Jumat, 02 Oktober 2009

Indonesia Tower Perkuat Bisnis Menara Telkom

Proses due dilligence (uji tuntas kinerja perusahaan) PT Solusindo Kreasi Pratama (pemilik nama Indonesia Tower) hampir rampung. Kelak, perusahaan ini diarahkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk memperkuat bisnis penyewaan menara (tower) telekomunikasi.
“Proses akuisisi ini karena kebutuhan perusahaan yang khusus mengelola menara di masa depan cukup tinggi. Kalau dibilang menjanjikan, jelas menjanjikan dari segi bisnis,” kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah di Jakarta, belum lama ini.
Tapi, Rinaldi enggan menyebutkan jatuh tempo proses tersebut rampung. Hanya diterangkan sebelum akhir tahun seluruhnya, baik berupa penghitungan aset, kewajiban dan hak perusahaan sudah tidak ada kesepakatan bersama.
Pernyataannya sekaligus menegaskan komitmen Telkom untuk mengakuisisi perusahaan yang bergerak di jasa penyewaan menara, yang biasanya dipakai operator telekomunikasi untuk memasang BTS. Dari perusahaan ini akan diperoleh sekitar 1000 unit menara. Dengan begitu, kelak, perusahaan yang diakuisisi melalui anak perusahaan Telkom, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan mengelola lebih dari 15 ribu menara, yang terdiri dari 14 ribu menara milik Telkom Grup, 1000 menara dari Indonesia Tower, dan sejumlah BTS yang dipasang di atas gedung bertingkat.
Telkom akan mempertahankan nama PT Indonesia Tower, sebagai anak perusahaan yang mengelola seluruh tower milik Telkom Grup. Alasannya, nama tersebut sudah mencerminkan keseriusannya untuk menggarap bisnis menara telekomunikasi di masa depan.
Saham Indonesia Tower yang dikuasai mencapai 80%. Sedangkan sisanya tetap dipegang pemilik lama, PT Solusindo.
Untuk sumber pendanaan pembeliannya, Rinaldi menolak menyebutkannya. Begitu juga dengan jumlah yang harus dikeluarkan perusahaan.
“Yang jelas, dari kas perusahaan juga akan kami pakai. Angkanya, gak usah, ya,” kata dia.


Berita ini telah dimuat di
Investor Daily edisi Jumat, 2 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar