Rabu, 01 September 2010

Akhir 2010, Demam iPad Meningkat

Distribusi perangkat komputer tablet iPad diprediksi melonjak pada akhir tahun 2010 di Indonesia. Meskipun belum masuk secara resmi, perangkat besutan Apple Inc ini mudah dijumpai di sejumlah gerai di kota-kota besar.

“Saat ini sekitar 2 - 3 ribu unit iPad telah beredar di Indonesia. iPad diperkirakan akan booming akhir tahun ini karena akan banyak channel distributor yang memasarkannya,” kata Direktur Sales & Marketing PT Indosat Mega Media (IM2) Abu Syukur Nasution di sela peluncuran kartu micro SIM IM2 di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pola distribusi perangkat unik ini diperkirakan berbeda dibanding perangkat smartphone iPhone yang diikat secara eksklusif bersama Telkomsel. “Pola distribusi iPad di Amerika Serikat saja berbeda dengan iPhone. Apple kemungkinan akan melakukan hal yang berbeda di Indonesia,” kata Abu Syukur.

Langkah pionir yang ditempuh Apple bisa saja diterima secara luas jika perusahaan AS tersebut menggunakan strategi ekspansi yang jitu, serta diikuti oleh kesiapan ekosistem lainnya seperti jaringan dan skema layanan dari para operator setempat.

Presdir PT Indosat Mega Media (IM2) Indar Atmanto mengatakan, karakteristik pelanggan di Indonesia cenderung menggunakan jasa prabayar, sedangkan masyarakat di AS merupakan pelanggan yang berkomitmen menggunakan pascabayar.

“Jika ingin sukses, Apple harus menyesuaikan pola distribusinya dengan karakter pasar di Indonesia. Mereka tidak cukup sukses dengan startegi pemasaran iPhone,” kata Indar.

Perangkat iPad, kata Indar, juga akan membentuk segmentasi pasar baru. iPad menyediakan wahana yang memungkinkan pengguna berselancar internet secara leluasa.

“Dimensi iPad yang tipis dan memiliki layar sentuh memudahkan pengguna untuk browsing internet di manapun secara leluasa. Berbeda dengan bentuk notebook yang secara psikologis mengingatkan pengguna akan tugas-tugas kantor,” kata Indar.

Pengguna yang menginginkan komputasi praktis untuk hiburan pun menjadi segmen pasar yang potensial bagi produk tablet seperti iPad.

“Sebenarnya, Apple tidak membawa teknologi baru dalam iPad, tetapi mereka melakukan pendekatan baru terhadap pasar,” kata Kendro Hendra, CEO PT SkyBee Tbk, dalam kesempatan terpisah.

Vendor Siapkan Tablet

Di belakang Apple, sejumlah vendor juga siap menggarap segmen pasar tersebut melalui tablet-tablet serupa. HP, Huawei, Zyrex, dan SkyBee adalah beberapa vendor yang menyatakan siap memasarkan tablet di Indonesia.

Huawei telah menyiapkan tablet S7 dengan mengandalkan sistem operasi interaktif Android. “S7 juga memiliki fungsi untuk melakukan panggilan suara, berbeda dengan kompetitor,” ungkap Hadi Hardiana, Product Marketing Manager PT Huawei Tech Investment, beberapa waktu lalu.

Dua vendor lokal, Zyrex dan SkyBee pun mengklaim telah memasok unit tablet ke pasar, yaitu Zyrex Wakatobi Mini963 dan SkyPad. Kendro Hendra mengatakan kehadiran iPad di segmen pasar menengah-atas telah membuka peluang bagi vendor-vendor lain untuk menggarap segmen menengah-bawah dengan produk yang lebih murah.

Kartu Micro SIM

Sejumlah operator pun telah menyediakan bentuk kartu SIM yang mungil untuk mengakomodasi kebutuhan akses data perangkat-perangkat tablet. Baru-baru ini, IM2 menyiapkan sekitar 1.200 kartu micro SIM yang dapat digunakan pada iPad, iPhone 4, serta perangkat-perangkat tablet lain yang membutuhkan kartu SIM mini.

Anak perusahaan grup Indosat tersebut menyediakan dua kartu SIM dalam satu paket perdana layanan prabayar Boombastis. “Pelanggan akan mendapatkan dua kartu dalam satu akun, yakni micro dan kartu SIM biasa. Keduanya dapat diaktifkan secara bergantian pada iPad maupun modem,” papar Hermanudin, Business Planning Development General Manager IM2. Operator yang memiliki hampir 700 ribu pelanggan ini juga menyediakan jasa pemotongan kartu SIM untuk para pelanggan lama.

Induk perusahaan IM2, Indosat, mengklaim telah menyediakan 80 ribu kartu micro SIM untuk pelanggan broadband 3,5G di Indonesia. Presdir dan CEO Indosat Harry Sasongko mengatakan total pelanggan broadband Indosat pada semester-1 2010 berjumlah 751,9 ribu, atau meningkat 76% dibanding periode sebelumnya tahun lalu yang berjumlah 427,1 ribu pelanggan.

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (XL) telah menyediakan 5 ribu kartu micro SIM untuk pelanggan pascabayar layanan broadband. Kartu ini tidak dapat digunakan untuk melakukan panggilan suara maupun SMS. Saat ini, jumlah pelanggan broadband XL mencapai 400 ribu, atau meningkat hingga 400% dibanding tahun 2009 yang berjumlah sekitar 60 ribu pelanggan.

Sementara itu, PT Hutchison CP Telecommunications (Tri) telah menyediakan jasa pemotongan kartu SIM reguler menjadi micro SIM. “Saat ini kami sedang mempersiapkan produksi kartu micro SIM yang diharapkan dapat mengoptimalkan solusi yang sudah ada nanti,” kata Suresh Reddy, Chief Commercial Officer Tri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar