PT Exelcomindo Pratama Tbk (EP) mengklaim telah menjadi operator terbesar kedua di Indonesia timur dengan jumlah pelanggan 7,5 juta. Sementara itu, Indosat tidak terpengaruh dengan klaim XL itu, karena toh secara nasional pelanggan Indosat masih jauh di atas XL.
Dalam jumlah base trasceiver station (BTS) secara nasional, XL sudah melampaui Indosat. Pada akhir tahun lalu, jumlah BTS XL mencapai 16.500 (sekarang 18.128 BTS) dan BTS Indosat cuma 14.162 (sekarang 15.400 BTS). Sedangkan dalam demikian, secara nasional, pelanggan Indosat (29 juta) masih lebih banyak dari XL (24,7 juta).
Direktur Jaringan PT EP Dian Siswarini mengatakan, saat ini jumlah pelanggan XL di Indonesia timur sudah melampaui Indosat. Ini tak lepas dari keseriusan XL menggarap pasar seluler di Indonesia timur, termasuk membangun jaringan. Klaim atas keberadaan XL di peringkat kedua di Indonesia timur ini bertepatan dengan hari ulang tahun XL ke-13, pada 8 Oktober 2009.
Meski demikian, lanjut Dian, pihaknya tidak hanya berpuas diri dengan posisi itu. Untuk mendukung pesatnya pertumbuhan pelanggan di wilayah KTI, XL membangun Surabaya Network Building (SNB) sebagai pusat penyimpanan network elemen, seperti Intelligent Network (IN), Switching, Billing Data dan jaringan untuk melayani kebutuhan pelanggan di KTI.
"Investasi pembangunan SNB itu sekitar Rp 100 miliar. Investasi itu belum termasuk sejumlah equipment yang dibutuhkan dan harganya mahal-mahal," kata Dian.
Dian menambahkan, SNB dibangun dengan masterplan 10 tahun ke depan. Dengan demikian, gedung ini akan mampu menampung kebutuhan pengembangan jaringan XL hingga kurun waktu tersebut. Adanya SNB ini, XL akan bisa lebih leluasa untuk ekspansi kapasitas seiring dengan kenaikan pelanggan yang pesat dalam bebebrapa tahun terakhir.
Bahkan, menurut Direktur Corporate Services PT EP Joris de Fretes, dari segi pendapatan (revenue), gap antara XL dengan Indosat sudah sangat tipis, yakni hanya 6%. Dengan pesatnya pertumbuhan pelanggan XL, pihaknya optimistis hingga akhir tahun ini, posisi XL sudah bisa melebihi capaian pendapatan Indosat. Sedangkan revenue share XL juga tumbuh signifikan, yakni 17-18%. Target hingga akhir tahun ini revenue share bisa tumbuh sekitar 20%.
"Pertumbuhan pelanggan yang pesat, XL menyiasatinya dengan mempersiapkan jaringan yang memadai. Lewat SNB ini, diharapkan bisa menopang jaringan dan memberikan layanan maksimal pelanggan dalam kondisi apapun," jelasnya.
Peringatan 13 tahun XL itu dilakukan di Padang, Sumatera Barat, yang sekaligus ditandai dengan peresmian jaringan baru SNB di Surabaya. Syukuran itu dihadiri Dirut PT EP Hasnul Suhaimi dan Sekjen Depkominfo yang juga Plt Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar.
“XL bukan yang tertua di industri telekomunikasi nasional, namun XL yang pertama menghadirkan inovasi tarif seluler termurah, baik voice, SMS hingga akses internet murah. Hal inilah yang saat ini memungkinkan masyarakat dari seluruh kalangan dapat memanfaatkan layanan telekomunikasi selular secara optimal,” kata Hasnul.
Indosat Fokus pada Target
Sementara itu, Division Head of Public Relation Indosat Adita Irawati mengatakan, Indosat di bawah kepemimpinan Harry Sasongko tetap serius menggarap bisnis telekomunikasi di Tanah Air dengan fokus pada pencapaian target pelanggan dan kualitas jaringan. Indosat juga terus memantau pergerakan kompetitor.
“Kami berpikir, kami sebaiknya fokus pada target internal, meski pertumbuhan kompetitor tetap kami perhatikan,” kata Adita Irawati.
Adita menjelaskan, hingga Juni 2009, Indosat telah memiliki 29 juta pelanggan. Sedangkan jumlah jaringannya didukung oleh sebanyak 15.400 unit BTS, yang tersebar di seluruh Indonesia. Mengenai target peroleh pelanggan dan tambahan BTS pada 2009, Adita menolak menyebutkannya karena target tersebut bukan untuk dipublikasikan.
Mengenai penetrasi pasar di kawasan timur Indonesia, menurut Adita, manajemen Indosat pasti menggarapnya serius karena potensi pasar daerah itu memang masih menjanjikan di masa depan. Untuk kawasan itu di bawah kendali divisi regional Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan pusatnya di Makassar. Untuk Papua berstatus kantor cabang dengan dua kantor representatifnya di Sorong dan Timika.
Untuk wilayah Nusa Tenggara masuk regional Jawa Timur dan Nusa Tenggara, yang berbasis di Surabaya. Kota ini merupakan pasar terbesar Indosat di Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar