Jumat, 04 Desember 2009

Dell Perkuat ke Segmen UKM

JAKARTA – Dell, vendor komputer (PC) dari Amerika Serikat (AS), menganggap pasar Indonesia amat potensial, bahkan jauh lebih potensial dibanding Singapura dan Malaysia. Sebagai raja PC di pasar korporasi, Dell akan menggarap pasar usaha kecil dan menengah (UKM).

Marketing Director Dell Asia Selatan Chee Wei Chue mengatakan, data dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan, pada 2009, penjualan PC di Indonesia mencapai 300-400 ribu per bulan atau 3,6-4,8 juta per tahun. Sedangkan, PC yang terjual di pasar komersial (korporasi besar maupun UKM) mencapai 1,2 juta.

“Pada 2010, pasar PC untuk segmen korporasi mencapai 1,4 juta unit,” kata Chee Wei di Jakarta, Kamis (3/12).

Indonesia, kata dia, akan menjadi bintang berikutnya pada pasar PC. "Di Singapura, tren industri PC bukan hanya turun sedikit, melainkan anjlok tajam. Sedangkan di Malaysia sempat terpengaruh kondisi politik di sana," ujar Chee.

Sedangkan negara yang menjadi ‘tambang’ uang bagi Dell di Asia bagian selatan masih dipegang Singapura, Malaysia dan Thailand. Target Dell berikutnya adalah Indonesia dan Filipina. "Tapi kondisi politik di Filipina saat ini tengah memanas. Jadi, Indonesia akan lebih potensial," kata Chee.

Sementara itu, Director and Country Manager Dell Indonesia Pieter Lydian mengatakan, mulai sekarang, Dell melakukan penetrasi pasar UKM, yang cukup menggiurkan. “Kalau ditanyakan data besaran belanja mereka, di sini sulit sekali. Tapi, kalkulasi kami memperkirakan sangat besar,” kata Pieter.

Merujuk Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, UKM di negara-negara tersebut makin tergantung dengan teknologi informasi (TI). Indonesia, yang menurut data BPS memiliki 45 juta UKM, tentu membutuhkan solusi IT yang mumpuni bagi mereka. Bergerak dari kebutuhan itu, menurut Pieter, Dell mulai merambah pasar UKM.

Kesuksesan UKM sangat ditentukan oleh infrastruktur TI yang efisien. Hal ini menjadi penyebab belanja TI UKM di seluruh dunia terus tumbuh sejak 2002. IDC memperkirakan belanjanya terus tumbuh sampai tahun depan.

Efisiensi menjadi penting ketika sebagian besar pemililk UKM hanya mempekerjakan staf TI seminimal mungkin. Berdasarkan penelitian Dell, untuk setiap US$1 yang dibelanjakan pelanggan untuk hardware baru, dibutuhkan US$2 untuk mengelolanya. Dan, sekitar 70% waktu dihabiskan untuk menjaganya.

Ditanyakan target pendapatan, Pieter menolak menyebutkannya. Soalnya, segmen UKM masih terbilang baru di Indonesia dan belum ada data akurat untuknya. Data yang kami pakai adalah data internal saja. Tapi, ini tidak untuk konsumsi media,” kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar