Jumat, 30 April 2010

Telkomsel Luncurkan Program Gaptek Jadi Melek

TELKOMSEL bekerja sama dengan Intel, Cisco, dan Packet System, meluncurkan program Gaptek Jadi Melek. Program tersebut merupakan upaya pelaku industri teknologi informasi (TI) mengurangi kesenjangan teknologi pada dunia pendidikan.

“Kesenjangan teknologi telah lama menjadi perhatian kita bersama dalam mengurangi tingkat kemampuan masyarakat mengakses informasi digital,” kata Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel, Irwin Sakti, di Depok, Kamis (29/4).

Program Gaptek Jadi Melek ini merupakan rangkaian roadshow edukasi di 15 sekolah berupa penyediaan mobil edukasi keliling sebanyak 4 buah. Bersama Intel dan Cisco, anak perusahaan TelkomGroup ini memberikan sumbangan perangkat teknologi senilai Rp 200 juta yang meliputi komputer full set yang dilengkapi software, pendidikan interaktif, laptop, modem Telkomsel Flash, dan jaringan free wi-fi.

Melalui program ini, kata dia, guru dan siswa akan diberikan pengetahuan tentang manfaat TI bagi dunia pendidikan. "Kami

berharap pelatihan ini akan membantu guru untuk memanfaatkan perangkat teknologi guna mendukung kegiatan belajar mengajar melalui tampilan multimedia yang interaktif,”ujarnya.

Sedangkan pelatihan untuk siswa diarahkan untuk memperkenalkan Internet, e-mail, blogging, dan website, yang nantinya dipakai sebagai media komunikasi hingga promosi sekolah.

"Program gaptek jadi melek ini didasari kesadaran tentang pentingnya peran sekolah dalam memasuki era globalisasi, di mana ada dua hal yang perlu disiapkan sejak dini, yakni kemampuan berbahasa asing dan penguasaaan perangkat teknologi," kata Irwin.


Lanjut ah...

Axis Jangkau Kalimantan dan Sulawesi

PT NATRINDO Telepon Seluler, operator Axis segera memperluas jaringan dengan menjangkau Pulau Kalimantan dan Sulawesi setelah sebelumnya hadir di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.

"Dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan, kita akan membuka layanan Exis di Kalimantan dan Sulawesi dengan menggandeng operator lain melalui program nasional roaming," kata Executive Corporate Communication Axis, Rachmawati, di Pekanbaru, Rabu (28/4).

Menurutnya, perluasan jaringan di kedua pulau Indonesia bagian tengah itu dilakukan sebagai bentuk peningkatan layanan jasa komunikasi terhadap konsumen secara nasional dan ekspansi usaha dalam menggait pasar.

Secara nasional Axis telah memiliki sekitar 6 juta pelanggan aktif pada 350 kota yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatera dengan jumlah pemancar sinyal atau Base Transceiver Station (BTS) yang dimiliki sekitar 4.300 unit.

Sejak diluncurkan pada Febuari 2008, lalu Axis yang menawarkan produk dan layanan yang sederhana dengan mempunyai sistem pertaripan yang jujur tanpa persyaratan dan ketentuan tersembunyi yang biasa dipakai operator lain untuk meraih pasar.

"Dengan perluasan jangkauan ke Kalimantan dan Sulawesi itu diharapkan masyarakat bisa merasakan manfaat dari kehadiran kami sesuai dengan misi mewujudkan layanan GSM dan 3G yang dapat dijangkau masyarakat bawah sekalipun," ujar Rachmawati.



Lanjut ah...

Kamis, 29 April 2010

Pelanggan BlackBerry Menuju 100 Juta

CEO Research In Motion (RIM) Mike Lazaridis mengharapkan, pelanggan layanan BlackBerry di seluruh akan mencapai 100 juta dari jumlah sekarang yang sekitar 41 juta pelanggan. Berbagai penyempurnaan dan pengembangan akan dan tengah dilakukan RIM untuk kepuasan pelanggannya, termasuk sistem operasi (OS) BlackBerry seri 6.0 dan roadmap dari platform BlackBerry.

Pernyataan itu disampaikan Mike Lazaridis saat membuka secara resmi Wireless Enterprise Symposium (WES) 2010 di Marriott World Centre, Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS), Selasa (27/4). Sekitar 1.000 orang menghadiri pidato pembukaan WES 2010 tersebut.

WES 2010 dihadiri para petinggi RIM dan sejumlah petinggi operator telekomunikasi dari seluruh dunia, para pengembang, dan mitra RIM, seperti Hewlett Packard (HP), IBM, Cisco, dan lain-lainnya. Dari Indonesia, tampak hadir Dirut Indosat Harry Sasongko, Direktur Marketing Indosat Guntur S Siboro, Direktur Komersial PT XL Axiata Joy Wahyudi, Head of Device Technology & Special Support PT Smart Telecom Tom Alamas Dinharsa, Division Head Fren Marketing Product PT Mobile-8 Telecom Sukoco Purwokardjono.

“Hari ini, kalian akan menyaksikan beberapa software baru yang menakjubkan dan beberapa smartphone terbaru dari BlackBerry,” kata Lazaridis.

Dia menyebutkan, saat ini ada 41 juta pengguna BlackBerry di seluruh dunia dan pada kuartal I 2010 ini ada tambahan 10 juta lagi. “Saya prediksikan dalam waktu tak lama lagi, pengguna (layanan) BlackBerry akan mencapai 100 juta,” kata dia. di Indonesia hingga akhir tahun lalu ada sekitar 750 ribu pelanggan BlackBerry dan pada kuartal I-2010 ini diperkirakan telah menjadi satu juta pelanggan.

Banyaknya pengguna BlackBerry, menurut Lazaridis, tak lepas dari berbagai peranti lunak dan aplikasi yang terdapat di dalamnya. “BlackBerry memiliki aplikasi terbaik, bukan aplikasi terbanyak,” kata Lazaridis.

Mengenai aplikasi ini, RIM memang agak sedikit terlambat, dan jumlahnya pun relatif lebih sedikit dibandingkan pesaingnya, seperti dari Apple dan bahkan Android yang baru saja masuk pasar. Meski demikian, RIM amat yakin dengan aplikasi-aplikasi BlackBerry yang mampu mendukung dunia kerja dan hiburan para penggunanya.

Senior Vice President BlackBerry Platform RIM Alan Brenner mengatakan, BlackBerry World Apps, toko online untuk aplikasi BlackBerry, baru dirilis pada Maret 2009 dan sekarang sudah ada 6.500 aplikasi. Jumlah ini akan terus bertambah dari waktu ke waktu, termasuk para penyumbang aplikasi itu tidak hanya dari RIM, melainkan dari partner RIM dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia.

“Saat ini ada 20 juta pengguna yang telah mengunduh aplikasi dari BlackBerry World Apps dari 42 negara. Aplikasi yang tersedia di sana terdiri atas enam bahasa,” kata Brenner.

Meski belum memiliki banyak aplikasi di BlackBerry World Apps, menurut Lazaridis, BlackBerry memiiliki beberapa aplikasi super (super apps). Salah satu super apps itu adalah push email. Dengan aplikasi ini banyak orang, termasuk para pengembang aplikasi bisa membuat super apps yang lain.

Lazaridis mengatakan, lima dari 10 jenis smartphoine yang paling laris di AS adalah BlackBerry, dan Curve berada di peringkat pertama. Banyaknya jenis perangkat yang ditawarkan BlackBerry juga menjadi alasan kenapa BlackBerry begitu diminati. Bahkan, kemarin (Senin, 26 April 2010), RIM meluncurkan tiga jenis BlackBerry terbaru, yakni Bold 9650 (CDMA) dan Pearl 3G 9100 dan 9105 (GSM). Selain itu, RIM juga meluncurkan BlackBerry Bold 9700 yang berwarna putih.


BlackBerry OS 6.0

“Sekarang saya ingin menunjukkan kepada Anda semua mengenai kemana kita akan menuju setelah ini. Dengan bangga saya menunjukkan BlackBerry OS 6.0, yang merupakan kemajuan terbesar untuk para pengguna BlackBerry. BlackBerry Os 6.0 ini akan diluncurkan pada kuartal berikut ini (kuartal III-2010),” kata Lazaridis.

Saat ini, sistem operasi (OS) yang ditanamkan di perangkat BlackBerry masih menggunakan OS 5. OS terbaru ini sangat menarik dan menyenangkan buat pengguna. Pada Os 6.0, web browser-nya pun disempurnakan, dengan user interface (UI) baru yang dioptimalkan untuk teknologi layar sentuh, dilengkapi fitur-fitur social media yang terintegrasi, dan fitur multimedia yang dikembangkan.

Lanjut ah...

Juniver Upgrade Jaringan Utama XL

JUNIPER Networks telah mengimplementasikan firewall tercanggih ke perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluler di Indonesia PT XL Axiata Tbk (XL).

Implementasi firewall ini ditujukan untuk memperluas kapasitas infrastruktur akses gateway Internetnya. "Fakta memperlihatkan banyak pelanggan berpindah dari layanan dasar telepon dan SMS ke internet chat dan jejaring sosial melalui telepon selular mereka," kata Dian Siswarini, Direktur Jaringan XL, melalui keterangan resmi Juniper Networks, Rabu (28/4/2010).

Menurut Dian, bentuk aplikasi ini memerlukan sesi jaringan IP secara bersamaan dalam jumlah yang berlipat ganda, salah satu bidang yang dikuasai oleh Juniper Networks SRX 5800 Services Gateways.

Juniper Networks SRX5800 telah didesain untuk menggantikan jajaran perangkat keamanan, berbasis hardware umum. "Dengan skalabilitas, kehandalan, dan fleksibilitas dari SRX 5800 , XL sekarang siap menjawab kebutuhan pelanggan," ujar Dian.

Dian menambahkan, pada tahun 2009, basis pelanggan XL naik 21 % menjadi 31,4 juta, dengan jumlah peningkatan datang pada kuartal ke-empat. Selama tahun itu, keuntungan pelayanan data XL tumbuh 269 %. Kedua faktor inilah yang menyebabkan tekanan yang cukup besar kepada infrastruktur gateway jaringan mobile yang telah ada.



Lanjut ah...

2012, Investasi TIK Capai Rp 30 Triliun

MENTERI Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring menegaskan, perkembangan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat menjanjikan. Sektor ini diperkirakan mampu menyumbang investasi baru senilai Rp30 triliun hingga 2012.

"Bisnis ini (TIK) per tahun bisa mencapai Rp300 triliun, ini sangat menarik, kalau untuk investasi hingga 2012 saya rasa Rp30 triliun pun bisa datang," kata Tifatul usai membuka Rakornas Telekomunikasi, Teknologi Informasi dan Media Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Jakarta, Rabu (28/4).

Pertumbuhan TIK di Indonesia, menurut dia, sangat baik mengingat mampu menyumbangkan pertumbuhan hingga 3 % untuk perekonomian Indonesia. Begitupula dengan industri kreatif TIK dinilainya cukup menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian.

"Industri kreatif TIK ini hanya membutuhkan kreativitas saja, peluang keuntungannya besar, dan terlebih lagi dia tidak berlimbah," ujar Tifatul.

Namun sayangnya belum ada sentuhan investasi jangka panjang dari perusahaan besar di tanah air untuk membantu pertumbuhan industri kreatif TIK kecil menengah. Semua, kata dia, masih egosentris terfokus pada bidangnya sendiri.

Untuk itu, pemerintah sedang menyusun sejumlah program untuk menghidupkan industri lokal di bidang TIK. “Kami sedang menyusun roadmap untuk membangun industri TIK supaya pengusaha lokal mendapat bagian yang lebih besar,” papar Tifatul.

Salah satu upaya pemerintah tersebut terlihat dari bisnis menara telekomunikasi yang kini 100% menjadi zona pemain lokal. Sebelumnya, bisnis ini sempat masuk Daftar Negatif Investasi (DNI) oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Kalau dihitung perputaran bisnis telekomunikasi mencapai Rp300 triliun dalam satu tahun, sayangnya tingginya belanja modal Rp70 triliun hingga Rp80 triliun per tahun masih dinikmati oleh pihak asing,” jelas dia.

Selain itu, Tifatul juga melobi Ericsson dan Huawei untuk memberdayakan bisnis mereka di Indonesia. “Mereka berjanji akan mengirimkan ahli LTE untuk melakukan transfer ilmu selama dua tahun di Indonesia,” katanya.

Pihaknya juga mencoba berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan besar telekomunikasi dunia, salah satunya Nokia agar mau memberikan kesempatan industri kreatif TIK di Tanah Air terlibat dalam pengisian konten lokal.

Dia meminta, Nokia untuk melakukan investasi seperti yang pembangunan pabrik yang telah dilakukan di India. "Konten lokal saya percaya akan semakin berkembang apalagi setelah ada perubahan format frekuensi dari analog ke digital," ujar Tifatul.

Dia berharap, ke depannya banyak perusahaan yang mau jadi bapak angkat untuk memajukan industri kreatif. Sebab, industri ini masih perlu dikembangkan untuk mendukung kebutuhan informasi dan komunikasi di Tanah Air.



Lanjut ah...

2014, Pengguna CDMA Capai 61 Juta

PENGGUNA telepon seluler (ponsel) berteknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Tanah Air diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data World Cellular Information Service (WCIS+) , pengguna CDMA di Indonesia pada tahun 2009 berjumlah 35 juta orang. Pada akhir tahun ini pengguna CDMA diperkirakanberjumlah 41 juta orang, dan meningkat mencapai 61 juta orang pada 2014.

Untuk mendongkrak jumlah pengguna CDMA, sejumlah operator telekomunikasi berbasis CDMA sepakat untuk menggunakan kartu SIM dengan teknologi Open Market Handset (OMH). Teknologi ini memungkinkan satu ponsel berlisensi OMH digunakan oleh berbagai kartu SIM OMH dari operator CDMA yang berbeda. Operator telekomunikasi optimistis mampu meningkatkan penetrasi layanan CDMA , khususnya untuk segmen menengah ke atas dengan menggunakan teknologi ini.

Demikian rangkuman pendapat VP of Marketing CDG Joseph Lawrence, Wakil Dirut Bakrie Telecom (Btel) Erik Meijer, Direktur Utama PT Mobile-8 Telecom Tbk Merza Fachys, Deputy Executive GM Commerce Divisi Telkom Flexi Iskriono Windiarjanto, Group Head VAS Marketing Indosat Teguh Prasetya pada acara diskusi OMH di Jakarta, Selasa (27/4).

Joseph Lawrence mengatakan, jumlah handset CDMA di Indonesia masih terbatas, karena terkendala oleh pengaturan sistem peranti seluler yang berbeda di tiap negara. Untuk itu, teknologi OMH hadir membawa solusi yang menguntukan bagi vendor dan operator seluler sehingga dapat lebih mudah memasarkan produknya, meskipun tanpa sistem bundling.

Di sisi lain, lanjut dia, pelanggan diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan handset CDMA di pasaran. Indonesia menjadi negara kedua setelah India yang menggunakan teknologi kartu SIM OMH. Teknologi ini telah ditetapkan sebagai salah satu satu standar internasional.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Flexi), PT Bakrie Telecom Tbk (Esia), PT Mobile-8 Telecom Tbk (Fren), dan PT Smart Telecom telah memproduksi kartu SIM dengan teknologi OMH didalamnya, sementara PT Indosat Tbk (Star One) dan Ceria masih dalam proses.

Melalui teknologi ini, lanjut dia, parameter data bisa terhubung langsung dengan Removable User Identity Module (RUIM), sehingga handset bisa membaca setting script operator apapun.

Pelanggan CDMA, kata dia, nantinya tidak terbatas pada pengguna ponsel low end saja. Sebab, terbukanya script membuat aplikasi yang memanfaatkan broadband berbasis EVDO dapat dimaksimalkan. Keunggulan lain dari teknologi OMH, yakni kecepatan data yang dihasilkan juga meningkat, sehingga dapat menggenjot jumlah pengguna CDMA yang saat ini telah mencapai 142 juta orang di seluruh dunia.


Estimasi Pelanggan CDMA di Indonesia

Tahun

Pelanggan

2009

35 juta

2010

41 juta

2011

47 juta

2012

52 juta

2013

57 juta

2014

61 juta

Sumber: WCIS+, April 2010


Sementara itu, Erik Meijer mengakui, masih terbatasnya handset CDMA di pasaran menyebabkan pasar CDMA tidak berkembang baik di Indonesia. Padahal di negara maju, handshet CDMA jumlahnya bersaing dengan GSM.

Karena itu, dia menyambut baik hadirnya teknologi OMH. Hadirnya teknologi ini membuat perangkat handset untuk kelas high end bisa dimasukkan ke Indonesia, tanpa memikirkan script yang berbeda-beda dari tiap operator.

“Ini sangat menguntungkan karena EVDO bisa dimaksimalkan untuk penggunaan data," kata dia.

Ketika disingung harga ponsel CDMA high end yang masih mahal, Meijer menilai, persoalan itu bisa diatasi dengan strategi bundling. “Kalau bundling operator tidak cari untung sehingga harga ponselnya bisa lebih ditekan," kata dia.

Merza Fachys berpendapat perpindahan pelanggan antar operator merupakan cerita lama, karena dulu untuk menikmati layanan CDMA lain pengguna harus membeli handset baru. "Sekarang cukup satu operator bisa ganti-ganti handset. Kami optimistis persaingan tetap sehat di kalangan operator CDMA," ujarnya.

Pendapat senada diutarakan Iskriono Windiarjanto, dia menilai OMH akanmembuat pengelolaan bisnis menjadi lebih mudah, sederhana, serta hemat waktu dan biaya. Flexi mulai memasarkan paket perdana dengan SIM card OMH mulai bulan depan sebanyak 400.000 unit.

"Perpindahan pelanggan pasti terjadi, namun dengan masuknya segmen kelas menengah atas, maka ARPU (pendapatan dari rata-rata pelanggan) juga terdongkrak dan pendapatan perusahaan bertambah,” katanya.

Teguh Prasetya menjelaskan, teknologi baru OMH untuk CDMA sangat menguntungkan baik operator, vendor maupun konsumennya. CDMA yang dulu dikenal hanya teknologi data dan voice, namun kini sudah mengalami perkembangan luar biasa yang sama dengan GSM.

"Dengan OMH, aplikasinya lebih bagus, fiturnya lebih banyak, lebih fleksibel. Semua operator termasuk Indosat akan mengkuti teknologi ini, jika tidak ya akan ditingalkan konsumen," ucapnya.

Lanjut ah...

Aspindo Protes Regulasi Distribusi Pulsa

ASOSIASI Server Pulsa Indonesia (Aspindo) memprotes kebijakan operator telekomunikasi terkait pembatasan region dan jumlah transaksi per hari yang diperbolehkan untuk pengusaha voucher pulsa isi ulang elektrik. Kebijakan tersebut dinilai merugikan, karena akan memangkas jumlah agen-agen kecil.

“Kami khawatir pada jangka panjang akan terjadi kelangkaan produk, sehingga harga jual pulsa ke end user makin tinggi. Kebijakan pembatasan transaksi harus dicabut karena merugikan anggota Aspindo,” kata Ketua Umum Aspindo Dwi Lesmana di sela Deklarasi Aspindo Jatim di Surabaya, Senin (26/4).

Dwi mengatakan, salah satu operator yang mulai melakukan pembatasan transaksi yakni XL Axiata Tbk. Operator yang menargetkan menjadi operator terbesar kedua di Indonesia ini memberlakukan pembatasan 100 transaksi pulsa bagi perusahaan server dan anggotanya per hari mulai 26 April 2010.

Padahal transaksi anggota perusahaan server per harinya bisa melebihi dari itu. "Jelas ini sangat merugikan anggota Aspindo, sementara pulsa yang dijual bukan illegal melainkan pulsa legal yang jelas memberikan kontribusi kepada XL,” kata dia.

Tidak hanya itu, XL, lanjut dia, melakukan kampanye dalam bentuk komik yang berisi tentang bagaimana membeli pulsa lewat server yang dikesankan lambat masuknya dibanding bilamana menggunakan dompet pulsa.

Dwi menilai, kampanye yang dilakukan XL kurang tepat. Sebab, pembelian pulsa lewat server dan dompet pulsa sebenarnya bisa saling melengkapi sehingga tidak merugikan bagi pengusaha server.

Saat ini pengusaha server pulsa di seluruh Indonesia berjumlah 5.000 orang. Masing-masing pengusaha server pulsa memiliki anggota minimal 5.000 orang. “Tetapi ada juga yang memiliki anggota hingga 15 juta orang,” kata dia.

Untuk menyelesaikan persoalan ini, sambung dia, Aspindo akan melakukan pertemuan dengan petinggi XL untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. “Bila pertemuan tidak menghasilkan kesepakatan, kami siap melakukan boikot terhadap penjualan pulsa elektronik milik XL,” tegas Dwi.

Sementara itu, Manager Non-traditional Channel Development XL Eka Dwidasa K mengatakan, kuota transaksi harian 100 kali untuk non-traditional ritel muncul sebagai upaya penertiban jalur distribusi.

Berdasarkan data historis beberapa bulan terakhir, kata Eka, ada indikasi bahwa penjualan dari dealer non tradisional ritel telah disalahgunakan untuk menyuplai jalur tradisional ritel. Hal ini berakibat meningkatkan jumlah transaksi hingga mencapai ratusan.

“Padahal dari survei, kalau penjualan pulsa langsung ke end-user maka jumlah transaksinya tidak lebih 20 kali per hari,” jelas Eka.

Jalur non-tradisional ritel yakni channel distribusi yang bergerak didalam bisnis inti di luar bidang telekomunikasi seperti pasar modern atau distribusi ke ritel outlet consumer goods. Sedang tradisional ritel seperti toko ponsel dan aksesoris, atau toko voucher.

Untuk mengembalikan ke fungsi awal, lanjut dia, pihaknya menertibkan jalur distribusi pulsa agar sesuai dengan skema perjanjian semula. “Produk XL yang dialokasikan melalui non tradisional ritel hanya boleh dijual ke pengguna XL yang melakukan pembelian di outlet non tradisional,” ujarnya.



Lanjut ah...

Rabu, 28 April 2010

Lintasarta Dukung Layanan Microbanking

LINTASARTA menyatakan siap mendukung penetrasi microbanking di Indonesia Timur. Untuk mengembangkan pelayanan microbanking secara menyeluruh, Lintasarta menyiapkan infrastruktur TI di 2.000 lebih titik lokasi mitra perbankan melalui penggunaan Very Small Aperture Terminal (VSAT) maupun media akses lainnya.

“Kami siap memberikan dukungan pelayanan microbanking dalam bentuk penetrasi lokasi, edukasi pasar dan solusi TI tepat guna,” kata Direktur Usaha Lintasarta, Samsriyono Nugroho dalam pembukaan Asia Pacific Conference & Exhibition (APCONEX) 2010 di JCC, Jakarta, Selasa (27/4).

Untuk mendukung layanan microbanking, Lintasarta menggandeng induk perusahaan PT Artajasa Pembayaran Eletronis, penyedia ATM Bersama. Perusahaan ini memiliki 16.000 jaringan dengan pelanggan korporasi mencapai 1.500 lebih.

Samsriyono menyatakan, Lintasarta menyiapkan empat solusi ICT untuk mengembangkan microbanking. Pertama, menyiapkan solusi network access di rural area. Kedua, solusi payment service di Warnet Desa Pinter.

Ketiga, solusi credit installment reminder system menggunakan mobile device. Keempat, proses menabung dengan menggunakan layanan Bank Keliling, baik untuk di pasar maupun perdesaan.

Seperti diketahui, Lintasarta merupakan salah satu perusahaan yang turut berpartisipasi mengembangkan program “Desa Pinter” (Desa Punya Internet). Melalui program yang digagas Kemenkominfo tersebut, Lintasarta menyiapkan infrastruktur warung internet (warnet) untuk sekitar 1.500 kecamatan, meliputi seluruh wilayah Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Warnet tersebut nantinya dapat dikembangkan sebagai sarana pelayanan microbanking di rural area, baik untuk proses edukasi maupun payment point untuk pelayanan lain.

“Pemanfaatan program Desa Pinter secara tepat dapat meningkatkan potensi UKM dan potensi sumber daya di daerah secara signifikan. Teknologi akan mempercepat proses penetrasi industri microbanking dan meningkatkan potensi UKM di berbagai daerah,” katanya.

Lanjut ah...

Gandeng Pemkot Surabaya, Telkom Luncurkan e-RT/RW

PEMERINTAH Kotamadya Surabaya bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membangun e-RT/RW guna mempercepat peningkatan pemahaman internet bagi seluruh warga kota. MoU penggelaran e-RT/RW ditandatangani Walikotamadya Surabaya, Bambang DH dan GM Consumer Service PT Telkom Area Jawa Timur, Joko Raharjo di Surabaya, Jum’at (23/4).

“Rancang bangun program e-RT/RW Kota Surabaya ini diawali dengan membangun Pusat Informasi elektronik di Pemkot Surabaya. Semakin melek masyarakat terhadap produk-produk teknologi informasi, tentu akan semakin menguntungkan Telkom yang bisnisnya memang berbasis pada penggunaan teknologi informasi," kata Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G Wiryanatha di Surabaya, belum lama ini.

Nyoman menjelaskan, Telkom akan melakukan edukasi dan sosialisasi pemanfaatan e-RT/RW kepada para personil kecamatan di 31 kecamatan di Surabaya. Selain itu, Telkom juga akan membangun jaringan internet Speedy di seluruh RT dan RW , sekaligus melakukan edukasi ke masyarakat.

GM Consumer Service Telkom Area Jatim Joko Raharjo menambahkan penetrasi teknologi informasi di masyarakat akan memperkuat brand image Telkom, terutama untuk produk layanan internet yaitu Speedy.

Telkom, kata dia, menyambut baik program Pemerintah Kota Surabaya yang tidak menginginkan warganya hanya menjadi penonton dalam era teknologi informasi. Pihaknya menargetkan penggelaran e-RT/RW ini akan tuntas dalam 3 bulan ke depan.

“Hadirnya layanan ini akan meningkatkan interaksi dan komunikasi yang lebih efektif antara pemerintah kota dan warganya,” kata Joko.


Program Rejeki Tumpah

I Nyoman G. Wiryanatha mengatakan, program poin rezeki tumpah membidik semua segmen bisnis Telkom, mulai Speedy, Yes TV, fixed line, hingga FlexiHome dengan menjanjikan sejumlah hadiah, seperti dua unit Mercy C-189.

"Ini bagian untuk memperkuat brand Telkom yang kini sudah menjadi single provider, bukan lagi separate providers karena layanan kita sudah bersinergi satu sama lain," ujar Nyoman.

Dia mengemukakan, dengan menyasar banyak segmen bisnis dalam satu program, Telkom ingin memperkuat TIME sebagai portofolio produk yang baru.

Ke depan, kata dia, gerak Telkom akan banyak difokuskan untuk menggarap new wave business. Saat ini bisnis Telkom masih banyak ditopang oleh bisnis seluler lewat salah satu anak usahanya, Telkomsel dan Flexi yang mulai dipisah.

"Ke depan, konsep layanan telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME) akan memperkuat lini bisnis yang masih sangat potensial untuk dikembangkan, seperti TV berbayar, IPTV, layanan konten game hingga edukasi, dan solusi media," jelasnya.


Lanjut ah...

Selasa, 27 April 2010

Ditjen Postel Siapkan RUU Konvergensi

DITJEN Postel Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah menyiapkan Rancangan Undang Undang (RUU) Konvergensi yang memadukan urusan telekomunikasi dan penyiaran serta frekuensi.

"Urusan Telekomunikasi, penyiaran dan frekuensi akan menjadi satu undang undang. Kami sedang menyiapkannya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pos dan Telekomunikasi (Postel), Muhammad Budi Setiawan pada acara peresmian penggunaan Kantor Loka Monitor Frekuensi Radio Mataram, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Ia mengatakan, RUU Konvergensi itu lahir di tengah laju pesatnya perkembangan pos dan telekomunikasi di Indonesia, yang menuntut perubahan atau penyesuaian terutama dari segi peraturan perundang-undangan.

Pada tanggal 14 Oktober 2009, pemerintah mengundangkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos sebagai perubahan dari Undang Undang Pos Nomor 6 Tahun 1984.

"Perubahan Undang Undang Pos itu memberikan ruang gerak perposan di Indonesia agar dapat lebih berkembang dan mempunyai daya saing yang sehat dan kompetitif," ujarnya.

Budi juga mengungkapkan bahwa saat ini Ditjen Postel sedang melakukan reformasi menuju E-Lisencing, untuk perizinan frekuensi radio yang dikenal dengan SIM-F (Sistem Informasi Management Frekuensi), yang pengurusan izinnya dapat dilakukan di daerah masing-masing.

Khusus untuk impor/ekspor peralatan telekomunikasi, pemerintah sedang menerapkan sistem National Singgle Window (SNW).

Keunggulan dari sistem NSW, menurut Budi, bisa memperpendek birokrasi. Seluruh persyaratan perizinan dapat diakses melalui satu pintu saja, apakah dari perindustrian, perdagangan, bea cukai atau Ditjen Postel. "Teknologi itu akan mempercepat pertumbuhan perekonomian di Indonesia," ujarnya.

Kemenkominfo, kata dia, sedang menyiapkan infrastruktur di wilayah timur Indonesia melalui proyek Palapa Ring, yang peletakan batu pertamanya dilakukan di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Desember 2009.

Diharapkan, hubungan telekomunikasi di wilayah timur dapat terhubung satu sama lain. "Khusus penyediaan sarana telekomunikasi perdesaan, tengah diterapkan program Universal Service Obligation (USO) di 31.824 desa di seluruh Indonesia, termasuk di NTB yang mencakup 125 desa," ujarnya.


Lanjut ah...

Tri Tawarkan Bundling Ponsel Imo

OPERATOR jaringan GSM milik PT Hutchison CP Telecommunication (HCPT), Tri, menggandeng vendor Ponsel IMO meluncurkan paket bundling ponsel IMO B8900 dengan kartu perdana TriMU seharga Rp599.000.

"Ponsel bundling memungkinkan pelanggan untuk dapat berkomunikasi menggunakan ponsel canggih dan menikmati layanan telekomunikasi dengan harga terjangkau, " kata Chief Comercial Officer PT HCPT Suresh Reddy, di Jakarta, Jumat (23/4).

Paket bundling itu berisi kartu perdana TriMU edisi khusus Manchester United dengan pulsa Rp15.000 (10.000 pulsa utama, 5.000 pulsa sesama), masa aktif selamanya.

Fasilitas lain yang ditawarkan adalah akses tanpa batas ke Manchester United berupa beragam konten resmi Manchester United diantaranya life score pertandingan tim MU, ringtone suara asli pemain MU diantaranya Wayne Rooney, Rio Ferdinand dan lain lain, mulai harga Rp 300 (belum termasuk PPN).

Sedangkan ponsel IMO B8900 merupakan ponsel berkualitas dengan fitur yang lengkap. "Kerja sama kami dengan Tri memberikan manfaat dan nilai lebih kombinasi komunikasi yang canggih dan tarif terjangkau," kata President Direktur Ponsel IMO Sarwo Wargono Wiguno.

Ponsel itu memiliki tampilan design elegan, mengusung ponsel qwerty dengan fitor DualOn GSM-GSM, Dual Camera, MP3 Player, FM Radio, GPRS, WAP. Dimensi 107 x 60 x 12.3 mm, berat 103 gram, layar 2.2 inch dengan pilihan warna merah, silver, dan hitam.

IMO B 8900 juga dilengkapi dengan aplikasi chating diantaranya Video chat, yang memungkinkan pengguna dapat berkomunikasi dengan cara bertatap muka dengan pengguna lainnya.

Ponsel itu juga menanamkan aplikasi buatan ponsel itu sendiri, yaitu IMO CHAT yang memungkinkan pengguna dapat melakukan Chatting sesama pengguna Ponsel IMO.


Lanjut ah...

Polda Metro Jaya Bongkar Penipuan Undian SMS

TELKOMSEL bekerja sama dengan Polda Metro Jaya sukses membongkar kasus penipuan yang berkedok undian berhadiah. Sebanyak 15 pelaku beserta sejumlah telepon genggam, kartu GSM, buku catatan nomor-nomor sasaran, kartu ATM, dan sejumlah uang tunai diamankan sebagai barang bukti oleh pihak kepolisian.

“Kami berterima kasih kepada Polda Metro Jaya atas kerjasamanya dalam menguak penipuan berkedok undian SMS berhadiah,” kata GM Corporate Communications Ricardo Indra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, belum lama ini.

Kasus penipuan berkedok undian berhadiah begitu marak terjadi. Para pelaku umumnya menjebak para korban lewat layanan SMS . Beberapa jenis penipuan yang sering muncul di ponsel antara lain pengumuman undian berhadiah seperti TelkomselPOIN, serta promo produk dan layanan.

Jika korban menanggapi undian tersebut, pelaku kemudian meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang. Alasannya agar hadiah bisa cepat diterima. Dalam prakteknya, pelaku menggunakan nomer operator seluler tertentu untuk menyebarkan undian palsu tersebut,” kata Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy G. Rafli.

Telkomsel menghimbau kepada semua pelanggan untuk tidak merespon SMS penipuan tersebut dan segera menghubungi Telkomsel melalui layanan call center 24 jam dengan akses 111 untuk pelanggan kartuHALO dan 116 untuk simPATI dan Kartu As, serta akses khusus pelanggan korporat, yakni 128.



Lanjut ah...

Indosat dan XL Perkuat Layanan Mobile Broadband

MENUJU era teknologi generasi keempat (4G), PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk (XL) saling berlomba memperkuat layanan mobile broadband-nya dengan menggandeng vendor jaringan telekomunikasi Ericsson. Indosat meluncurkan akses Internet dengan menggunakan teknologi dual carrier HSPA (HSPA+).

Layanan HSPA+ ini mulai dapat dinikmati oleh masyarakat pada awal Mei 2010, terutama untuk pelanggan mobile broadband Indosat dan IM2. Sedangkan XL masih dalam tahap uji coba long term evolution (LTE) hingga enam bulan ke depan.

Demikian rangkuman pendapat dari Chief Wholesale and Infrastructure Officer and Director Indosat Fadzri Sentosa, Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi, dan Regional Head Ericsson Wilayah Asia Tenggara dan Oseania Arun Bansal dalam kesempatan terpisah di Jakarta, Senin (26/4).

Fadzri mengatakan, Indonesia menjadi negara yang pertama di Asia dan kedua di dunia yang menerapkan Internet berkecepatan 42 Mbps untuk download data dan upload 11 Mbps dengan menggunakan teknologi HSPA+ . Pengelolaan jaringan ini dilakukan Indosat bersama vendor telekomunikasi Ericsson.Akses internet berkecepatan tinggi ini pertama kali diterapkan oleh Telstra di Australia.

Untuk investasi teknologi HSPA+, Indosat mengalokasikan dana sekitar US$0,5 per pelanggan per Mbps. “Kami akan cover sekitar 90 kota dengan BTS node-B hingga akhir tahun dengan terus melakukan peningkatan jaringan,” jelas Teguh.

“Layanan HSPA+ paling memungkinkan untuk dinikmati pelanggan saat ini. Kami juga menyiapkan roadmap untuk LTE, tetapi untuk saat ini kami tidak mau melompat terlalu jauh,” ujarnya.

Saat ini internet berkecepatan tinggi tersebut baru tersedia di Jakarta in Center City, Kantor Pusat Indosat, Monas, Thamrin, JHCC, Menteng, Gambir, Petamburan, Cikini, Cideng, Tanah Abang, Roxy, Tomang, dan Kwitang. Lebih dari 62 node B melayani HSPA+ ini.

Sebelumnya pada tahun 2009, Indosat memperkenalkan akses HSPA+ yang memberikan kecepatan akses downlink (Downlink Speed) hingga 21 Mbps dan kecepatan uplink hingga 5.8 Mbps.

Saat ini, kata dia, pihaknya telah berhasil menyelesaikan peningkatan akses HSPA+ hingga 21 Mbps tersebut dan telah melayani secara komersial kepada pelanggan dan masyarakat.

Upaya tersebut, menurut dia, juga merupakan langkah untuk segera memanfaatkan tambahan frekuensi 3G (second carrier) yang belum lama ini diperoleh dari pemerintah.

Fadzri mengatakan, pihaknya berupaya agar penerapan teknologi tersebut dapat menjadi bukti dalam mengelola tambahan frekuensi 3G. “Teknologi ini sangat dibutuhkan oleh pelanggan dan masyarakat yang ingin mendapatkan kapasitas lebih besar dan kecepatan lebih tinggi bagi akses broadband mereka,” ujar dia.

Uji Coba LTE

XL menjalin kerja sama dengan Ericsson untuk melakukan uji coba teknologi LTE dalam waktu enam bulan ke depan. Dari kerja sama ini, menurut Hasnul, selain mengetahui sejauh mana kecanggihan teknologi ini, XL berharap bisa mendalami manfaat apa saja yang bisa diterapkan di layanan-layanan XL di masa datang.

“XL bersama Ericsson akan mempelajari aspek-aspek teknis dan kemungkinan-kemungkinan lain yang muncul seandainya nanti kami mengadopsi teknologi LTE,” kata Hasnul Suhaimi di sela penandatanganan MoU Persiapan Uji Coba LTE.

LTE merupakan pengembangan dari teknologi 3G yang pada awalnya dari 3GPP 1, dikenal dengan nama R-8 (Release-8), yang lebih difokuskan ke arah kecepatan transfer data yang lebih tinggi ketimbang 3.5G. Kabarnya, maksimum kecepatan data transfer yang ditawarkan mencapai 100 Mbps (downlink).

“Kami sangat senang dapat berbagi dan berdiskusi dengan para operator dan akademisi untuk mengetahui lebih jauh manfaat apa yang dapat dilakukan dengan hadirnya LTE bagi industri dan masyarakat,” kata Arun Bansal.

Untuk melakukan riset LTE, XL dan Ericsson masih akan menunggu proses perizinan dari pemerintah. “Sampai sekarang, alokasi frekuensi yang didedikasikan untuk LTE belum jelas. Ini persoalan yang akan menghambat implementasi LTE di Indonesia,” tambah Arun.

Lanjut ah...

Senin, 26 April 2010

Telkom Investasi Rp 4 M untuk Pusat Kreatif

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) menginvestasikan sekitar Rp4 miliar untuk mengembangkan Digital Lounge (DiLo), yaitu pusat kreatif ragam akses teknologi yang memadukan fungsi edukasi serta hiburan (edutainment).


"Investasi awal DiLo sekitar Rp4 miliar, dan akan meningkat sejalan penambahan jumlah DiLo," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (25/4).

DiLo merupakan pusat akses digital terpadu teknologi dan informasi, toko gadget, game, musik, video, film, dan animasi.

Rinaldi menjelaskan, DiLo pertama sudah tersedia di Mall of Indonesia (MoI), Kelapa Gading, Jakarta, yang dilengkapi 200 komputer, 13 private room, dan tiga VIP room.

"Fasilitas ini dibuat senyaman mungkin agar konsumen dapat bermain game, menonton film, mendengarkan musik, mencoba gadget-gadget terbaru semisal iPad, iPhone, maupun BlackBerry, sembari nongkrong makan-minum ala cafe," kata Rinaldi.


DiLo juga menyediakan sarana pembelajaran khusus terkait industri kreatif, seperti desain animasi, 3D animasi, java programmer, mobile programmer, professional illustrator, "design for kids", "comic animation for kids", "professional comic artist", dan "manga class".

Rinaldi menuturkan investasi yang dialokasikan untuk DiLo masih terus ditingkatkan, sejalan dengan rencana pengembangan di kota lainnya.

Pada semester I ini, DiLo akan ditambah di Kota Bandung dan Medan dari rencana 10 creative center hingga akhir 2010.

Menurut Rinaldi, pengembangan DiLo merupakan upaya Telkom melalui Divisi Business Service (DBS)untuk mewujudkan edutainment melalui "creative learning center" dari industri kreatif.

"Lounge ini jadi semacam inkubasi yang mewah dan menyenangkan untuk mengembangkan industri kreatif sehingga timbul pengusaha baru skala kecil menengah yang memanfaatkan TI," tegas Rinaldi.


Lanjut ah...

Kartu Perdana Kartu As Seharga Rp2 Ribu

TELKOMSEL meluncurkan paket perdana Kartu As seharga Rp2 ribu. Paket ini menawarkan tarif telpon Rp15/detik, Rp115/SMS, Rp1 ribu/MMS ke semua operator, serta tarif internet Rp5/Kb. Paket ini memiliki masa aktif dan isi ulang selama 30 hari.

“Paket perdana Kartu As ini semakin murah. Hanya dengan Rp2 ribu, kebutuhan komunikasi pelanggan dapat terpenuhi dengan layanan berkualitas dan jaringan terluas Telkomsel,” kata VP Product Marketing Telkomsel Lindayanti Harjono, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (23/4).

Paket perdana Kartu As ini berisi pulsa senilai Rp2 ribu. Pelanggan yang mengaktivasi di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Maluku, dan Papua dapat menikmati bonus 1 ribu SMS ke semua operator setelah pemakaian SMS hingga Rp1 ribu.

Sedangkan, pelanggan di wilayah Sumatera, Jabodetabek, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi dapat menikmati Kartu As Jagoan Serbu yang menyediakan paket gratis 1 ribu SMS ke semua operator dan paket gratis telpon 100 menit ke sesama pelanggan Telkomsel.



Lanjut ah...

Jumat, 23 April 2010

TiPhone Bidik Pasar Entry Level

TI-PHONE Mobile Indonesia membidik pasar pemula (entry level) dengan meluncurkan telepon seluler (ponsel) T18. Handset yang dibanderol Rp 199 ribu ini ditargetkan terjual 100 ribu unit melalui bundling dengan IM3 Indosat.

“Melalui TiPhone T18 ini, kami ingin memberikan solusi handset murah yang bisa dijangkau oleh banyak orang. Tak terkecuali oleh masyarakat menengah ke bawah yang belum pernah menggunakan ponsel sekalipun,” kata Vice President TiPhone Mobile Indonesia Endy Purwanto di sela peluncuran T18 di Jakarta, Kamis (22/4).

Menurut Endy, potensi pasar entry level cukup besar, namun belum banyak digarap oleh vendor handset. Berdasarkan pengamatan, sambung dia, hanya sedikit pemain di segmen handset di bawah Rp 300 ribu. “Ceruk pasar ini yang akan kami manfaatkan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, TiPhone T18 hadir dengan desain modern yang berkelas. Meskipun berdimensi mungil, kata dia, handset ini dilengkapi fitur FM radio, serta kemampuan beroperasi di jaringan GSM 900 MHz dan 1800 MHz. “Target pasar kami seperti komunitas pelajar dan buruh-buruh pabrik. Kami ingin mereka bisa menikmati fungsi komunikasi seluler tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam,” kata Endy.

TiPhone juga menggandeng Telesindo Shop, salah satu jaringan distribusi untuk meningkatkan penguasaan pasarnya. "Saat ini Teleshop sudah memiliki 500 outlet mulai dari Aceh sampai Sorong," kata dia.

Untuk menjaga kepuasan pelanggan, pihaknya juga mengembangkan layanan purna jual. Saat ini layanan purna jual sudah tersebar di delapan kota yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Bali dan Balikpapan.

“Kami ingin diperhitungkan sebagai salah satu merek ponsel yang serius menggarap brand, baik segmen bawah maupun atas. Karena itu kami serius menjaga kualitas produk dan meningkatkan layanan purna jual untuk menjaga kepuasan pelanggan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Division Head Blackberry & Consumer Device Indosat Agung Wijanarko mengatakan, kerja sama ini merupakan yang pertama dilakukan Indosat dengan TiPhone.

Melalui paket bundling ini, lanjut dia, masyarakat bisa mendapatkan banyak keuntungan, di antaranya 100 SMS setiap hari ke semua operator, dan 90 SMS setiap kali melakukan isi ulang Rp 20 ribu (maksimal 12 kali setahun).

“Kalau dihitung total bonus SMS selama setahun bisa mencapai Rp 37 juta. Bonus ini dinikmati selama setahun penuh,” kata dia.


Lanjut ah...

2010, Penjualan PC 5,1 Juta

FIRMA riset International Data Corporation (IDC) memprediksi pengapalan komputer (PC) di Indonesia pada 2010 mencapai 5,1 juta unit. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat atau meningkat 53% dari penjualan tahun lalu.

“Dibanding tahun sebelumnya, pengapalan PC di Indonesia pada tahun 2010 akan meningkat 53% atau sebanyak 5,1 juta unit,” jelas Andi Handoko, analis IDC Indonesia, Kamis (22/4).

Pada 2009, dia menjelaskan, IDC mencatat total penjualan PC di Indonesia mencapai 3,3 juta unit, dengan pertumbuhan sebesar 36% dibanding tahun sebelumnya. PC portable atau notebook menjadi primadona dengan kontribusi 61% terhadap total penjualan.

Country Manager Lenovo Indonesia Sandy Lumi mengatakan, peningkatan belanja PC tahun ini disebabkan beberapa faktor, seperti membaiknya kondisi makro ekonomi di Tanah Air, inflasi yang semakin terkendali, serta menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar peningkatan daya beli masyarakat.

“Program-program pemerintah tahun ini banyak dicurahkan untuk meningkatkan pemerataan teknologi informasi (TI). Sehingga, akan banyak tender untuk pengadaan barang seperti PC di tahun 2010,” papar Sandy.

Pemerintah, tahun ini sedang gencar melakukan peningkatan penetrasi TI di masyarakat. Sandy mengatakan, pembelanjaan PC di sektor pemerintah akan banyak dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Salah satu program pemerintah yang sedang dikerjakan tahun ini adalah proyek universal service obligation (USO) Internet Kecamatan yang menyambungkan akses internet di 5.748 kecamatan dan akan rampung sebelum 2010 berakhir.

Pembaharuan infrastruktur TI korporasi dan enterprise juga turut andil dalam peningkatan pengapalan PC tahun 2010. “Kontrak-kontrak pengadaan PC per-tiga-tahun akan banyak yang jatuh tempo tahun ini, khususnya di sektor perbankan dan telekomunikasi,” lanjutnya.

Selain itu, rilis sistem operasi terbaru Microsoft Windows 7 juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan angka penjualan PC. “Baik korporasi maupun small-medium business (SMB) akan tergerak untuk mengadopsi Windows 7 dengan melakukan refreshment PC dengan spesifikasi yang lebih baik,” jelasnya.

Tidak berbeda jauh dari tahun lalu, penjualan notebook masih di atas desktop. Sandy mengatakan, penyerapan desktop masih dominan dilakukan oleh korporasi. Sedangkan segmen konsumer dan SMB yang terus tumbuh menjadi konsumen tertinggi pengapalan PC jenis notebook.

Hingga kuartal I 2010, Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Suhanda Wijaya menyebutkan, angka penjualan PC di Indonesia mencapai 800 ribu unit. Angka tersebut meningkat cukup tajam dibanding periode yang sama di tahun 2009 yaitu 300 ribu unit. Namun, Apkomindo memperkirakan, perkiraan penjualan PC tahun ini sekitar 3,6 juta atau jauh di bawah prediksi IDC.

Meskipun peningkatan penjualan PC terus meningkat, penetrasi PC di Indonesia masih dianggap rendah. “Perbandingan penetrasi PC dengan jumlah penduduk sekitar 37:1.000, masih sangat rendah,” ujar Sandy.

“Untuk meningkatkan itu, industri yang berbasis TI di daerah yang selama ini rendah perlu ditumbuhkan untuk mengakselerasi penetrasi,” harap Suhanda.


Prediksi Penjualan PC di Indonesia

Tahun

Penjualan PC

Pertumbuhan

dibanding tahun sebelumnya

2010

5,1 juta

53%

2009

3,3 juta

36%

Sumber Data: IDC Indonesia


Acer Kuasai Pasar

Presiden Direktur PT Acer Indonesia Jason Lim mengatakan posisi vendor Taiwan ini masih nomor satu di Indonesia. Acer tercatat berada di posisi teratas dalam penjualan PC dengan mengapalkan sekitar 602 ribu unit PC ke Indonesia.

“Kami masih bertahan di posisi pertama untuk kelima kalinya di pasar Indonesia,” terang Jason di Jakarta, Senin (19/4). Data yang dikeluarkan badan riset Gartner menyebutkan Acer menguasai 21,5% pangsa pasar dari total penjualan 2,8 juta unit PC di Indonesia.

Jason mengungkapkan 60% PC yang terjual adalah notebook. Pada tahun 2009, Acer mendominasi pangsa pasar notebook sebesar 36,3% dengan pertumbuhan mencapai 75,6% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan, 25% pangsa pasar desktop juga dimiliki Acer dengan pertumbuhan 60,9% dibanding tahun 2008.

Acer, kata Jason, sangat optimis untuk menjaga posisinya sebagai vendor PC teratas di Indonesia.


Lanjut ah...

Senin, 19 April 2010

Telkom Luncurkan i-Chat

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) meluncurkan sebuah aplikasi dan portal yang akan membantu masyarakat, khususnya para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunarungu dan orang tua, dalam proses pembelajaran bahasa bagi anak berkebutuhan khusus dalam hal pendengaran di Indonesia. Aplikasi dan portal ini diberi nama i-Chat (I Can Hear And Talk).

Peluncurannya dilakukan Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dan disaksikan Senior General Manager Research and Development Center (RDC) Telkom Mustapa Wangsaatmadja di Bandung, akhir pekan lalu. “Aplikasi dan portal i-Chat ini dikembangkan oleh RDC Telkom,” ujar Mustapa.

Menyusul peluncuran i-Chat, Telkom melatih penggunaan aplikasi i-Chat bagi 50 guru dari berbagai SLB di Bandung dan Jawa Barat. Pelatihan serupa akan dilakukan di beberapa kota. Di Indonesia, saat ini terdapat tidak kurang dari 419 SLB Tunarungu, yang tersebar di Jawa Barat (138 SLB), Jakarta (45), Jawa Timur (40), Sulawesi Selatan (35), Jawa Tengah (22), dan SLB-SLB di 20 propinsi lainnya (139).



Lanjut ah...

Kamis, 15 April 2010

Telkom Voucher untuk Semua Produk

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) kembali menyatukan produk-produknya dalam Telkom Group. Kali ini, BUMN telekomunikasi ini menyatukan voucher produk Flexi, Speedy, dan Yes TV menjadi Telkom Voucher. Bahkan, dalam waktu dekat, Telkom Voucher juga bisa dipakai untuk produk atau layanan Telkomsel.

“Jadi, pelanggan Flexi, pelanggan Speedy dan pelanggan TV kabel bisa menggunakan voucher yang sama, yakni Telkom Voucher. Voucher yang lama tidak akan diproduksi lagi untuk kemudian diganti dengan Telkom Voucher,” kata Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G Wiryanata saat peluncuran Telkom Voucher di Jakarta, Rabu (14/4).

Dia menjelaskan, selama ini setiap produk Telkom memiliki voucher masing-masing. Flexi memiliki voucher Flexi, begitu juga untuk akses internet prabayar (Speedy) dan Yes TV juga ada voucher khusus. “Sekarang Telkom Voucher bisa dipakai pada semua produk Telkom,” kata Nyoman.

Layanan satu kartu voucher ini, menurut Nyoman, saat ini baru bisa digunakan untuk empat produk, yakni Flexi, Speedy, Yes TV, dan layanan konten. “Ke depan, Telkom Voucher ini juga bisa digunakan untuk produk-produk Telkomsel,” kata dia.

Produk voucher terbaru ini, menurut Nyoman, jelas sebagai langkah efisiensi karena Telkom tidak perlu mencetak beragam kartu voucher. Dealer penjualan pun dimudahkan karena cukup menjual atau memajang satu produk voucher saja.

“Yang lebih penting lagi, ini adalah efisiensi buat pelanggan karena tidak perlu repot mencari beragam voucher untuk produk Telkom, tapi cukup satu voucher saja. Pelanggan juga bisa mengontrol pengeluarannya,” kata dia.

Bagi pelanggan pascabayar, lanjut Nyoman, juga tak perlu kecewa karena Telkom Voucher ini juga bisa dimanfaatkan untuk, misalnya tambahan layanan Speedy yang unlimited atau untuk nonton kanal bola pada Yes TV.

Sementara itu, Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, Telkom Voucher itu akan dipasarkan dengan denominasi bervariasi mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu. Penggunaannya pun mudah.

“Contoh untuk pengisian voucher Yes TV melalui mekanisme potong pulsa Flexi, pelanggan cukup mengetik yestv*kode_smartcard*kode_paket kirim ke 9147,” kata Eddy.



Lanjut ah...

Palapa Ring Butuh Dana Rp 5,5 T

UNTUK menghubungkan seluruh Nusantara dalam satu lingkaran kabel serat optik (fiber optic) diperlukan 50 ribu kilometer (km) kabel serat optik lagi. Hingga saat ini, kabel serat optik yang sudah terbentang mencapai 80% atau sepanjang 40 ribu km.

“Untuk menghubungkan seluruh Nusantara, masih dibutuhkan setidaknya 10 ribu km lagi, yakni untuk Indonesia bagian timur. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 5,5 triliun,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring saat ditemui di Infrastructure Asia 2010 di Jakarta, Rabu (14/4).

Pemerintah sejak lama ingin merampungkan pembangunan jaringan kabel serat optik di Indonesia timur sepanjang 10 ribu km itu. Yakni, dari Kupang-Mataram-Papua-Maluku. Pemerintah telah menunjuk konsorsium Palapa Ring, namun anggotanya terus merosot dari tujuh, kini tinggal tiga anggota. Yakni, PT Telkom, PT Indosat, dan PT Bakrie Telecom. Dananya pun kian merosot dari US$ 225 juta, kini tinggal US$ 150 juta.

Hingga kini proyek itu belum juga digelar. Telkom, bahkan, berinisiatif untuk memulai sendiri proyek Palapa Ring itu untuk bagian Mataram-Kupang. Jaringan Matam-Kupang itu akan menyambung kabel serat optik milik Telkom yang membentang dari ujung Sumatera-Jawa-Kalimantan dan Sulawesi.

Tifatul mengatakan, setelah jaringan kabel serat optik itu akan dibentangkan dari Jakarta-Kupang-Darwin-Sydney-Amerika Serikat. "Dari Kupang ke Darwin ini penting untuk dibuka kabel serat optiknya. Proyek ini diharapkan rampung pada 2012," kata Tifatul.

Prospek bisnis sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT), menurut Tifatul, sangat menjanjikan dengan nilai Rp 300 triliun per tahun. Bisnis ini membutuhkan ketersdiaanbandwidth yang cukup, yakni melalui jaringan kabel serat optik yang juga terhubung ke Australia, Singapura hingga Amerika Serikat (AS).



Lanjut ah...

Telkom Ganti Tembaga dengan Fiber Optik

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) mengganti dan memodernisasi seluruh jaringan kabel tembaga menjadi kabel serat optik. Proyek ini akan dikerjakan oleh PT (Persero) Inti.

Kesepakatan itu kerja sama itu ditandatangani oleh Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah dan Dirut PT Inti Irfan Setiaputera. Acara penandatanganan itu dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (14/4).

Rinaldi mengatakan, jaringan kabel tembaga Telkom yang akan diganti dengan kabel serat optik itu terdiri atas 2,1 juta satuan sambungan kabel sekunder dan sembilan juta satuan sambungan kabel primer.

Saat ini Telkom memiliki sambungan akses primer sepanjang 10 juta satuan sambungan serta jaringan sekunder sebanyak 13 juta satuan sambungan. “Baru sekitar 1,2 juta satuan sambungan yang sudah dimodernisasi menjadi serat optik,” kata Rinaldi.

Proyek modernisasi menjadi kabel serat optik ini, lanjut Rinaldi, diharapkan rampung dalam empat sampai lima tahun ke depan. Realisasi modernisasi jaringan kabel Telkom ini dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. “Tahun ini, kabel yang diganti dengan serat optik sepanjang 300-500 ribu satuan sambungan,” kata dia.

Rinaldi mengatakan, investasi yang dibutuhkan untuk proyek modernisasi ini tidak terlalu besar. Justru modernisasi ke kabel serat optik ini menguntungkan karena harga kabel serat optik sepertiga kabel tembaga. Dengan demikian, kabel tembaga yang diangkat akan dijual untuk membeli kabel serat optik, yang saat ini sekitar US$ 7 per meter.

“Kami sedang menghitung anggarannya. Yang jelas, investasinya minimal,” kata Rinaldi.

Sinergi Antar-BUMN

Sementara itu, Dirut PT Inti Irfan Setiaputera mengatakan, proyek itu milik Telkom dan PT Inti hanya mengerjakannya saja. “Walaupun proyek itu milik Telkom, kami juga harus menyediakan investasi untuk mendukung peralatan. Sumbernya bisa dari pembiayaan eksternal oleh bank BUMN atau penerbitan obligasi,” kata Irfan.

Selain itu, Telkom dan Inti juga akan bersinergi di bidang jasa telekomunikasi, yaitu seat management. Layanan ini menawarkan jasa penyewaan peralatan olah data, termasuk pengelolaan perangkatnya. Penyediaan perangkat olah data meliputi personal computer (PC), laptop, scanner, dan printer.

“Solusi ini memudahkan pelanggan untuk dapat fokus pada aktivitas bisnis inti perusahaan tanpa terbebani biaya untuk belanja modal,” kata dia.

Proyek senilai lebih dari Rp1 triliun ini berpeluang memberikan manfaat bagi kedua BUMN ini secara signifikan. Telkom dapat mempercepat realisasi program Indonesia Synchronize (Insync) 2014 dengan target mewujudkan Next Generation Nationwide Broadband Network (NG-NBN). Sedangkan PT Inti dapat berkontribusi dalam pembangunan industri teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) dalam negeri.

Menurut Rinaldi, percepatan penggantian kabel tembaga dengan kabel serat optik ini sejalan pula dengan program transformasi bisnis Telkom. Saat ini, Telkom telah memutuskan untuk fokus menggarap bisnis telecommunication, information, media, dan edutainment (TIME).

Lanjut ah...

Indonesia Pasar Penting bagi ZTE

ZTE, vendor perangkat jaringan telekomunikasi yang bermarkas di Tiongkok, menganggap pasar Indonesia penting di Asia Pasifik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat cepat dan telah menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara.

Wakil Presiden ZTE Indonesia Zhu Xiaodong mengatakan, pada tahun lalu, ZTE berhasil melaksanakan dan membuat kesepakatan dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom), PT Telkomsel, PT Indosat Tbk, PT Hutchison CP Telecommunications Indonesia (HCPT), PT Smart Telecom, PT Mobile-8 Telecom Tbk. (Mobile-8), dan operator telekomunikasi lainnya.

“Kami sangat senang banyak pemain utama bisnis telekomunikasi Indonesia telah mempercayai teknologi dan solusi telekomunikasi terdepan kami. Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kami untuk menjaga kerja sama yang telah ada selama ini,” ujar Zhu Xiaodong di Jakarta, Selasa (13/4).

Pada tahun-tahun mendatang, lanjut Zhu, ZTE akan lebih fokus pada pengembangan layanan dan dukungan terhadap industri telekomunikasi Indonesia. Bersama dengan rekanan lokal, komunitas lokal dan tim di Indonesia, ZTE berkomitmen untuk mengembangkan industri telekomunikasi Indonesia melalui alih pengetahuan dan teknologi serta kerjasama-kerjasama.

“Kami percaya masih banyak kesempatan guna mengembangkan bisnis telekomunikasi di Indonesia,” kata dia.

Secara global, ZTE membukukan pendapatan sebesar US$ 8,82 miliar pada 2009 atau naik 36,08% dibanding tahun sebelumnya. Laba bersihnya sebesar US$ 359,7 juta atau meningkat 48,06% dari 2008.


Lanjut ah...

Rabu, 14 April 2010

Telkom Mulai Pasarkan Layanan Triple Play

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) mulai memasarkan produk andalannya, Triple Play. Yakni, layanan yang meliputi layanan IP Phone, Internet dan IPTV (Yes TV) yang disalurkan melalui satu kabel fiber optik yang sama ke rumah pelanggan.

“Layanan Triple Play pertama kali dipasarkan di Apartemen Adhiwangsa Golf Residence Surabaya dengan jumlah total 170 unit kamar. Sesuai dengan jenis layanannya, sangat pas untuk apartemen meski bisa juga dinikmati pelanggan rumahan,” kata Senior Officer Communication Telkom Divisi Consumer Service Timur Djadi Soegiarto di Surabaya, Senin (12/4).

Djadi menjelaskan, layanan Triple Play di 170 unit itu baru tahap awal dan digelar di Tower A pada apartemen Adhiwangsa, Surabaya. Menurut rencana untuk Tower B juga akan digelar dengan menggunakan teknologi Gigabit Pasive Optical Network (GPON) untuk semua penghuni apartemen tersebut.

Layanan Triple Play ini, kata Djadi, untuk sementara dipasarkan bagi pelanggan yang tercluster, antara lain untuk melayani apartemen, hotel, mal dan gedung bertingkat lainnya, karena lebih mudah dalam penggelarannya.

''Selama ini telepon kabel hanya bisa digunakan untuk telepon dan internet. Sekarang bisa sekaligus untuk langganan layanan TV berbayar atau IPTV. Nilai investasi untuk penggelaran jaringan infrastruktur di Apartemen Adhiwangsa ini sekitar Rp 2,3 miliar, yang meliputi instalasi gedung, ONT (Optical Network Terminal), set of box dan asesoris lainnya,” kata Djadi.

Djadi menambahkan, pihaknya sangat dimudahkan dengan clustering pelanggan yang mencakup wilayah seluas 64.000 m2 ini. Rencananya selain mengover kedua tower, ke depan juga akan digelar infrastruktur yang lebih luas yang meliputi hotel yang terdiri atas empat tower dan gedung Len Marc yang berada di kawasan elit tersebut.

“Uji coba layanan Triple Play ini telah berhasil dilaksanakan pada 4 April 2010 di lantai lobby dan show unit di lantai 6,” kata dia.

Layanan IPTV merupakan pengembangan teknologi berbasis internet yang bisa mengirim data berbentuk video. Telkom memanfaatkan jaringan kabel telepon yang sudah banyak tersambung di rumah-rumah konsumen untuk mengantar teknologi itu ke konsumen. Alhasil, operator tidak perlu lagi membuat jaringan baru yang memakan biaya besar.

Mengenai tarif, Telkom mematok pilihan mulai Rp 360 ribu hingga Rp 2 juta per bulan. Tarif tersebut bisa dinikmati pelanggan untuk layanan akses internet Speedy, telepon, serta YesTV. ''Perbedaannya pada pilihan akses internet basic atau unlimited maupun banyaknya pilihan channel,'' ujar Djadi.

Konsumen juga membayar biaya pemasangan ONT sebesar Rp 2,5 jutaan. Perangkat itu merupakan alat yang menyambungkan data ke perangkat TV, telepon, maupun modem untuk akses internet konsumen.

Telkom kini mempersiapkan beberapa lokasi lain untuk menerima fasilitas Triple Play. Rencananya akan dipasang di East Coast Residence dan Water Place. Karena karakteristik pengantar teknologi dengan FO, untuk sementara layanan itu dipasarkan bagi pelanggan yang terkluster, seperti apartemen, hotel, mal, dan gedung bertingkat.



Lanjut ah...

Simpati dan Kartu As Gratiskan Telepon dan SMS

TELKOMSEL meluncurkan program Jagoan Duo bagi pelanggan prabayar Simpati dan Kartu As. Untuk pelanggan Simpati diberikan gratis menelepon selama 300 menit dan 300 SMS, sedangkan pada Kartu As menyediakan paket murah menelepon 100 menit dan 1.000 SMS. Program ini berlaku mulai 13 April 2010.

“Kami yakin bonus gratis menelepon 300 menit dan gratis 300 SMS setiap hari dari Simpati serta paket murah menelepon 100 menit dan 1.000 SMS dari Kartu As ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan komunikasi sehari-hari pelanggan,” kata Vice President Product Marketing Telkomsel Lindayanti Harjono di Jakarta, Selasa (13/4).

Untuk menikmati promo Jagoan Nelpon ini, pelanggan baru di wilayah Sumatera, Jabodetabek, dan Sulawesi mengaktifkan kartu Simpati Rp 5.000 mulai 13 April 2010 dan registrasi mellaui *999#. Pelanggan lama cukup menelepon ke sesama pelanggan Telkomsel pada pukul 00.00–17.00 hingga akumulasi pemakaian Rp 4.000.

Seluruh pelanggan Simpati, kata Linda, setelah mengirim SMS, secara otomatis memperoleh gratis 100 SMS ke semua operator plus akses internet 5 MB setiap hari. Selain itu, Telkomsel juga masih memberlakukan program Talkmania. Yakni, program bebas menelepon berkali-kali dengan akumulasi selama 100 menit dari pukul 01.00-17.00 ke sesama pelanggan Telkomsel.

Sementara itu, Kartu As Jagoan Serbuuu menyediakan dua paket, yakni paket SMS berupa gratis 1.000 SMS ke semua operator dan paket Nelpon gratis ke sesama pengguna Telkomsel selama 100 menit. “Seluruh layanan SMS dan menelepon gratis dalam paket ini dapat digunakan hingga pukul 24.00 setiap harinya. Program ini berlaku bagi pelanggan Kartu As di wilayah Sumatera, Jabodetabek, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi,” kata dia.

Penghargaan buat Outlet

Telkomsel juga memberikan apresiasi kepada 30 perwakilan mitra outlet pemenang program Star 1 dari 16 wilayah kantor cabang Telkomsel di seluruh Indonesia. Telkomsel juga menggelar Star 2 dengan target sekitar 414.017 gerai di seluruh Indonesia untuk memperebutkan Grand Prize enam unit mobil Toyota Avanza.

Vice President Channel Management Telkomsel Gideon Eddie Purnomo menjelaskan, program apresiasi tahunan ini sebelumnya bernama Faster yang digelar sejak 2004. Ini merupakan upaya Telkomsel untuk selalu dekat dengan mitra outlet termasuk para front liner yang menjadi ujung tombak penjualan produk Telkomsel.

”Kami menyadari bahwa menjadi garda depan yang berhadapan langsung dengan pelanggan memerlukan tantangan tersendiri serta kerja keras karena dari sinilah awalnya terjalin hubungan emosional serta kepercayaan antara Telkomsel melalui mitra outlet khususnya frontliner dengan para pelanggan,” kata Gideon.

Program Star 1 diikuti 79 ribu mitra outlet dari 15 wilayah kantor cabang Telkomsel di seluruh Indonesia. Hadiahnya berupa 30 unit paket wisata ke Bali, 38 unit sepeda motor, stok voucher Mkios senilai Rp 1 juta sebanyak 260 unit, stok voucher Mkios senilai Rp 500 ribu sebanyak 260 unit, dan voucher senilai Rp 25 ribu sebanyak 3.200 unit. Telkomsel juga menyediakan hadiah langsung untuk outlet berupa stok voucher Mkios senilai lebih dari Rp 1,4 miliar.



Lanjut ah...

Lisensi BWA Internux Dicabut

PEMERINTAH akhirnya mencabut kembali lisensi BWA yang telah diberikan kepada PT Internux. Pemerintah segera mencari pengganti untuk menjadi operator Wimax di zona Jadebotabek dan Banten itu.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, status PT Internux sebagai pemegang izin prinsip proyek Broadband Wireless Access (BWA) 2,3 GHz di wilayah Banten dan Jabotabek (zona 4) telah dicabut. Pencabutan izin itu karena Internux belum melunasi kewajibannya membayar biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi dan upfront fee.

“Saya sudah menandatangani surat pencabutan lisensi BWA untuk Internux,” kata Tifatul Sembiring usai membuka ICT Partnership Forum 2010 di Jakarta, Selasa (13/4).

Keputusan tersebut menjawab kelalaian Internux memenuhi kewajibannya. Setelah ditetapkan sebagai pemenang tender BWA zona 4 bersama PT First Media pada November 2009, Internux seharusnya langsung membayar BHP frekuensi dan upfront fee, yang totalnya sekitar Rp 231,234 miliar. PT First Media sudah melunasi kewajibannya pada akhir tahun lalu. Namun, setelah pemerintah melayangkan surat peringatan ketiga, Internux baru membayar 10%-nya.

“Ini juga menjadi peringatan untuk perusahaan-perusahaan lain yang lalai memenuhi kewajibannya kepada pemerintah,” kata Tifatul.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto menambahkan, pascapencabutan Internux, pemerintah sedang menyusun skema untuk mencari peminat lisensi BWA zona Jabodetabek yang saat ini lowong. Ada dua opsi yang disiapkan pemerintah untuk mencari suksesor Internux.

“Kami dapat menyelenggarakan tender ulang atau mengangkat peserta yang peringkatnya di bawah Internux,” jelas dia.

Dalam tender BWA tahun lalu untuk zona 4, pemenangnya adalah PT First Media dengan penawaran Rp 121,201 miliar dan di peringkat kedua PT Internux dengan penawaran Rp 110,033 miliar. Siapa di peringkat ketiga, Gatot tidak menyebutkannya.

“Keputusan skema mana yang dipakai akan ditentukan setelah surat pencabutan dilayangkan,” kata Gatot.

Namun, Tifatul mengungkapkan, pemerintah kemungkinan akan melakukan tender ulang. Langkah tersebut kemungkinan diambil mengingat zona 4 memiliki peminat yang banyak. Ini terlihat dari harga penawaran yang diajukan First Media (Rp121,2 miliar) dan Internux (Rp110 miliar) saat tender.

Sementara itu, Presiden Direktur Internux Inkyu Park ketika dikonfirmasi belum bersedia memberikan tanggapan terhadap pencabutan lisensi BWA itu. “Saya belum menerima surat resminya. Itu artinya pencabutan belum terjadi. Kami akan mengambil sikap setelah surat pencabutan tersebut sampai,” jelas Inkyu.

Konsorsium Terancam

Selain Internux, pemerintah sedang menunggu pelunasan kewajiban Konsorsium Wimax Indonesia (WTU) serta Konsorsium Comtronics Systems dan Adiwarta Perdania atas lisensi BWA. WTU memenangi zona 9 (Papua), zona 10 (Maluku dan Maluku Utara), serta zona 15 (Kepulauan Riau termasuk Batam dan Bintan). Sedangkan, Konsorsium Comtronics dan Adiwarta Perdania mendapatkan tender di zona 5 (Jawa barat minus Botabek), zona 6 (Jawa bagian Tengah), dan zona 7 (Jawa bagian Timur).

Kedua konsorsium tersebut juga terancam kehilangan haknya setelah menunggak membayar kewajibannya berupa BHP tahun pertama dan upfront fee. “Kami masih menunggu batas waktu peringatan ketiga hingga 26 April 2010. Selanjutnya, kami akan melakukan verifikasi sebelum mencabut izin mereka,” kata Gatot.

Telkom Tak Berminat

Menanggapi masih lowongnya satu lisensi BWA di zona 4, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tidak akan ikut ambil bagian jika pemerintah melakukan tender ulang untuk zona 4. “Harga penawaran di zona Jabodetabek dan Banten itu terlalu tinggi dan tidak cocok dengan hitung-hitungan bisnis kami,” ujar Direktur TI & Supply PT Telkom Indra Utoyo.

Indra mengatakan, Telkom saat ini telah mengantongi 12 lisensi BWA, yaitu tujuh lisensi BWA pada frekuensi 3,3 GHz dan lima lisensi BWA pada frekuensi 2,3 GHz. Saat ini, Telkom tengah menggelar layanan komersial BWA dengan teknologi Wimax, yang akan diluncurkan mulai Juli 2010.

“Beberapa operator yang sudah siap akan segera melakukan Uji Laik Operasi (ULO) dalam waktu dekat,” tutup Gatot.

Lanjut ah...