Kamis, 27 Mei 2010

RIM Akan Berinvestasi di Indonesia

PRINSIPAL produk BlackBerry, Research in Motion (RIM), menyatakan tunduk pada segala ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia. RIM juga berjanji untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan berinvestasi di Indonesia untuk mendukung para pelanggan dan mitra BlackBerry.

Demikian pernyataan resmi RIM terkait teguran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengenai layanan purna jual BlackBerry yang belum memenuhi standar.

"RIM bekerja sama dengan Kemenkominfo serta BRTI untuk memenuhi segala ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia," demikian pernyataan resmi RIM dalam siaran pers, Rabu (26/5).

Kemenkominfo menilai RIM belum optimal dalam menyediakan layanan purna jual BlackBerry di Indonesia. Service Centre yang disediakan belum memenuhi standar, dan tak jarang perbaikan handset BlackBerry harus dibawa ke Singapura. Anehnya, hal ini bukan didasarkan pada temuan langsung Kemenkominfo dan BRTI, melainkan atas dasar laporan Indonesian Telecommunication Users Group ( IdTUG ) pada 12 Mei lalu.

RIM menyatakan, pihaknya menghadirkan BlackBerry Authorized Repair Centre (BARC) yang sudah beroperasi sejak 21 Agustus 2009. BARC itu bisa memperbaiki semua model ponsel pintar BlackBerry yang memiliki garansi dan dijual melalui channel resmi RIM di Indonesia.

“Selain itu, RIM telah menunjuk sejumlah BlackBerry Authorized Customer Care Centers (Pusat Layanan Pelanggan Resmi BlackBerry) untuk melayani secara langsung para pelanggan di Indonesia,” demikian isi pernyataan resmi RIM itu.

Disebutkan pula, RIM selalu berupaya untuk mematuhi segala ketentuan dan peraturan yang berlaku di setiap negara di mana RIM beroperasi. Kini RIM hadir di 175 negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar