Kamis, 04 Februari 2010

Bila Murah, Flexi Hadirkan BlackBerry

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) divisi Flexi berminat menghadirkan layanan BlackBerry. Hanya saja, penguasa pasar CDMA ini menetapkan beberapa syarat kepada vendor BlackBerry, Research In Motion (RIM).

Executive General Manager (EGM) Flexi PT Telkom Triana Mulyatsa memaklumi kegandrungan pelanggan telepon seluler (ponsel) terhadap layanan BlackBerry di Indonesia, terutama dalam dua tahun terakhir ini. Flexi juga berminat menyediakan layanan BlackBerry untuk pelanggannya.

"Kemungkinan itu pasti ada karena secara teknologi sangat memungkinkan. Flexi sangat terbuka untuk bekerja sama dengan RIM terakait layanan BB. Namun, hingga saat ini kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan RIM," kata Triana di Surabaya, akhir pekan lalu.

Flexi akan bundling dengan BlackBerry, kata Triana, kalau vendor asal Kanada itu bisa menghadirkan handset BlackBerry yang terjangkau, serta tarif layanan BlackBerry yang murah. Ini sesuai dengan segmentasi pasar Flaxi yang menyasar kelas menengah ke bawah.

Syarat lain, kata Triana, produsen BlackBerry (RIM) tidak menetapkan target tertentu dalam volume penjualan BlackBerry. Hal ini karena layanan BlackBerry pada pasar CDMA belum jelas. Yang jelas, kata dia, pasarnya lebih kecil dibanding GSM yang memiliki daya jangkau (coverage) lebih luas.

Meski demikian, kata Triana, guna menarik pelanggan yang cenderung memilih ponsel Qwerty, Flexi telah menggandeng beberapa vendor ponsel yang mendukung layanan berbasis data untuk mengakses situs jejaring sosial dan chatting. Harga ponsel yang ditawarkan rata-rata di bawah Rp 1 juta, bahkan ada yang di bawah Rp 500 ribu.

Di antara vendor ponsel yang telah digandeng Flexi adalah Nexian, ZTE dan vendor lain yang menyediakan fitur lengkap, seperti chatting, Yahoo Messanger, G-Talk, Facebook, Twitter dan layanan lain yang sedang tren. "Agar tidak ketinggalan, Flexi mem-bundling ponsel lokal atau branded untuk kebutuhan layanan data," ujarnya.

Pertumbuhan pelanggan data Flexi, jelas Triana, mulai meningkat sejak tahun lalu dan tertinggi pada Oktober (naik 500%). Demam mengakses jaringan sosial dan chatting adalah penyebabnya. Selain itu, infrastruktur Flexi juga mendukung untuk akses internet.

Untuk mengakuisisi lebih banyak pelanggan data, lanjut dia, Flexi juga telah menghadirkan fitur Flexi Chatting pada beberapa tipe ponsel keluaran ZTE. Ponsel ini ditawarkan dengan harga Rp 299-599 ribu per unit. Tarif akses jejaring sosial dan chatting dengan sesama pelanggan Flexi dan pemilik akun Yahoo Messenger, G-Talk ini cuma Rp 2.000 per minggu.

"Ponsel itu ditargetkan bisa menjadi salah satu pengerek kinerja yang signifikan di tengah makin ketatnya persaingan bisnis telekomunikasi saat ini," jelas dia.

Selain Flexi Chatting, lanjut dia, operator Flexi yang telah memiliki hampir 16 juta pelanggan itu juga menghadirkan beberapa fitur lain, seperti Flexi ngROOMpi. Ini layanan komunikasi murah yang memungkinkan pelanggan Flexi bisa berkomunikasi dengan hingga seribu pelanggan Flexi.

“Flexi masih menyiapkan sejumlah inovasi. Sekitar 30 fitur sudah disiapkan Flexi. Di antaranya, Flexi Hybrid, Flexinet berbasis EVDO, dan Flexy Payment,” kata Triana.

Untuk meningkatkan penetrasi pasar, menurut dia, Flexi juga membangun Kampoeng Flexi di daerah terpencil yang perlu jaringan telekomunikasi. Targetnya bisa menjangkau seluruh Indonesia dan bertahap dilakukan di Jawa Timur dan Jawa Barat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar