Jumat, 04 Desember 2009

Flexi dan Esia Belum ‘Pacaran’

JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sedang melirik PT Bakrie Telecom Tbk, operator Esia. Namun, manajemen Telkom dan Bakrie Telecom menyatakan, kedua pihak belum melakukan pembicaraan apapun, apalagi ‘pacaran’.

Vice President Public & Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia terpaksa meluruskan pernyataan Direktur Keuangan Telkom Sudiro Asno yang sempat melontarkan pernyataan bahwa Telkom sudah melakukan pembicaraan dengan Bakrie Telecom.

Telkom hingga saat ini belum mempunyai rencana atau belum memutuskan untuk mengakuisisi operator telekomunikasi manapun meskipun analisis terhadap lingkungan bisnis tetap dilakukan,” kata Eddy Kurnia di Jakarta, Kamis (3/12).

Menurut Eddy, maksud pernyataan Sudiro itu tak lain adalah Telkom memang benar mempunyai program untuk melakukan merger dan akuisisi sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis perusahaan. Program itu tetap disesuaikan dengan bisnis Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME) dan semuanya masih dalam kajian internal.

Menurut Eddy, pihaknya belum melakukan pembicaraan apapun dengan operator telekomunikasi yang dimaksud dalam pemberitaan tersebut. “Guna mengakuisisi sebuah perusahaan tidak sesedarhana yang diperkirakan karena memerlukan kajian yang mendalam dan komprehensif,” kata Eddy.

Padahal, Sudiro jelas-jelas menyebutkan bahwa Telkom sudah mengadakan pembicaraan dengan Bakrie Telecom, tetapi masih terlalu awal untuk dipastikan. Bahkan, Telkom tidak hanya melirik Esia, tapi operator lain selain Indosat dan XL Axiata. “Kami cari yang cocok,” kata Sudiro.

Seorang sumber di Bakrie Telecom juga menyebutkan adanya pembicaraan antara kedua perusahaan itu. Namun, pembicaraan yang sudah mengarah pada rencana penggabungan itu masih tahap awal.

Sementara itu, Director of Corporate Service Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi mengatakan, belum ada pembicaraan antara Telkom dengan Bakrie Telecom untuk bergabung dalam satu perusahaan. Bahkan, kabar rencana itupun baru dibacanya dari media massa.

Nggak ada pembicaraan apa pun. Kami belum berniat melepas saham pada investor lain, dan apalagi pada Telkom,” kata dia.

Akuisisi dan merger memang menjadi isu santer di sektor telekomunikasi karena persaingan antar operator makin ketat. Tapi, Bakrie Telecom belum mengambil kebijakan untuk akuisisi atau merger dengan operator lain.

Saat ini, kata Djunaidi, perseroan masih konsentrasi mengembangkan Esia, yang menargetkan 10,5 juta pelanggan pada 2009. Sedangkan tahun depan, perseroan optimistis meraih 14 juta pelanggan atau tumbuh 33% dari sebelumnya.

Sedangkan Telkom, menurut Eddy, memang terus berupaya untuk mengembangkan layanan fixed wireless access (FWA), Flexi. Produk layanan ini terus memperlihatkan pertumbuhan berarti di tengah persaingan yang cukup ketat.

Pelanggan Flexi saat ini mencapai sekitar 15,5 juta pelanggan hingga November 2009 atau tumbuh lebih dari 60 % dibanding periode yang sama pada 2008. Melihat pertumbuhan Flexi yang mengesankan tersebut, pada tahap sekarang, pihaknya akan fokus membesarkan layanan ini.

“Kami akan terus mengembangkan Flexi, yang antara lain dengan menawarkan bundling handset, tarif yang kompetitif, tarif data yang murah, melakukan pemasaran bersama dengan anak perusahaan dan memperkaya layanan nilai tambah (value added service) dalam bentuk content,” kata Eddy.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar