Selasa, 08 Desember 2009

Microsoft Resmikan Pusat Inovasi di UPH

JAKARTA – Universitas Pelita Harapan (UPH) meresmikan beroperasinya Microsoft Innovation Center (MIC). Pusat inovasi yang telah dibangun Microsoft di lima perguruan tinggi di Indonesia ini menjadi wahana mahasiswa dalam melakukan penelitian dan inovasi peranti lunak secara lokal.

“Fasilitas ini akan menjadi salah satu pusat pengembangan keterampilan dan modal intelektual, kemitraan industri, serta inovasi di bidang teknologi informasi (TI) bagi akademisi,” kata Orlando Ayala, Senior VP Emerging Markets Microsoft, dalam keterangan resminya, Senin (7/12).

MIC telah hadir di lima perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan UPH.

Proyek perdana MIC UPH yaitu menggarap pembuatan database pola DNA bersama Mochtar Riady Intitute for Nano Technology (MRIN) serta mengerjakan berbagai proyek untuk industri usaha kecil.

Sejak awal 2009, Microsoft telah melakukan pelatihan kepada dosen-dosen UPH yang nantinya akan langsung membimbing mahasiswa dalam mengoperasikan fasilitas yang ada. Saat ini, MIC telah merekrut 40 mahasiswa UPH. Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) UPH Gunawan Putrodjoyo mengatakan, kegiatan di MIC tidak terbatas untuk mahasiswa komputer saja, tapi juga untuk mahasiswa jurusan biologi, desain, kedokteran, dan sebagainya.

Sebagai universitas swasta pertama di Indonesia yang menjalin kemitraan ini, UPH menargetkan meraih posisi puncak pada kompetisi Imagine Cup yang diadakan Microsoft serta menjadi pusat Microsoft Software Research (MSR) kelima di dunia.

Kampus yang berlokasi di Tangerang, Banten, ini juga berkesempatan menghasilkan peluang bisnis bagi mahasiswa. “TIK adalah salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di negara ini dengan potensi untuk menciptakan ribuan lapangan kerja baru selama beberapa tahun,” kata Rektor UPH Jonathan L Parapak.

Hal senada juga dikemukakan Dirjen Aplikasi dan Telematika (Aptel) Departemen Komunikasi dan Telematika (Depkominfo) Ashwin Sasongko yang mendukung kehadiran MIC di ranah akademisi karena dapat mencetak aset-aset bangsa yang akan mengembangkan infrastruktur TI negara.

Lembaga riset IDC memprediksikan peningkatan lapangan kerja pada industri TI nasional dari 240 ribu pada 2009 menjadi 360 ribu pada 2013. Studi ini juga memperkirakan perusahaan TI di Indonesia akan menghasilkan pajak tahunan sebesar Rp 7.052 miliar pada 2009 dan meningkat menjadi Rp 10.728 miliar pada 2013.

“MIC yang dijalankan oleh komunitas dapat menciptakan peluang kuat bagi inovator lokal untuk bertukar ide, saling membangun kekuatan, dan menerjemahkan aset-aset itu menjadi kesuksesan yang lebih besar,” kata Faycal Bouchlaghem, Chief Operating Officer Microsoft Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar