Jumat, 30 Juli 2010

Telkomsel Targetkan Jual 2.000 Modem SpeedUp

TELKOMSEL bersama SpeedUp (MLW Telecom) berkolaborasi dengan desainer kelas dunia asal Amerika Serikat (AS), Tadashi Shoji, menghadirkan modem SU-9000U Tadashi Shoji. Modem berteknologi 3,5 G ini rencananya disiapkan sebanyak 2.000 unit hingga September 2010 untuk memenuhi permintaan pasar.

“Kami tidak memproduksi banyak untuk menjaga ekslusivitas produk ini. Ini bisa dilihat dari gaun buatan Tadashi yang diproduksi terbatas. Harapannya ini jadi value tambahan bagi konsumen," kata Direktur Produk dan Marketing dari SpeedUp Rahmad Widjaja Sakti di Jakarta, Kamis (29/7).

Dia optimistis produk ini bisa diterima pasar. Alasannya, selain memiliki desain yang cantik, lanjut dia, modem ini diklaim memiliki kecepatan downlink hingga 7,2 Mbps dan uplink hingga 5.76 Mbps. Modem ini juga menjadi modem bergaransi paling lama yaitu 36 bulan dengan suku cadang 24 bulan.

“Dukungan Telkomsel berupa kualitas jaringan lebih dari 5.000 Note B (BTS 3G) di seluruh Indonesia menjadi nilai tambah bagi modem SU-9000U yang dapat digunakan oleh penikmat dunia maya,” ujar Rahmad.

Deputi Vice President Channel Management Telkomsel Agus Setia Budi mengatakan, peluncuran modem ini merupakan bagian dari visi Telkomsel menjadi mobile lifestyle. "Jadi kita mulai gabungkan itu ke dalam produk kita," jelas dia.

Menurut dia, modem dan internet bukan lagi barang mewah dan aneh. Menurut survei Telkomsel, pengguna SMS dan email sudah sama banyaknya pada tahun ini. Meningkat dari tahun lalu, di mana pengguna SMS mencapai 30% dan email hanya sebesar 15%.

"Jadi di segmen pekerja, keinginannya sudah imbang. Tren ke depan pengguna data makin tinggi. Kami berharap dengan hadirnya produk ini memanusiawikan teknologi untuk mereka yang mau memadukan karakter seni mereka dengan modem," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Budi kembali menjelaskan, Telkomsel Flash mengadakan kegiatan selama Juni hingga September 2010 bertajuk The Next Generation Zone. Kegiatan ini diadakan di 100 titik selama 100 hari di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan. Acara ini merupakan rangkaian program edukasi dan sosialisasi layanan internet berkecepatan tinggi Telkomsel Flash, di mana kini masyarakat sudah bisa mengakses layanan data High Speed Packet Access Plus (HSPA+) berkecepatan hingga 21Mbps.

“Selain mendorong penjualan, kami juga membantu masyarakat untuk meng-install modem di laptop selama kegiatan di 100 titik itu berlangsung,” ujarnya.



Lanjut ah...

Penjahat Cyber Serang Via Jejaring Sosial

KASPERSKY Lab mengumumkan adanya kiriman surat elektronik massal dalam jumlah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Email itu menggunakan berbagai ancaman yang berbasis HTML yang disamarkan sebagai pemberitahuan asli dari berbagai situs jaringan sosial.

Pengumuman itu disampaikan Kaspersky Lab dalam laporan spam kuartal II-2010, seperti tertuang dalam siaran pers, Kamis (29/7).

Surat elektronik yang disebarkan itu dibuat menyerupai suatu pemberitahuan dari berbagai situs jaringan sosial, penyedia layanan surat elektronik, dan situs-situs web populer, seperti Facebook, Digg, Amazon, Windows Live, YouTube, Skype, dan Wikipedia.

“Surat-surat elektronik itu mengingatkan kita pada berbagai tindakan phishing. Namun, apabila seorang pengguna internet mengklik tautan tersebut, mereka akan diarahkan ke situs yang sudah diretas, sehingga sebuah script jahat kemudian akan diunduh,” demikian Kaspersky Lab.

Ini sejalan dengan prediksi Kaspersky Lab sebelumnya yang menyebutkan, para pelaku phishing semakin meningkatkan fokus serangannya kepada situs-situs web jejaring sosial dan hiburan. Di samping PayPal, eBay, dan HSBC, sasaran-sasaran teratas phishing lainnya adalah Facebook dengan 6,3% dan sistem surat elektronik Google dengan 2,84%.

Yang paling sering ditemukan, tautan-tautan ini menggunakan Trojan-Downloader.JS.Pegel.S. Ini adalah sebuah Trojan, program jahat yang paling umum ditemukan di surat-menyurat elektronik. Beragam pengunduh Trojan dirancang untuk mengalihkan para pengguna internet ke situs web penjahat cyber dan mengunduh kode jahat atau muatan iklan. Trojan yang berasal dari keluarga ‘Redirector’ juga memiliki perilaku yang sama.

Secara keseluruhan ada tiga pengunduh Trojan yang berhasil duduk di peringkat 10 teratas selama kuartal II. Sebelum serangan yang terjadi pada Juni, tidak satupun dari ancaman yang berbentuk surat elektronik ini yang berhasil masuk dalam Top Ten.

Sementara itu, negara pengirim spam tertinggi adalah Amerika Serikat (AS), yang disusul India ditempat kedua (8,5%) dan Vietnam di peringkat ketiga. Negara-negara Amerika Latin menyuplai 16,3% atas pengiriman surat-menyurat yang tidak dikehendaki atau spam.



Lanjut ah...

LG Targetkan Raih Pangsa Pasar TV LED 40%

PABRIKAN elektronik Korea Selatan, LG Electronics Indonesia (LGEI), fokus 100% menggarap produk televisi (TV) berteknologi Light Emitted Diod (LED). Pada segmen ini, pemainnya hanya beberapa saja dan LG adalah pemimpin pasar (market leader).

Product Marketing Flat Panel Display LGEI Lie Dewi Srijati mengatakan, LG menargetkan bisa meraup pangsa pasar TV LED hingga 40%.

Dia menyebutkan, perkembangan teknologi TV berkembang sangat pesat. Yakni, dari teknologi layar hitam-putih menjadi berwarna, dari TV tabung menjadi liquid crystal disply (LCD), dan LCD ke LED.

“Sekarang perkembangannya pada titik tertinggi, yakni TV tiga dimensi (3D). Pasarnya tumbuh signifikan,’’ kata Lie di sela pameran LG TV LED di Surabaya, Kamis (29/7).

Perkembangan tehnologi TV, lanjut Lie, dipicu kebutuhan mayoritas penduduk yang menjadikan tontonan TV sebagai santapan hiburan dan informasi sehari-hari. Sebagai pemimpin pasar global dan inovator layar panel datar, serta perangkat audio visual, LG menangkap peluang pasar itu dengan meluncurkan LX9500 full LED 3D TV pertama di dunia. Sebagai perangkat TV berdefinisi tinggi (HTV), LX9500 menggabungkan secara utuh teknologi LCD dan LED backlit dengan kemampuan 3D.

Dia mengakui, beberapa prabrikan TV mengklaim sudah merilis TV LED 3D, namun sebenarnya mereka hanya melakukan konversi dari 2D ke 3D. Namun LG tidak melakukannya karena secara tekhnologi berbeda dan kalau dipaksakan hasilnya tidak sempurna.

Untuk itu, LG memproduksi TV LED 3D yang sebenarnya dengan menggunakan tekhnologi 3D sehingga menghasilkan kualitas gambar yang sempurna. “LX9500 merupakan TV masa depan yang dilengkapi fitur tercanggih yang pernah ada,’’ ujar dia.

Sementara itu, Branch Manager PT LGEI cabang Surabaya Iwan Sutanto mengatakan, potensi pasar LED TV di Indonesia saat ini masih kecil, yakni sekitar 10 ribuan unit. “Dengan target market share 40%, berarti kami harus menjual empat ribu unit secara nasional. Kontribusi Surabaya atau area Jatim, diharapkan 25-30%,’’ jelas dia.

Selain LX9500, LG juga punya produk lain LX6500. Rencananya dalam waktu dekat, pihaknya akan melempar 20 jenis model baru TV LED ke pasaran, sebagai bentuk komitmen LGEI untuk 100% fokus di pasar TV LED. Untuk pasar Indonesia, LX9500 akan dipasarkan dalam dua model, yakni 47 inci dengan kisaran harga Rp 38 jutaan dan 55 inci sekitar Rp 58 jutaan.



Lanjut ah...

Flexi dan Esia Bersaing di Ponsel Musik

FLEXI dan Esia sedang ‘pacaran’, tapi kedua operator CDMA ini saling bersaing. Persaingan keduanya, bahkan makin ketat, terutama dalam merebut pelanggan. Kedua operator yang sempat disebut Meneg BUMN Mustafa Abubakar bakal merger itu tengah bersaing hebat menawarkan bundling ponsel musik.

PT Bakrie Telecom Tbk menawarkan Hape Esia Music Chat, ponsel bundling keluaran Haier tipe EC5115. harganya sekitar Rp 300 ribu. Kalau Esia menyasar segmen pasar kelas menengah ke bawah, sedangkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) gencar menawarkan HP Flexi Musik bagi segmen pasar kelas menengah atas. Dua jenis HP Flexi Musik yang bekerja sama dengan ZTE itu ditawarkan dengan harga masing-masing Rp 649 ribu dan Rp 1,099 juta.

General Manager Commerce Bakrie Telecom untuk Regional Jatim, Bali, Nusra Kiagus Andre Zailani mengatakan, Hape Esia Music Chat ditawarkan dengan harga Rp 299 ribu. Ponsel ini memungkinkan penggunanya untuk mengakses fasilitas media player dan Digital Music Downloader (DMD) Esia Musicbox.

Pelanggan Esia juga bisa mendengarkan siaran radio secara bergerak karena terdapat fasilitas FM Radio plus handsfree-nya. Ponsel berbentuk candy bar ini bisa dijadikan modem untuk berselancar di dunia maya.

"Untuk sementara, di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara kami siapkan 20-30 ribu unit. Barangnya baru saja masuk Surabaya, Senin malam kemarin. Kami siap untuk menambah pasokan sesuai respons pasar," ujar Kiagus Andre Zailani di Surabaya, Selasa (27/7).

Andre mengatakan terdapat hampir 10 ribu lagu dari dalam dan luar negeri yang dapat dipilih dan diunduh pelanggan Esia. Hal ini bisa terjadi karena Bakrie Telecom menjalin kerja sama dengan 10 label musik bersar di Indonesia, seperti Musica Studio, Sony Music Indonesia, Warner Music Indonesia, Universal Music Indonesia, Trinity Optima Production, Aquarius Musikindo dan beberapa label lain.

"Kami luncurkan produk ini berbarengan dengan acara Supershow Ganas yang disponsori Esia pada 30-31 Juli. Musik masih jadi media yang efektif untuk mendongkrak pelanggan," tutur dia.

Di Jatim, Esia didukung oleh 21 mitra penjualan dengan puluhan ribu outlet ritel. Khusus di Surabaya ada 10.000 outlet ritel yang menjual Esia.

HP Flexi Musik

Sementara itu, Executive General Manager Telkom Flexi Triana Mulyatsa mengatakan, Flexi berusaha memperbesar penguasaan pasar dengan terus berinovasi meluncurkan paket Flexi Musik. Untuk itu melempar tiga ponsel bundling yaitu ZTE S618, Hisense C1110, dan ZTE X992.

”Kami memandang segmen anak muda masih menjadi pasar yang sangat potensial. Musik tentu menjadi sarana pemasaran yang kami rasa efektif untuk mengembangkan penguasaan pasar,” kata Triana di Surabaya, Rabu (28/7).

Triana mengatakan, ponsel-ponsel terbaru dalam seri Flexi Musik adalah ponsel dengan spesifikasi kelas atas dan dipasarkan dengan harga terjangkau. Dengan HP Flexi Musik, pelanggan bisa mengunduh ribuan lagu asli secara mudah dan murah, mulai dari Rp1.000 untuk maksimal 30 lagu dalam sehari. Flexi bekerja sama dengan 12 major label, antara lain, Aquarius, Arka, Sani, Indo Semar, Pelangi, Virgo, e-Motion, dan Universal.

”Keunggulan itulah yang kami jadikan selling point. Selama ini masih banyak segmen konsumen yang ingin mengakses ponsel berteknologi tinggi namun dengan harga murah,” jelas dia.

General Manager Telkom Flexi Area Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Nusra Suparwiyanto menambahkan, dari ketiga seri ponsel tersebut ZTE S618 tidak dipasarkan di Jatim. ”Kami memang ingin secara lebih khusus membidik segmen menengah ke atas. Selain itu, ZTE S618 yang bermodel candy bar sengaja tidak kami pasarkan di Jatim karena konsumen di sini masih sangat gandrung pada ponsel Qwerty,” jelas dia.

Suparwiyanto menambahkan, ponsel Hisense C1110 ditawarkan dengan harga promosi Rp499 ribu. "Kami menyiapkan 10.000 ponsel Hisense C1110, dan ZTE X992 untuk tahap awal. Kami yakin respons pasar sangat luar biasa. Karena itu kami sudah menyiapkan tambahan pasokan," ujar dia.

Semua ponsel tersebut, kata dia, juga masih dikerangkai di FlexiPortal yang memadukan layanan suara, data, teks, dan gambar. Layanan FlexiPortal juga memungkinkan pelanggan mengakses berbagai fasilitas layanan seperti FlexiTone, FlexiChat, FlexiMedia, FlexiMuslim, hingga berbagai situs jejaring sosial.

”Aplikasi-aplikasi tersebut bisa diakses dengan biaya Rp500 per pekan,” ujarnya.


Lanjut ah...

Kamis, 29 Juli 2010

Instansi Pemerintah Harus Pakai Open Source

KEMENTERIAN Ristek kembali menyeru kepada seluruh instansi pemerintah agar beralih menggunakan sistem operasi terbuka (open source system/OSS) pada setiap komputernya. Kali ini, seruan itu diberi tenggat waktu hingga Desember 2011.

Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Kemal Prihatna mengatakan, pada akhir 2009, migrasi OSS baru terlaksana 20% dari sekitar 490 instansi pemerintah di kabupaten dan kota.

“Dari 20% tersebut terdapat sekitar 800 ribu unit komputer yang investasinya bisa ditekan hingga 80% atau mencapai Rp4,3 triliun, bila menggunakan OS,” kata Kemal di sela Indonesia Open Source Award (IOSA) 2010 di Jakarta, Rabu (28/7).

Investasi tersebut dapat ditekan mengingat produk sistem operasi berbayar (propietary) membutuhkan biaya lisensi hingga US$600 per komputer untuk sistem operasi, antivirus, dan aplikasi-aplikasi pendukung lain.

Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) telah mengeluarkan Surat Edaran No 1/2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan OS. Imbauan ini dilayangkan untuk mengantisipasi penggunaan software ilegal yang bertentangan dengan UU No 19/2002 tentang Hak Cipta.

Guna mendorong penggunaan Free Open Source Software (FOSS), pemerintah telah mendeklarasikan gerakan Indonesia Go Open Source (Igos) pada 30 Juni 2004 yang ditandatangani lima menteri, yaitu Menpan, Menristek, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), serta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Program ini mendapat sambutan lebih luas lagi setelah didukung 18 kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

Kementerian Ristek dan Kemenkominfo ditunjuk menjadi penggiat implementasi OSS di sektor publik. Kedua kementerian ini terus menyosialisasikan kemudahan penggunaan OSS serta membantu proses migrasinya dengan menggandeng Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dan Pusat Pendayagunaan OSS.

“Pertumbuhan jumlah migrasi di instansi-instansi pemerintah akan dirilis Kementerian PAN menjelang akhir tahun. Saat ini, kami tengah melayani permintaan migrasi dan pelatihan sekitar 30 instansi,” kata Kemal.

Penggunaan open source diyakini memiliki banyak keuntungan karena memiliki interoperabilitas terhadap sistem operasi lain karena basisnya terbuka. Keterbukaan kode ini menjadi nilai tambah OSS dibanding produk proprietary yang tertutup dan hanya menambah ketergantungan penggunanya.

“OSS adalah software terbuka yang bisa dikembangkan secara bebas dengan bahasa program seperti C, Java, dan lain-lain yang memungkinkan versi aplikasi dalam Bahasa Indonesia,” jelas Menkominfo Tifatul Sembiring dalam akun jejaring sosial miliknya.

OSS Akan ‘Dipaksakan’

Meskipun demikian, persepsi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan produk proprietary menjadi tantangan bagi penggiat OSS. “Kehadiran OSS di masyarakat pada umumnya masih asing sehingga mereka takut menggunakannya,” kata penggiat OSS Made Wiryana.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi dan Telematika Kemenkominfo Ashwin Sasongko mengatakan, instansi memang tidak bisa 100% menggunakan OSS, mengingat penggunaan sistem operasi berbasis propietary (Windows) sudah sedemikian menjamur.

“Kita memang tidak bisa sepenuhnya menggunakan OSS, tetapi setidaknya kami telah mengimplementasikannya di Kemenkominfo dan cukup lepas dari ketergantungan sistem operasi tertentu,” kata dia.

Sedangkan Kementerian Ristek mengaku telah 100% beralih menggunakan OSS dan berhasil menekan biaya investasi untuk software hingga 80%.

Staf Ahli bidang TIK Kementerian Ristek Engkos Koswara Natakusumah mengatakan, Kementerian Ristek dan Kemenkominfo terus berkoordinasi untuk menyosialisasikannya ke sejumlah daerah. “Kami berharap nanti semua kegiatan yang menyangkut software harus terbuka,” tegas dia.

Salah satu bentuk dorongan penggunaan OSS adalah penggunaan format dokumen terbuka (Open Document Format/ODF) untuk seluruh dokumen milik pemerintah. Ashwin mengatakan saat ini penggunaan format dokumen yang dapat dibuka pada berbagai sistem operasi ini tengah dibahas untuk segera memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Menkominfo juga menyatakan dukungan penuh terhadap program Igos akan diterjemahkan dalam proyek pemerintah seperti Internet Kecamatan di 5.748 kecamatan. Dukungan ini dapat menyebarluaskan OSS di kalangan masyarakat yang lebih luas.


Lanjut ah...

XL Tingkatkan Bandwidth ke RIM 800 Mbps

PT XL Axiata Tbk (XL) kembali meningkatkan kapasitas bandwitch khusus BlackBerry menjadi 800 Mbps. Kapasitas sebesar itu mampu menampung hingga satu juta pelanggan BlackBerry. Hal ini untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah pelanggan serta peningkatan trafik data layanan BlackBerry Internet Service (BIS) menjelang Lebaran.

“Penambahan ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan pengguna dari program BIS bulanan Rp99 ribu/bulan, yaitu sekitar 24% user baru yang masuk,” kata Head of Marketing Mobile Data Service XL Budi Harjono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/7).

XL yang kini memiliki 450 ribu pelanggan aktif BlackBerry telah merevisi target jumlah pelanggan BIS dari 500 ribu menjadi 800 ribu pelanggan. XL juga mengantisipasi lonjakan trafik data BlackBerry pada momen bulan suci Ramadhan dan Lebaran.

“Selain itu, kami memiliki beberapa program baru di bulan Ramadhan yang mungkin dapat meningkatkan trafik data BlackBerry,” papar Budi Harjono. Dia mengatakan penggunaan jaringan oleh pengguna BIS XL dalam kurun satu tahun terakhir meningkat hingga 70%.

XL mencatat volume rata-rata penggunaan data pelanggan per bulan mencapai 137 Mbps, atau meningkat 100% jika dibandingkan tahun lalu. “Seiring dengan peningkatan utilisasi data, kami telah mengembangkan layanan konten. Produktivitas pengguna BlackBerry menjadi tantangan kami untuk terus memberikan kualitas layanan,” kata Budi.

Oprator yang mengklaim sebagai penyedia layanan BlackBerry kedua di dunia ini telah menyediakan sekitar 100 aplikasi gratis maupun berbayar dalam XL Mall. Untuk penyediaan toko aplikasi ini, XL bekerja sama dengan penyedia konten Better-B sejak tahun 2008. Adapun aplikasi-aplikasi baru yang tersedia antara lain, layanan asuransi AIG Life Club, layanan konsultasi kesehatan, layanan informasi wisata, serta alikasi Ramadhan.


Lanjut ah...

Axis Kampanyekan Zakat

PT NATRINDO Telepon Seluler (NTS), operator Axis, menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam menggelar program Bulan Kampanye Zakat. Program yang dicetuskan pada Minggu (25/7) ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi zakat kepada masyarakat menjelang bulan suci Ramadan.

Peluncuran program ini dihadiri Ketua Baznas Didin Hafidudin serta perwakilan dari badan pengumpul dan penerima zakat mitra Baznas. “Kami siap untuk mendukung Baznas dalam upaya untuk menyosialisasikan gerakan zakat kepada masyarakat,” kata Syakieb A Sungkar, vice president Channel & Distribution Axis, dalam keterangan resminya, Selasa (27/7).

Axis mengalokasikan 10% dari biaya berlangganan paket Axis Salam untuk disalurkan kepada Baznas sebagai infaq pelanggan. Axis Salam merupakan paket khusus yang diperkaya dengan berbagai aplikasi dan konten islami untuk komunitas muslim di Indonesia.

Menyambut bulan suci Ramadan, Axis juga telah menyiapkan program Berkah Ramadhan berupa gratis 10 ribu SMS setiap hari ke seluruh operator di Indonesia, 10 MB data per hari, serta gratis telpon saat sahur ke sesama pelanggan Axis pada jam 00.00-06.00 setiap hari.



Lanjut ah...

BlackBerry Terkecil Beredar Agustus

RESEARCH In Motion (RIM) segera memasarkan BlackBerry Pearl 3G. Ponsel pintar yang berukuran lebih kecil dibanding tipe BlackBerry yang beredar saat ini akan masuk pasar Indonesia pada akhir Agustus 2010.

Managing Director RIM untuk Asia Tenggara Gregory Wade mengatakan, ponsel berdimensi 108 mm x 50 mm x 13,3 mm dan berat hanya 93 gram ini tidak Qwerty, tetapi menggunakan papan ketik 14 tombol. Kapasitas penyimpanannya mencapai 32 GB.

Smartphone BlackBerry Pearl 3G merupakan pilihan yang tepat bagi setiap orang yang ingin selalu terhubung dengan teman dan keluarga melalui aplikasi-aplikasi messaging dan jejaring sosial kemanapun mereka bepergian,” kata Gregory Wade dalam siaran pers, Rabu (28/7).

BlackBerry Pearl 3G baru, kata dia, kaya akan fitur komunikasi dan multimedia dalam desain kompak dan ramping. Namun, Wade belum menyebutkan berapa harga ponsel pintar Pearl 3G ini akan dipasarkan.



Lanjut ah...

Software Lokal Mulai Dipercaya Dunia Usaha

KEPERCAYAAN dunia usaha terhadap peranti lunak (software) buatan lokal kian meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan pengembang software yang ada di Indonesia. Peluang ini harus dimanfaatkan pengembang software lokal dengan fokus pada kebutuhan usaha berskala kecil dan menengah yang jumlahnya diperkirakan mencapai 40 juta perusahaan.

“Karena harganya mahal, software buatan pemain besar dari mancanegara hanya mampu diserap perusahaan besar. Peluang ini harus dimanfaatkan pengembang lokal dengan menyasar perusahaan menengah sebagai pasar potensialnya,” kata Direktur Andal Software Indra Sosrodjojo usai peluncuran buku Strategi Andal Menaklukan Industri Software di Jakarta, Rabu (28/7).

Dia memimpikan industri software nasional dapat berkembang dan besar seperti industri software di Amerika Serikat (AS) dan di negara lain. Potensi pasar yang besar harus digali sehingga dapat menjadi pasar yang besar untuk industri software. Upaya ini tentunya membutuhkan dukungan dari aparat hukum untuk mengurangi tingginya pembajakan software.

“Pembajakan software mematikan tumbuhnya industri software, karena harganya terlalu murah. Industri software baru tidak mungkin dapat bersaing dengan software bajakan yang memang tidak mempunyai biaya development,” katanya.

Pemerintah, kata dia, bisa berperan banyak dalam mendorong pertumbuhan industri software dengan mengambil peran sebagai pemasar software lokal. Dia mencontohkan, Malaysia mempunyai badan yang disebut dengan Multimedia super coridor (MSC) suatu badan negara yang membantu perusahaan software Malaysia untuk bertumbuh dan berkembang, Badan tersebut membantu secara pemasaran, dan penelitian. Kebutuhan software pemerintah Malaysia juga akan diutamakan berasal dari perusahaan perusahaan yang bergabung dalam MSC

Selain itu, pemerintah juga bisa membangungun software park seperti di India dan Tiongkok. Keberadaan software park akan membuat sumber daya akan menjadi satu dan murah seperti koneksi internet dengan jalur yang lebar, harga listrik yang murah, serta pembinaan industri software lebih mudah dan murah.

“Potensi pasar yang cukup besar, seharusnya kita dapat jadikan pasar yang cukup besar pula untuk dapat dinikmati oleh industri industri software lokal, dan merupakan tempat yang subur untuk bertumbuhnya industri software lokal,” tambah dia.

Saat ini, Andal lebih berkonsentrasi pada aplikasi sumber daya manusia (SDM), sistem penggajian (payroll) dan perpajakan. Produk andalannya antara lain Andal Kharisma dan Andal PayMaster.

Pesaing produknya, menurut Indra, adalah pemain besar di bisnis software dunia, semisal SAP atau Oracle. “Tetapi, kami main tidak ke kelas atas tetapi menyasar perusahaan menengah,” kata dia.

Lanjut ah...

Rabu, 28 Juli 2010

Kecepatan Speedy Naik, Tarif Tetap

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) meningkatkan kapasitas layanan internet kecepatan tinggi, Speedy. Sebagai pilot project adalah wilayah layanan Jakarta Selatan dan Surabaya Selatan, yang uji cobanya mulai dilakukan sejak 1 Juli 2010.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, peningkatan kecepatan akses internet itu dilakukan sesuai masukan dari pelanggan, sekaligus sebagai apresiasi bagi pelanggan loyal Speedy. Kecepatan akses internet itu ditingkatkan dari 384 Kbps menjadi 512 Kbps untuk paket Socialia, dan dari 512 Kbps menjadi 1 Mbps untuk paket Load. Adapun tarif berlangganannya tetap menggunakan tarif lama.

”Saat ini memang baru Jakarta Selatan dan Surabaya selatan yang mendapat kesempatan menikmati extra speed. Pelanggan cukup menghubungi 147 untuk mendapatkan program ini,” ujar Eddy Kurnia di Jakarta, Selasa (27/7).

Setelah pilot project ini berhasil, lanjut Eddy, daerah lain pasti akan berkesempatan memperoleh kecepatan akses yang sama secara bertahap. Dalam masa pilot project ini, pelanggan bisa melakukan speedtest di www.telkomspeedy.com untuk mengukur kecepatan Speedy secara instant dan live.

Selain meningkatkan kecepatan, lanjut Eddy, Telkom juga akan meluncurkan paket-paket baru Speedy yang diharapkan dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan terhadap akses internet cepat. ”Telkom terus menyempurnakan layanan Speedy, sehingga dengan paket-paket baru tersebut, pelanggan akan merasakan pengalaman berinternet yang belum pernah dialami sebelumnya,” kata dia.

Eddy menjelaskan, Telkom selalu menyempurnakan layanannya, di antaranya dengan meningkatkan kecepatan akses Speedy. Menurut dia, di era internet seperti saat ini masyarakat semakin membutuhkan akses internet yang tidak hanya handal tetapi juga cepat.

Saat ini, pelanggan Speedy di seluruh Indonesia telah mencapai 1,4 juta pelanggan. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, Telkom akan terus meningkatkan penetrasi Speedy ke berbagai daerah di Indonesia. Saat ini layanan Speedy sudah bisa menjangkau 378 kota di Indonesia.

Untuk mendukung ekspansi ke berbagai daerah di seluruh Tanah Air, lanjut Eddy, Telkom terus menambah dan memperkuat jaringan kabel serat optik sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi. Saat ini, Telkom sedang memfinalisasi pembangunan backbone serat optik, baik yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia maupun yang menghubungkan Indonesia dengan benua Amerika. Jika proyek ini rampung, layanan data, internet dan teknologi informasi (TI) Telkom diharapkan makin andal dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan.



Lanjut ah...

LTE Terhambat Ketersediaan Frekuensi

KETERSEDIAAN spektrum menjadi kendala utama implementasi teknologi 4G atau Long Term Evoloution (LTE) di Indonesia. Pemerintah diminta segera mencari solusinya, mengingat saat ini spektrum yang ada yaitu 2,5 GHz, 2,3 GHz, 700 MHz serta 900 MHz sudah digunakan.

Spektrum 2,5 GHz di Indonesia digunakan untuk satelit milik PT Indovision dan spektrum 2,3 GHz telah diperuntukkan bagi WiMax. Sementara itu, spektrum 700 MHz dialokasikan untuk transisi penyiaran televisi dari analog ke siaran digital, dan 900 MHz dimanfaatkan operator GSM untuk layanan suara.

“Kami menilai persoalan spektrum ini menjadi persoalan yang pokok dalam implementasi LTE di Tanah Air. Saat ini belum ditentukan pita frekuensi yang mana akan dipakai, dan berapa besar yang dibutuhkan. Kami kira persoalan spektrum ini perlu dicari solusinya segera,” kata Country Manager Qualcomm Indonesia Harry K Nugraha di Jakarta, Selasa (27/7).

Dia menjelaskan, LTE adalah evolusi komunikasi seluler menuju jaringan broadband berbasis Internet Protocol (IP) secara menyeluruh. Teknologi ini bisa mengantarkan kecepatan akses data di atas 100 megabit per detik (Mbps) dan efisien dalam penggunaan frekuensi. Di dunia, Swedia dan Norwegia adalah negara-negara yang telah mengimplementasikan inovasi itu.

Sedangkan spektrum yang umum digunakan di luar negeri untuk LTE adalah 700 MHz dan 2,5-2,6 GHz. Teknologi ini memberikan kinerja baik bila beroperasi di atas pita spektrum 3G selebar 10 MHz hingga 20 MHz.

Harry berpendapat, teknologi ini tidak untuk menggantikan teknologi yang sudah ada, seperti High Speed Packet Acess (HSPA), HSPA + dan Wimax. Dia membandingkan segmentasi pasar pemakaian Wimax dan LTE. Wimax diperkirakan berjaya di daerah-daerah perdesaan yang sulit dan jarang terdapat BTS. Sedangkan LTE akan berkembang pesat di daerah perkotaan, memanfaatkan jaringan-jaringan BTS yang sudah tersedia.

Karena itu, kehadiran LTE justru akan melengkapi teknologi yang ada sebelumnya untuk digunakan operator seluler meningkatkan jaringan lebih luas di pusat kota dan kota-kota besar, serta memenuhi permintaan khusus, misalkan layanan Internet berkecepatan diatas 150 (mbps).

“Jadi posisi LTE bukan mengganti tetapi saling mengisi. Teknologi ini bisa memanfaatkan terminal dan jaringan operator 3G yang sudah ada,” kata dia.

HSPA+ Lebih Murah

HSPA+, kata dia, berpeluang menyediakan akses data dan suara dalam kapasitas yang lebih baik, yaitu hingga sekitar 168 Mbps melalui rekayasa teknologi. Kemampuan ini setara dengan LTE sehingga operator tidak harus menggunakan spektrum baru.

“Secara engineering, kecepatan 168-300 mbps bisa disediakan dengan dukungan software upgrade 3G di bandwitdh minimal 10 MHz. Investasi ini lebih murah dibandingkan menggelar LTE,” tegasnya.

Sementara itu, Sekjen IdTUG (Indonesia Telecommunications User Group) Muhamad Jumadi menilai, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam pengembangan LTE di Indonesia. Persoalan itu di antaranya ketersediaan frekuensi, perangkat (handset/modem), kesiapan pasar, dan layanan.

Menurut dia, pasar broadband Indonesia memang besar, baik individu maupun korporat di seluruh pelosok tanah air terutama untuk wilayah perkotaan dalam waktu dua hingga tiga tahun kedepan. Namun IdTUG mengingatkan agar penggelaran jaringan tidak hanya untuk persaingan semata.

“Jangan hanya menguji coba LTE hanya untuk gengsi bersaing dengan sesama operator seluler dan penyelenggara WiMax. Operator jangan hanya teriak-teriak saja, tetapi perbaiki dulu kualitas layanan yang ada,” ujarnya.

Dia juga meminta, operator yang ingin membuka layanan 4G tidak melupakan kualitas. “Kualitas jaringan harus dijaga, masyarakat saat ini banyak yang tidak happy dengan koneksi saat ini yang tidak lancar, sebelum bicara terlalu jauh, persiapkan dan perbaiki layanan yang ada terlebih dulu,” tegasnya.

Chipset LTE

Qualcomm akan meluncurkan ke pasar tiga chipset yang mendukung teknologi LTE, yakni MDM9200, MDM 9600 dan MSM 8960 pada akhir tahun ini. Chipset ini memiliki keunggulan, karena bisa mendukung EVDO (teknologi generasi ketiga CDMA) dan HSDPA.

“Dalam satu chipset nantinya ada tiga teknologi yaitu EVDO, HSDPA dan LTE. Artinya, dalam satu perangkat bergerak nantinya sudah mendukung semuanya," kata Harry.

Chipset ini digunakan untuk Data Card pada laptop. Sedangkan untuk handshet ponsel yang mendukung LTE, lanjut dia, diperkirakan baru hadir akhir 2011. “Butuh waktu sekitar 6-9 bulan dari chipset untuk digarap manufaktur menjadi sebuah handshet. Belum lagi harus dilakukan test pasar. Jadi, kira-kira akhir 2011 kemungkinan baru hadir handshet yang mengusung teknologi LTE,” kata Harry.


Lanjut ah...

Hadapi Ramadhan, Operator Siapkan Mobile BTS

BULAN puasa masih dua minggu lagi, apalagi Lebaran Hari Raya Idul Fitri, masih jauh. Namun operator telekomunikasi mulai mempersiapkan jaringannya untuk mengantisipasi lonjakan trafik layanan telekounikasi selama Ramadhan dan Lebaran.

Flexi Telkom, layanan fixed wireless access (FWA) milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, bahkan menyiapkan beberapa base transceiver station bergerak (mobile BTS) di beberapa daerah. Yakni, daerah dengan sinyal penangkapan rendah atau daerah padat yang menjadi tujuan mudik.

“Untuk Lebaran tahun ini kami sudah menyiapkan sedikitnya 12 mobile BTS di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi lonjakan trafik suara dan SMS,” kata Executive General Manager Telkom Flexi Triana Mulyatsa di Surabaya, Senin (26/7).

Penempatan mobile BTS tersebut akan diutamakan di jalur mudik utama pulau Jawa dan beberapa kantong mudik di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kedua daerah tersebut merupakan pusat aliran mudik dalam jumlah besar dan perlu diantisipasi trafiknya. Di Jawa Timur, Flexi menjamin jalur utama mudik, baik jalur pantai utara (pantura) maupun jalur selatan, bebas dari tanpa sinyal (blank spot).

“Kalaupun ada blank spot, itu pasti di daerah pegunungan,” kata General Manager Commerce Divisi Telkom Flexi area Jatim, Bali, Nusra Suparwiyanto.

Selain memperbaiki fasilitas jaringan, Flexi juga menyiapkan konten-konten khusus bagi pelanggan dalam menyambut bulan Ramadan dan Lebaran. "Untuk bulan puasa, kami menyiapkan program yang memudahkan masyarakat mendapat informasi, seperti lokasi masjid dan rumah makan untuk berbuka puasa," kata Triana.

Dia mengatakan, saat ini jangkauan area jaringan Flexi di Jatim sudah mencapai lebih dari 90%. Pelanggan di Jatim saat ini mencapai tujuh juta, sedangkan di seluruh Indonesia mencapai 18 juta. Saat ini kebutuhan masyarakat tidak lagi terbatas pada basic mobile, namun juga akses mobile internet.

Kebutuhan ini sudah masuk pada segmen pelanggan mana pun, mulai dari pelanggan yang memanfaatkan teknologi internet untuk functional need, sampai pada pelanggan yang memanfaatkan sebagai technology literate.

Operator lain, PT XL Axiata Tbk mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk menghadapi lonjakan trafik pada momen Lebaran. Karena peningkatan jaringan sudah dilakukan jauh sebelum Lebaran. “Untuk jaringan, tidak ada persiapan khusus. Selama dua tahun belakangan, kami buktikan bahwa meski ada lonjakan trafik suara dan SMS hingga 200%, jaringan yang ada masih mencukupi,” kata Martono, manager Management Service PT XL Axiata Tbk untuk area Timur.

Menurut Martono, kapasitas BTS XL saat ini sudah mencukupi untuk menerima lonjakan trafik pada momen Lebaran. Meski demikian, pihaknya akan tetap memberikan perhatian lebih pada kemungkinan terjadinya lonjakan pemakaian layanan data pada momen tersebut. Sebab sejak setahun belakangan ponsel dengan fasilitas jejaring sosial seperti facebook, twitter serta untuk aplikasi chatting sedang booming.

Sementara itu, PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) berencana melakukan drive test jaringannya di Pulau Jawa. Uji jaringan itu akan dilakukan pada 28-30 Juli 2010 dengan mengajak sejumlah wartawan.



Lanjut ah...

Esia Tetap Andalkan Bundling

PT BAKRIE Telecom Tbk (Btel) masih mengandalkan strategi bundling ponsel untuk menyerap pasar layanan telekomunikasi berteknologi Code Division Multiple Access (CDMA). Minimnya ketersediaan ponsel CDMA di Indonesia menjadi peluang operator Esia untuk menyuplai kebutuhan pelanggannya.

“Ketersediaan ponsel CDMA masih sangat kurang. Jadi, para operator harus memastikan suplai ponsel di Indonesia mencukupi kebutuhan,” kata Wakil Dirut Bakri Telecom Erik Meijer di sela peluncuran Hape Esia Ngoceh Slim di Jakarta, Selasa (27/7).

Keterbatasan suplai ponsel salah satunya disebabkan karena adanya penyesuaian parameter konfigurasi produk yang masuk ke Indonesia. “Strategi bundling kami anggap masih sangat efektif karena ponsel murah masih menjadi competitive advantage operator CDMA,” jelas Erik.

Selain itu, lanjut dia, akuisisi pelanggan juga terbantu skema tarif fixed wireless access (FWA) serta layanan nilai tambah (value added service/VAS) yang dibubuhkan ke dalam ponsel.

Saat ini, operator dengan 11 juta pelanggan ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa vendor, di antaranya Huawei, Haier, LG, dan Nokia. “Kami telah meluncurkan sekitar 20 tipe ponsel melalui strategi bundling. Estimasi saya, sekitar 50% pelanggan Esia merupakan pengguna ponsel bundling,” papar Erik.

Strategi bundling ponsel menjadi andalan Esia untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan pada tahun ini. Operator Esia menargetkan 14 juta pelanggan pada akhir 2010.

Pada ajang Indonesia Cellular Show (ICS) 2010, Esia mengumumkan penjualan ponsel bundling mencapai 38 ribu unit, sedangkan penjualan ponsel di Pekan Raya Jakarta menembus angka 140 ribu unit. Demikian pula dengan penjualan saat roadshow ponsel Esia Connect di beberapa kota yang rata-rata laku lebih dari 1.500 unit per hari.

Operator yang tengah menjalin ‘asmara’ dengan Telkom Flexi ini mengincar segmen pasar menengah-bawah melalui penawaran ponsel-ponsel murah yang telah dilengkapi fasilitas layanan data serta jejaring sosial. Erik mengatakan 50% pengakses internet dari Indonesia menggunakan ponsel, bukan komputer.

Esia pun melanjutkan strateginya untuk menggarap segmen pasar low-end dengan meluncurkan ponsel Esia Ngoceh Slim yang dibanderol hanya Rp150 ribu. Ponsel yang diklaim termurah di pasaran ini ditunjang teknologi chipset terbaru Qualcomm QCS 1100 untuk mengoperasikan fitur-fitur jejaring sosial serta messaging.

“Kita masih akan melihat penyerapan pasar. Untuk tahap pertama, kami akan suplai 100 ribu unit,” kata Erik.


Lanjut ah...

CEO Telesindo Hengky Setiawan:

Ingin Jadi Lima Raja

Pria kelahiran Jakarta, 7 Juli 1969 ini begitu terkenal. Foto dirinya terpampang di mana-mana, di majalah, di koran, bahkan menjadi model iklan ponsel merek Ti-Phone. Pemilik dan CEO PT Setia Utama Telesindo ini juga pecinta Mercy klasik. Ia memiliki 45 unit Mercy tua.

Hengky Setiawan, namanya. Ia sudah begitu terkenal di kancah pengusaha nasional. Namanya juga masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Cita-citanya, ia ingin menjadi raja. Tak tanggung-tanggung, ia ingin menjadi lima raja sekaligus.

“Pertama saya ingin menjadi raja voucher. Dan itu sudah saya raih,” kata Hengky Setiawan saat berbincang-bincang, beberapa waktu lalu.

Kedua, Hengky ingin menjadi raja distributor. “Sekarang saya sudah memiliki 70 ribu reseller yang tersebar di seluruh Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke. Pada tahun depan, saya bertekad menjadikannya 200 ribu reseller,” kata Hengky.

Target dan tekad itu tidak main-main. Untuk mewujudkan cita-citanya menjadi raja distributor, Hengky telah menyewa ahli marketing Hermawan Kertajaya, yang membangun jaringan distributor rokok Sampoerna. “Pak Hermawan sudah oke. Soal bayaran, yang saya suka, itu nomor dua,” kata Hengky.

Ketiga, ia ingin menjadi raja service centre. “Sekarang saya sudah memiliki 40 service centre, dan sampai akhir tahun ini saya akan membangun hingga menjadi 128 service centre. Untuk mewujudkan ini, saya juga sudah menggandeng Handi Irawan dari Frontier Consulting Group,” kata dia.

Keempat, Hengky ingin menjadi raja retail. Saat ini, Telesindo telah memiliki 500 gerai di mal-mal, dan akan ditambah menjadi 1.000 gerai pada akhir tahun ini. “Dan, terakhir saya ingin menjadi raja ponsel lokal. Saat ini, ponsel saya, TiPhone –yang diambil dari Telesindo Inteligen itu-- sudah masuk tiga besar. Tahun depan, saya yakin bisa nomor satu, mengalahkan Nexian dan HT Mobile,” kata dia.

Sukses demi sukses yang diraihnya itu tak lepas dari tiga prinsip yang selalu dipegangnya. Yakni, fokus, yakin, dan inovasi. “Dalam hidup ini, saya selalu yakin. Waktu bisnis TiPhone, saya juga yakin. Keyakinan saya itu adalah setelah melihat bisnis ponsel lagi marak. Dulu saya joint dengan Tanzil membesarkan Nexian. Kami pisah, dan delapan bulan lalu saya bikin TiPhone,” kenang Hengky.

Setelah yakin, kata ayah empat putra ini, adalah fokus mengerjakan hal itu. “Kalau kita fokus, apa pun yang kita kerjakan pasti berhasil. Setelah itu agar terus sukses, kita harus barengi dengan inovasi terus,” kata peraih Best Dealer voucher lima tahun berturut-turut dari Telkomsel ini.


Kolektor Mercy Klasik

Mobil klasik memiliki pesona tersendiri bagi Hengky. Dan, lagi-lagi, ia tak main-main saat menggeluti mobil klasik. Ia tetap fokus, yakin, dan inovatif. Mobil klasik yang dicintainya hanyalah Mercedes Benz. “Di dunia ini hanya ada dua jenis mobil. Yaitu, Mercy dan mobil lainnya,” kata Hengky.

Pria jangkung yang membiarkan bulu tumbuh memanjang dari tahi lalat di dagunya itu bukan untuk bangga-banggaan saat mengoleksi mobil tua keluaran pabrikan Jerman itu. Satu demi satu ia koleksi mobil tersebut. Ada yang dari pejabat maupun jenderal. Sekarang ia punya 45 unit mobil Mercy klasik. Ada satu diantaranya, keluaran tahun 1955, yang chasis-nya dari kayu. Tak heran, rangkaian miniatur mobil miliknya berbaris terpajang di kantornya.

“Kalau saya beli mobil Mercy baru, besoknya saya sudah rugi 50%-nya. Tapi, kalau beli Mercy klasik, nilainya akan terus naik,” kata Hengky.

Setiap Sabtu, ia biasa meluangkan waktu untuk melihat koleksi mobil tuanya itu. Satu per satu mobil itu dikeluarkan dari kandangnya. “Saya suka lihat modelnya, warnanya, dan suaranya. Satu-satu mobil itu dikeluarkan dan dicoba montir saya. Saya punya 10 montir. Kadang saya coba salah satunya, dan ajak anak dan istri jalan-jalan,” kata dia.

Selain menyukai mobil tua, Hengky juga suka motor gede (moge). Kini ia punya tiga moge Harley Davidson (HD). “Nanti tanggal 30 Agustus, saya keliling Amerika Serikat. Dari Jakarta saya terbang ke Los Angelos. Di sana saya beli motor baru, dan keliling Amerika sepanjang 6.000 km. Saya berangkat bersama bos Mabua HD Johny Rahman,” kata Hengky.

Hengky juga hobi naik jetsky. Dengan jetsky, ia juga suka keliling ke Pulau Seribu, Pulau Ayer, Manado, bahkan ke Singapura. “Nanti, kami juga akan jalan-jalan ke Malaysia dan Thailand,” kata penyuka golf ini.

Kegemaran-kegemarannya ini, kata Hengky, bukan cuma iseng, tetapi sekaligus untuk membukakan pintu bisnis. “Banyak orang-orang penting yang juga memiliki kegemaran mengoleksi Mercy. Karena menjalin koneksi di komunitas, kerja sama pun dapat berlanjut di ranah bisnis,” papar pembina Mercy Classic Club Indonesia ini.

Kalau tidak ada acara, Sabtu dan Minggu adalah hari untuk keluarga, istri dan empat anaknya. Anaknya yang tertua berusia 10 tahun, yang kedua 8 tahun, ketiga empat tahun, dan keempat dua tahun. “Saya biasanya tawarkan kepada istri dan anak saya. Mau jalan-jalan naik motor, jetsky, Mercy atau mobil sport. Saya juga punya Ferari,” kata Hengky.


Lanjut ah...

Selasa, 27 Juli 2010

Tender Ulang BWA Tunggu Regulasi

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum bisa memastikan kapan tender ulang lisensi Broadband Wireless Access (BWA) untuk wilayah yang ditinggalkan Internux, Konsorsium Comtronics Systems dan Adiwarta Perdania (Comtronics), dan konsorsium .

Kemenkominfo pernah menjanjikan akhir Juni 2010, namun hingga kini belum ada kabar. Bahkan regulasi retender dalam bentuk Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) hingga kini belum rampung.

“Saya belum dapat informasi apapun dari internal soal kesiapan penyusunan regulasi untuk tender. Bisa saja Agustus atau September regulasi itu baru rampung, tapi saya belum bisa pastikan,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewabroto di Jakarta, pekan lalu.

Seperti diketahui, pemerintah berencana menggelar tender ulang BWA di pita 2,3 GHz setelah pemerintah mencabut lisensi BWA untuk tiga pemenang. Tujuh lisensi BWA yang dicabut itu adalah satu milik Internux di zona Jadebotabek dan Banten, tiga lisensi milik Konsorsium Comtronics Systems (zona Jawa Bagian Barat kecuali Bogor, Depok dan Bekasi, zona Jawa Bagian Tengah dan zona Jawa Bagian Timur), serta tiga lisensi milik Konsorsium Wireless Telecom Universal (WTU) (di Papua, Maluku dan Maluku Utara, dan Kepulauan Riau).

Area-area tersebut akan kembali dilelang karena lisensi BWA yang dimiliki dua pemenang tender (Internux dan Konsorsium WTU) dibatalkan karena terlambat bayar kewajiban. Kewajiban itu berupa pembayaran upfront fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi. Sedangkan lisensi BWA milik konsorsium Comtronics dikembalikan secara suka rela kepada pemerintah.

Gatot menjelaskan, jika regulasi tender itu rampung, maka tahap berikutnya adalah uji publik, serta penyusunan personel tim dan seleksi dokumen. “Prosesnya tidak bisa cepat-cepat. Jadi, itu butuh waktu,” kata Gatot.

Ketika ditanya soal kemungkinan operator yang telah mengantongi lisensi BWA seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Indosat Mega Media (IM2), dan PT First Media mendapat keistimewaan (previlege) untuk ikut tender ulang itu, Gatot juga belum bisa memastikannnya.

“Itu akan diatur dalam regulasi tender siapa saja yang boleh ikut tender, termasuk di dalamnya kemungkinan perusahaan yang gagal bayar apakah masih bisa ikut tender,” kata Gatot.

Sedangkan terkait dengan harga penawaran dasar bagi frekuensi yang akan dilelang, Gatot menyebut hal itu akan dibicarakan dengan Kementerian Keuangan. "Menkominfo dan Menkeu akan membicarakan hal itu," ujarnya.



Lanjut ah...

Sambut Ramadhan, Telkomsel Tawarkan Ponsel

MENYAMBUT bulan suci Ramadhan, Telkomsel menawarkan paket bundling ponsel dengan harga terjangkau. Ponsel pintar itu berfitur Google Maps dan Ovi Maps untuk memudahkan pelanggan yang ingin mudik Lebaran 2010.

Ponsel yang akan dibundling dengan Kartu As dan Simpati itu adalah Samsung Galaxy S, Samsung Champ C3303, BlackBerry Bold 9700 (Onyx), dan Nokia 5230 Xpress Music.

Vice President Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo mengatakan, Google Maps merupakan aplikasi peta yang berfungsi sebagai penunjuk arah dan penunjuk lokasi ketika sedang mobile. Sedangkan aplikasi Ovi Maps yang memiliki fungsi serupa tertanam di paket bundling Nokia 5230 Xpress Music.

“Kami menawarkan inovasi aplikasi peta dalam paket bundling spesial Ramadhan. Tentunya aplikasi tersebut sangat berguna bagi pelanggan saat sedang mudik,” kata Gideon di Jakarta, Senin (26/7).

Samsung Galaxy S merupakan ponsel Samsung terbaru dengan sistem operasi Android. Paket ini ditawarkan dengan harga Rp 6,499 juta plus gratis internet 500 MB per bulan selama enam bulan. Paket bundling BlackBerry Bold 9700 ditawarkan dengan harga Rp 4,3 juta. Sedangkan Nokia 5230 Xpress Music dibanderol Rp 1,85 juta.

Selain itu, guna menyemarakkan bulan Ramadhan, Telkomsel juga menyediakan berbagai konten dan aplikasi Islami di ponsel Nexian Rhoma dan TiPhone T28 yang di-bundling dengan Kartu As. Kedua paket bundling ponsel dengan harga Rp 399 ribu itu dilengkapi gratis internet 3 MB per bulan selama enam bulan bila pelanggan mengisi pulsa minimal Rp 30 ribu per bulan.



Lanjut ah...

Telkom IPTV Diluncurkan September 2010

PT INDONUSA Telemedia, anak perusahaan Telkom, akan meluncurkan layanan televisi berbasis internet protokol (IPTV) pada September tahun ini. Indonusa Telemedia optimistis produk baru ini akan meraih pasar yang cukup luas.

Layanan yang menawarkan 90 kanal ini nantinya diakses melalui layanan internet kecepatan tinggi, Speedy. Saat ini, jumlah pelanggan Speedy yang menjadi calon pelanggan IPTV sudah mencapai 1,2 juta.

"Kami menilai potensi IPTV ini cukup besar, walaupun segmen yang dibidik mungkin segmen kelas atas. Coba saja lihat penjualan BlackBerry, yang laris manis. Melalui IPTV kami akan menawarkan sesuatu yang baru kepada masyarakat," kata Dirut PT Indonusa Telemedia Elvizar KH di Jakarta, akhir pekan lalu.

IPTV merupakan layanan triple play yang memungkinkan pelanggan untuk berinternet, bertelepon, dan menonton televisi program lokal dan mancanegara dengan menggunakan satu kabel fiber optik. Dengan IPTV, Indonusa Telemedia dapat menyediakan konten yang lebih interaktif.

Nantinya, program acara yang disediakan bukan hanya seperti sekarang (yang diberikan Pay TV). Layanan IPTV bisa memberikan beragam fasilitas layanan interaktif, antara lain electronic program guide, broadcast/live TV, pay per view TV, personal video recording, pause TV, video-on-demand, music-on-demand, gaming, interactive advertisement, T-commerce, dan tentu saja akses internet standar.

IPTV direncanakan hadir dalam 90 lebih pilihan kanal dalam kualitas standard definition dan high definition (HD). "IPTV menawarkan sesuatu yang berbeda sehingga tak akan memakan pasar layanan Pay TV dan TelkomVision," kata dia.

Pada kesempatan itu, Elvizar juga menjelaskan, penetrasi pasar TV berbayar di Indonesia terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lain, seperti Malaysia, Singapura, dan India. Salah satu penyebabnya adalah harga berlangganan yang masih tinggi. Untuk itu, pihaknya akan membuat paket harga berlangganan yang lebih terjangkau, namun dengan layanan acara yang lebih banyak.

"Saat ini penetrasi TV berbayar baru 2%. Masih jauh di bawah Malaysia yang penetrasinya sudah mencapai 60%. Di Malaysia dan India harga berlangganan Pay TV sekitar Rp 50 ribu, kami akan mencoba membuat paket yang harganya terjangkau, salah satunya dengan memperbanyak konten lokal," jelas dia.

Potensi pasar layanan TV berbayar di Indonesia sangat besar. Perumahan yang mempunyai TV lebih dari 60 juta. Sedangkan jumlah televisi yang beredar di masyarakat saat ini lebih dari 120 juta unit. Selain itu. Indonusa juga mempunyai customer base yang besar karena satu grup dengan Telkom Group.

Total pelanggan Telkom Group diperkirakan mencapai 106,3 juta dengan 8,4 juta merupakan pelanggan telepon tetap, 15,9 juta pelanggan Flexi, dan sisanya (88 juta) adalah pelanggan Telkomsel. Pada tahun ini, PT Indonusa Telemedia menargetkan penambahan pelanggan baru sebanyak 250 ribu. Apabila target itu tercapai, total pelanggannya akan menjadi 500 ribu pada akhir 2010.


Tumbuh Pesat

Pertumbuhan penjualan TelkomVision pada semester I 2010, mencapai 53% dari target yang ditetapkan. Rata-rata pertumbuhan penjualannya mengalami grafik kenaikan hingga 300% setiap bulannya.

"Pertumbuhan itu berdampak positif pada peningkatan revenue atau EBITDA sebesar 100% dibandingkan semester I tahun 2009. Peningkatan penjualan karena dibukanya empat Kantor
TelkomVision, yakni di Sumatera Utara, Balikpapan, kawasan timur Indonesia dan Sumatera Selatan," kata Elvizar.

Selain itu, kenaikan juga disumbang dari sinergi Indonusa Telemedia dalam melakukan penetrasi penjualan, terutama kepada pengguna produk Telkom Group lain. "Jadi kenaikan pada semester I, TelkomVision berhasil menggabungkan produk Telkom Group sebagai amunisi untuk meraih penjualan yang signifikan melalui bundling tiga produk yakni Yes TV, Speedy dan PTSN atau telepon rumah. Juga bagi pemegang kartu Telkomsel akan mendapatkan benefit yang lebih bila berlangganan TelkomVision," ujar dia.

Elvizar mengakui, pertumbuhan penjualan itu masih kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yang mencapai 240 juta. Justru, TelkomVision mengharapkan ada kenaikan 1000% dan target itu optimistis tercapai karena berbagai langkah terus digenjot.
“Pasarnya sangat gemuk dan belum tergarap. Masih ada 98% pasar yang belum tergarap maksimal, kami optimistis bisa meningkatkan jumlah pelanggan dengan menyajikan berbagai program tayangan yang menarik,” kata Elvizar.

Sementara itu, Direktur IT & Content TelkomVision Aris Hartoni mengatakan, TelkomVision kini mengusung tagline baru, yakni Your Edutainment Solution. Pihaknya berusaha menghadirkan kanal-kanal baru yang menghibur juga edukatif dengan berbagai genre usia.
"Mulai dari usia anak, remaja, hingga dewasa. Sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. TelkomVision juga berencana menambah kanal baru, yang segera tayang maupun menghadirkan tayangan olahraga terbaik dunia," kata Aris.



Lanjut ah...

BRTI Minta Telkomsel Ganti Pulsa Pelanggan

BADAN Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyatakan Telkomsel melanggar Permen No 1/2009 dalam program Nada Sambung Pribadi (NSP) Ayo Semangat. Operator terbesar di Indonesia itu juga diminta mengganti pulsa pelanggan yang terpotong setelah menjawab SMS Telkomsel untuk menolak tawaran NSP itu.

“Pelanggaran Telkomsel disebabkan karena menawarkan NSP dengan aktivasi otomatis kepada konsumen melalui SMS. Dalam aturannya, persetujuan ada di tangan konsumen,” kata anggota BRTI Heru Sutadi di Jakarta, Senin (26/7).

Pada 3 Juli 2010, Telkomsel menawarkan NSP gratis kepada lima juta pelanggan terpilih. Dalam tawaran itu terdapat program promosi bagi pelanggan yang ingin melanjutkan penggunaan NSP ‘Ayo Semangat’ itu. Pelanggan yang menolak tawaran itu diharuskan membalas SMS dengan mengetik ‘NO’.

Ada sekitar 450 ribu pelanggan yang menolak tawaran itu dan mengirimkan jawaban ‘NO’. Namun, sekitar 50 ribu di antaranya, ternyata pulsanya terpotong saat membalas ‘NO’ terhadap SMS broadcast itu.

“Terpotongnya pulsa pelanggan itu karena terjadi gangguan sistem. Seharusnya pulsa pelanggan yang membalas SMS itu tidak terpotong,” kata General Manager Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra.

Meski demikian, lanjut Indra, Telkomsel telah mengganti pulsa pelanggan yang terpotong itu. Pihaknya memiliki data jumlah pelanggan yang pulsanya terpotong serta jumlah pengembalian pulsa pelanggan. “Kami sudah melakukan refund terhadap pulsa pelanggan yang terpotong. Karena itu sifatnya transaksional, pasti kami memiliki datanya,” kata Indra.

Selain meminta Telkomsel membayar ganti rugi pulsa pelanggan yang terpotong itu, lanjut Heru, BRTI juga akan meminta data ke Telkomsel tentang berapa banyak pengguna yang dirugikan dan nomor-nomor pengguna yang telah di-refund. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban ke publik.

“BRTI sudah melihat bahwa masalah ini bisa selesai karena Telkomsel telah memperbaiki penawarannya serta mengganti rugi pulsa konsumen,” kata Heru.

BRTI juga meminta publik yang merasa dirugikan oleh layanan operator untuk menginformasikan aduannya agar segera ditindaklanjuti. “Masalah ini menjadi ‘lampu kuning’ bagi para operator dan penyedia jasa konten premium untuk berhati-hati dalam memberikan penawarannya kepada konsumen,” tegas Heru.

Saat ini, BRTI juga tengah menyelidiki kasus pencurian pulsa yang dilakukan beberapa penyedia konten premium. “Kasus ini sedang diteliti aparat kepolisian,” kata Heru.

Lanjut ah...

Senin, 26 Juli 2010

XL Suplai 200 PC ke 62 Sekolah

PT XL Axiata Tbk (XL) menyiapkan dana sekitar Rp2 miliar untuk mendonasi 200 unit komputer ke 62 sekolah di Indonesia. Bantuan yang menjadi bagian program Komputer untuk Sekolah (KUS) 2010 ini menjadi inisiatif untuk mendukung pemerataan kualitas pendidikan nasional.

“Kami menargetkan dapat menyuplai 1 ribu unit komputer ke 300 sekolah di Indonesia,” kata Dirut XL Hasnul Suhaimi di sela peluncuran KUS 2010 di Jakarta, Jumat (23/7). Sejak diluncurkan pada tahun 2009, program KUS telah mendonasi sebanyak 363 unit komputer ke 122 sekolah.

Program KUS merupakan program terintegrasi dan berkelanjutan selama lima tahun berupa pemberian donasi komputer untuk sekolah disertai dengan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) bagi para pengajar.

“Tujuan program KUS antara lain adalah membantu sekolah-sekolah di daerah untuk bisa memaksimalkan proses pendidikan dan mengejar ketertinggalan melalui fasilitas komputer serta jaringan internet secara komprehensif dan berkelanjutan,” jelas Hasnul. Tahun ini, XL akan menyalurkan donasi 200 unit komputer ke 62 sekolah SMP dan SMA di 10 propinsi, dengan jumlah minimal tiga unit komputer di setiap sekolah.

Pelatihan kepada para guru secara lebih intensif menjadi salah satu sarana memaksimalkan donasi. Program pendampingan KUS 2010 siap memberikan pelatihan pemanfaatan TIK kepada sekitar 200 guru yang akan membimbing 12.500 siswa.

Dalam pelaksanaan program ini, XL menggandengn Yayasan Nurani Dunia sebagai pelaksana program, serta mendapat dukungan dari Sun Microsystem, Huawei, dan Indologistic.

KUS merupakan bagian dari rangkaian tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) XL di bidang pendidikan. “TIK akan dapat membantu kita dalam menjembatani kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah maju di perkotaan dengan minimnya fasilitas di daerah,” kata Hasnul. Selain itu, operator yang memiliki 35 juta pelanggan ini juga aktif mengampanyekan program Internet Sehat terutama bagi para pelajar.


Lanjut ah...

Telkomsel Cermati Persaingan di Daerah

TELKOMSEL mulai mencermati persaingan industri telekomunikasi di tingkat daerah dengan menerapkan target-target dan program promosi tertentu. Ini untuk memperkuat kinerja secara nasional.

Demikian dikatakan Vice President Telkomsel Area Jawa-Bali Gilang Prasetya di Surabaya, Sabtu (24/7).

“Lebih spesifik, kompetisi sudah tak di tingkat kota atau provinsi, tapi sudah ke tingkat daerah yang sangat lokalistik dan benar-benar terkonsentrasi. Karena itu strategi pasar pun khusus untuk daerah tertentu, termasuk memberikan potongan diskon di salah satu pusat perbelanjaan dan sebagainya,” kata Gilang.

Telkomsel area Jawa-Bali terdiri atas Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara. Gilang mengatakan, pada 2010, Telkomsel area Jawa-Bali menargetkan jumlah pelanggan sebanyak 23 juta.

”Sekarang, dalam enam bulan ini, pelanggan Telkomsel sudah hampir 22 juta atau bertambah tiga juta dibanding posisi akhir 2009. Kami amat optimistis target 23 juta pelanggan itu tercapai, bahkan lebih,” kata Gilang.

Dia menjelaskan, pertambahan jumlah pelanggan itu penting. Namun, yang penting lagi bukan jumlahnya, tapi kontinuitasnya. “Pelanggan yang ada harus dijaga agar tidak beralih ke operator lain. Kuncinya ada di inovasi,” kata Gilang.

Gilang mengatakan, operator telekomunikasi dituntut lebih rajin berinovasi untuk menjaga dan meningkatkan penguasaan pasar. Untuk itu pula, Telkomsel menghadirkan kartu perdana baru, Simpati Freedom, dengan nomor baru, yakni berawalan 0821.

”Yang paling sulit adalah merawat pelanggan. Percuma saja dapat pelanggan baru tapi setelah masa promosi paket perdana habis mereka pergi ke operator lain,” ujar dia.

Sementara itu, Telkomsel Regional Kalimantan menargetkan, pelanggannya menjadi 10,2 juta hingga akhir tahun ini. Hingga Juli 2010, jumlah pelanggan Telkomsel telah mencapai 8,7 juta. Selain itu, jaringan pun diperkuat. Saat ini operator terbesar di Indonesia itu memiliki 2.800 base transceiver station (BTS) di Kalimantan.

"Kami akan berupaya mencapai target itu melalui berbagai program inovasi yang kami tawarkan kepada masyarakat dan peningkatan mutu layanan," kata General Manager Sales & Custumer Service Terkomsel Regional Kalimantan Herry Setiawan di Samarinda, Sabtu (24/7).

Pada saat bersamaan, Telkomsel meluncurkan Simpati Freedom di Kalimantan, setelah peluncurannya secara nasional pada Kamis (22/7). "Saat ini kami telah mencover 95% populasi di Kalimantan," kata dia.

Wilayah Perbatasan

Selain itu, lanjut Herry, Telkomsel juga memperkuat jaringan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Ini untuk mengimbangi masuknya jaringan operator dari Malaysia. "Kami telah melakukan pertemuan dengan beberapa operator dari Malaysia di Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk mengatasi keluhan masyarakat di perbatasan terkait masuknya jaringan selular milik operator asing," kata dia.

Namun masuknya sinyal telepon selular tersebut tidak bisa ditangkal karena menyangkut frekuensi. “Jadi, hal yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat jaringan selular untuk mengimbangi kekuatan jaringan dari negara luar,” kata Herry.

Telkomsel juga akan memberikan layanan cell ID di wilayah perbatasan. Jika warga Malaysia masuk ke wilayah Indonesia, di layar ponselnya akan tertulis Wellcome to Indonesia. "Jadi mereka tahu kalau berada di wilayah kita," ujar Herry.

Masuknya sinyal ponsel milik operator telekomunikasi Malaysia itu terungkap saat kunjungan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama sejumlah pejabat dan wartawan di Desa Simanggaris, Sungai Ular, Kabupaten Nunukan, pada Februari 2010. Selain merugikan masyarakat karena kena roaming internasional bila menggunakan, juga menyangkut masalah nasionalisme.



Lanjut ah...

Telkom Galakkan Internet Sehat untuk Anak

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) bersama komunitas pendidikan di Indonesia menggelar pelatihan Internet Sehat dan Aman (Insan). Pelatihan ini digelar saat ajang Telkom Edufair: Journey to The Better Education pada 23 dan 24 Juli 2010 di Jakarta. Kegiatan ini diikuti berbagai komunitas pendidikan dan akan diselenggarakan di tujuh kota di Indonesia.

Pada kegiatan tersebut, Sri Rahayu Purwitaningsih, istri Menkominfo Tifatul Sembiring, bersama-sama dengan Telkom dan komunitas pendidikan di Indonesia berkesempatan memberikan ceramah dan pelatihan Internet Sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia, yang diawali dari dunia pendidikan dan ibu-ibu rumah yangga.

”Sebagai BUMN yang menyediakan akses internet terbesar dan terluas di Indonesia, Telkom berkewajiban menyosialisasikan penggunaan internet untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif,” jelas Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia di Jakarta, dalam siaran persnya, akhir pekan lalu.

Eddy mengatakan, kehadiran internet membawa banyak manfaat bagi pemakainya, akan tetapi membuka pula pintu masuknya informasi yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia, norma hukum dan agama. Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu Telkom meluncurkan Domain Name System (DNS) Nawala, yang merupakan sistem penyaring situs-situs negatif, terutama situs pornografi, dalam penggunaan internet di seluruh Indonesia.

”Program DNS Nawala adalah program non-komersil Telkom yang bekerja sama dengan Asosiasi Warnet Indonesia (Awari). DNS tersebut bisa digunakan secara gratis oleh pengguna internet seluruh Indonesia,” jelas Eddy.

Eddy menjelaskan, penyediaan DNS Nawala itu tak lain ditujukan untuk melindungi anak-anak dari informasi negatif yang diakses dari dunia maya. ”Secara spesifik DNS Nawala akan mengurangi konten negatif yang tidak sesuai dengan aturan perundangan, nilai agama, norma sosial, adat istiadat dan kesusilaan bangsa Indonesia, seperti pornografi dan perjudian,” kata Eddy.

Ia menjelaskan, DNS Nawala juga akan memblokir situs internet yang mengandung konten berbahaya, seperti malware, situs penyesatan (phising) dan sejenisnya. “Telkom berharap dengan adanya DNS Nawala, internet dapat menjadi sarana yang lebih aman dan nyaman, agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal,” kata dia.

Telkom Edufair 2010

Konsep yang diusung dalam Telkom Edufair 2010 tidak sekadar pameran buku, seminar, atau wahana untuk memberikan beasiswa sekolah. Telkom Edufair 2010: Journey to The Better Education melibatkan seluruh elemen dalam dunia pendidikan, seperti sekolah, guru, siswa, orangtua siswa.

Selain itu, konten pendidikan, seperti Pesona Edu, Indismart dan Siap Online, juga dihadirkan untuk mendukung acara ini. Anak usaha Telkom juga mendukung, seperti Yes TV, Mojopia (Plasa.com) dan juga mitra Telkom.

Dalam kegiatan ini, khusus untuk kalangan pendidikan, Telkom menyediakan paket berlangganan Speedy Unlimitted seharga Rp 99 ribu per bulan selama tiga bulan, handset Flexi seharga mulai Rp 199 ribu, Registrasi Yes TV gratis all channel selama tiga bulan. Telkom juga menghadirkan booth khusus untuk anak-anak, yaitu SpeedyKids.


Lanjut ah...

Sabtu, 24 Juli 2010

India Punya Laptop Rp 350 Ribu

INDIA telah mengembangkan sebuah laptop murah seharga US$35 atau sekitar Rp300 ribuan. Bahkan, laptop yang memang diperuntukkan bagi para pelajar itu menggunakan teknologi layar sentuh (touchscreen). Apakabar Indonesia?

Membaca berita tersebut, barangkali ada sebagian orang yang berpikir, alangkah perhatiannya pemerintah India terhadap rakyatnya, tak terkecuali terhadap para pelajarnya. Enak juga jadi pelajar India.

Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia India Kapil Sibal mengatakan, laptop tersebut akan diluncurkan akhir pekan ini. Menurut rencana, laptop tersebut ditujukan untuk para pelajar di India. Laptop itu segera diproduksi secara massal.

"Kami telah mencapai era pembangunan pada saat ini. Semua komponen komputer, mulai dari motherboard, chip, prosesor dan konektivitas lainnya hanya senilai US$35, termasuk memori dan segalanya," kata Sibal, seperti dilansir Reuters, Jumat (23/7).

Dia mengatakan, gadget yang juga menggunakan layar sentuh itu dilengkapi dengan browser internet, PDF Reader dan juga fasilitas untuk melakukan video conference. Laptop itu berjalan dengan menggunakan sistem operasi Linux.

Gadget ini dikembangkan oleh peneliti di Indian Institute of Technology dan the Indian Institute of Science. Nantinya pada 2011, harga gadget tersebut diharapkan dapat turun menjadi sekira US$20 dan US$10.

Sejatinya, pada awal 2009, pemerintah India sudah berencana menghadirkan laptop murah. Bahkan, awalnya, Kementerian Pendidikan India ingin menghadirkan laptop seharga US$ 10 atau sekitar Rp 100 ribu. Tekad itu tak lama berselang setelah guru besar dari Amerika Serikat (AS), Nicholas Negroponte menawarkan laptop seharga US$ 100 dalam program One Laptop Per Child (OLPC).

Ketiga rencana menghadirkan laptop seharga US$ 10 itu dimunculkan, gaungnya menyebar kemana-mana dan langsung mendapat dukungan luas. Penerbit buku siap menyumbangkan sebagian teks buku untuk dimasukkan dalam laptop tersebut. Perguruan tinggi berlomba menawarkan temuan dan disainnya.

Vellore Institute of Technology, Indian Institute of Technology di Madras, Institute Sains di Bangalore, dan perusahaan negara Semiconductor Complex ikut menyumbangkan ide-idenya. Laptop itu rencananya memiliki memori RAM 2 GB, dengan konektivitas WiFi.

"Laptop tersebut dibandrol pada harga US$ 10. Jika para orang tua ingin menghadiahkan sesuatu untuk buah hatinya, mereka dapat dengan mudah membeli laptop ini," ujar pejabat Kementerian Pendidikan India, RP Agrawal, awal tahun lalu.

Agrawal berharap laptop itu bisa menjadi laptop pelajar dan mahasiswa di India. Pemerintah India berharap laptop murah itu bisa dipakai di 18 ribu sekolah tinggi dan 400 universitas. Laptop itu diberi nama Sakshat dan diharapkan bisa dijual dengan harga 500 rupee atau sektiar Rp 121.373 per unit.

Apakabar Indonesia

Pemerintah Indonesia, sebenarnya pernah pula mengemukakan niatnya untuk menghadirkan laptop murah bagi pelajar nasional. Yakni, ketika Chairman Intel Corp Craig R Barrett berkunjung ke Indonesia, yang hampir bersamaan dengan kedatangan bos Microsoft Bill Gates pada 2008.

Namun, rencana itu tak kunjung berujung. Bahkan, baru-baru ini tersebar kabar bahwa Kementerian Pendidikan Nasional sudah menunjuk Zyrex, vendor PC lokal, untuk membuat laptop dengan harga terjangkau itu. Pemerintah Indonesia tidak menyebutnya murah, tapi terjangkau, karena memang harganya masih sekitar US$ 200-300 per unit.

Ada beberapa produk PC murah yang ditawarkan, meski tak ada yang semurah laptop yang ditawarkan India. Sebut saja Zyrex yang menawarkan netbook seharga Rp 3 juta atau Skybee yang menawarkan SkyPad (mirip iPad) dengan harga Rp 2,5 juta, serta PT Elevo Technologie Indonesia (ETI) yang menawarkan netbook seharga Rp 998 ribu.

Namun, semua itu adalah inisiatif swasta, yang murni bisnis, bukan inisiatif yang datang dari pemerintah. Semoga kelak!


Lanjut ah...

Jumat, 23 Juli 2010

Tender Ulang BWA Tunggu Regulasi

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum bisa memastikan kapan tender ulang lisensi Broadband Wireless Access (BWA) untuk wilayah yang ditinggalkan Internux, Konsorsium Comtronics Systems dan Adiwarta Perdania (Comtronics), dan konsorsium .

Kemenkominfo pernah menjanjikan akhir Juni 2010, namun hingga kini belum ada kabar. Bahkan regulasi retender dalam bentuk Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) hingga kini belum rampung.

“Saya belum dapat informasi apapun dari internal soal kesiapan penyusunan regulasi untuk tender. Bisa saja Agustus atau September regulasi itu baru rampung, tapi saya belum bisa pastikan,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewabroto di Jakarta, belum lama ini.

Seperti diketahui, pemerintah berencana menggelar tender ulang BWA di pita 2,3 GHz setelah pemerintah mencabut lisensi BWA untuk tiga pemenang. Tujuh lisensi BWA yang dicabut itu adalah satu milik Internux di zona Jadebotabek dan Banten, tiga lisensi milik Konsorsium Comtronics Systems (zona Jawa Bagian Barat kecuali Bogor, Depok dan Bekasi, zona Jawa Bagian Tengah dan zona Jawa Bagian Timur), serta tiga lisensi milik Konsorsium Wireless Telecom Universal (WTU) (di Papua, Maluku dan Maluku Utara, dan Kepulauan Riau).

Area-area tersebut akan kembali dilelang karena lisensi BWA yang dimiliki dua pemenang tender (Internux dan Konsorsium WTU) dibatalkan karena terlambat bayar kewajiban. Kewajiban itu berupa pembayaran upfront fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi. Sedangkan lisensi BWA milik konsorsium Comtronics dikembalikan secara suka rela kepada pemerintah.

Gatot menjelaskan, jika regulasi tender itu rampung, maka tahap berikutnya adalah uji publik, serta penyusunan personel tim dan seleksi dokumen. “Prosesnya tidak bisa cepat-cepat. Jadi, itu butuh waktu,” kata Gatot.

Ketika ditanya soal kemungkinan operator yang telah mengantongi lisensi BWA seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Indosat Mega Media (IM2), dan PT First Media mendapat keistimewaan (previlege) untuk ikut tender ulang itu, Gatot juga belum bisa memastikannnya.

“Itu akan diatur dalam regulasi tender siapa saja yang boleh ikut tender, termasuk di dalamnya kemungkinan perusahaan yang gagal bayar apakah masih bisa ikut tender,” kata Gatot.

Sedangkan terkait dengan harga penawaran dasar bagi frekuensi yang akan dilelang, Gatot menyebut hal itu akan dibicarakan dengan Kementerian Keuangan. "Menkominfo dan Menkeu akan membicarakan hal itu," ujarnya.



Lanjut ah...

Tarif BlackBerry Tri Rp 69 Ribu Per Bulan

PT HUTCHISON CP Telecom Indonesia (HCPTI), operator Tri, menurunkan tarif layanan BlackBerry dari Rp 88 ribu menjadi Rp 69 ribu per bulan. Dengan demikian, operator Tri menjadi operator yang menghadirkan layanan BlackBerry termurah di Indonesia. Tarif Tri BlackBerry Full BIS (BlackBerry Internet Service) ini berlaku mulai 21 Juli 2010.

”Dalam menghadirkan layanan Tri BlackBerry, kami mengombinasikan keterjangkauan harga dan kualitas jaringan guna memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Ini untuk menyambut pasar BlackBerry yang semakin luas seiring dengan semakin terjangkaunya harga ponsel pintar BlackBerry,” ujar Chief Commercial PT HCPTI Suresh Reddy di Jakarta, Kamis (22/7).

Tri menjangkau seluruh negeri dengan jaringan EDGE yang terpercaya, didukung dengan teknologi HSDPA yang mencakup wilayah Jabodetabek, Surabaya dan Bali. Ke depannya, Tri akan terus mengembangkan jaringan HSDPA untuk menjangkau kota-kota penting di Jawa dan Sumatra.

Sejak diluncurkan Februari tahun lalu, Tri Blackberry disambut positif dan animo pelanggan sangat tinggi, ”Pertumbuhannya pelanggan Tri BlackBerry meningkat pesat sejak peluncurannya di bulan Februari lalu,” kata dia. Namun, Suresh tidak menyebutkan berapa jumlah pelanggan BlackBerry Tri saat ini.


Lanjut ah...

Tiap Jam, 2.500 Kartu Simpati Freedom Diaktivasi

TELKOMSEL meluncurkan paket perdana Simpati terbaru dengan nomor baru. Bahkan, Simpati Freedom dengan nomor 0821 itu menawarkan kebebasan kepada pelanggannya. Dengan kartu baru ini, Telkomsel makin yakin mencapai target 100 juta pelanggan pada akhir tahun ini.

"Hari ini aktivasi Simpati Freedom mencapai sekitar 2.500 per jam. Ini khusus hari ini," kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno saat acara peluncuran simPati Freedom, di Jakarta, Kamis (22/7/2010).

Dengan keberhasilan itu, lanjut Sarwoto, Telkomsel makin optimistis mencapai target 100 juta pelanggan pada akhir tahun ini. “Bahkan, kami bisa mencapai lebih dari 100 juta pelanggan. Insya Allah,” kata Sarwoto.

Sampai semester I 2010, lanjut Sarwoto, Telkomsel berhasil menambah sekitar sembilan juta pelanggan baru sehingga total pelanggan Telkomsel saat ini mencapai 88,3 juta. Dengan demikian untuk mencapai target 100 juta pelanggan, Telkomsel tinggal mengejar sekitar 11,7 juta pelanggan lagi.

Selain itu, lanjut Sarwoto, peluncuran Simpati Freedom juga merupakan upaya untuk menghindari kartu hangus (churn rate). "Semua operator pasti memperhatikan churn rate, dan Telkomsel saat ini tercatat paling rendah, yakni hanya di bawah 5%. Sedangkan rata-rata curn rate untuk industri telekomunikasi mencapai 18-20%," kata Sarwoto.

Sarwoto mengatakan, Simpati Freedom sesuai dengan tren ke depan yang mengarah ke Telco 3.0. Produk terbaru ini memberi pilihan kepada pelanggan. Yakni, paket Internetan Tanpa Batas, paket Semaleman Tanpa Batas dan paket Seharian Tanpa Batas.

“Ketiga paket pilihan tanpa batas itu telah didesain berdasarkan prilaku pelanggan yang diperoleh Telkomsel melalui riset Consumer Behaviour dan Customer LifeStyle,” kata Sarwoto.

Kartu Perdana Simpati Freedom ditawarkan dengan harga Rp 5 ribu dengan bonus bernilai hingga Rp 100 ribu. Yakni, berupa gratis 100 SMS ke semua operator tanpa batas waktu, dan gratis internetan sebesar 1 MB dan chat tanpa batas waktu.

“Sebagai pemimpin di industri seluler dengan jaringan terluas yang didukung 32 ribu BTS lebih (termasuk 5 ribu BTS 3G), Telkomsel tidak akan berhenti melakukan riset dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Simpati Freedom adalah salah satu wujud inovasi itu,” kata dia.



Lanjut ah...

Alcatel-Lucent Sukses Uji Coba di Jaringan Indosat

ALCATEL-LUCENT Indonesia dan Indosat berhasil menyelesaikan uji coba jaringan transport backhaul end to end konvergen untuk jaringan mobile. Uji coba ini membuktikan, solusi transport IP end to end konvergen memungkinkan bagi Indosat untuk memanfaatkan sepenuhnya skalabilitas jaringan mobile backhaul – mulai dari jaringan backbone hingga ke last mile.

Senior Manager Technical Business Development PT Alcatel-Lucent Indonesia Willy Sabri mengatakan, uji coba dilakukan dengan mengintegrasikan jaringan Metro Ethernet terkini Alcatel-Lucent di Indosat dengan teknologi transport konvergen Alcatel-Lucent berdasarkan solusi Metro Ethernet, Gigabit Passive Optical Network (GPON), dan Microwave Packet Radio (MPR).

“Penggunaan teknologi konvergensi dan IP (Internet Protocol) tak lain adalah untuk efisiensi,” kata Willy Sabri di Jakarta, Rabu (21/7).

Uji coba ini, kata Willy, untuk menilai evolusi teknologi transport menuju jaringan transport end to end yang konvergen. Yakni, yang mendukung kebutuhan untuk backhaul base station 2G hingga evolusi ke jaringan yang All IP.

Indosat adalah operator terbesar kedua di Indonesia dengan 31,9 juta pelanggan per kuartal I-2010. Saat ini, misi Indosat adalah menyebarkan dan memperluas jaringan ke IP (baik teknologi generasi ketiga/3G, 3,5G/HSPA dan atau 4G/LTE) dengan tetap mempertahankan jaringan lama (2G).

“Hasil uji cobanya sangat bagus untuk interoperabilitas dari GPON dan teknologi MPR dengan jaringan IP Indosat yang ada. Untuk memastikan kualitas dan kinerja layanan mobile juga dilakukan test drive dengan hasil yang baik pula,” kata Division Head IP, MPLS & Metro-E Network Planning PT Indosat Tbk Yulianus.

Yulianus mengatakan, Indosat kini tengah memodernisasi jaringannya dengan menggunakan teknologi Ericsson. Namun, pada bagian backhaul, Indosat yang menganut multivendor ini menggunakan teknologi Alcatel-Lucent.

“Selain teknologi Alcatel-Lucent, kami juga menggunakan teknologi dari vendor lain,” kata Yulianus.

Keberhasilan dari uji coba ini telah memperkuat kembali jejak langkah Alcatel-Lucent dalam transformasi jaringan transport Indonesia ke IP. Hal ini juga membuktikan bahwa solusi Alcatel-Lucent mampu untuk saling bekerja dan bahu membahu di lingkungan multivendor.

Lanjut ah...

Rabu, 21 Juli 2010

Speedy Layani Daerah Terpencil dan Pulau Terluar

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) menguatkan komitmen untuk menyediakan layanan telekomunikasi di pulau-pulau terluar Indonesia, baik itu layanan telepon (suara) maupun data (internet). Ketersediaan layanan telekomunikasi tersebut sangat penting, mengingat posisi beberapa pulau terluar secara geopolitik sangat strategis.

“Natuna merupakan pulau terluar Indonesia pertama yang memiliki akses internet kecepatan tinggi. Natunan sejak 2007 telah menikmati layanan internet cepat Speedy,” kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia di Jakarta, Selasa (20/7).

Dia menjelaskan, penyediaan layanan internet broadband Telkom Speedy di Natuna merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Telkom yang tertuang dalam salah satu corporate inisiative. Fasilitas yang dioperasikan Telkom di pulau tersebut terdiri atas tiga akses, yakni telepon, faksimili dan internet broadband.

“Telkom telah bertekad untuk menjadi yang terdepan dalam pengelolaan Universial Service Obligation (USO) sekaligus terdepan dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di titik-titik terluar wilayah Indonesia,” kata Eddy.

Dia menambahkan, kehadiran BUMN telekomunikasi di pulau-pulau terluar maupun daerah-daerah perbatasan dengan negara lain itu secara tidak langsung merupakan simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain di Natuna, kata Eddy, Telkom telah menggelar infrastruktur di Pulau Miangas yang berbatasan dengan Filipina dan Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura.

Selain itu, setidaknya ada 12 titik wilayah terluar lain yang menjadi target Telkom, yakni Pulau Marore (Utara Kepulauan Sangihe, berbatasan dengan Filipina), Pulau Marampit (Utara Kepulauan Talaud, berbatasan dengan Filipina), Pulau Sekatung (Utara Pulau Natuna, berbatasan dengan Vietnam), Pulau Tapeh (sebelah Timur Laut Timor Leste), Pulau Rondo (Utara Pulau Weh, Aceh), Pulau Berhala, P Fani (Utara Papua), Pulau Fanildo (Utara Papua), Pulau Bras (Utara Papua), Pulau Batek (berbatasan dengan Timor Leste), Pulau Dana (berbatasan dengan Australia), dan Pulau Sebatik (berbatasan dengan Malaysia).

Kehadiran Telkom di lokasi-lokasi tersebut, kata Eddy, dilandasi oleh kesadaran bahwa semua orang di Indonesia seyogyanya memiliki akses terhadap sarana telekomunikasi guna meningkatkan kualitas hidupnya. “Kehadiran Telkom di pulau terluar dan wilayah terpencil semata-mata sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, karena apabila dilihat dari hitungan bisnis, pengoperasian fasilitas telekomunikasi di lokasi tersebut tidak menguntungkan,” ujar Eddy.

Dewasa ini terdapat 66.778 desa di Indonesia, dari jumlah tersebut baru sekitar 23.759 atau 36% di antaranya yang sudah terjangkau layanan telekomunikasi. Telkom Group ingin menjadi yang terdepan dalam membangun infrastruktur di titik terluar wilayah Indonesia. Telkomsel, anak perusahaan Telkom, sedang merampungkan pembangunan 25 ribu desa terpencil dalam program USO.

Dalam program Telkomsel Merah Putih, operator seluler terbesar di Indonesia itu telah membangun jaringan di daerah terluar dan kawasan terpencil. Operator seluler dengan pelanggan lebih dari 88 juta itu juga terus berinovasi untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah terpencil. Salah satunya adalah inovasi teknologi GSM berbasis IP berkonsep Remote Solution System. Selain itu, Telkomsel mengimplementasikan inovasi energi alternatif, seperti tenaga matahari (solar cell) dan tenaga angin (kincir angin).



Lanjut ah...