Senin, 01 November 2010

Axis Siap Layani Jamaah Haji Indonesia

JAKARTA– PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) menyediakan layanan telekomunikasi di Arab Saudi sepanjang tahun ini untuk para jamaah haji Indonesia. Tahun lalu, operator Axis ini melayani sekitar 35 ribu pelanggannya dari sekitar 200 ribu kuota jamaah haji Indonesia.

Vice President Sales & Distributions Axis Syakieb A Sungkar menargetkan, peningkatan pelanggan Axis yang berziarah ke tanah Suci tahun ini meningkat hingga dua digit dibanding tahun lalu. Axis menawarkan beberapa tarif khusus untuk panggilan suara, SMS, maupun data.

“Kami mampu memberikan harga yang murah dengan jaringan yang optimal karena lebih dari 50% saham Axis dimiliki oleh Arab Saudi,” ujar Syakieb. Program ini tetap akan berlaku setelah musim haji berlalu.

Untuk memberikan layanan di Arab Saudi, operator Axis didukung penuh oleh infrastruktur jaringan milik Saudi Telecom Company (STC) di Arab Saudi. STC adalah pemegang saham utama PT NTS.

Tarif khusus yang ditawarkan di antaranya Rp1.500 per menit untuk panggilan lokal di Arab serta Rp6 ribu per menit untuk panggilan ke semua operator di Indonesia. Pelanggan Axis dapat memilih jaringan Al Jawal serta mengaktifkan nomor roaming lokal (Local Roaming Number/LRN) setibanya di Arab Saudi.

Sementara itu, pengguna seluler di Indonesia dapat menghubungi pelanggan Axis di Arab dengan tarif Rp1.388 per menit melalui teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP).

Sebagai tambahan, Axis juga menawarkan tarif Rp1.500 per SMS ke seluruh nomor tujuan di dunia dan tarif Rp50 ribu per hari untuk layanan data roaming BlackBerry.

Secara umum, Syakieb mengatakan 20% dari 6 juta pelanggan Axis melakukan panggilan internasional. “Kontribusi panggilan internasional terhadap pendapatan perusahaan sekitar 5%,” jelas dia.

Axis juga tengah mengupayakan untuk mendapatkan izin sebagai penyelenggara jasa Sambungan Langsung Internasional (SLI) dari pemerintah.

Lanjut ah...

Indosat Gandeng Oracle dan NSN

JAKARTA - Indosat menggandeng Oracle dan Nokia Siemens Networks (NSN) membangun platform layanan pengiriman (Service Delivery Framework/SDF). Sistem SDF ini mampu mengantarkan secara lebih cepat berbagai layanan ke 37,8 juta pelanggan Indosat.
Portal ini hadir melalui platform SDF dari NSN yang didukung piranti lunak SOA Suite dari Oracle. Indosat mengimplementasikan solusi ini untuk memberikan kecepatan dalam proses pendaftaran, aktivasi serta berbagai paket prabayar pelanggan melalui SMS.

IT VAS Operation Group Head Indosat Tritjondro Baskoro mengatakan, sistem ini dibangun untuk memudahkan pelanggan dalam mengaktivasi berbagai aplikasi seperti Blackberry on Demand dan transfer pulsa. Layanan ini juga memungkinkan pelanggan mengubah nada sambung secara reguler sebelum masa berlangganan habis.

"Total ada 35 aplikasi yang kami jalankan dengan kecepatan pengiriman kurang dari 15 detik," ujar Tritjondro Baskoro di Jakarta, Rabu (29/9/2010).

Integrasi berbagai layanan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda. Tritjondro mengakui, sebelumnya Indosat menggunakan platform otomatisasi proses layanan yang dibangun sendiri.

Para operator kini dituntut untuk jeli melihat peluang bisnis baru di samping layanan tradisional seperti suara dan SMS.

"Sebagai operator, kami dituntut untuk selalu adaptif terhadap teknologi. Kemampuan NSN dalam mengaplikasikan Oracle SOA membantu kami menawarkan layanan spesifik dengan waktu singkat dan biaya yang lebih rendah," papar dia.

Indosat juga mengincar peningkatan layanan VAS yang kini mulai menjadi salah satu penyumbang pendapatan. "Kalau kita lihat, kontribusi layanan VAS di industri sekitar 6-8%, dan di masa depan dapat meningkat di atas 10%," kata Tritjondro.

Saat ini, pemasukan Indosat dari layanan seluler masih dominan dengan kontribusi sekitar 70%. Sementara, kontribusi data dan layanan fixed sekitar 15% dan 12%. "Kami percaya para pelanggan sudah mulai beralih ke layanan data dan aplikasi layanan," ujar dia.

Adapun proses implementasi platform baru ini memakan waktu sekitar enam bulan. NSN bersama Oracle merombak total perangkat lama Indosat dan menanamkan sebuah dashboard untuk menampilkan semua transaksi dalam satu tampilan. Tampilan baru ini mempermudah sistem pelaporan terpadu yang berguna dalam perencanaan pemasaran dan penjualan.

Tritjondro mengatakan sistem SDF mampu mengakomodasi hingga 3,6 juta transaksi per detik.

General Manager Oracle Fusion Middleware Asean Ying Loong Chin mengklaim solusi ini mampu menghantarkan efisiensi hingga 200% dibanding perangkat yang lama. Solusi ini juga digunakan pada sektor perbankan yang membutuhkan kecepatan dalam waktu pelayanan.

"Kami menggunakan infrastruktur umum berdasarkan teknologi mutakhir telekomunikasi, internet, Oracle SOA dan pengelolaan yang memungkinkan operator menciptakan model bisnis baru yang inovatif," kata Charles Karsten, Principal Consultant NSN.

Lanjut ah...

Fujitsu Gelar Document Solutions Day 2010

JAKARTA - Fujitsu menggelar seminar dan pameran Document Solutions Day 2010 di Indonesia guna membantu organisasi bisnis dan instansi publik memenuhi tuntutan regulasi tentang keterbukaan informasi. Seminar bertema “Meeting the Challenge of Information Disclosure” ini membahas regulasi keterbukaan informasi yang telah diundangkan pemerintah dan bagaimana solusi Fujitsu beserta para mitra membantu dalam memenuhi tuntutan tersebut.
“Seminar ini bertujuan agar organisasi bisnis atau instansi pemerintah mampu memberikan informasi secara terbuka kepada publik, dibutuhkan sistem pengelolaan informasi yang handal dan efektif, dimulai dari pengelolaan dokumen,” kata Chief Operation Officer Fujitsu Indonesia Achmad S Sofwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (29/9/2010).

Menurut dia, penerapan keterbukaan informasi berdampak pada kegiatan bisnis atau pemerintah mengelola informasi sepanjang daur hidupnya. Yakni, mulai dari mengumpulkan, mencatat atau merekam, menyimpan, menyajikan hingga menghapus informasi tersebut.

Dokumen merupakan salah satu sumber informasi penting sehingga pengelolaannya secara efektif dan efisien merupakan kunci keberhasilan penerapan keterbukaan informasi. Tema-tema yang dibahas dalam seminar diawali dengan pemaparan kebijakan pemerintah terutama UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi.

Tema lainnya membahas solusi terkait perekaman, pengambilan dan penyimpanan data, manajemen data aktif, konversi dokumen untuk otomatisasi kantor dan perlindungan serta pemulihan sistem informasi.

“Fujitsu didukung para mitra diantaranya adalah Kofax, Microsoft, Prismatek, Symantec & Tata Solusi yang memiliki pengalaman luas dalam manajemen dokumen guna membantu pengguna menghadapi berbagai tantangan tuntutan regulasi keterbukaan informasi,” katanya.

Lanjut ah...

HP Siapkan Server Mini untuk UKM

JAKARTA - Hewlett-Packard (HP) menghadirkan server mini untuk usaha kecil dan menengah (UKM). HP akan serius menggarap pasar UKM, karena jumlah tenaga kerja di Indonesia sekitar 65% berada di sektor ini.

“Kami menghadirkan ProLiant Micro Server untuk perusahaan kecil agar mampu mengembangkan bisnis mereka. Server ini untuk pelaku usaha yang baru mulai dan memiliki karyawan rata-rata 10 orang,” kata Director Commercial, SMB & Channels Enterprise Server Storage and Network Enterprise Business Robert Suryakusuma di Jakarta, Rabu (29/9/2010).

Menurut Robert, HP ProLiant MicroServer didesain praktis dan tidak menimbulkan suara bising. Selain itu, server mini ini menawarkan pemakaian listrik hemat karena hanya 150 watt. “Server ini memungkinkan karyawan untuk berbagai sekaligus mengamankan informasi penting perusahaan. Server ini mampu menyederhanakan para pengguna akses data yang berbeda dari desktop atau PC notebook,” katanya.

Director Industry Standard Server HP Indonesia Hotland Jeffry D Tambunan menjelaskan, server ini mampu mengurangi biaya dalam peralatan termasuk mesin fax, printer dan aplikasi. Untuk menjual server mini itu kepada pelaku UKM, pihaknya akan melakukan kampanye dan promosi melalui rekan kerja HP Indonesia.

Selain itu, HP akan memberikan konsultasi tentang ProLiant MiniServer sehingga tidak menyita waktu karyawan dari pelanggan untuk mempelajari cara penggunaannya. Server ini dibanderol dengan harga sekitar US$500. HP memberikan jaminan garansi produk dan servis selama 3 tahun.

Lanjut ah...

Operator Seluler Bersaing Dapatkan Lisensi SLI

JAKARTA – Sejumlah operator masih menanti restu pemerintah untuk membuka izin penyelenggaraan Sambungan Langsung Internasional (SLI). Saat ini, lisensi layanan SLI masih dipegang oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Indosat Tbk, dan PT Bakrie Telecom Tbk.

Pemerintah berencana membuka peluang kepada satu pemain baru untuk menambah infrastruktur telekomunikasi internasional sekaligus menciptakan kompetisi yang sehat di antara para pemegang lisensi SLI.

Plt Dirjen Postel Kementerian Komunikasi dan Telematika (Kemenkominfo) Muhammad Budi Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima pengajuan lisensi SLI dari tiga operator, yaitu PT XL Axiata Tbk (XL), PT Natrindo Telepon Seluler (Axis), serta PT Hutchison CP Telecommunications (Tri).

Adapun skema penentuan pemenang lisensi SLI ini dilakukan pemerintah melalui proses evaluasi, bukan melalui tender atau seleksi. Regulator menyediakan pilihan nomor kode akses internasional yang belum terpakai, antara lain 002, 003, 004, 005, atau 006.

“Mereka memahami kue untuk bisnis ini tidak banyak. Untuk itu, kami bersama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) terus mengevaluasi segala bentuk penawaran yang diajukan para operator serta mengaji kinerja Bakrie Telecom sebagai pemain baru,” kata pria yang akrab disapa Iwan di Jakarta, Kamis (30/9/2010).

Namun, dia mengungkapkan, operator Esia hingga kini belum menyerahkan laporan kinerja bisnis SLI dengan kode penomoran 009 kepada regulator.

Seperti diketahui, operator CDMA itu mendapatkan izin penyelenggaraan jaringan tetap SLI pada 12 Februari 2009 melalui proses tender. Operator dengan 11,1 juta pelanggan ini memiliki kewajiban membangun fasilitas jaringan tetap sambungan langsung jarak jauh, salah satunya menggunakan rute jaringan internasional Batam-Singapura.

Iwan mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan komitmen operator pemohon selama lima tahun ke depan. Komitmen tersebut di antaranya kesiapan operator untuk membuka jalur SGI di Indonesia bagian timur seperti Bali-Kupang-Australia.

“Kalau jalur yang akan dibangun itu-itu saja, kami akan berpikir ulang untuk memberikan lisensi,” ujar Iwan.

Dalam kesempatan terpisah, Vice President Sales & Distrobution PT NTS Syakieb Sungkar menyatakan keinginan operator tersebut untuk mendapatkan lini bisnis SLI. “Kami telah mengirimkan pengajuan untuk izin penyelenggaraan SLI,” tegas dia.

Saat ini, operator Axis masih menggunakan sambungan melalui teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) serta clear channel milik Telkom dengan kode sambungan 007. Axis mampu memberikan tarif panggilan yang murah berkat adanya teknologi VoIP, meskipun kualitas suara yang dikompres tidak terlalu optimal.

“Tarif panggilan internasional kami paling murah, misalnya Rp188 per menit ke Singapura dan Rp1.388 per menit ke Arab Saudi,” klaim Syakieb.

Dia mengatakan, sekitar 20% dari 6 juta pelanggan Axis melakukan panggilan ke luar negeri.

Sementara itu, XL juga berminat untuk menyelenggarakan layanan SLI jika pemerintah memberikan lisensi tersebut. “Kami sudah mengajukan diri untuk bisa memeroleh izin SLI sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan,” kata Head of Corporate Communication XL Febriati Nadira.

Febriati mengatakan, saat ini sekitar 20% dari total 35,4 juta pelanggan XL menggunakan layanan internasional. Layanan XL kini didukung sekitar 20.887 base transceiver station (BTS) yang mencakup lima wilayah operasional di Indonesia.

Lanjut ah...

Acer Perluas Layanan Pelanggan di Indonesia

    JAKARTA - Acer berencana untuk melakukan ekspansi jaringan pusat layanan pelanggan ke 10 kota pada 2010. Per 28 September 2010, produsen asal Taiwan tersebut telah membuka ACSC di sembilan kota besar di Tanah Air. Terakhir, Acer membuka ACSC mereka di Pekanbaru, Riau.

Sebagai informasi, ACSC adalah pusat layanan satu atap milik Acer Group Indonesia yang dilengkapi dengan suku cadang, perbaikan, customer service dan jasa konsultasi dengan sistem online. Selain ACSC, Acer juga memiliki Acer Customer Service Partner (ACSP), pusat layanan pelanggan milik mitra Acer yang juga tersebar di beberapa kota.

“Merek yang kuat harus diimbangi dengan layanan purna jual yang baik pula. Untuk itu kami berupaya untuk menyediakan akses yang mudah dan layanan yang baik bagi konsumen,” kata   Direktur Customer Service PT Acer Group Indonesia, Fredy Kurniawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (30/9/2010).

Untuk itu, Fredy menyebutkan, pihaknya berupaya untuk menyediakan akses yang mudah dan layanan berkualitas bagi konsumen. “Pembukaan pusat layanan pelanggan memungkinkan kami untuk menyediakan layanan yang lebih baik bagi pelanggan,” ujarnya.

Sejauh ini, Acer telah membuka sebelas ACSC di sembilan kota yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Palembang, Makassar dan Pekanbaru. Kota lain yang akan didirikan ACSC adalah Banjarmasin.

“Ekspansi ke daerah ini tentunya akan memperkuat kepemimpinan Acer dalam industri PC Indonesia dengan tidak hanya menawarkan teknologi terbaru dengan harga yang terjangkau, tetapi juga menyediakan cakupan layanan kuat purna jual untuk kenyamanan pelanggan,” kata Direktur Marketing, PT Acer Group Indonesia, Daniel Rustandi. 

Lanjut ah...

Kamis, 30 September 2010

Microsoft Pasarkan Xbox di Indonesia

PT MICROSOFT Indonesia siap meluncurkan berbagai inovasi terbaru di Indonesia di penghujung tahun 2010. Selain fokus di bisnis inti, perusahaan raksasa piranti lunak sistem operasi PC ini mulai merambah peluang bisnis yang lebih luas.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Sutanto Hartono mengatakan pihaknya siap menggarap tiga lini bisnis, di antaranya perangkat keras konsol Xbox 360 terbaru, browser terbaru Internet Explorer 9, serta OS Windows Mobile 7 di Indonesia.

“Xbox adalah satu-satunya lini produk hardware kami. Konsol ini bukan hanya untuk gaming, tetapi juga telah memanfaatkan otomatisasi dengan sensor remote,” ujar Sutanto di Jakarta, Selasa (28/9).

Xbox merupakan konsol game yang menjadi pesaing ketat konsol Play Station 3 besutan Sony Computer Entertainment America LLC. Meski meluncur dalam waktu dekat, Microsoft Indonesia hanya mendistribusikan Xbox. Sedangkan manufaktur dan pemasaran masih dipegang Microsoft Singapura.

Selain itu, Microsoft juga akan mengampanyekan browser IE9 yang diklaim memiliki fitur dan kecepatan akses lebih ringkas. Sutanto memperkirakan versi penuh browser ini akan hadir pada April 2011.

“Kami mengakui sedikit tertinggal di pasar smartphone. Karena itu, kami siap berkompetisi di pasar mobile phone dengan Windows Mobile 7,” ujar Sutanto.

OS yang dibangun untuk ponsel cerdas ini akan berhadapan dengan beberapa OS yang telah hadir di pasar seperti Android, BlackBerry, iPhone, serta Symbian. Saat ini, Microsoft tengah bernegosiasi dengan sejumlah vendor ponsel untuk menanamkan OS Windows 7.

Agenda peluncuran tiga lini produk ini diharapkan dapat melengkapi bisnis sistem operasi PC yang masih didominasi Microsoft. Sutanto juga mengatakan pihaknya akan terus memperkuat penyerapan OS terbaru Windows 7 di Indonesia, salah satunya melalu kampanye di sektor edukasi.

Kepala Edukasi dan Sektor Publik Microsoft Mutia Nandika mengatakan, OS ini akan merambah ke kalangan pendidikan seperti perguruan tinggi, sekolah, maupun praktisi pendidikan. Microsoft pun memberikan harga khusus untuk kalangan edukasi. "Bila harga software komersil sekitar Rp 400 ribu, maka software untuk kalangan pendidikan sekitar Rp 200 ribu," ujar Mutia.

Selain itu, praktek pembajakan software yang masih mengakar di Indonesia juga tak luput dari perhatian Microsoft. Sutanto mengatakan, meskipun pembajakan masih menjamur namun kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan software berlisensi terus meningkat. Itu sebabnya pasar software di Indonesia masih mengambil porsi 15% dari total pasar TI, sementara perangkat keras (hardware) masih mendominasi pasar dengan persentase 60%.

Seperti diketahui, Business Software Alliance (BSA) mencatat tingkat pembajakan software di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 86%. Sutanto mengakui pembajakan di sektor ritel sangat sulit dilacak dan diproses secara hukum.

Sutanto mengatakan pertumbuhan pendapatan perusahaan meningkat dua digit pada semester I-2010. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti peningkatan infrastruktur teknologi dan informasi (TI) menjadi faktor untama penggerak bisnis Microsoft di Indonesia.

"Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar double digit juga di akhir tahun dengan upaya mempertahankan pangsa pasar masing-masing produk yang berkisar belasan persen hingga 90%," kata dia.

Lanjut ah...