Jumat, 06 November 2009

Nokia Life Tools untuk Masyarakat Perdesaan

JAKARTA- Nokia membidik pasar masyarakat perdesaaan di Indonesia dengan meluncurkan layanan Nokia Life Tolls pada awal Desember 2009. Pengguna ponsel Nokia yang dilengkapi aplikasi Life Tools ini akan mendapatkan informasi pertanian, layanan pendidikan, dan hiburan.

“Menyusul kesuksesan Nokia Life Tools di India, kami senang dapat membawa layanan tersebut untuk masyarakat Indonesia. Pengguna akan memperoleh manfaat dari informasi penting yang dikirimkan langsung ke ponsel mereka,” kata Global Head of Nokia Life Tools Emerging Market Nokia Jawahar Kanjilal dalam acara Media Launch Nokia Life Tools di Jakarta, Rabu ( 4/11).

Pengguna ponsel yang dilengkapi dengan aplikasi Life Tools, lanjut dia, bisa mengakses informasi harga jual produk pertanian, informasi cuaca, harga, dan ketersediaan bibit, serta informasi mengenai tanaman apa yang cocok dan memiliki potensi tinggi untuk musim berjalan. “Adanya informasi ini akan bermanfaat bagi petani sehingga tidak mudah ditipu dengan tengkulak,” ujarnya.

Fitur-fitur dalam layanan pendidikan, antara lain pelajaran bahasa Inggris, pengetahuan umum, dan persiapan ujian. Adapun untuk layanan hiburan menampilkan konten hiburan , termasuk didalamnya berita, musik, komik , humor, astrologi , dan resensi film. Nokia bekerja sama dengan Departemen Pertanian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Synovate, dan mitra industri lain memberikan informasi, harga, berita, dan tip berguna yang dikirim langsung ke pelanggan.

Dia menambahkan, pelanggan Telkomsel, Indosat, dan 3 dapat langsung berlangganan layanan Nokia Life Tools. Layanan Nokia Life Tolls di Indonesia, sambung Jawahar, pada tahap awal akan tersedia untuk Nokia 2323 classic, Nokia 2330 classic, dan Nokia 2700 classic. Saat ini, secara global terdapat 11 jenis ponsel Nokia yang akan pre-louded dengan Nokia Life Tools, selain itu layanan ini juga dapat diunduh untuk jenis ponsel lain.

“Layanan Life Tools untuk pertanian di Jawa dan Sumatera pada tahap awal, serta layanan pendidikan dan hiburan tersedia secara nasional. Untuk Indonesia, secara rata-rata biaya langganan layanan ini berkisar Rp 6.000 hingga Rp 12.000 per bulan,” tambahnya.

Sementara itu, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Departemen Pertanian, Zaenal Bachruddin kerja sama PPHP dan Synovate dalam mendiseminasikan harga komoditas bagi para petani melalui ponsel para petani dapat mengetahui informasi dan harga komoditas pertanian yang berkembang di pasar.

“Kami berharap agar proyek ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya para petani. Semoga ke depannya, layanan ini dapat juga dirasakan manfaatnya oleh petani di luar Jawa dan Sumatera,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar