Senin, 21 Desember 2009

Menjahit Negeri dengan Kabel Fiber Optik

Di penghujung 2009, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memulai pembangunan jaringan kabel serat optik (FO) Mataram-Kupang Cable System (MKCS) sepanjang 1.041 kilometer. Proyek ini merupakan bagian dari konfigurasi Palapa Ring, cincin kabel serat optik yang melingkari Nusantara.

Proyek senilai US$ 52 juta atau sekitar Rp 500 miliar itu telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 30 November 2009.

Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, pembangunan backbone serat optik yang terintegrasi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) amat mendesak. “Proyek MKCS itu diharapkan menjadi solusi komprehensif terhadap keterbatasan kapasitas dan keterisolasian KTI dari jangkauan telekomunikasi,“ kata Rinaldi, kala itu.

Pembangunan proyek MKCS melengkapi jaringan kabel serat optik milik Telkom yang membentang dari ujung Sumatera (Banda Aceh) hingga Manado di utara dan Kupang di selatan. Sebagian jaringan kabel serat optik itu sudah selesai dibangun dan sebagian lagi masih dalam pengerjaan. (lihat gambar).

Inilah jaringan kabel serat optik milik Telkom yang disebut sebagai Telkom Super Highway. Pada jaringan backbone itu, Telkom membangun jaringan IP Transport, yang terdiri atas IP Core di 14 lokasi, Metro-E di 10 kota (di Batam, Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Bandung, Makassar dan Banjarmasin) sebanyak 921 node dan Tera-router di enam lokasi. Jumlahnya akan terus ditambah.

Direktur Information Technology (IT) dan Supply Telkom Indra Utoyo beberapa waktu lalu menjelaskan, enam lokasi Tera-router itu di Jakarta (Semanggi dan Tangerang), Surabaya (Kebalen dan Rungkut), dan Batam (Sekupang dan Bukit Dangas). Pada masing-masing lokasi, kapasitas Tera-router itu digandakan. Telkom membangun softswitch di 12 lokasi dengan kapasitas terpasang sebanyak 580 ribu satuan sambungan layanan (SSL).

“Tera-router yang akan ‘menjahit’ beberapa IP Core Telkom. IP Core ini yang ‘menjahit’ beberapa Metro-E,” kata Indra Utoyo.

Di ‘jalan tol bebas hambatan’ itulah Telkom akan menghadirkan berbagai layanan yang tak lagi sekadar layanan telekomunikasi suara, tetapi layanan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME). Di jaringan itulah akan mendukung akses wireline, wireless 2G, 3G dan bahkan 4G. Telkom Super Highway itu akan menyediakan layanan TIME.

Selain itu, Telkom juga membangun jaringan ketersambungan ke luar negeri melalui lain Dumai – Melaka Cable System (DMCS), Batam Singapore Cable System (BSCS) sepanjang 62 km, dan ikut dalam pembangunan jaringan kabel serat optik Asia-America Gateway (AAG).

· Banda Aceh-Meulaboh-Medan sepanjang 780 km

· Padang-Bengkulu sepanjang 914 km.

· Metro-E di 10 kota sepanjang 1.800 km

· Jawa-Sumatera-Kalimantan 1.836 km

· Kalimantan Sulawesi (Makassar-Pare Pare-Palopo-Palu-Gorontalo-Manado-Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda-Sengata) sepanjang 5.445 km.

· Jawa Timur – Denpasar – Mataram - Kalimantan – Sulawesi (JaKa2LaDeMa) sepanjang 1.665 km

· Banda Aceh – Medan (Jalur Barat) sepanjang 780 km.

· Mataram-Kupang Cable System (MKCS) sepanjang 1.041 km

Tidak ada komentar:

Posting Komentar