LG Electronics Indonesia (LGEI) memperkirakan, pasar Indonesia membutuhkan waktu satu hingga dua tahun untuk siap menerima teknologi Full LED 3D TV. Untuk itu, LG pada tahap awal hanya berani memasok 500 unit untuk pasar Indonesia. Selain itu, distribusi produk tersebut juga dibatasi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.
"Kami tak mau muluk-muluk memasok unit dalam jumlah besar, karena produk baru ini relatif mahal. Jadi, kami ingin lihat daya serapnya di kota besar terlebih dulu, mungkin pada tahun 2012, produk ini baru bisa diterima pasar," kata Direktur Penjualan LGEI Budi Setiawan usai peluncuran Full LED 3D TV LG LX9500 di Jakarta, belum ama ini.
Dia mengatakan, pihaknya tidak terlalu berharap terjadi booming penjualan Full LED 3D TV pada tahun pertama. Apalagi, Indonesia masih jauh tertinggal jika berbicara tren dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat.
"LGEI belum berharap pada unit penjualan di tahun pertama, tetapi lebih ke arah edukasi. Ini agar masyarakat mengenal teknologi ini terlebih dahulu," katanya.
Menurut dia, sebuah produk bisa booming di pasar, jika didukung ekosistem pasar. "Sekarang ini, film 3D saja masih sangat sedikit. Bahkan channel TV lokal yang menyiarkan acara dengan gambar 3D belum ada. Jadi, sulit rasanya berharap supaya teknologi ini diserap pasar pada setahun pertama," jelas Budi.
Dibandingkan di Amerika Serikat, dia menuturkan, channel khusus olahraga ESPN sudah bersiap-siap untuk menyuguhkan pertandingan sepak bola pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan selama bulan Juni-Juli nanti.
"Tak heran, karena AS kini sedang melakukan transformasi dari digital ke arah 3D. Sementara kita (Indonesia) masih transformasi dari analog ke digital. Sebenarnya, tak terlalu jauh ketinggalan, hanya selisih setahun," tuturnya.
Budi mengatakan, faktor penting lainnya yang membuat Full LED 3D TV sulit besar di Indonesia adalah terkait harga (pricing). Sama seperti LCD TV, yang membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa laku keras.
"Namanya produk elektronik, ketika mulai diproduksi secara massal, harganya akan otomatis turun. Tetapi, hal ini harus ditunjang penerimaan pasar yang baik," ujar Budi
Product Marketing Flat Panel Display LGEIN, Eko Adhi Suyitno mengatakan, mereka tak bisa membendung masuknya Full LED 3D TV ke Indonesia.
"Tak peduli pasar yang dituju siap atau tidak. Kita mengikuti tren global saja. Beberapa elemen yang mendukung 3D TV sudah mulai melakukan transformasi. Channel TV ESPN salah satu contohnya. Yang sudah siap dengan broadcast 3D," jelas Eko.
Selain itu menurutnya, LGEIN, yang merakit perangkat Full LED 3D TV untuk region ASEAN, harus menyiapkan diri dari sekarang untuk mengantisipasi demand pasar tersebut.
"Supaya masyarakat kita tidak kalah tren dengan global. Bagaimana pun, tren ini akan sampai ke Indonesia. LED 3D TV akan menjadi televisi masa depan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar