Rabu, 20 Januari 2010

Flexi Naikkan Target Pelanggan 2010 Jadi 19,7 juta

JANUARI 2010 belum berlalu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sudah merevisi target pelanggan Flexi tahun ini. Awalnya manajemen menetapkan target 18 juta pelanggan, kini dinaikkan lagi menjadi 19,7 juta. Itu berarti Telkom mengincar empat juta pelangan baru pada tahun ini.

Executive General Manager Telkom Divisi Flexi Triana Mulyatsa mengatakan, revisi target pelanggan itu tidak lepas dari respons pasar yang demikian besar terhadap layanan Flexi. Selain itu, potensi pasar pelanggan telepon seluler (ponsel) juga masih terbuka. Lebih dari itu, Flexi telah menempatkan diri sebagai layanan telekomunikasi murah dan terjangkau dengan kualitas yang tak kalah dengan seluler (GSM).

"Kami menilai target yang ditetapkan sebelumnya terlalu rendah, setelah melakukan kajian lagi pada awal tahun ini. Apalagi, kami sudah menghasilkan kerja sama sinergis dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) pada awal tahun ini," ujar Triana di sela peluncuran Flexi ngROOMpi dan Hape Flexi Chatting di Surabaya, Selasa (17/1).

Pekan lalu, Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah menyaksikan kerja sama Telkom dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Cilegon, Banten. Dari kerja sama itu, Telkom yakin bisa mendapat tambahan pelanggan baru minimal dua juta hingga 2011. Maklumlah, anggota SPSI saat ini sekitar lima juta.

Optimisme pencapaian target tersebut, menurut Rinaldi, ditunjang cakupan layanan Flexi yang telah menjangkau lebih dari 320 kota di Tanah Air. Hingga akhir 2009, jumlah pelanggan Flexi mencapai 15,7 juta pelanggan.

"Dengan infrastruktur tersebar di seluruh kota serta didukung kualitas layanan yang tidak perlu diragukan lagi, Telkom Flexi mulai 2010 lebih berkonsentrasi menggarap komunitas potensial," kata Rinaldi.

Menurut Triana, setelah melakukan kajian dan pemetaan pasar, Telkom Divisi Flexi memutuskan untuk merevisi target pelanggan Flexi menjadi 19,7 juta. Salah satu kajian itu adalah jalinan kerja sama dengan komunitas pekerja (SPSI) itu.

"Kami optimistis, pada tahun ini mendapat tambahan pelanggan baru sebanyak empat juta, bahkan lebih dari itu. Kami telah menyiapkan sejumlah strategi pemasaran dengan fokus pada inovasi produk," kata dia.

Salah satu fokus yang akan digarap Flexi, lanjut Triana, adalah para pengakses layanan data (internet) yang telah menjadi budaya di tengah masyarakat saat ini. Untuk sekadar chatting melalui pesan instan (IM), memperbarui status pada situs jejaring sosial semacam Facebook dan Twitter atau bahkan berselancar di dunia maya.

Untuk itu, kata Triana, Flexi akan menyediakan handset dengan harga terjangkau, namun memiliki fitur canggih yang bisa digunakan untuk chatting, jejaring sosial, hingga Flexi Messenger. Untuk fitur yang terakhir ini adalah semacam BlackBerry Messenger, yang memungkinkan sesama pelanggan Flexi bisa saling ‘ngobrol’, tidak hanya dua nomor, tapi seribuan nomor.

Pada tahap awal, menurut Triana, pihaknya baru menghadirkan satu merek ponsel yang memiliki fitur Flexi Chatting, yakni Hape ZTE. Ponsel ini dibundling dengan Flexi dengan harga mulai dari Rp 299 ribu hingga Rp 599 ribu per unit.

"Tahun ini kami fokus pada inovasi dengan handset yang murah tapi berkualitas tinggi. Saya kira strategi ini akan direspons pasar secara baik. Dua produk yang kami luncurkan hari ini akan menjadi salah satu yang mengerek kinerja Flexi secara signifikan," ujar Triana.

Flexi ngROOMpi

Layanan Flexi ngROOMpi adalah layanan yang memungkinkan pelanggan Flexi bisa berkomunikasi ke sesama pelanggan Flexi. Sedangkan Hape Flexi Chatting untuk mendukung layanan itu, termasuk akses ke situs jejaring sosial. Flexi menawarkan tarif Rp 2.000 untuk chatting dengan menggunakan Flexi Messenger (FM), Yahoo Messenger (YM), dan Google Talk gratis selama satu pekan.

Ke depan, kata Triana, Flexi tidak hanya menghadirkan handset ZTE saja. Saat ini, Telkom telah menggandeng 10 produsen handset untuk paket bundling dengan Flexi. Paket bundling akan diluncurkan untuk berbagai segmen, mulai segmen bawah (low end) hingga segmen atas (high end). Selain itu, Flexi juga menyiapkan sejumlah inovasi, termasuk sekitar 30 fitur, yang di antaranya adalah Flexi Hybrid, Flexinet berbasis EVDO, dan Flexy Payment.

"Bidikan utama kami adalah masih memanfaatkan momentum pasar terkait booming internet. Secara umum kerangka strategi pemasaran kami berpijak pada layanan mobile lifestyle," tutur Triana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar