Senin, 18 Januari 2010

LG Targetkan Penjualan 140 Juta Unit Ponsel

LG Electronics (LG) mencanangkan target menjual 140 juta unit ponsel pada tahun 2010. Target tersebut menjadi salah satu ambisi vendor asal Korea Selatan ini untuk menggeser kompetitor senegaranya, Samsung, di posisi dua besar, dua tahun mendatang.

LG mematok peningkatan penjualan global sebesar 20% atau 140 juta unit handset dibanding tahun lalu kayni sebanyak 117 juta unit ponsel. Langkah agresif ini telah dilakukan LG pada tahun 2009 dengan membuka sekitar 100 gerai ritel di negara-negara berkembang. Selain itu, LG masih fokus berekspansi di Amerika Utara.

Namun, produsen ponsel terbesar ketiga di dunia ini menyadari ketatnya persaingan, terlebih untuk menjual ponsel low-end kepada konsumen. “Menjual handset saja tidak cukup. Kami harus membangun sebuah sistem dimana konsumen, operator, dan penyedia konten dapat bekerja sama secara efektif,” kata Skott Ahn, Presiden dan CEO of Mobile Communications LG, Rabu (13/1).

“Kita sedang mengalami perubahan dalam industri ponsel dimana terjadi pertumbuhan penjualan smartphone serta tingginya permintaan akan konten dan layanan yang lebih baik,” kata Ahn. Kesiapan untuk mengadaptasi kebutuhan konsumen ini yang memicu LG untuk menggelontorkan lebih banyak smartphone yang diisi banyak inovasi teknologi baru dengan aplikasi-aplikasi yang praktis.

LG yang masih menguntit Nokia dan Samsung dalam penjualan ponsel akan melepas sekitar 20 unit smartphone yang lebih dari setengahnya bersistem operasi Android, melebihi stok Windows Mobile dan Linux. Ponsel Android dipilih karena dianggap lebih praktis digunakan dan sistem operasinya yang terbuka.

Meskipun demikian, LG yang telah menggandeng Microsoft sejak Februari 2009 masih akan tetap menjual smartphone dengan sistem operasi Windows Mobile. Ahn menegaskan bahwa LG akan melanjutkan gebrakannya di tahun 2010 guna meraih posisi dua besar secara global pada tahun 2012.

Sementara itu, penguasa ponsel dunia, Nokia, mulai fokus untuk mengembangkan aplikasi smartphone untuk negara-negara berkembang. Vendor asal Finlandia ini melihat potensi bisnis serta peluang untuk meningkatkan taraf hidup miliaran masyarakat.

“Di dunia berkembang, perangkat mungil ini (smartphone) telah berjasa meningkatkan taraf hidup masyarakan berdasarkan piramid dibandingkan perangkat lain yang ada,” kata Pekka Kallasvuo, CEO Nokia. Vendor mapan ini telah mengembangkan aplikasi mobile Life Tools yang memberikan akses kepada para petani di Indonesia dan India untuk memantau harga sampai mengetahui perkiraan cuaca.

Nokia juga menyiapkan aplikasi Nokia Money sebagai layanan keuangan dan perbankan alternatif di negara-negara berkembang. “Ada 4,6 miliar pengguna ponsel di dunia, tapi hanya ada 1,6 miliar pemilik rekening bank di antara mereka. Ini adalah potensi besar untuk aplikasi mobile banking,” tegas Kallasvuo. Untuk menyedot banyak pengembang konten, Nokia mengadakan kompetisi kepada perusahaan maupun individu untuk mengembangkan hardware, software, dan servis yang didesain untuk pengguna ponsel yang pendapatan per harinya tidak melebihi US$5.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar