Rabu, 02 Desember 2009

2010, TBG Bangun 800 Menara

JAKARTA – Penyedia menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure menjalin kerja sama dengan vendor solusi energi telekomunikasi asal India Acme Telepower untuk menghadirkan menara untuk daerah terpencil yang sumber energinya terbatas. Tahun depan, pihaknya siap membangun 600-800 menara lagi.

Dengan konsep Energy Management Service, Tower Bersama Group (TBG) menjanjikan kepada operator telekomunikasi bisa menekan penggunaan energi hingga 54%. TBG menawarkan solusi layanan energi untuk site off-grid yang dapat disediakan di lokasi mana pun.

“Konsep ini dapat membantu operator untuk menjangkau daerah yang minim suplai listrik,” kata Chief Marketing Officer TBG Gusandi Sjamsudin di Jakarta, Rabu (2/12).

CEO TBG Herman Setya Budi mengatakan tower yang mereka sediakan dapat digunakan hingga oleh enam operator secara bersamaan. “Bayangkan efisiensi yang dapat dihasilkan operator dibandingkan dengan membangun tower sendiri yang membutuhkan modal investasi (capex) rata-rata Rp1 miliar per tower,” kata dia.

TBG yang menaungi tujuh perusahaan ini menawarkan sistem sewa yang memungkinkan operator mengeluarkan hanya biaya operasional infrastruktur (opex) saja. “Dengan masa kontrak sewa 10 tahun, operator bisa melakukan pembayaran per tiga bulan sesuai pemakaian KWh,” jelas Gusandi.

Saat ini, TBG memiliki 1.200 menara serta DAS sites yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Batam, Sulawesi. DAS adalah distributed antenna system. Saat ini, TBG sedang membangun infrastruktur di wilayah NTB. Namun, hampir 80% menara itu tersebar di pulau Jawa dan Bali mengingat pertumbuhan dan potensi pengguna yang lebih besar di wilayah ini.

Pada 2010, TBG menyiapkan dana sekitar Rp700 miliar untuk membangun sebanyak 600 sampai 800 menara baru. “Fokus pembangunan akan mengisi coverage daerah-daerah yang masih kosong seperti di Sumatera,” kata Herman.

Untuk mengembangkan tower bersama, Acme, TBG mengalokasikan investasi sekitar Rp 200 miliar. TBG tengah melakukan pendekatan kepada sembilan operator di Indonesia. “Empat di antaranya sudah menunjukkan ketertarikan untuk menyewa,” kata Gusandi.

TBG telah menandatangani kerja sama dengan Acme pada 8 Agustus 2009 di New Delhi, India. Acme menyediakan solusi energi selama enam tahun di India serta negara-negara di Eropa, Amerika, dan Uni Emirat Arab.

Perangkat yang digunakan untuk membangun tower hemat energi ini pada awalnya masih mengimpor dari India. Namun, Herman mengatakan saat ini pembangunan tower tersebut hampir 100% menggunakan kandungan lokal.

Pertumbuhan bisnis tower bersama mulai terasa dua tahun terakhir. Chief Financial Officer TBG Helmy Yusman Santoso memperkirakan pendapatan TBG pada akhir 2009 mencapai Rp320 miliar, dan akan meningkatkan revenue sekitar 30% pada tahun depan.

“Penyelenggara telekomunikasi sekarang lebih memilih menggunakan konsep infra-sharing daripada membangun tower sendiri karena lebih efisien,” kata Helmy. Dengan konsep tower bersama, pemda setempat tidak akan dipusingkan dengan masalah tata ruang.

Selain itu, TBG juga mengaku siap mengakomodasi penyelenggara yang akan mengerjakan proyek broadband wireless access (BWA). “Infrastruktur kami ready untuk menjadi penghantar wireless,” jelas Gusandi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar