Jumat, 24 September 2010

Menkominfo Undang Investor asal Tiongkok

MENTERI Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, Indonesia masih memerlukan banyak investor dari luar negeri untuk membantu menyelesaikan proyek-proyek di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Tanah Air.

“Peluang pengembangan infrastruktur Information and Communication Technology (ICT) di Indonesia cukup terbuka lebar bagi para investor asal China (Tiongkok),” kata Menkominfo Tifatul Sembiring ketika menyampaikan pidato pembukaan seminar tentang Indonesia-China Business Opportunity in IT & Communication Industry Meeting, di Shanghai, Tiongkok, Rabu (22/9), seperti tertuang dalam siaran pers Kemenkominfo, Kamis (23/9).

Menkominfo Tifatul Sembiring menggambarkan wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan, terdiri lebih atas 17 ribu pulau, dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa, dan rentangan lebih dari 5.400 km dari wilayah barat hingga timur, serta terletak di wilayah strategis antara Benua Asia dan Australia. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang giat membangun Indonesia Connecting di bidang TIK.

Pengguna telepon seluler di Indonesia saat ini berjumlah 178 juta jiwa dan pengguna internet telah berkembang mencapai 45 juta orang. "Kami masih terus menuntaskan pembangunan Proyek Palapa Ring, kabel fiber optik bawah laut, yang masih tersisa 20% lagi di wilayah Indonesia Timur," ujar Tifatul.

Selanjutnya, menurut Menkominfo, jaringan infrastruktur TIK ini tentu akan diteruskan sampai ke tingkat cyber city", bahkan last miles. "Kita ingin memperkecil digital devide, mengembangkan dunia penyiaran, telekomunikasi dan internet, meningkatkan edukasi TIK, aplikasi TIK di bidang pemerintahan, kesehatan, bisnis dan lain-lain," kata Tifatul yang pidatonya langsung diterjemahkan dalam bahasa Mandarin.

Seminar itu dihadiri oleh sekitar 150 orang peserta, yang masing-masing mewakili Kemkominfo Indonesia, Kementrian ICT Tiongkok, perusahaan TIK Indonesia seperti Telkom, Telkomsel, Indosat, Axis, MNC, Cisco, serta perusahaan Tiongkok, seperti China Telecom, China Mobile, China Unicom, Huawei, dan perusahaan yang tergabung dalam asosiasi industri perangkat komunikasi, radio dan televisi Tiongkok.

Acara seminar tersebut sekaligus mengelaborasi peluang-peluang bisnis bidang TIK antara Indonesia-Tiongkok yang bertujuan untuk mempererat hubungan Indonesia-Tiongkok, sekaligus memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia kepada komunitas TIK Tiongkok, membuka peluang investasi di Indonesia bagi pengusaha Toingkok, serta mempercepat terlaksananya program pembangunan kominfo nasional dengan memanfaatkan partisipasi pihak luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar