Jumat, 24 September 2010

RIM Dirikan PT di Indonesia

RESEARCH In Motion (RIM), produsen BlackBerry asal Kanada, telah mendirikan PT RIM Indonesia. RIM juga telah menyiapkan Andrew Cobham, bekas Presdir Motorola Indonesia, sebagai Country Manager RIM Indonesia.

"Ini adalah bagian dari rencana kami untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis di Indonesia," kata Managing Director RIM Asia Tenggara Gregory Wade di sela peluncuran BlackBerry Torch di Jakarta, Kamis (23/9). Kehadiran perwakilan RIM di Indonesia ini juga menjawab keinginan pemerintah Indonesia.

Wade juga memaparkan beberapa rencana bisnis RIM di Indonesia, termasuk menggandeng pengembang (developer) lokal untuk aplikasi BlackBerry. Ada beberapa pengembang BlackBerry lokal, seperti Better-B, Tujuh Langit, dan lain-lain.

"Kami ingin menggandeng pengembang lokal di Indonesia mengingat jumlah aplikasi lokal yang terus meningkat," kata dia.

RIM mencatat tingkat unduh aplikasi dari App World sekitar 1,5 juta. "Indonesia merupakan salah satu konsumen aplikasi terbesar," ujar Wade.

Selain itu, kehadiran perwakilan RIM di Indonesia menjadi salah satu strategi untuk menggarap potensi pasar yang cukup besar. "Kehadiran RIM Indonesia adalah awal yang baik untuk mengembangkan pasar yang belum kami garap di luar Jakarta," kata Wade.

Saat ini, jumlah pelanggan BlackBerry di Indonesia mencapai 1,6 juta. RIM menjalin kemitraan dengan enam operator dan tiga distributor lokal.

Sebelumnya, RIM telah membuka pusat layanan purna jual di Indonesia. "Kami berharap dapat memiliki total 36 authorized service center di akhir tahun," kata Wade.

Dia juga menanggapi desakan pemerintah kepada RIM untuk membangun pusat data di Indonesia. "Kami terus melakukan pembicaraan dengan pemerintah terkait hal-hal yang berkenaan dengan regulasi. Kami selalu menghormati regulasi yang berlaku di sini," kata Wade.

Namun, dia enggan berkomentar terhadap tekanan yang diberikan sejumlah negara di Asia dan Timur Tengah menyangkut isu enkripsi data BlackBerry. "Pembicaraan yang kami lakukan bersama pemerintah Indonesia hanya tersimpan untuk kedua belah pihak," ujar Wade.

Pemerintah baru-baru ini mendesak RIM untuk membangun pusat data BlackBerry di Indonesia. Permintaan tersebut sejalan dengan UU ITE No 11/2008 yang mewajibkan penyelenggara layanan elektronik untuk mendirikan pusat data di Indonesia.

Plt Dirjen Postel Kementerian Komunikasi dan Informatika Muhammad Budi Setiawan sebelumnya telah mengetahui kehadiran perwakilan RIM di Indonesia. "RIM telah mendirikan kantor representatif di kawasan Mega Kuningan, Jakarta," kata dia.

"Kami mengapresiasi upaya mereka untuk mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia. Permintaan untuk menyediakan data center terus kami lakukan secara bertahap setelah ini," kata Budi Setiawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar