Pemerintah Pertimbangkan Wimax Mobile
MENYUSUL PT First Media Tbk, PT Berca Hardayaperkasa siap meluncurkan layanan data berteknologi Wimax 4G pada Oktober 2010. Kedua pemegang lisensi BWA itu telah menggelar infrastruktur Wimax standar 16d atau fixed nomadic. Namun, operator BWA masih menuntut pemerintah agar mengizinkan penggunaan teknologi Wimax mobile (16e).
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih mempertimbangkan penggunaan Wimax mobile di Indonesia pada lisensi Broadband Wireless Access (BWA). "Kami sedang menyusun langkah-langkah kebijakan strategis pemecahan masalah BWA 2,3GHz ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek komprehensif, seperti aspek hukum, ekonomi dan teknis," kata Dirjen Postel Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan baru-baru ini.
Budi Setiawan yang akrab disapa Iwan mengatakan, langkah-langkah yang sedang dikaji regulator di antaranya analisis dampak regulasi terhadap ketentuan tender seleksi BWA 2,3GHz tahun lalu, maupun regulasi pendukungnya. "Kami juga sedang mencari strategi regulasi kebijakan yang tepat dan efektif guna mendorong pengembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia," jelas dia.
Seperti dilaporkan Sylvia Sumarlin, puteri mantan Menteri Keuangan RI JB Sumarlin, kepada Wakil Presiden Boediono beberapa waktu lalu, operator BWA di seluruh dunia telah beralih dari teknologi Wimax 16d ke Wimax standar 16e (mobile). Badan Standar BWA Dunia (Wimax Forum) telah menetapkan Wimax standar 16d tidak lagi digunakan mulai 2009 dan beralih ke 16e. Dengan demikian, komponen perangkat 16d menjadi tidak ada dalam waktu dekat.
"Ini yang mengakibatkan para operator Wimax memilih untuk tidak melakukan investasi perangkat pada teknologi 16d," kata Sylvia Sumarlin, CEO PT Xirka Silicon Technology (Xirka).
Xirka adalah perusahaan lokal penyedia perangkat Wimax 16e yang bermitra dengan Huawei, Tiongkok. Perusahaan ini juga telah mengembangkan teknologi Wimax 16e. Namun, Xirka tidak bisa memasarkan produknya karena regulasi pemerintah mengenai lisensi BWA yang hanya boleh menggunakan Wimax 16d.
Selain Xirka, PT Berca kabarnya juga telah menggandeng ZTE, perusahaan dari Tiongkok juga, untuk membangun pabrik perangkat Wimax 16e di Indonesia. Sedangkan, perusahaan nasional yang telah mengembangkan perangkat Wimax 16d ada tiga, yakni PT Teknologi Riset Grup (Wimax TRG), PT Hariff (Himex), dan PT LEN.
Sesuai Keputusan Dirjen Kemenkominfo No 94, 95, 96 tahun 2008, yang kini diperbaharui menjadi Keputusan Dirjen Postel No 209, 210, 211 tahun 2009, mencantumkan batasan kanalisasi 3,5 MHz dan 7 MHz sebagai teknologi yang diizinkan digelar pada linsensi BWA di Indonesia. Kanalisasi 3,5 MHz itu tak lain adalah memaksa pemegang lisensi BWA menggunakan teknologi Wimax standar 16d.
Peraturan Menkominfo No 7/2009 juga mensyaratkan agar perangkat BWA harus memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35%. Ini untuk memaksimalkan kerja sama alih teknologi dan manufaktur dengan pihak asing yang dikerjakan di Indonesia.
Iwan mengatakan, pemerintah dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah melakukan sejumlah diskusi dan konsultasi bersama pemangku kepentingan terkait teknologi Wimax ini sejak Juni 2010. "Insya Allah, doakan saja kami bisa menyiapkan kebijakan yang terbaik sesuai tujuan kebijakan BWA, yaitu penetrasi broadband, Internet murah, mendukung industri dalam negeri dan optimalisasi sumber daya Spektrum," kata Iwan.
Selain itu, Iwan juga mengingatkan, untuk teknologi mobile broadband, sebenarnya telah digarap oleh operator GSM dengan teknologi 3G, HSDPA, HSPA+, dan sebentar lagi menuju ke teknologi generasi keempat (4G) atau Long Term Evolution (LTE).
“Selain Wimax 16e, dan Wimax 16d, ada juga LTE," tegas Iwan.
Berca Luncurkan Wigo
PT Berca Hardayaperkasa, pemegang 14 lisensi BWA di Tanah Air, siap meluncurkan layanan internet berteknologi Wimax 16d pada Oktober 2010. Produk bernama Wigo ini segera melayani Medan dan Balikpapan. Setelah itu, operator milik taipan Murdaya Poo ini akan mengembangkannya ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Dalam penggelaran jaringan Wimax 4G tersebut, Berca menggandeng beberapa mitra strategis, di antaranya beberapa perusahaan produsen perangkat Wimax, TIK terkemuka, dan perusahaan telekomunikasi lain.
“Kehadiran Wigo yang menyediakan layanan broadband nirkabel 4G Wimax diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital dan berperan dalam upaya pencerdasan kehidupan masyarakat, yang mana pada akhirnya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di luar Jawa,” papar Murdaya Widyawimarta Poo, Chairman Berca Group, dalam keterangan resminya, Senin (20/9).
Pada 2009, Berca mendapat lisensi untuk mengoperasikan layanan BWA 2,3GHz dengan lebar pita sebesar 30MHz yang mencakup delapan zona layanan, tersebar di sebagian besar daerah-daerah di luar Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian Selatan, Bali dan Nusa Tenggara.
Selasa, 21 September 2010
BERCA SEGERA HADIRKAN WIMAX WIGO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar