Selasa, 29 Desember 2009

2010, Pasar Printer RI Tumbuh 3 %

JAKARTA - Pasar printer inkjet pada 2010 diperkirakan kurang bergairah, karena hanya tumbuh 3% dengan total pasar (market size) sekitar dua juta unit. Printer fungsi tunggal masih mendominasi dengan porsi 65% dibanding printer multifungsi.

Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun dari Manager Marketing PT Datascript Divisi Canon Monica Aryasetiawan, Vice President Consumer Business Imaging & Printing Group HP Asia Pasifik Cristoph Schell dan Direktur PT Brother International Sales Indonesia Yuichi Suzuki. Mereka dihubungi dalam kesempatan terpisah.

Secara umum penjualan printer pada tahun ini turun sekitar 5-7% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh krisis ekonomi global. Penurunan terbesar terjadi pada printer inkjet fungsi tunggal yang turun 18%, sedangkan printer multi fungsi justru naik 135%.

Ini sekaligus menunjukkan bahwa mulai ada pergeseran dari printer fungsi tunggal ke printer multifungsi, yang di dalamnya ada fungsi penggandaan (fotocopy), pemindai (scan), dan faksimili. Pengguna printer multifungsi kebanyakan adalah dunia usaha, terutama usaha kecil dan menengah (UKM).

Manager Marketing PT Datascript Divisi Canon Monica Aryasetiawan mengatakan, penurunan market printer paling besar memang terjadi pada semester I 2009 dengan penurunan sebanyak 20% dibanding semester I 2008. Namun demikian, secara bertahap terjadi perbaikan pada semester II 2009.

Menurut Monica, pertumbuhan pasar printer di Tanah Air mengikuti peningkatan penetrasi komputer. “Hal itu memberikan dampak pada meningkatnya penggunaan printer. Selain itu (peningkatan penjualan printer) juga didorong faktor makin murahnya harga printer,” kata Monica kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (22/12).

Berdasarkan data per kuartal III 2009, Canon masih memimpin pasar printer inkjet dengan market share sebesar 53%. Setelah itu pada posisi kedua ditempati Hewlet Packard (HP) dan ketiga Epson.

Canon, kata Monica, akan berusaha mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar printer di Indonesia pada tahun mendatang. Salah satu strategi yang dilakukan adalah menghadirkan produk-produk unggulan dengan harga terjangkau.

“Kami juga menawarkan efisiensi tidak saja harga printernya, juga termasuk cost per page-nya. Dibandingkan para pesaing, Canon sebenarnya memiliki kecepatan cetak yang paling tinggi di kelasnya. Kami menggunakan hitungan ipm (images per minute, bukan page per minute/ppm) sehingga kecepatan printer bisa dihitung dengan lebih akurat,” kata dia.

Pada tahun ini, lanjut Monica, penjualan printer inkjet Canon naik sekitar 10% dibanding tahun lalu. Dia mengakui, krisis finansial global pada 2008-2009 berpengaruh terhadap pasar printer secara keseluruhan. “Tetapi Canon tetap bisa mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar printer inkjet,” kata Monica.

Sementara itu, President Consumer Business Imaging & Printing Group HP Asia Pacific Cristoph Schell optimistis lini bisnis printer HP akan makin berkibar pada 2010. HP telah menyiapkan sejumlah produk yang akan diluncurkan pada tahun depan, tapi jumlah dan tipenya masih dirahasiakan. Yang jelas, menurut data International Data Corporation (IDC), peningkatan permintaan printer pada 2010 terjadi, khususnya pada All-in-one printer.

“Kami sangat kuat di industri printer All-in-One. Bahkan menurut data IDC, tahun depan pasar printer All-in-One akan meningkat sebanyak 25%,” ujar dia.

Sedangkan Direktur PT Brother International Sales Indonesia Yuichi Suzuki mengatakan, printer multifungsi memiliki prospek bisnis yang cukup baik pada 2010. Untuk mengantisipasinya, Brother telah meluncurkan serangkaian produk printer multifungsi untuk usaha kecil dan menengah (UKM).

Suzuki optimistis, pada 2012 pihaknya akan menguasai 20% pangsa pasar printer di Indonesia. “Kami yakin target itu akan tercapai karena dari segi kualitas dan teknologi, produk Brother sangat siap bersaing dengan merek lain. Dan harga printer yang kami tawarkan pun sangat kompetitif,” ujar dia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar