Senin, 30 November 2009

Operator BWA Ingin Gelar Wimax Mobile

JAKARTA – Operator BWA siap mendukung kebijakan pemerintah untuk menggunakan perangkat Wimax berkandungan lokal (TKDN) sebesar 30-40%. Namun, ada operator mempertanyakan keputusan pemerintah agar operator BWA menggunakan teknologi berstandar nomadic atau fixed (16d), bukan mobile (16e).

Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun dari para pemenang tender Broadband Wireless Access (BWA) pada frekuensi 2,3 GHz, belum lama ini. Bukan hanya mendukung soal kebijakan TKDN, operator BWA juga siap menggunakan perangkat Wimax buatan dalam negeri.

PT Berca Hardaya Perkasa, operator BWA yang mengantungi 14 izin BWA, salah satu operator yang mendukung kebijakan TKDN. Namun, perusahaan milik keluarga Murdaya Poo itu berharap pemerintah bisa membebaskan operator BWA untuk memilih teknologi Wimax yang bakal digelar.

“Ini bukan hanya soal teknologi Wimax nomadic (16d) yang sudah ketinggalan dengan hadirnya Wimax mobile (16e), tapi kami juga mempertimbangkan dari segi bisnisnya. Apakah teknologi 16d itu masih bisa dijual? Selain itu, teknologi yang saat ini berkembang adalah Wimax mobile,” kata seorang eksekutif Berca, yang tak bersedia disebut jati dirinya.

Dirut PT Indosat Mega Media (IM2) Indar Atmanto menyatakan, pada prinsipnya pihaknya siap mengikuti regulasi pemerintah, termasuk syarat TKDN dan Wimax 16d. Hanya saja, dia mengingatkan, teknologi Wimax yang kini berkembang di dunia adalah 16e. Selain itu, konsumen juga menginginkan perangkat penerima yang kecil.

“Kami tengah menjajagi penggunaan perangkat Wimax lokal buatan TRG atau Hariff,” kata Indar beberapa waktu lalu.

Di Malaysia, kata Indar, Pocket One (operator BWA) telah menggelar jaringan Wimax pada frekuensi 2,3 GHz dengan standar 16e. Tapi, dalam pemasarannya, Pocket One fokus pada home user (nomadik). Ini dalam rangka menyiasati kebutuhan dana investasi yang amat besar kalau full mobile. “Dia harus pasang base station di banyak titik dan itu butuh dana investasi,” kata Indar.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Jasnita Telekomindo Sammy Pangerapan – pemenang tender BWA untuk zona Sulawesi bagian Utara—tidak mempersoalkan mengenai teknologi yang ditetapkan pemerintah. “Mau 16d atau 16e, yang penting berkesinambungan dan ada roadmap-nya. Jangan sampai 16d diimplementasikan, tak lama kemudian hilang dari peredaran, seperti pager zaman dulu,” kata dia.

Sammy dan operator BWA lain amat mendukung kebijakan mengenai syarat TKDN sebesar 30-40%, demi memajukan industri dalam negeri. “Kalau mengenai TKDN, itu pasti kami dukung. Kami juga ingin memajukan industri dalam negeri, tapi jangan batasi kami dengan teknologi 16d dong,” kata salah seorang eksekutif pemenang tender BWA lain.

Sejak Tender BWA

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto bertanya-tanya, kenapa operator BWA saat ini begitu gencar mempersoalkan teknologi 16d dan TKDN 30-40%. Padahal, ketika mengikuti seleksi tender BWA, para pemenang tender BWA itu sudah mengetahui syarat-syarat itu.

“Tapi, kok tiba-tiba sekarang muncul pertanyaan Wimax lokal tidak siap. Siapa yang membuat isu ini, ya?” kata Gatot.

Gatot juga menceritakan tentang surat yang dikirim ke Depkominfo oleh salah satu pemenang tender BWA yang telat bayar lisensi. Dalam surat itu, operator itu mempertanyakan syarat TKDN 30-40% mengingat belum adanya perangkat Wimax yang memenuhi syarat TKDN itu.

“Kami hargai dia telah mengirim surat resmi. Namun, pemenuhan TKDN pada perangkat Wimax itu bukan dia yang menentukan. Kita sudah memiliki perangkat Wimax lokal yang sudah sudah memenuhi syarat TKDN dan bisa produksi massal,” kata Gatot.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengakui, teknologi Wimax yang di dunia saat ini adalah yang 16e. Pemerintah sengaja memutuskan penerapan teknologi Wimax 16d, yakni untuk memberi kesempatan kepada industri dalam negeri berkembang. “Untuk saat ini, industri dalam negeri belum bisa menyediakan teknologi Wimax yang 16e,” kata Heru.

Heru melanjutkan, pemerintah tidak menutup peluang bagi operator BWA untuk menggelar Wimax 16e. Hanya saja, sebelum menuju ke 16e sebaiknya menggunakan yang 16d terlebih dulu. “Ikuti saja prosesnya karena nanti sampai juga ke sana,” kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar