Rabu, 27 Januari 2010

Masyarakat Siap Adopsi Siaran TV Digital

SEBANYAK 92% responden di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) siap menerima siaran televisi digital. Bahkan mereka bersedia membeli perangkat penerima siaran digital (set top box) seharga Rp 300-325 ribu.

Hasil survey yang diselenggarakan Universitas Indonesia (UI) dan AC Nielsen terhadap ujicoba penggunaan set top box disambut baik Kemenkominfo. Sebagaimana diketahui, konsorsium TV digital (TVRI-Telkom dan Konsorsium Televisi Digital Indonesia/KTDI) dan Kemenkominfo memberikan 7.000 unit set top box secara gratis di wilayah tersebut sejak Agustus 2009.

Atas keberhasilan ini, kota Bandung menjadi wilayah ujicoba berikutnya, yang akan dimulai pada akhir Januari 2010. Setelah itu, uji coba digelar di Batam.

“Selama ujicoba memang pernah terjadi blankspot. Tapi, gangguan tersebut dapat segera diatasi. Dan, hasil akhirnya 92% merasa puas dan siap beralih ke TV digital,” kata Pelaksana Tugas Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Kemenkominfo Bambang Subiantoro di Jakarta, Kamis (21/1).

Keberhasilan ini bukan berarti siaran TV digital siap mengudara secara komersial. Sejumlah rencana masih perlu dipertanyakan kesiapannya, di antaranya penyediaan set top box. Kementerian menerima laporan kalau harganya berkisar Rp300-325 ribu. Padahal pemerintah mengharapkan harganya sekitar Rp225 ribu.

Hal lain yang masih perlu dibenahi pada masalah regulasi. Bambang berjanji pemerintah segera menerbitkannya sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan Direktur KTDI Supeno Lembang minta pada pemerintah untuk merealisasikan sejumlah regulasi, di antaranya masalah konten. Regulasi konten hanya satu dari sekian banyak regulasi yang dibutuhkan di masa depan, seiring dengan pengoperasian TV digital secara komersial.

“Regulasi kerangka dasarnya sudah cukup memadai, tapi ternyata masih diperlukan regulasi lain yang menyangkut infrastruktur, jaringan, konten, content provider (CP), dan sebagainya,” kata dia.

Masalah harga perangkat diyakini akan makin merosot harganya. Dengan jumlah keluarga pemilik TV sekitar 50 juta kepala keluarga merupakan pasar potensial bagi industri. Industri bisa memproduksinya secara massal sehingga harganya turun.

Mengenai harga, General Manager Marketing PT LGEIN Halim Astono mengakui televisi buatan LG yang sudah diset menjadi TV digital masih mahal harganya. Menyimak permintaan pasar cukup tinggi, maka harganya pun praktis bisa makin terjangkau.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar