Rabu, 13 Januari 2010

Telkomsel Jadi Operator Terbesar Keenam di Dunia



TELKOMSEL menargetkan, pelanggannya bertambah 18 juta pada tahun ini demi mempertahankan posisi market leader dengan pangsa di atas 50%. Dengan demikian, pada akhir 2010, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 100 juta.

“Kami akan berusaha mencapai target pelanggan 100 juta itu demi menjadikan Telkomsel sebagai operator terbesar keenam di dunia untuk single market,” kata Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno di Jakarta, Selasa (12/1).

Single market yang dimaksud adalah operator yang berusaha di satu negara. Bukan penggabungan pelanggan dari beberapa operator yang dimiliki satu operator tertentu. Tak jarang, ada operator yang memiliki saham di beberapa operator di negara lain, seperti SingTel.

Sarwoto menjelaskan, pada 2009, Telkomsel memperoleh tambahan jumlah pelanggan sebesar 17 juta sehingga pelanggan Telkomsel pada akhir tahun lalu mencapai 82 juta. “Tahun ini kami optimistis pelanggan kami bisa bertambah 18 juta,” kata Sarwoto.

Menurut dia, secara hitung-hitungan kasar potensi pelanggan telepon seluler (ponsel) yang masih tersisa dan berpeluang digarap pada 2010 sekitar 35 juta yang diperebutkan oleh 11 operator. “Kami tetap optimistis bisa merebut separuhnya, karena sesungguhnya potensi pasar ponsel di Tanah Air masih besar,” kata dia.

Berdasarkan data per September 2009, total pelanggan telepon saat ini mencapai 189,6 juta. Jumlah ini terdiri atas pelanggan telepon tetap sebanyak 8,7 juta, pelanggan telepon tetap mobilitas terbatas (FWA) sebanyak 25,6 juta, dan pelanggan seluler 155,3 juta. Pada akhir tahun lalu, pelanggan seluler diperkirakan lebih dari 160 juta.

“Dengan angka 82 juta pelanggan, Telkomsel masih market leader dengan pangsa lebih dari 50%,” kata Sarwoto.

Pada 2009, lanjut Sarwoto, trafik komunikasi lewat SMS Telkomsel meningkat 21% menjadi 129 miliar SMS, trafik layanan suara (yang dilihat dari minute of usage) naik 203% menjadi 273 miliar menit, dan pemanfaatan layanan data naik 178% menjadi 9.125 terabytes (TB). Pelanggan mobile broadband juga meningkat 700% menjadi 1,6 juta.

Sedangkan di sisi jaringan, selama tahun lalu, Telkomsel telah membangun 3.500 base transceiver station (BTS) menjadi 30.500 BTS. Jaringan itu belum termasuk jaringan telekomunikasi di 25 ribu desa yang telah dibangun Telkomsel dalam rangka Universal Service Obligation (USO).

Pada 2010 industri telekomunikasi selular akan memasuki era transformasi dari penggunaan basic service seperti SMS dan voice ke arah konvergensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Ponsel akan digabungkan dengan layanan internet, video, dan produk-produk digital yang lain. “Transformasi ini akan memperkuat fondasi bisnis ke depan, yaitu bisnis layanan selular berbasis layanan mobile broadband," kata Sarwoto.

Oleh karena itu, lanjut Sarwoto, pada 2010, Telkomsel akan menyediakan layanan data berkecepatan tinggi dengan teknologi high speed packet access (HSPA) + di 24 kota besar di Tanah Air. “Kami akan investasikan dana US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 13 triliun untuk memperluas coverage, peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan, serta mengimplementasikan new business,” kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar