajibannya sudah tuntas. Jangan sampai nanti ada persoalan hukum,” kata dia.

Persiapan untuk tender ulang, lanjut dia, akan dimulai pada Juni tahun ini. Prosesnya dimulai dari penyusunan aturan hukum atau peraturan menteri untuk tender ulang. “Setelah itu, dilanjutkan menyiapkan dokumen lelang dan lain sebagainya. Prosesnya masih agak panjang,” tambahnya.


Lanjut ah...

Senin, 24 Mei 2010

TiPhone Soccer Targetkan Jual 100 Ribu Unit

TI-PHONE Mobile Indonesia menggandeng Telkomsel meluncurkan dua paket bundling ponsel untuk para penggemar sepakbola. Melalui TiPhone T88 Soccer Edition dan TiPhone E88 Soccer TV Edition, penggila sepakbola bisa mengetahui informasi seputar sepakbola kapan saja dan di mana saja. Kedua seri TiPhone Soccer ini ditargetkan terjual 100 ribu unit .

“Kami optimistis bisa menjual 100 ribu unit. Melalui Soccer Mobile, pengguna TiPhone Soccer bisa mengakses beragam informasi seputar sepakbola secara komprehensif dan murah,” kata Direktur Retail Telesindo Shop David Tirta Wijaya kepada pers di Jakarta, Kamis (20/5).

David menjelaskan, kedua seri TiPhone ini sengaja dipilih untuk paket bundling ini, karena penjualan keduanya dinilai cukup baik. TiPhone T88 Soccer Edition dijual dengan harga Rp 799 ribu, sedangkan TiPhone E88 Soccer TV Edition seharga Rp 899 ribu.

Pembeli paket bundling TiPhone Soccer memperoleh perdana simpati dari Telkomsel yang telah dilengkapi dengan gratis akses internet sebesar 4 MB per bulan. Bonus ini diperoleh setelah mengisi pulsa simpati minimal Rp 50 ribu per bulan.

Soccer Mobile menyajikan beragam informasi tetang Tim Nasional Sepakbola dan PSSI, Liga Super Indonesia, Liga Divisi Utama, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, prediksi, opini, sekolah sepakbola , futsal dan gallery. Tersedia pula informasi seputar Piala Dunia, Piala Eropa, dan Liga Champions Eropa.

Menurut Deputi VP Channel Management Telkomsel, Agus Setia Budi, paket bundling ponsel sepakbola ini merupakan bagian dari kemitraan Telkomsel dalam siaran pertandingan Piala Dunia FIFA 2010.

Pelanggan Simpati-TiPhone Soccer juga bisa menikmati bonus layanan seperti gratis aneka konten dan NSP, serta gratis paket mingguan social network & chat.

“Kami telah menyiapkan serangkaian program menarik dalam menyambut Piala Dunia, seperti Kampung World Cup, Roadshow School to School, kompetisi futsal dll,” tambahnya.


Lanjut ah...

Tender Ulang BWA Segera Digelar

KEMENKOMINFO telah membatalkan lisensi BWA yang dimiliki tiga perusahaan pada tujuh zona akibat tak melunasi kewajibannya. Untuk itu, Kemenkominfo segera menggelar tender ulang lisensi BWA pada tujuh zona tersebut.

Lisensi BWA yang akan ditender ulang pada Juni 2010 itu adalah untuk zona Jadebotebek dan Banten, Jawa Bagian Barat kecuali Bogor-Depok-Bekasi, Jawa bagian Tengah, Jawa bagian Timur, Papua, Maluku dan Maluku Utara, dan Kepulauan Riau. Ketujuh zona ini sedianya dimiliki Internux, konsorsium Contronics, dan konsorsium Wireless Telecom Universal (WTU).

“Kesempatan terbuka bagi semua pelaku usaha untuk mengikuti tender ulang ini. Kami segera mengundang semua pemain yang tertarik bermain di BWA,” kata Plt Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan usai acara Indonesia Berprestasi Award 2010 yang diselenggarakan XL Axiata di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pemerintah akhirnya membatalkan lisensi penyelenggara internet berkecepatan tinggi (broadband wireless access/BWA) yang sebelumnya diserahkan kepada Internux untuk zona Jadebotabek dan Banten. Pembatalan ini karena perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki perusahaan Korea Selatan itu tidak mampu memenuhi kewajiban berupa upfront fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi sebesar Rp 231,2 miliar.

Sedangkan lisensi BWA yang diberikan kepada PT WTU juga dibatalkan karena konsorsium perusahaan penyedia jasa internet (PJI) itu juga lalai memenuhi kewajiban upfront fee dan BHP frekuensi untuk tiga zona yang dimilikinya. Besar kewajiban itu sekitar Rp5,7 miliar. Sedangkan, Konsorsium Comtronics Systems-Adiwarta Perdania mengundurkan diri dan meninggalkan kewajibannya sekitar Rp66 miliar untuk tiga zona.

Pemerintah akan membuka lelang untuk zona 4 (Jabodetabek dan Banten), zona 5 (Jawa barat minus Botabek), zona 6 (Jawa bagian Tengah), zona 7 (Jawa bagian Timur), zona 9 (Papua), zona 10 (Maluku dan Maluku Utara), serta zona 15 (Kepulauan Riau termasuk Batam dan Bintan).

Budi memperkirakan besaran harga penawaran dasar (reserved price) pada tujuh zona ini tetap sama dengan harga yang ditawarkan pada awal tender tahun 2009. Pada tender awal, pemerintah mengajukan reserved price pada 15 zona dengan nilai total Rp52,35 miliar. Zona 4 menjadi titik termahal dengan harga penawaran Rp15,16 miliar per blok.

Untuk menyelenggarakan tender ulang BWA di pita 2,3 GHz, pemerintah akan menyusun peraturan menteri yang akan dijadikan dasar hukum. Setelah regulasi ditandatangani Menkominfo, pemerintah akan menyusun panitia penyelenggara tender untuk melaksanakan lelang secara e-auction.

Meskipun WTU sudah dianggap gagal dalam memenuhi kewajiban, pemerintah masih mempertimbangkan status konsorsium tersebut sebagai pemenang tender BWA. WTU dikabarkan telah melunasi kewajiban upfront fee sekitar Rp5,7 miliar.

“Mereka sudah bayar walaupun telah melewati batas waktu yang ditentukan. Kami masih mempertimbangkannya,” jelas Budi. WTU yang terdiri dari 22 perusahaan Penyelenggara Jasa Internet (PJI) memenangi zona 9, zona 10, dan zona 15.

Selain itu, pemerintah juga telah menagih denda 2% dari tunggakan pembayaran PT Berca Hardayaperkasa. “Kami telah menyerahkan kepada Dirjen Piutang dan Lelang Negara untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Budi.


Lanjut ah...

Kemenkominfo Segera Uji Publik RPM TKDN

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mengeluarkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang Tata Cara Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Belanja Operasional (Operational Expenditure /Opex) Penyelenggaraan Telekomunikasi.

Namun demikian, sebelum rancangan ini dikeluarkan, Kemenkominfo menggelar uji publik guna memperoleh tanggapan, koreksi, dan rekomendasi bagi penyempurnaan rancangan ini.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto dalam penjelasan tertulisnya di Jakarta, Kamis (20/5).

RPM tersebut, lanjut Gatot mengacu pada PP No 7/2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kemenkominfo. Isi dari PP tersebut di antaranya mengatur tentang penggunaan produksi dalam negeri, berikut dengan tarif sanksi denda yang harus dibayarkan kepada Kas Negara sebagai PNBP seandainya kewajibannya tidak terpenuhi baik untuk belanja modal maupun belanja operasional.

Lebih lanjut Gatot menjelaskan, dalam RPM tersebut ada beberapa persoalan penting, di antaranya belanja operasional tidak termasuk untuk pengadaan tanah, pembangunan gedung, penyewaan gedung kantor, pemeliharaan gedung/bangunan, dan gaji rutin pegawai.

Selain itu, pembelanjaan untuk kepentingan operasional dengan menggunakan mata uang selain rupiah harus dikonversikan dalam hitungan rupiah berdasarkan rate Bank Indonesia (BI) yang berlaku pada saat pembelanjaan dilakukan.

Penyelenggara telekomunikasi, kata dia, wajib menilai sendiri (self assessment ) pencapaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) belanja operasional setiap tahun.

“Penyelenggara telekomunikasi wajib melaporkan pencapaian TKDN hasil penilaian sendiri kepada Dirjen Postel paling lama tiga bulan setelah akhir tahun berjalan,” katanya.

Dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian, sambung dia, Dirjen Postel dapat membentuk tim yang bertugas melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tata cara penilaian pencapaian TKDN pada penyelenggaraan telekomunikasi.

“Setiap penyelenggara telekomunikasi yang tidak memenuhi pencapaian TKDN diberikan sanksi administrasi berupa denda atau pencabutan izin penyelenggaraan telekomunikasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujarnya.


Lanjut ah...

Jumat, 21 Mei 2010

Juni, Tender Ulang BWA

KEMENKOMINFO segera menggelar tender ulang untuk lisensi penyelenggara internet kecepatan tinggi berteknologi Wimax (BWA) untuk beberapa zona. Tender ulang BWA itu dilakukan karena para pemiliknya tak melunasi kewajibannya sehingga lisensinya diambil kembali oleh pemerintah.

Lisensi BWA yang akan ditender ulang pada Juni 2010 itu berada pada tujuh zona. Yakni, zona Jadebotebek dan Banten, Jawa Bagian Barat kecuali Bogor-Depok-Bekasi, Jawa bagian Tengah, Jawa bagian Timur, Papua, Maluku dan Maluku Utara, dan Kepulauan Riau. Ketujuh zona ini sedianya dimiliki Internux, konsorsium Contronics dan konsorsium Wireless Telecom Universal (WTU).

"Kami akan memanggil semua pemain yang tertarik bermain di BWA tak lama lagi. Kesempatan terbuka bagi semua pelaku usaha," kata Plt Dirjen Postel Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan usai acara Indonesia Berprestasi Award 2010 yang diselenggarakan XL Axiata di Jakarta, Kamis (20/5).

Dia menjelaskan, pemerintah berhati-hati dalam menggelar tender ulang tersebut karena berkaitan dengan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pembayaran dari BHP frekuensi serta upfront fee dari pemenang lainnya di zona sama yang ditinggalkan dua perusahaan.

"Kami harus berkoordinasi dengan Kementrian Keuangan. Soalnya lelang ulang tentu akan mengubah besaran setoran PNBP ke negara. Salah-salah melangkah bisa diaudit," jelasnya.


Lanjut ah...

XL Segera Uji Coba LTE

TIGA operator besar di Indonesia telah berkomitmen untuk mengimplementasi layanan internet kecepatan tinggi berteknologi Long Term Evolution (LTE). Namun pemerintah merasa belum perlu mengeluarkan regulasi dan frekuensi untuk LTE.

PT XL Axiata menjadi salah satu operator yang telah menunjuk vendor jaringan untuk melakukan uji coba akses 4G pada tahun ini. Sedangkan Telkomsel telah lama menguji coba LTE bersama Singapore Telecom (Singtel).

“Kalau pemerintah belum memberikan izin trial LTE, mungkin kami akan mengujicobanya di dalam ruangan,” kata Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi di sela pembukaan Indonesia Berprestasi Award 2010 di Jakarta, Kamis (20/5).

Uji coba ini, lanjut Hasnul, akan dimulai sekitar akhir tahun ini selama enam bulan. XL yang telah menggandeng PT Ericsson Indonesia sebagai vendor penyedia perangkat LTE mengajak pemerintah dan kalangan akademisi untuk bersama-sama mengkaji penerapan LTE di Indonesia. “Kami masih menunggu perangkatnya datang,” kata Hasnul.

LTE yang merupakan evolusi terakhir dari proyek 3rd Generation Partnership Project (3GPP) didesain untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan pada perangkat bergerak. Saat ini, sejumlah negara mulai melakukan demonstrasi layanan LTE dengan kecepatan unduh maksimum hingga 173 megabit per second (Mbps).

Hasnul mengakui ketersediaan perangkat jaringan hingga perangkat bergeraknya masih terbatas dan mahal. “Di luar negeri, harga handset LTE juga masih tinggi. Kemungkinan teknologi ini baru bisa diterapkan secara komersial dua sampai lima tahun lagi,” jelas dia.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menegaskan tidak akan terburu-buru mengeluarkan regulasi untuk layanan teknologi LTE. Pemerintah masih akan mengkaji mulai dari alokasi frekuensi hingga aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk infrastrukturnya.

“Di Eropa saja, LTE belum matang. Jadi, kita tidak perlu buru-buru mengadopsinya,” kata Tifatul.

Teknologi LTE dikenal fleksibel dalam penempatan spektrum frekuensi, dari 700 MHz hingga 2,5 GHz. Namun, vendor menyediakan perangkat jaringan LTE untuk frekuensi 2,5 GHz pada sebagian besar wilayah Asia.

Seperti diketahui, frekuensi ini telah ditempati oleh satelit Protostar II milik PT Media Citra Indostar (MCI) untuk layanan televisi berbayar Indovision. Pihak MCI beberapa waktu lalu menyatakan keberatannya jika lahan mereka harus digusur.

Tifatul pun menegaskan pihaknya tidak akan ‘main paksa’ dalam mengalokasikan frekuensi. “Kami belum akan menggeser frekuensi, khususnya Indovision, karena hal itu tidak gampang,” jelasnya.

Regulatur Harus Tegas

Sementara itu, Sekjen Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Mas Wigrantoro minta pemerintah tegas dalam mengembangkan layanan 4G atau LTE. Konsekuensinya adalah GSM dan 3G harus dimatikan dan teknologi Wimax (operator BWA) jadi usang.

”Pemerintah terlihat tidak berdaya untuk menariknya, dan tidak konsisten dengan aturan yang dibuatnya. Pemerintah juga tidak tegas dalam mengatur spektrum,” ujar Mas Wig.

Pemerintah, kata Mas Wig, diharapkan tetap pada posisinya dan tidak kompromistis terhadap bujukan vendor atau desakan operator. “Jika pemerintah memang mengarah ke LTE, GSM dan 3G harus dimatikan. Atau sebaliknya, manfaatkan 3G seoptimal mungkin hingga layanannya benar-benar bagus dan abaikan LTE,” kata dia.

Mas Wig amat khawatir, keputusan pemerintah mengakomodasi LTE akan menjadikan Wimax yang sedang dikembangkan perusahaan dalam negeri menjadi usang dan mubazin. Sebanyak 30 operator Broadband Wireless Access (BWA) yang baru saja mendapat lisensi juga bakal gulung tikar sebelum beroperasi secara komersial.

“Ingat, kita hanya pengguna bukan produsen teknologi,” ujar Mas Wig.


Lanjut ah...

Axis Sempurnakan Paket Salam

PT NATRINDO Telepon Seluler (NTS), operator Axis, menyempurnakan dan memperluas paket Salam-nya untuk bisa dinikmati semua pelanggan Axis. Untuk menikmati paket Salam, pelanggan dapat mendaftar melalui UMB *123# dengan biaya berlangganan Rp5.000 per bulan.

“Paket Salam merupakan bagian dari janji kami untuk mengembangkan berbagai layanan inovatif baru yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan kami. Hal ini termasuk kebutuhan pelanggan untuk menunaikan kewajibannya dalam berinfaq,” kata Direktur Human Resources and Communications PT NTS Wahyudin Adikusumah dalam siaran pers, Kamis (20/5).

Paket Salam, kata Wahyudin, ditujukan bagi komunitas Muslim untuk memperkaya kehidupan spiritual mereka. Paket ini menawarkan berbagai konten Islami seperti ayat suci Al-Qur’an, pengingat waktu sholat, hadist, wallpaper, screen saver, theme, dan RBT Islami.

Manfaat yang diperoleh dari Paket Salam antara lain SMS Tausyiah gratis dari berbagai tokoh Islam berupa kalimat-kalimat bijaksana, layanan nomor roaming lokal (LRN) eksklusif di Arab Saudi selama setahun, 10% dari biaya berlangganan bulanan paket Salam dialokasikan untuk infaq yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan potongan harga khusus untuk konten-konten Islami lainnya.



Lanjut ah...

Axis Sempurnakan Paket Salam

PT NATRINDO Telepon Seluler (NTS), operator Axis, menyempurnakan dan memperluas paket Salam-nya untuk bisa dinikmati semua pelanggan Axis. Untuk menikmati paket Salam, pelanggan dapat mendaftar melalui UMB *123# dengan biaya berlangganan Rp5.000 per bulan.

“Paket Salam merupakan bagian dari janji kami untuk mengembangkan berbagai layanan inovatif baru yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan kami. Hal ini termasuk kebutuhan pelanggan untuk menunaikan kewajibannya dalam berinfaq,” kata Direktur Human Resources and Communications PT NTS Wahyudin Adikusumah dalam siaran pers, Kamis (20/5).

Paket Salam, kata Wahyudin, ditujukan bagi komunitas Muslim untuk memperkaya kehidupan spiritual mereka. Paket ini menawarkan berbagai konten Islami seperti ayat suci Al-Qur’an, pengingat waktu sholat, hadist, wallpaper, screen saver, theme, dan RBT Islami.

Manfaat yang diperoleh dari Paket Salam antara lain SMS Tausyiah gratis dari berbagai tokoh Islam berupa kalimat-kalimat bijaksana, layanan nomor roaming lokal (LRN) eksklusif di Arab Saudi selama setahun, 10% dari biaya berlangganan bulanan paket Salam dialokasikan untuk infaq yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan potongan harga khusus untuk konten-konten Islami lainnya.



Lanjut ah...

Hasan Aula ‘Pasarkan’ BlackBerry


SETELAH ditunjuk sebagai distributor produk-produk BlackBerry di Indonesia, PT Teletama Artha Mandiri (Teletama) menggaet mantan Country Manager Nokia Indonesia Hasan Aula. Mantan orang nomor satu Nokia Indonesia itu akan mulai bekerja untuk memasarkan produk BlackBerry per 1 Juni 2010.

Namun demikian, ketika dihubungi Investor Daily, Hasan Aula mengatakan, ia akan mulai bekerja di Teletama pada minggu ini juga. “Saya mau belajar jadi distributor,” kata Hasan.

Penunjukan Teletama sebagai distributor produk-produk BlackBerry itu dilakukan pada akhir Maret lalu melalui mitra global Research In Motion (RIM), Brightpoint. Melalui Teletama, Brightpoint akan mendistribusikan beberapa seri BlackBerry, antara lain Bold 9700, Bold 9000, Curve 8900, dan Curve 8520.

“Kami juga akan memberikan layanan bernilai tambah (VAS) khusus untuk Indonesia,” kata Manager Marketing Teletama Iwan Gunawan ketika itu.



Lanjut ah...

Flexi Tetap Pimpin Pasar CDMA

MESKI kerap hanya menjadi ponsel kedua (second number), Telkom Flexi yakin bisa bersaing dengan operator GSM. Dengan total pelanggan hampir 16 juta, kini Flexi sudah menjadi penguasa operator CDMA dengan pangsa di atas 60% secara nasional. Bahkan di Jatim Bali Nusra, pangsa pasarnya mencapai angka 80% dengan total pelanggan enam juta.

"Hasil survei lembaga independen menunjukkan, sekitar 90% konsumen memposisikan Flexi sebagai second handphone atau second number," kata General Manager Commerce Telkom Flexi Area Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara Suparwiyanto di Surabaya, Selasa (18/5).

Dia mengakui, persepsi masyarakat selama ini menjadikan Flexi sebagai nomor kedua. Artinya, setelah konsumen mempunyai nomor GSM, mereka baru mencari pelengkapnya dengan nomor CDMA seperti Flexi. Itu tak lepas karena kualitas dan jangkauan coverage Flexi.

"Meskipun pilihan pertama konsumen dari nomor operator GSM, nomor yang kedua pasti Flexi. Selain karena daya jangkaunya yang luas, Flexi menawarkan tarif bicara dan SMS yang lebih hemat," ujar dia.

Saat ini jumlah pelanggan Flexi secara nasional mencapai 15,7 juta pelanggan, dan enam juta di antaranya berada di area Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara.

Gandeng HT Mobile

Sukses dengan program bundling dengan berbagai merek hand phone, Flexi kembali ingin mengulang suksesnya dengan menggandeng HT Mobile. Dengan merilis handphone HT Mobile tipe G78 Link, Flexi ingin menyasar ke pengguna di segmen kelas atas (high end).

"Saat ini, penjualan bundling kami masih didominasi pasar low end dengan harga rata-rata Rp 300 ribuan. Dengan menggandeng HT Mobile kami berharap pasar high end akan bergerak meski secara persentase, kontribusinya masih tetap sama," kata Suparwiyanto.

Branch Manager HT Mobile Jatim, Soeherman menambahkan, dengan semakin menggemuknya pasar industri telekomunikasi dewasa ini, program bundling kali ini akan bisa diterima oleh masyarakat, khususnya di segment atas. Terlebih untuk jenis ini dilengkapi dengan fasilitas TV mobile dan 3 on, GSM on, GSM on dan CDMA on.

"Sekarang kan sudah mendekati perhelatan akbar Piala Dunia sepakbola dan kami yakin bundling ini diterima masyarakat. Untuk itu, kami menargetkan dalam sebulan akan terjual sekitar 5.000 unit," kata dia.

Lebih lanjut Suparwiyanto mengungkapkan, hingga April 2010, tercatat penjualan handset bundling Flexi sudah mencapai 200 ribu unit. Dari total penjualan tersebut, 70% disumbang dari jenis low end sedangkan segmen high end hanya sekitar 30%. Sementara jumlah pelanggan Flexi hingga April mencapai angka 6,8 juta pelanggan. Naik sekitar 800.000 pelanggan dari 2009 yang masih mencapai sekitar 6 juta pelanggan.

"Hingga akhir 2010, kami menargetkan pelanggan kami akan mencapai 8 juta pelanggan. Ada tambahan sekitar 3 juta pelanggan di tahun ini," pungkasnya.



Lanjut ah...

Kamis, 20 Mei 2010

Pemerintah Tender Ulang BWA Zona Jabodetabek

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika secara resmi mencabut lisensi broadband wireless access (BWA) pada pita 2,3 GHz yang diberikan kepada PT Internux. Pemerintah segera menggelar tender BWA khusus untuk zona Jadebotabek dan Banten.

Demikian dikatakan Menkominfo Tifatul Sembiring di Jakarta, Rabu (19/5).

“Lisensi Internux (untuk BWA) sudah resmi kami cabut. Nanti kami akan melakukan tender ulang untuk daerah yang ditinggal Internux,” jelas Tifatul.

Keputusan menarik kembali lisensi BWA yang semula diberikan kepada PT Internux itu dilakukan setelah perusahaan itu gagal memenuhi kewajibannya membayar upfront fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi sebesar Rp 231,2 miliar. Upfront fee dibayar sekali, yang besarnya Rp 121,2 miliar dan BHP frekuensi yang harus dibayar tiap tahun sebesar Rp 110 miliar.

Pemenang tender BWA pada frekuensi 2,3 GHz diumumkan pada November 2009. Indonesia dibagi 15 zona BWA, dan tiap zona ada dua lisensi sehingga terdapat 30 lisensi BWA. Pemenangnya ada delapan perusahaan, yakni PT Berca Hardayaperkasa (14 lisensi), PT Telekomunikasi Indonesia (5), PT First Media (2), PT Indosat Mega Media (1), PT Internux (1), PT Jasnita (1), Konsorsium Wimax Indonesia (3) dan Konsorsium Comtronics Systems-Adiwarta Perdania (3).

PT Internux adalah pemenang lisensi BWA untuk zona Jadebotabek dan Banten dengan harga penawaran Rp 110 miliar. Pemenang lain untuk zona ini adalah PT First Media dengan harga penawaran Rp 121,2 miliar. Zona ini merupakan lokasi termahal dibanding zona lain yang rata-rata di bawah Rp 30 miliar.

Pencabutan lisensi BWA itu, menurut Tifatul, dilakukan setelah Internux diberi kesempatan tiga kali (tiga bulan) untuk memenuhi kewajibannya. Perusahaan ini kabarnya hanya sanggup membayar 10% dari yang total kewajibannya.

"Saya akhirnya menandatangani surat keputusan pencabutan izin prinsip (lisensi BWA) dari perusahaan itu. Jika dibiarkan ini bisa menjadi preseden buruk bagi pemenang lain. Apalagi, masih ada beberapa perusahaan yang belum membayar kewajiban, seperti Comtronics," kata Tifatul.

Tifatul menyayangkan sikap beberapa operator pemenang BWA yang terkesan tidak serius memenuhi kewajibannya. Beberapa perusahaan berdalih dengan putusan pemerintah menggunakan teknologi Wimax nomadic (16d) yang dinilai sudah usang, bukan Wimax mobile (16e). Ada juga yang berdalih mengenai syarat kandungan lokal (TKDN), mengingat vendor lokal belum siap menyediakan teknologi perangkat Wimax.

“Kenapa mereka mempermasalahkan standardisasi kalau di tender sudah jelas bahwa teknologi yang digunakan 16d. Kalau tidak punya uang jangan main di BWA,” Tifatul menegaskan.

Konsorsium Terancam

Selain Internux, menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto, pemerintah juga sedang menyelesaikan proses administrasi untuk mencabut izin prinsip lisensi BWA bagi Konsorsium Wimax Indonesia (WTU) dan Konsorsium Comtronics Systems-Adiwarta Perdania. Kedua konsorsium tersebut juga lalai memenuhi kewajibannya setelah menunggak setoran izin prinsip, berupa upfront fee dan BHP frekuensi.

WTU adalah konsorsium dari 22 perusahaan penyedia jsa internet (PJI) yang tergabung dalam Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) belum memenuhi kewajibannya sekitar Rp5,7 miliar. Sedangkan, Konsorsium Comtronics Systems-Adiwarta Perdania belum membayar kewajibannya sekitar Rp 66 miliar.

Meski demikian, masih ada pemenang tender yang belum memenuhi kewajibannya membayar denda akibat terlambat melunasi kewajibannya. Yakni, PT Berca Hardayaperkasa yang masih menunggak denda pembayaran sebesar 2% dari total kewajibannya.

Tender Ulang

Untuk tender ulang, saat ini pemerintah menyiapkan prosesnya. Persiapan itu sekaligus menunggu keputusan selanjutnya atau dua konsorsium pemenang tender BWA, Contronics dan WTU. “Kami masih menunggu pencabutan kedua konsorsium tersebut sebelum membuka tender ulang untuk zona-zona yang ditinggalkan,” kata Gatot.

Sebelum menggelar tender ulang BWA, pemerintah harus menyusun peraturan menteri sebagai dasar hukumnya. Setelah itu, pihaknya harus menyusun panitia penyelenggara tender untuk selanjutnya melaksanakan lelang.


Lanjut ah...

Axis Sediakan Cara Gratis Akses Facebook

PT NATRINDO Telepon Seluler (NTS), operator Axis, menawarkan akses gratis melalui telepon seluler ke situs baru 0.facebook.com. Situs 0.facebook.com ini merupakan versi baru dari situs mobile Facebook (m.facebook.com) yang bisa diakses lebih cepat dan ringan.

Head of Product Management PT NTS Alfred Boediman mengatakan, 0.facebook.com sudah dirancang untuk beroperasi di jaringan Axis. Situs ini tidak menampilkan gambar atau foto. Namun, untuk mengunggah foto ke Facebook tetap mudah via 0.facebook.com.

“Untuk melihat foto, pelanggan hanya perlu memilih link foto dimaksud dan langsung diarahkan keluar dari 0.facebook.com. Biaya akses data akan dikenakan ketika pelanggan meninggalkan situs 0.facebook.com untuk melihat foto,” kata Alfred dalam siaran pers, Rabu (19/5).

Dia menjelaskan, layanan jejaring sosial merupakan salah satu aktivitas jelajah internet yang paling populer di Indonesia. Axis mensponsori 0.facebook.com demi pelanggannya agar terus terhubung dengan teman dan keluarga mereka melalui Facebook secara gratis.

Sementara itu, Head of Mobile Business Facebook Henri Moissinac mengatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan inovatif untuk menyediakan akses mobile ke Facebook yang simpel dan cepat dari seluruh dunia. “Melalui kerja sama dengan Axis ini, pengguna Facebook kini dapat mengaksesnya secara gratis melalui 0.facebook.com,” kata dia.



Lanjut ah...

Untuk Mobile Internet, XL Gaet Motricity

PT XL Axiata Tbk (XL) dan Motricity, perusahaan penyedia jasa layanan mobile internet, bekerja sama untuk memberikan solusi lengkap internet bergerak bagi lebih dari 32 juta pelanggan XL. Motricity akan memanfaatkan aplikasi McCore platform dan manage service (vendor outsource) agar XL bisa menghadirkan layanan berkualitas terbaik bagi pelanggan, dengan ketersediaan perangkat pendukung fleksibel, dengan harga terjangkau.

”Pelanggan kami menuntut akses internet yang lebih baik dan cepat untuk mengunduh konten dan aplikasi. Hal ini juga seiring makin bertambahnya pelanggan kami, sehingga kemitraan dengan Motricity akan membuat XL dapat menghadirkan pengalaman terbaik dalam mengakses layanan mobile data, yang dirancang khusus sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing pelanggan,” kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi dalam siaran pers, Rabu (19/5).

Ryan Wuerch, pendiri sekaligus CEO Motricity, mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk kerja sama baru yang sangat penting bagi Motricity. ”Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi XL dan Motricity. Ini sejalan dengan tingginya kebutuhan terhadap layanan mobile internet,” jelas dia.



Lanjut ah...

Kemenkominfo Bahas Lagi Aturan Konten

MENTERI Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengisyaratkan akan membahas kembali Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Konten Multimedia yang sempat dibekukan. Regulasi ini kembali diangkat setelah munculnya konten di situs jejaring sosial (Facebook) yang berisi muatan sentimen agama.

Di dalam situs jejaring sosial yang sangat populer, Facebook, terdapat sebuah grup yang mengadakan kontes sketsa Nabi Muhammad. “Kejadian seperti itu sebelumnya sudah kami khawatirkan. Muatan seperti itu yang menjadi target RPM Konten kelak,” kata Tifatul kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/5).

Penghinaan terhadap Umat Islam tidak henti-hentinya dilakukan kelompok tertentu, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kali ini melalui situs jejaring sosial Facebook. Namun, pemerintah, khususnya Kemenkominfo tak bisa langsung memblokir situs Facebook tersebut.

Sedangkan di Pakistan, setelah diputuskan oleh pengadilan setempat, Pakistan Telecommunication Authority telah memerintahkan kepada seluruh penyelenggara jasa internet (ISP) untuk memblokir atas situs jejaring sosial(Facebook) itu. India juga melakukan hal yang sama atas grup serupa di Facebook.

RPM Konten

Rancangan Peraturan Menkominfo tentang Konten Internet itu, kata Tifatul, dirancang untuk menyaring masuknya konten-konten negatif di internet. Konten yang bermuatan pornografi, perjudian, suku-agama-ras-antargolongan (SARA) serta penipuan menjadi target yang akan dibasmi melalui RPM itu. RPM Konten ini dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari informasi negatif.

“RPM Konten akan kembali dibahas dan dikaji dengan perbaikan berdasarkan masukan dari masyarakat,” jelas Menkominfo.

Pada kesempatan itu, Menkominfo mengatakan, pihaknya akan menyurati pengelola Facebook di Amerika Serikatagar menutup grup “Everybody Draw Mohammed Day” itu. Pemerintah tidak bisa menutup konten tersebut secara khusus dari Indonesia karena situs Facebook akan terblokir.

“Grup ini termasuk salah satu bentuk provokasi terhadap kerukunan hidup beragama di Indonesia. Saya mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan hal-hal seperti itu,” kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Rancangan regulasi ini juga mengacu kepada Undang-undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan UU Telekomunikasi. Namun, ranah hukumnya adalah penyelenggara konten, bukan pengguna konten.


Lanjut ah...

Rabu, 19 Mei 2010

E-Voting Bisa Diterapkan pada Pilpres 2014

BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) optimistis mampu menyiapkan teknologi untuk pemungutan suara secara elektronik (e-voting) pada pemilu 2014. Sejumlah kalangan memperkirakan sistem tersebut belum bisa dilaksanakan untuk pemilihan legislatif (pileg) pada 2014, namun dimungkinkan untuk pemilihan presiden (pilpres).

Demikian rangkuman pendapat dari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary dan Ketua Panja revisi UU Penyelenggara Pemilu dari Komisi II DPR Ganjar Pranowo, pada Dialog Nasional Menuju Pemanfaatan e-Voting untuk Pemilu di Indonesia Tahun 2014 yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Rabu (19/4).

Abdul Hafiz mengakui, Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar telah berupaya mengantisipasi kerumitan sistem proporsional terbuka dengan teknologi, misalnya dengan menekan angka satu untuk memilih partai, lalu menekan dua untuk memilih calon. Namun pemilu tidak sekadar sarana, tetapi juga perlu dukungan infrastruktur lain, seperti ketersediaan listrik dan internet yang belum merata di seluruh wilayah RI.

"Meskipun peserta pemilu elektronik di India sampai 700 juta, wilayahnya masih dalam satu benua dan menggunakan sistem distrik yang lebih sederhana. Sedangkan pemilih Indonesia 171 juta orang dan tersebar di lebih dari 10 ribu pulau," kata Abdul Hafiz.

Meskipun BPPT menjamin kerahasian, lanjut Abdul Hafiz, masih banyak anggota masyakarat yang mempertanyakan kebenaran hasil e-voting . "Ini lompatan luar biasa. Apakah ini bisa dipahami oleh masyarakat mengingat masyarakat kita masih curiga dengan asas (jujur adil, langsung umum, bebas, rahasia)," kata dia.

Sementara itu, Ketua Panja revisi UU Penyelenggara Pemilu dari Komisi II DPR Ganjar Pranowo mengatakan, pemilu elektronik untuk pileg 2014 merupakan hal yang mustahil. Meski demikian, dia tetap mengapresiasi persiapan yang dilakukan BPPT untuk menyiapkan teknologi untuk penerapan e-voting. "Tapi okelah kalau e-voting untuk pilpres, itu make sense, tapi mustahil untuk pileg. Kecuali kita mau mengganti sistem proporsional menjadi sistem distrik," katanya.

e-KTP

Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar menyatakan pihaknya sudah siap secara teknologi dan sudah diujicobakan pada pemilihan kepala dusun di Kabupaten Jembrana, Bali. Dasar dari e-voting adalah KTP elektronik (e-KTP) yang ditargetkan akan selesai pada 2012. e-KTP sudah diujicobakan di enam kabupaten kota seperti di Padang, Denpasar, Jembrana, Yogyakarta, Cilegon dan Makassar.

Saat ini, kata Marzan, BPPT sedang menyusun sistim dan grand design penerapan e-Voting secara nasional. Beberapa negara yang telah melaksanakan pemilihan umum dengan e-voting diantaranya Brasil, Kanada, Perancis, Jepang, Amerika Serikat, dan Venezuela. Di kawasan Asean, Filipina adalah adalah negara pertama yang menerapkan e-voting pada pemilu 10 Mei 2010.


Lanjut ah...

Tri Ajak Pelanggan ke Old Trafford

PT HUTCHISON CP Telecom, operator seluler Tri, meluncurkan kartu perdana terbaru edisi Tri Manchester United (TriMU). Melalui program ini, pelanggan Tri yang beruntung bisa nonton langsung pertandingan MU melawan salah satu tim papan atas di Old Trafford, stadion markas MU di kota Manchester, Inggris.

"Kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan klub sepakbola kelas dunia seperti MU dalam meluncurkan produk dengan konten yang berkualitas bagi pelanggan telekomunikasi di Indonesia," kata Presiden Direktur Tri, Manjot Mann dalam peluncuran kartu perdana TriMU edisi baru di Jakarta, Selasa (18/5).

Menandai peluncuran kartu perdana terbaru edisi TriMU ini, Tri menghadirkan pemain legendaris MU dan pencetak ol tertinggi ke dua di ajang English Premier League, Andy Cole yang juga Duta Manchester United.

Selain Andy Cole, dalam kesempatan itu turut hadir pula Relationship Director Manchester United, Nick Humpreys.

Rangkaian program dan produk ini sekaligus sebagai upaya Tri untuk turut menyemarakan semangat piala dunia yang saat ini sedang melanda masyarakat Indonesia.

"Hanya dengan menggunakan kartu Tri, fans MU yang ada 28 juta di Indonesia bisa menikmati semua konten ekslusif mulai dari ringtone, prediction, news, wallpaper, video MU-pedia, score alert, ringback tone, dan kejadian-kejadian yang hanya orang MU di Old Trafford saja yang tahu," papar Humpreys.

Pada awal 2009 lalu, Tri memiliki 4,5 juta pelanggan. Kemudian pada Mei, Tri mulai menggandeng MU. Dan di akhir tahunnya, operator yang mulai melakukan privatisasi itu membukukan tambahan 4 juta pelanggan menjadi 8,5 juta. Kerja sama dengan MU merupakan salah satu faktor dalam menambah jumlah pelanggan dengan pendapatan ARPU (average revenue per user) Rp 11 ribu.


Lanjut ah...

Telkom Latih Santri Belajar Internet

Telkom Latih Santri Belajar Internet

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) menyelenggarakan pelatihan Internet bagi komunitas pesantren di Pondok Pesantren Kresek, Cibatu, Kabupaten Garut, pada 18 dan 19 Mei 2010. Pelatihan yang dikenal dengan sebutan ‘Santri Indigo’ ini dihadiri Bupati Garut Aceng HM Fikri tersebut untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan menggunakan Internet guna membantu peran komunitas pesantren, termasuk dalam mendukung kegiatan syiar.

“Internet ibarat pisau bermata ganda, bisa digunakan untuk hal-hal yang positif, konstruktif, namun juga bisa untuk hal yang negatif. Kehadiran Internet tidak untuk ditolak dan dijauhi. Kita justru harus mendekati, mempelajari dan memanfaatkannya untuk hal-hal positif,” ujar Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia dalam siaran pers, Selasa (18/5).

Indigo adalah Indonesia Digital Community. Santri Indigo merupakan program unggulan Telkom yang memfasilitasi para santri berdakwah di dunia maya. Melalui program itu, Telkom memfasilitasi dan melatih pemahaman serta keterampilan santri dalam memanfaatkan kemajuan di bidang ICT, termasuk misalnya membuat dan mengelola web blog.

Program Santri Indigo berawal pada 2008 dan telah digelar di 11 pondok pesantren di Jadebotabek, Cirebon, Ciamis, Sukabumi, Yogyakarta, Pekalongan, Ponorogo, dan Purwokerto. Pelatihan yang bertajuk Internet Pesantren Wahana Syiar Digital ini telah menghasilkan alumni sebanyak 1.150 santri Indigo yang terbagi dalam sebelas angkatan. Setiap angkatan diikuti oleh 75 sampai 100 peserta terdiri dari 60 santri dan sisanya ustadz sebagai pembimbing yang berasal dari 30 pesantren dan sekolah Aliyah di kota-kota yang terpilih menjadi tuan rumah.



Lanjut ah...

Promo SMS Gratis Tak Mengkhawatirkan

MASIH gencarnya promo pesan singkat (SMS) gratis lintas operator yang ditawarkan para operator tidak perlu dirisaukan regulator. Pasalnya, kekhawatiran akan lonjakan beban jaringan akibat spam SMS hingga merugikan konsumen tidak terjadi.

Masyarakat Telematika (Mastel) melalui Sekjen Mas Wigrantoro Roes Setiadji mengatakan fitur penawaran SMS gratis hanya potongan harga atau diskon, sehingga tidak ada indikasi merugikan konsumen. Promo itu semata-mata untuk meraup sebanyak mungkin pelanggan.

“Program itu masih wajar dan lumrah dalam persaingan bisnis seluler, sehingga regulator tidak perlu khawatir atas penawaran SMS gratis lintas operator tersebut. Operator lebih mengetahui kondisi masing-masing,” jelas Mas Wig dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (18/5).

Namun, promo SMS gratis off-net ini tetap dianggap melanggar kesepakatan yang diputuskan para operator melalui Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) pada 12 Februari 2010. Dalam kesepakatan tersebut, operator berjanji menghentikan promo SMS gratis lintas operator terhitung mulai 15 Februari 2010, dan pada kenyataannya hal itu masih berlangsung hingga kini.

Kesepakatan ini diawali keluhan operator Telkomsel terhadap serbuan trafik SMS off-net yang dapat membebani jaringan tanpa ada kompensasi. Selain itu, skema sender keep all (SKA) yang hanya menguntungkan operator pengirim dan dianggap merugikan operator penerima SMS.

Kesepakatan ini juga mengacu pada Peraturan Menteri Kominfo No.9/PER/M.Kominfo/04/2008 Pasal 9 tentang Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan Melalui Jaringan Bergerak Seluler.

Namun, Mas Wig mengatakan para operator adalah perusahaan yang mencari keuntungan. Keuntungan itu demi mengembalikan modal yang sudah ditanamkan, sekaligus untuk reinvestasi guna membangun dan memperbarui jaringan. “Tidak ada operator yang dirugikan, justru pelanggan yang diuntungkan dari tarif yang sama dengan benefit yang lebih banyak,” kata Mas Wig.

Dia menambahkan, saat ini peta persaingan para operator sedang memasuki fase kompetisi dalam hal inovasi dan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi layanan, seperti akses internet, pesan multimedia (MMS), aplikasi permainan (games), dan layanan data solusi bisnis yang ditawarkan kepada korporasi. Operator tidak lagi menggunakan keunggulan aset fisik seperti menara, base transceiver station (BTS), dan jaringan pendukung lainnya sebagai bahan jualannya kepada konsumen.

Group Head Corporate Communications PT Indosat Adita Irawati mengakui, kekhawatiran terjadinya spamming SMS yang dapat membebani jaringan belum terbukti hingga saat ini. Indosat juga telah mengajukan beberapa usulan kepada regulator mengenai skema SMS lintas operator. “Kami pun harus mengkaji skemanya dari segi bisnis serta layanan terhadap pelanggan,” jelas Adita.

BRTI sebagai regulator telah mengindikasikan pelanggaran yang dilakukan sejumlah operator dalam melakukan promosi SMS. “Dari penyampaian promo sudah kami benahi. Pelanggan pun harus mengeluarkan effort untuk mendapatkan bonus SMS tersebut,” kata Adita.

“Indosat selalu konsisten bahwa apapun yang diputuskan regulator akan kita patuhi,” tegasnya.

Kesepakatan Bisa Dicabut

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyesalkan ketidakkonsistenan para operator dalam mematuhi kesepakatan yang mereka buat sendiri.

“Dulu yang menyampaikan komplain (SMS gratis) juga operator, dan kami yang mengakomodasi. Jika akhirnya operator merasa tidak terganggu, kami kembalikan lagi kepada mereka,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto.

Regulator, lanjut dia, sudah cukup fleksibel namun tetap konsisten menegakkan kesepakatan yang ditandatangani para operator pada 12 Februari 2010. “Kalau mereka minta kesepakatan itu dicabut, silahkan saja mengajukannya secara resmi. Tapi, kami tidak mungkin mengakomodasi request yang sama lagi,” tegas Gatot.



Lanjut ah...

Akses Data di Luar Negeri Rp 50 Ribu Per Hari

TELKOMSEL meluncurkan unlimited data roaming, yang memungkinkan pelanggan menikmati layanan data atau internet dari luar negeri sepuasnya. Tarif akses data roaming tak terbatas itu sebesar Rp 50 ribu per hari atau Rp 120 ribu per tiga hari melalui akses *266#.

Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel Venusiana Papasi mengatakan, layanan unlimited data roaming ini dapat dinikmati di beberapa negara mitra roaming Telkomsel, seperti Singapura (Singtel), Australia (Optus), Hong Kong (CSL), dan Malaysia (Maxis).

“Layanan ini kami hadirkan karena adanya kebutuhan penggunaan layanan data yang sifatnya insidental dari pelanggan saat mereka berada di luar negeri, terutama menjelang musim liburan,” kata Venusiana Papasi yang baru saja diangkat menjadi orang nomor satu Telkomsel di area Jabotabek dan Jabar di Jakarta, Selasa (18/5).

Selain pilihan per hari dan per tiga hari itu, lanjut Venusiana, Telkomsel juga menyediakan pilihan paket BlackBerry maupun Internet sepuasnya di luar negeri yang dapat dipergunakan untuk BlackBerry, email, chatting, browsing, maupun download. Untuk paket Unlimited Data Package (paket data Internet sepuasnya), baik BlackBerry, MMS, Internet, maupun Modem (APN: blackberry, mms, Internet) dengan tarif Rp 150 ribu berlaku selama satu hari, serta Rp 380 ribu untuk pemakaian sepuasnya selama tiga hari.

“Layanan data lintas negara dengan tarif hemar ini merupakan upaya Telkomsel dalam menghadirkan solusi akses email dan internet untuk mendukung aktivitas pelanggan saat berada di luar negeri,” kata dia.

Untuk negara-negara yang tidak disebutkan, lanjut Venusiana, Telkosem tetap menyediakan solusi data murah Bridge Data Roaming, yaitu Paket Data Rp 150 ribu sebesar 5 MB berlaku selama seminggu. Paket ini telah hadir di 11 negara, termasuk Tiongkok (China Unicom), India (Airtel), Thailand (AIS), Hong Kong (CSL), Macau (CTM), Filipina (GlobeTelecom), Malaysia (Maxis), Korea (SK Telecom), Singapura (SingTel Mobile), Australia (Optus), dan Taiwan (Taiwan Mobile).



4 Juta Pelanggan

Pada kesempatan itu, Venusiana yang menggantikan Irwin Sakti sejak 30 April 2010 ini menargetkan penambahan pelanggan di area ini sebanyak empat juta hingga akhir tahun ini. Pada akhir tahun lalu, jumlah pelanggan Telkomsel di area Jadebotabek dan Jawa Barat sebanyak 20,8 juta.

“Saat ini jumlah BTS 3G di area Jadebotabek dan Jawa Barat sebanyak 1.700 unit, dan saya targetkan hingga akhir tahun ini bertambah menjadi 2.600 hingga 3.000 unit BTS 3G. Karena area Jabotabek dan Jabar cukup kuat untuk trafik layanan data, saya akan fokus pada pengembangan infrastruktur layanan data,” kata dia.

Untuk layanan data, kata Venusiana, manajemen Telkomsel telah menargetkan pengembangan layanan broadband di 24 kota besar di seluruh Indonesia. “Saat ini, layanan data punya nilai jual. Ini perlu dibarengi dengan penjualan device Telkomsel yang mendukungnya, seperti Telkomsel Flash, BlackBerry, dan iPhone,” kata Venusiana.

Selain itu, Telkomsel juga serius mengembangkan layanan data. Setelah mendapat tambahan kanal frekuensi 3G pada tahun lalu, kata dia, Telkomsel mengalokasikan dana belanja modal (capex) yang sebesar Rp 13 triliun sebesar 10% (Rp 1,3 triliun) untuk mengembangkan layanan data (broadband), termasuk untuk menghadirkan layanan HSPA di 24 kota di seluruh Indonesia.


Lanjut ah...

Selasa, 18 Mei 2010

XL Hadirkan Program Reward BlackBerry

PT XL Axiata Tbk (XL) kembali menghadirkan program terbaru untuk pengguna BlackBerry XL. Kali ini berupa program reward jalan-jalan ke Singapura selama tiga hari dua malam. Program ini merupakan kerja sama antara XL, distributor dan didukung sepenuhnya oleh Research In Motion (RIM), produsen BlackBerry.

General Manager Direct Sales XL Jabodetabek dan Kalimantan Handono Warih mengatakan, program reward ini berlaku bagi para pelanggan yang membeli perangkat BlackBerry resmi (authorized RIM) di outlet resmi XL dan mengaktifkan layanan BlackBerry XL baik untuk BlackBerry One bulanan, BlackBerry Gaul bulanan, maupun BlackBerry Bizz bulanan selama periode program. Yakni, pada 15 Mei hingga 15 Agustus 2010.

Bagi yang terpilih, kata Handono, akan mendapatkan hadiah berupa jalan-jalan ke Singapura selama tiga hari dua malam, termasuk mengunjungi Universal Studios Singapura. ”Kami berharap dengan adanya program apresiasi ini akan semakin mendorong masyarakat untuk memilih XL sebagai penyedia layanan BlackBerry pilihan mereka,” kata Handono Warih dalam siaran pers, Senin (17/5).

Paket layanan BlackBerry XL terdiri atas BlackBerry One Bulanan dengan tarif hanya Rp 99 ribu per bulan (30 hari) untuk BlackBerry Individual Server (BIS) serta layanan BlackBerry One BlackBerry Enterprise Server (BES) dengan tarif Rp 180 ribu per bulan (30 hari). Sedangkan layanan BlackBerry Gaul XL hanya Rp 25 ribu bulan (30 hari) dan layanan BlackBerry Bizz XL hanya Rp 50 ribu per bulan (30 hari).

Selain program reward untuk pelanggan, XL juga memberikan bonus insentif kepada para retail outlet serta frontliners yang selama ini sudah mendukung XL untuk memasarkan dan mendistribusikan BlackBerry di Indonesia. Penghargaan tersebut antara lain berupa penghargaan langsung dari Managing Director RIM, pemberian plakat, cash reward, gathering, dan travelling ke Singapura untuk dua orang terbaik, masing-masing untuk Top Retail Outlet, Top Sales Representatives, dan Top Direct Sales.

Program apresiasi ini akan diberikan setiap bulan selama tiga bulan periode program, yakni dari 15 Mei hingga 15 Agustus 2010. Program ini mendapat dukungan sepenuhnya dari RIM.


Lanjut ah...

Telkom Hadirkan Solusi Korporasi Komplit

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom), makin serius menggarap bisnis Information Communication Technology (ICT) berbasis korporasi. Tahun ini, tepatnya 5 Mei 2010, menjadi pertanda 10 tahun Telkom melayani korporasi di Indonesia.

Pekan lalu, Rabu (12/5) Telkom mengadakan seminar dan pameran bertema ‘10 Tahun Telkom Mentransformasi ICT Korporasi di Indonesia’. Acara tersebut menghadirkan tiga agenda penting, yaitu penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) Telkom dengan Telkomsel, penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 dan launching Telkom Cloud.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan update informasi dan meningkatkan awareness layanan Telkom Solution kepada Corporate Customer. “Seminar kali ini memilih tema yang diharapkan mampu memberi manfaat maksimal kepada Corporate Customer,” kata Eddy di Jakarta, akhir pekan lalu.

Para pembicara antara lain, Direktur IT & Suply Telkom Indra Utoyo, Presiden PT Microsoft Indonesia Sutanto Hartono dan penamat ICT Eko Indrajit. Acara tersebut dihadiri Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dan Direktur Enterprise & Wholesale Arief Yahya.

Selain seminar, pada acara itu juga diluncurkan Layanan Cloud Computing yang merupakan sinergi antara Telkom dan Microsoft. Eddy mengatakan, terhitung sejak 7 April 2010, PT Microsoft Indonesia dan Telkom sepakat mempercepat penetrasi teknologi bagi bisnis di Indonesia, dengan meluncurkan IT Services berbasis Cloud Computing.

Cloud Computing adalah solusi ICT melalui mekanisme yang memungkinkan user/customer menyewa layanan ICT. Sedangkan pengelolaan infrastuktur, platform, maupun aplikasi IT Service dilakukan Provider. Pelanggan tak perlu berinvestasi lagi, sehingga simple dan lebih efisien. Pengembangan bisnis Cloud Computing dalam arti luas meliputi, Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), sampai kepada Software as a Service (SAAS) yang dideliver melalui cloud yang aman (trusted).

Pada kesempatan itu juga, Telkom dan Telkomsel (anak usaha Telkom) menandatangani pemasaran bersama untuk sejumlah produk kedua perusahaan itu. Produk Telkomsel antara lain Kartu Halo Corporate, Mobile VPN, Telkomsel Flash, BlackBerry, dan Bulk Data Package. Sedangkan produk Telkom antara lain Astinet, Dinaccess, VPN IP, Speedy, Ventus, Metro Ethernet, dan Fixed Wire Line (POTS).

“Dengan sinergi itu, semua kebutuhan pelanggan corporate, baik solusi fixed maupun mobile dapat dipenuhi kedua perusahaan itu,” kata Eddy.

Raih ISO 9001:2008

Pada kesempatan itu, Telkom melalui Divisi Enterprise berhasil memperoleh ISO 9001:2008 yang menitikberatkan pada peningkatan kinerja yang sistematis, terukur dan berkesinambungan (continual improvement process). Ini untuk memberikan performance excellence, khususnya kepada para Corporate Customer.

Untuk memastikan proses bisnis Telkom Enterprise sudah sesuai dengan persyaratan standar internasional, pada akhir Desember 2009 telah dilakukan audit oleh TUV Rheinland sebagai auditor external yang berhasil diraih terus menerus sejak tahun 2006. Hal tersebut sebagai perwujudan dari misi yang diemban oleh Telkom untuk menjadi Role Model as the Best Managed Indonesion Corporation.


Lanjut ah...