Selasa, 05 Januari 2010

2010, Telkom Harapkan Regulasi dan Iklim Persaingan Sehat

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) menetapkan target yang menantang pada 2010 dengan perkiraan pendapatan dari bisnis new wave terus meningkat. Regulasi dan iklim persaingan yang sehat menjadi faktor penting bagi peningkatan kinerja Telkom ke depan.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, Telkom tidak takut bersaing, melainkan memandang persaingan sebagai sesuatu yang positif. “Persaingan, sepanjang dilakukan secara sehat, akan membuat Telkom semakin besar. Faktanya persaingan yang sehat telah membuat Telkom justru semakin unggul,” kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Hingga kini Telkom masih menduduki posisi sebagai market leader hampir di semua segmen layanan, baik wireline (telepon rumah), fixed wireless (Flexi), seluler (Telkomsel), dan komunikasi data (Speedy dan Flash Telkomsel). Pangsa pasar semua segmen layanan itu rata-rata di atas 50%.

Dia menyebutkan, jumlah elanggan Flexi per kuartal III 2009 hampir tembus 15 juta dan menguasai pangsa pasar 59%. Pada akhir 2009, pelanggan Flexi diperkirakan mencapai 15,7 juta. Pada akhir 2010, manajemen Telkom menargetkan, pelanggan Flexi menjadi 17,2-17,5 juta.

“Untuk mencapai target tersebut, Telkom akan berusaha melakukan penambahan alat produksi dengan memperhitungkan ketepatan waktu pengiriman, kualitas, kuantitas dan jangkauan (coverage). Bila proyeksi ini terwujud, pangsa pasar Flexi akan menjadi sekitar 57%,” kata Eddy.

Dari sisi layanan, Flexi akan diperkaya dengan beberapa nilai tambah seperti message list, akses data berbasis waktu (Time-based Packet Data Network), transfer pulsa, long SMS, background music, Combo Plus, dan lain-lain. Selain program bundling handset, Telkom akan lebih mengoptimalkan layanan data lewat Flexinet Unlimited.

Dari sisi jaringan, Flexi didukung base transceiver station (BTS) sebanyak 5.296 BTS. “Dari sisi harga (pricing), kami akan mempertahankan tarif sebesar Rp 49 per menit untuk komunikasi lokal antarpelanggan Flexi sehingga memantapkan Flexi sebagai layanan telepon yang murah dan berkualitas,” kata Eddy.

Layanan Speedy

Sedangkan pelanggan Speedy, kata Eddy, mencapai 1,1 juta dan pelanggan Telkomsel Flash (mobile broadband) lebih dari 1,3 juta. Hingga akhir 2010, pelanggan Speedy ditargetkan naik sekitar 60% menjadi 1,7-1,8 juta. Pada segmen layanan komunikasi data, Telkom setidaknya menguasai pangsa pasar 52%.

“Proyeksi yang cukup menantang ini tentunya selain menuntut pengerahan dukungan ketersediaan dan kualitas alat produksi yang optimal, juga mensyaratkan promosi yang gencar dan tepat sasaran,” kata Eddy.

Dari sisi pemasaran, lanjut dia, Telkom akan melanjutkan program Speedy Multi Speed. Telkom juga terus mengkaji perluasan pemasaran bersama, seperti yang telah dilakukan dengan YesTV (layanan televisi berbayar) dan Telkomsel Flash (layanan mobile broadband Telkomsel).

Sedangkan layanan telepon kabel (wireline) diproyeksikan tidak tumbuh pada 2010, yakni tetap pada angka 8,7 juta satuan sambungan telepon (SST). Pendapatan (Average Revenue Per User/ ARPU) dari segmen fixed line turun hingga 19% dari Rp 138 ribu pada triwulan III 2008 menjadi Rp 112 ribu pada triwulan III 2009.

Untuk meningkatkan penggunaan telepon kabel, kata Eddy, khususnya segmen residensial (rumah), Telkom telah memperluas program Telepon Rumah Rejeki Tumpah (TRRT) dengan mengikutkan pelanggan sambungan langsung internasional (SLI) 007 dan Speedy.

Pada segmen selular, lanjut Eddy, anak usaha Telkom, Telkomsel, masih kokoh di posisinya sebagai market leader. Per kuartal III 2009, pelanggan Telkomsel mencapai hampir 80 juta dan diharapkan menjadi 83 juta pada akhir 2009. Jaringannya diperkuat 29.781 BTS. “Pada akhir 2010, pelanggan Telkomsel ditargetkan menjadi 100 juta sehingga menguasai pangsa pasar 53%,” kata Eddy.

Transformasi Bisnis

Eddy menjelaskan, pada 2009 Telkom mencatat sejarah penting dengan transformasi secara total. Pada 23 Oktober 2009, logo Telkom berubah, sekaligus mentransformasi bisnis secara total. Kini, telkom tak hanya memberikan layanan informasi dan telekomunikasi, teapi juga media dan edutainment sehingga bisnis Telkom meliputi Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME).

Dari kinerja Telkom per kuartal III 2009, lanjut Eddy, pendapatan dari bisnis New Wave tumbuh 50,1%. Ini menunjukkan bahwa strategi Telkom mentransformasi bisnis (ke TIME) adalah tepat.

“Mengacu pada pencapaian 2009 tak ada keraguan bagi Telkom untuk mengarungi tantangan bisnis 2010 dengan prestasi yang lebih baik lagi,” ujar Eddy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar