RESEARCH In Motion (RIM) dikabarkan segera membuka kantor perwakilannya di Jakarta. Produsen BlackBerry itu, bahkan telah menunjuk seorang eksekutif eks Motorola Indonesia sebagai orang yang bakal bertanggung jawab di RIM Indonesia.
“Saya dengar, kantor perwakilan di Jakarta akan dibuka sekitar bulan Agustus ini. Mereka (RIM) telah menyiapkan orang yang akan bertanggung jawab di Indonesia. Kemungkinan dia orang bekas Motorola,” kata seorang sumbersaat ditemui di Orlando, Florida, Amerika Serikat, belum lama ini.
Sumber tersebut mengatakan, RIM memandang penting pasar Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan orang yang paham tentang RIM, dan Indonesia. Oleh karena itu, nama yang disebut-sebut sedang disiapkan adalah mantan Presiden Direktur dan Country Manager PT Motorola Indonesia Andrew S Cobham.
Menurut sumber tadi, pembukaan kantor perwakilan RIM di Tanah Air itu tidak lepas dari pesatnya perkembangan pelanggan BlackBerry di Indonesia. Bila pada 2008 masih di bawah 100 ribu, tapi pada akhir 2009 jumlah pelanggan BlackBerry telah mencapai 750 ribu. Bahkan pada saat ini, jumlah pelanggan BlackBerry di Indonesia telah mencapai satu juta dari total pelanggan BlackBerry di seluruh dunia yang mencapai 41 juta.
Jumlah operator yang menyediakan layanan BlackBerry dan sekaligus menjadi distributor handset BlackBerry juga bertambah dari tiga (Telkomsel, Indosat dan XL), menjadi enam (plus operator 3, Smart, dan Axis).
Menanggapi isu tentang rencana pembukaan kantor representatif RIM di Jakarta pada Agustus tahun ini, Co-CEO RIM Jim Balsillie menganjurkan untuk menanyakan hal itu kepada Managing Director RIM untuk Asia Tenggara Gregory Wage. Namun, Gregory Wage –saat dikonfirmasi tentang rencana itu—juga tidak mau berkomentar. Mereka berdua juga enggan mengomentari tentang penunjukan orang Motorola yang bakal menjadi ‘bos’ RIM di Indonesia.
“Pokoknya, kami memandang pasar Indonesia sebagai pasar yang sangat penting dan oleh karena itu kami selalu ingin mengembangkan pasar Indonesia,” kata Gregory saat sesi wawancara khusus di sela acara Wireless Enterprise Symposium (WES) 2010 di Orlando, 27-29 April 2010.
Meski demikian, Gregory tidak bersedia menyebutkan strategi dan rencana yang akan dilakukan berkaitan dengan pengembangan pasar Indonesia itu.
Pasar Potensial
Sementara itu, dalam wawancara terpisah, Co-CEO RIM Jim Balsillie sempat kaget juga ketika diberi informasi tentang jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta dengan jumlah pelanggan telepon seluler lebih dari 160 juta. Namun, kemudian ia segera menegaskan tentang pentingnya pasar Indonesia bagi RIM. “Pasar Indonesia sangat besar dan sangat potensial,” kata Jim.
Masyarakat Indonesia, menurut Jim, tak sekadar membutuhkan alat komunikasi, tetapi lebih dari itu. Oleh karena itu, ketika BlackBerry hadir dengan menawarkan BlackBerry Messenger (BBM) banyak yang tertarik dan beralih ke BlackBerry. “Saya kira, BBM adalah aplikasi yang paling populer yang mengatrol penjualan BlackBerry di Indonesia. Dengan BBM, Anda tak hanya sekadar chatting, tapi bisa sharing foto,” kata Jim.
Namun, lanjut Jim, BlackBerry tidak hanya menawarkan BBM saja, melainkan banyak aplikasi lain, terutama untuk mendukung komunikasi yang efisien, privacy, serta aman. “Banyak perangkat yang menawarkan SMS dan email, tapi dengan BlackBerry, para penggunanya lebih powerfull dalam berkomunikasi dan mengakses internet,” kata Jim.
RIM, Gregory melanjutkan, tidak hanya mengembangkan pasar BlackBerry di Indonesia, tapi juga ikut mengembangkan para pengembang aplikasi lokal yang asli Indonesia. Saat ini ada beberapa pengembang (developer) aplikasi BlackBerry di Indonesia dan komunitas untuk membantu operator telekomunikasi meningkatkan consumer awareness terhadap produk dan layanan BlackBerry.
“Saya juga sudah berkunjung ke beberapa perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Saya ajak mereka untuk membuat aplikasi BlackBerry,” kata Gregory.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar