INDOSAT menargetkan pendapatan seluler meningkat 10-15% atau mendekati pertumbuhan industri telekomunikasi 2010. Untuk meningkatkan layanan, Indosat memodernisasi jaringan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan bersama PT Ericsson Indonesia.
“Kami akan merestrukturisasi jaringan di wilayah Pulau Jawa selama tiga tahun,” jelas Presiden Direktur dan CEO Indosat Harry Sasongko di sela penandatanganan Nota Kesepahaman bersama Ericsson di Jakarta, Jumat (7/5).
Kesepakatan ini mencakup berbagai teknologi, seperti perangkat radio Multi Standaard Radio (MSR) untuk memancarkan sinyal multiteknologi (GSM, WCDMA dan LTE). Harry mengatakan, modernisasi ini disiapkan untuk menyongsong implementasi jaringan berteknologi generasi keempat (4G) atau Long Term Evolution (LTE).
Modernisasi ini diklaim dapat menekan biaya operasional (opex) pemakaian daya listrik hingga 50% dan efisiensi kebutuhan raung sampai 67%. Beberapa waktu lalu, Indosat telah telah menghadirkan layanan komersial akses data Dual Carrier High Speed Packet Access (DC-HSPA) hingga 42 Mbps di Jakarta.
“Investasi untuk restrukturisasi ini mencapai ratusan juta dolar dengan pembiayaan dari vendor financing, dana pinjaman, dan cash,” papar Harry. Indosat mengalokasikan belanja modal (capex) tahun ini 20% lebih rendah dari capex 2009 yang mencapai US$600 juta.
Meskipun investasi untuk optimalisasi layanan data cukup tinggi, kontribusi layanan data terhadap pemasukan perusahaan belum mencapai dua digit. Kontribusi layanan data Indosat pada 2009 baru sekitar 4%.
Sementara itu, Regional Head Ericsson untuk wilayah Asia Tenggara dan Oseania Arun Bansal mengatakan, optimalisasi layanan data bergantung dari strategi bisnis operator. “Operator dapat meraup pemasukan dengan meningkatkan kualitas layanan data. Selain itu, operator dapat bekerja sama dengan content provider untuk memperkaya layanan data,” kata dia.
Enam Juta Pelanggan Baru
Pada kuartal I 2010, Indosat berhasil mengakuisisi sekitar 6 juta pelanggan baru. Kesuksesan tersebut belum berjalan linear dengan raihan pendapatan perusahaan.
Operator yang kini telah memiliki sebanyak 39,1 juta pelanggan ini membukukan pertumbuhan bisnis untuk semua lisensi sekitar Rp4,73 triliun atau naik 2,5% dibanding kuartal I 2009. Jasa seluler masih menjadi kontributor pendapatan utama Indosat sekitar 76% dari total pendapatan atau sekitar Rp3,6 triliun.
Jika dibandingkan dengan para rivalnya, pertumbuhan bisnis Indosat belum optimal. Pada periode yang sama, PT XL Axiata Tbk (XL) membukukan pendapatan sekitar Rp4,2 triliun dengan hanya mengakuisisi 1,2 juta pelanggan baru. Sedangkan, PT Telkomsel hanya menarik sekitar 306 ribu pelanggan dengan meraup pendapatan sekitar Rp10,67 triliun.
Harry mengakui pendapatan perusahaan pada kuartal I 2010 belum naik secara signifikan. “Memang kami sedang delay dalam revenue. Kami menargetkan hasil kinerja perusahaan dapat terlihat pada kuartal IV 2010,” jelas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar