Sabtu, 02 Januari 2010

VoIP Makin Mengancam ARPU

RATA-RATA belanja pulsa pelanggan (ARPU) per bulan yang diterima operator pada tahun lalu turun. Pada 2010 dan tahun mendatang, ancaman penurunan ARPU itu semakin serius, terutama dengan hadirnya layanan komunikasi di atas layanan internet (VoIP).

Deputy Director of Customer Solutions and Sales Support Division PT Huawei Tech Indonesia Dani K. Ristandi mengatakan, pada kuartal III 2009, ARPU Telkomsel turun dari Rp 60 ribu menjadi Rp 48 ribu. ARPU Indosat juga turun menjadi Rp 33,3 ribu, dan XL Rp 32 ribu.

“Namun, saya tidak yakin apakah ARPU operator itu akan turun terus hingga mencapai US$ 1 per bulan,” kata Dani di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Beberapa waktu lalu, mantan Kepala Perwakilan Nokia Siemen Network (NSN) Arjun Trivedi sempat menyebutkan, penurunan ARPU itu akan berlanjut dan mengarah ke US$ 1 atau sekitar Rp 9.000 per bulan.

Terlepas dari benar-tidaknya prediksi itu, Head of Strategy & Business Developement NSN Salman Zafar mengatakan, ancaman VoIP makin serius bagi operator telekomunikasi di Tanah Air akhir-akhir ini. Hal itu terlihat dengan hadirnya layanan Yahoo Voice dan Google Voice. Bahkan Google Voice kini bisa diakses melalui ponsel, juga Skype mobile.

“Layanan-layanan ini siap merebut 'kue' operator. Oleh karena itu, para operator harus selalu siap,” kata Salman.

VoIP adalah layanan komunikasi suara atau teks yang disalurkan melalui akses internet. Salah satu layanan VoIP yang sukses adalah Skype yang saat ini telah memiliki 443,3 juta pendaftar atau pelanggan. Jumlah pendaftarnya terus bertambah dari waktu ke waktu.

"Jika para operator tak pintar berinovasi dengan perkembangan tren serta kebutuhan pengguna, pendapatan mereka bisa tergerus VoIP," kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar