Kamis, 17 Desember 2009

Bandwidth Terbatas, Esia Luncurkan Hape Online


JAKARTA – Bakrie Telecom belum mengoperasionalkan kanal tambahan selebar 1,25 MHz pada yang diperoleh pada September 2009. Kapasitas bandwidth terpasang masih kecil serta jaringan belum tersedia menjadi alasannya.

Saat ini jumlah pelanggan Esia baru menembus 10 juta, sedangkan perseroan menyiapkan kapasitasnya untuk menampung maksimal 20 juta pelanggan. “Kemampuan kapasitas kami masih cukup untuk melayani pelanggan yang ada,” kata Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom (BTel) Tbk Erik Meijer di Jakarta, Rabu (16/12).

Perseroan juga berniat untuk terus menambah jumlah base transceiver station (BTS), meski seluruh menaranya sudah dijual kepada pihak lain. Penambahan BTS itu bertujuan untuk meningkatkan layanan suara dan data bagi pelanggannya, terutama di kawasan perkotaan.

Berdasarkan catatan, Bakrie Telecom memiliki sekitar 3.000 BTS per Juni 2009. Tetapi, Erik mengatakan belum tahu jumlah tambahan yang direncanakan pada 2010.

Mengenai jadwal pengoperasian kanal tambahan pada frekuensi 800 MHz tersebut, lanjut Erik, manajemen masih akan membicarakan hal tersebut. Pada intinya, perseroan lebih mengutamakan optimalisasi kanal yang tersedia untuk menghemat bandwidth.

Keterbatasan bandwidth tidak menyurutkan operator Esia ini untuk membuka layanan baru bagi pelanggan, terutama dengan menghadirkan Hape Esia Online. Dengan mengusung handset Huawei, ponselnya dipenuhi aplikasi layanan seperti email, facebook, yahoo messenger, windows live messenger, google talk, opera mini, dan terakhir diperkenalkan aplikasi esia messenger.

Hape Esia Online merupakan ponsel kategori smartphone dengan tombol Qwerty. Perseroan berencana memasarkan sebanyak 100 ribu unit. Pelanggan yang memesan ponsel seharga Rp 699 ribu sekarang baru akan mendapatkan handset-nya pada awal 2010.

Menurut Erik, kehadiran ponsel tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, utamanya kaum muda, yang berkembang diluar layanan dasar seperti suara dan sms. Munculnya fenomena Web 2.0 telah mendorong perubahan tersebut dan kebutuhan itu muncul di semua segmen ekonomi masyarakat.

“Demam pertemanan dan jejaring sosial di dunia maya pada segmen kaum muda menjadikan Hape Esia memiliki prospek yang menjanjikan,” kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar