Jumat, 24 September 2010

Axis Agresif Akuisisi Pelanggan

PT NATRINDO Telepon Seluler (NTS), operator Axis, meningkatkan agresivitas dalam mengakuisisi pelanggan baru. Langkah ekspansi geografis serta promo layanan bertarif murah menjadi senjata operator termuda tersebut menggaet pasar.

"Sebagai operator baru, kami fokus dalam mengakuisisi pelanggan serta meretensi pelanggan yang sudah ada," kata Chief Marketing Officer PT NTS Eric Mallia kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/9).

Saat ini, Axis telah menghimpun lebih dari enam juta pelanggan di Indonesia. Jumlah tersebut dapat meningkat jika operator ini jeli mengincar potensi pasar yang belum menggunakan kartu sim baru.

"Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, kami telah mengakuisisi pelanggan cukup signifikan," kata Mallia. Namun, seperti biasa, Axis enggan menyebutkan perolehan pelanggan tersebut.

Mallia mengatakan, penetrasi kartu SIM baru di Indonesia telah mencapai 80%. Sedangkan penetrasi pengguna layana seluler masih sekitar 50%.

Seperti diketahui, para vendor memproyeksi pengapalan ponsel di Indonesia tahun ini mencapai 28-30 juta unit. Prediksi itu sedikit berbeda dengan angka proyeksi para operator, yaitu sekitar 35 juta ponsel.

Mallia mengatakan, pihaknya optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar pada tahun ini. Strategi bundling ponsel dengan layanan bertarif murah menjadi senjata Axis untuk mengakuisisi pelanggan baru. Selain itu, Axis telah meluncurkan layanannya di Kalimantan dan Sulawesi.

"Dengan kemitraan yang baik bersama vendor, kami yakin dapat meningkatkan jumlah pelanggan secara signifikan di akhir tahun dan masa mendatang," tegas Mallia.

Axis telah menjalin kemitraan dengan beberapa vendor ponsel, di antaranya Research In Motion (RIM), SkyBee, Ivio, dan Imo. "Kami juga menjalin jalur distribusi dengan peritel Selular Shop dan Trikomsel," kata General Manager Marketing Acquisition PT NTS Edwin Cheah Yew Hong.

Dia mengatakan, semakin banyaknya vendor-vendor ponsel Tiongkok yang menawarkan harga murah telah membuka kesempatan untuk merambah segmen pasar menengah-bawah. "Peran kami sebagai operator adalah menyediakan layanan yang baik," ujar Edwin.

Dalam menjaring pendapatan, perusahaan masih bergantung pada dua layanan tradisional dan data yang terus meningkat. Layanan suara masih stabil dalam volume dan pendapatan dengan trafik sekitar 30-40%. Sedangkan, data menjadi layanan dengan pertumbuhan terbesar di industri.

Menurut Mallia, layanan data memiliki potensi yang besar sebagai sumber pendapatan operator di masa depan. Namun, margin layanan suara dan SMS akan tetap terjaga.

"Kami meluncurkan promo tarif telpon Rp0 untuk mengakuisisi pelanggan baru serta melengkapi portofolio yang telah ada," kata Mallia. Axis menawarkan promo tarif telpon gratis selama dua menit ke seluruh operator setelah pemakaian minimum Rp100 ke sesama operator atau Rp2.400 ke operator lain.

Layanan Axis saat ini telah tersedia di lebih dari 400 kota di Indonesia dengan dukungan sekitar 4.600 base transceiver station (BTS) dan roaming nasional menggunakan jaringan PT XL Axiata Tbk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar