Minggu, 27 September 2009

BlackBerry Gemini Sudah Bisa Dipesan

Research In Motion (RIM) langsung meluncurkan BlackBerry Gemini setelah Depkominfo mengizinkan kembali sertifikasi produk ponsel pintar asal Kanada itu. Empat operator seluler di Indonesia langsung menawarkan BlackBerry tipe Curve 8520 itu dengan harga yang saling bersaing.

Indosat paling dulu menawarkan BlackBerry Gemini itu dengan harga Rp 3,4 juta untuk pemesanan pada periode 24 September hingga 24 Oktober 2009. Telkomsel belum memutuskan berapa harga ritel tipe terbaru BlackBerry itu. Operator XL belum menetapkan harga, tapi telah menjanjikan diskon hingga Rp 700 ribu plus asuransi untuk seribu pemesan pertama. Operator Axis juga belum menetapkan harga pastinya, tapi pre-order lewat paket Axis Worry-Free senilai Rp 900 ribu untuk seribu pemesan pertama.

Bahkan, menurut Ketua Harian Asosiasi Pengusaha dan Importir Telepon Genggam (Aspiteg) Fajar Wijayako, distributor resmi yang non-operator berani menawarkan harga Blackberry Gemini di bawah Rp 3 juta. “Namun, saya belum menerima laporan jumlah impor dan distribusi BlackBerry Gemini dari para anggota,” kata dia di Jakarta, Jumat, 25 September 2009.

Inilah persaingan antara operator penyedia layanan BlackBerry di Tanah Air. Yakni, Telkomsel, Indosat, XL, dan Axis. Axis adalah operator termuda yang menawarkan layanan BlackBerry. Sedangkan tiga operator lain rata-rata kini telah memiliki pelanggan sebanyak 150 ribu.

Di luar negeri, BlackBerry yang disebut-sebut paling tipis ini rata-rata ditawarkan dengan harga sekitar Rp 3,2-4,3 juta. Di India, misalnya, Gemini ditawarkan dengan harga 16 ribu rupee atau sekitar Rp 3,2 juta. Di Eropa rata-rata ditawarkan dengan harga 250-300 euro atau sekitar Rp 3,5-4,3 juta.

Meski demikian, operator T-Mobile di Amerika Serikat (AS) misalnya menawarkan Gemini dengan harga US$ 130 atau sekitar Rp 1,3 juta dengan syarat berlangganan selama dua tahun. Operator Vodafone di Inggris bahkan menggratiskan BlackBerry Gemini asal mau menjadi pelanggannya dengan biaya berlangganan 25 pounsterling atau sekitar Rp 400 ribu per bulan.

Direktur Marketing Indosat Guntur S Siboro mengatakan, pihaknya menyadari bahwa BlackBerry telah menjadi fenomena di Indonesia dengan makin tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan ini. Oleh karena itu, operator yang mayoritas sahamnya dimiliki Qatar Telecom ini menyediakan pemesanan langsung secara online, yakni lewat www.indosat.com/blackberry_curve_8520.

"BlackBerry telah memberikan jawaban bagi kebutuhan masyarakat untuk kepentingan bisnis, sosial maupun telekomunikasi lain. Indosat menawarkan BlackBerry Gemini dengan harga yang lebih terjangkau agar semakin banyak lagi anggota masyarakat yang bisa menikmati layanan BlackBerry,” ujar Guntur S Siboro.

Indosat yang kini didukung 14.162 base transceiver station (BTS) ini, kata Guntur, tidak hanya menawarkan harga hanset yang terjangkau, tapi juga biaya berlangganan paket BlackBerry yang terjangkau pula melalui paket BlackBerry on Demand (BOD). Biaya langganan BOD bulanan sebesar Rp 160 ribu, mingguan Rp 55 ribu, dan harian Rp 6.600.

Tak mau kalah, PT Excelcomindo Pratama Tbk (EP) , operator XL, menawarkan diskon sebesar Rp 700 ribu plus asuransi kerusakan dan kehilangan bagi seribu pemesan pertama. Operator yang didukung 16.500 BTS ini belum memutuskan berapa harga resmi BlackBerry Gemini ini.
“Yang pasti harga kami akan lebih murah dibanding para pesaing,” kata General Manager Sales PT Excelcomindo Pratama Tbk (EP) Handono Warih.
XL kemungkinan besar mengumumkan harga resmi BlackBerry Gemini pada Senin, 28 September 2009. Sedangkan batas waktu untuk pre-order dibatasi hingga 5 Oktober 2009.

Selain diskon sebesar Rp 700 ribu, lanjut Handono yang sebelumnya menjabat Manajer BlackBerry dan Ritel Internet PT EP, operator XL juga menawarkan biaya berlangganan yang relatif lebih murah. Untuk paket bulanan, biayanya Rp 150 ribu, mingguan Rp 50 ribu, dan harian Rp 5 ribu.

Manajer Public Relation PT EP Febriati Nadira menambahkan, selain diskon Rp700 ribu plus asuransi perangkat dari Expro, XL juga akan memberikan tambahan diskon. “Tambahan diskon berupa satu bulan bebas biaya langganan BlackBerry bagi pelanggan yang melakuukan kontrak berlangganan untuk 12 bulan,” kata Febriati.

Sedangkan, Vice President Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo mengatakan, Telkomsel belum menetapkan harga ritel BlackBerry Gemini. Operator yang didukung 28 ribu BTS ini juga belum mau mengumumkan program promosi yang akan diberikan dalam paket penawaran Gemini. “Kami telah menyiapkan 20 ribu unit Gemini untuk tahap pertama, dan kami yakin akan habis sampai akhir tahun ini,” kata dia.

Sementara itu, PT Natrindo Telepon Seluler Tbk (NTS), operator Axis, yang paling akhir dalam menyediakan layanan BlackBerry juga tak mau kalah. Operator yang menyediakan paket berlangganan harian sebesar Rp 3.500 ini juga menawarkan pre-order Gemini lewat paket Axis Worry-Free senilai Rp 900 ribu untuk seribu pemesan pertama.

“Paling lambat hari Senin (28/9) kami dapat meng-update harganya. Kami yakin, harga Gemini yang kami tawarkan akan lebih bersaing daripada kompetitor,” kata Regional Sales Manager PT NTS Dendy Wisama.

Untuk pemesanan awal (pre-order), pelanggan bisa langsung mendatangi Axis Center di seluruh Indonesia. Pelanggan bisa mendapatkan sejumlah penawaran, seperti garansi dua tahun, perlindungan asuransi selama satu tahun, diskon 50% dari harga paket bulanan BlackBerry selama tiga bulan, serta bunga cicilan 0%.

Chief Marketing Officer PT NTS Johan Buse mengatakan, untuk menikmati penawaran khusus itu, pelanggan cukup membayar deposit sebesar Rp 250 ribu untuk uang muka Rp 200 ribu, dan pulsa Rp 50 ribu. "Pemesanan awal akan berlangsung hingga 11 Oktober 2009 di semua Axis Center di Indonesia," kata Johan Buse.

Kembalikan Pasar BlackBerry

Ponsel pintar yang digemari Presiden Amerika Serikat Barack Obama ini telah menjadi fenomena di Tanah Air. Dalam kurun dua tahun, pelanggan BlackBerry di Tanah Air telah mencapai 450 ribu. Ini pula yang membuat ngiler vendor ponsel asal Tiongkok dan meluncurkan produk yang mirip-mirip BlackBerry dengan harga di bawah Rp 1 juta. Kehadiran BlackBerry Gemini dengan harga relatif lebih murah, meski masih tiga kali lipat dari ponsel Tiongkok, diharapkan bisa mengembalikan pasar BlackBerry.

Handono Warih dari XL mengakui, awalnya konsumen berebut membeli ponsel pintar asal Tiongkok yang mirip BlackBerry. Namun, setelah menggunakannya, para pengguna merasakan bahwa ponsel Berry asal Tiongkok itu sejatinya tak beda dengan ponsel biasa yang memiliki fitur internet dengan papan ketik Qwerty.

“Memang pasar BlackBerry agak sedikit terganggu dengan kehadiran handset Berry buatan Tiongkok. Tapi perlahan, kondisinya mulai balik lagi,” kata Handono.

Oleh karena itu, Handono yakin, minat konsumen terhadap produk yang branded segera pulih. “Itu terlihat dari jumlah pemesan perdana pada hari pertama yang sudah melampaui 60% dari target seribu unit Gemini selama pre-order,” kata dia.


Berita ini telah dimuat di Investor Daily edisi Sabtu, 26 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar