Rabu, 11 November 2009

ARPU Telepon Tetap Telkom Turun 19%

JAKARTA – Pada Kuartal III 2009, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih menjadi market leader dalam bisnis telekomunikasi. Namun, belanja pulsa pelanggan (ARPU) layanan telepon tetap (fixed line) turun 19% dari Rp 138 ribu pada kuartal III 2008 menjadi Rp 112 ribu.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, untuk layanan telepon tetap, Telkom masih menguasai pasar dengan pelanggan 8,7 juta. Sedangkan untuk layanan Fixed Wireless Access (FWA) atau Flexi, Telkom menguasai lebih dari 55% pangsa pasar FWA, dan layanan seluler Telkomsel (anak usaha Telkom) menguasai lebih dari 50% pangsa pasar seluler.

"Pada Kuartal III 2009, hampir semua segmen bisnis Telkom tumbuh menggembirakan dan bahkan secara konsisten menguasai pangsa pasar seluler dan fixed line. Meskipun saat ini terjadi perubahan gaya hidup dan masyarakat makin mobile, pelanggan fixed line masih tumbuh 1,4%,“ jelas Eddy Kurnia di Jakarta, Rabu (11/11).

Pelanggan Flexi tumbuh 63% menjadi 14,9 juta pada kuartal III 2009. Peningkatan jumlah pelanggan tersebut, menurut Eddy, antara lain disebabkan tarif percakapan yang kompetitif dan penambahan Base Tranceiver Station (BTS). Total BTS Flexi saat ini mencapai 5.296 BTS atau tumbuh sebesar 66%.

Di segmen selular, Telkomsel hingga hari ini masih menjadi market leader pada segmen selular dengan jumlah pelanggan mencapai hampir 80 juta atau tumbuh sebesar 32%. Telkomsel kini didukung 29.781 BTS atau naik 19%. Sedangkan layanan broadband Speedy juga tumbuh 65% dibanding periode yang sama tahun lalu. Total pelanggan Speedy saat ini mendekati satu juta.

“Telkom yakin, strategi bisnis yang dijalankan mampu mendongkrak kinerja perusahaan serta memposisikannya sebagai operator terdepan,” jelas Eddy.

Bisnis New Wave yang merupakan bagian dari transformasi di tubuh Telkom. Menurunnya bisnis legacy (telepon rumah) terkompensasi dengan meningkatnya bisnis New Wave. Kontribusi bisnis baru ini terhadap pendapatan juga meningkat dari 6,3% menjadi 8,9%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar