Senin, 12 April 2010

Telkomsel Hadir di 15 Kapal Pelni

TELKOMSEL kembali bekerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menggelar jaringan telekomunikasi di atas kapal. Teknologi yang dikembangkan adalah hasil karya anak bangsa, yakni teknologi Global Systems for Mobile (GSM) berbasis Internet Protocol (IP) dengan konsep Remote System.

Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, hingga kini Telkomsel telah menggelar jaringan telekomunikasi pada 15 kapal milik Pelni. Program ini merupakan kelanjutan dari program Telkomsel Merah Putih yang sudah dicanangkan sejak dua tahun lalu.

“Berapa pun Pelni punya kapal kami bisa pasang jaringan GSM. Ini diharapkan makin memperluas coverage layanan Telkomsel, baik di darat maupun laut,” kata Sarwoto saat penandatangan kerja sana Telkomsel dan Pelni di Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain melayani jalur bahari, program Telkomsel Merah Putih juga hadir melayani 229 titik pulau terluar Indonesia, yang berbatasan langsung dengan negara lain. “Kami juga telah merampungkan pembangunan telepon perdesaan di 25 ribu lebih desa terpencil dalam program USO (Universal Service Obligation),” kata Sarwoto.

Dirut PT Pelni Jussabella Sahea menambahkan, saat ini Pelni memiliki 33 buah kapal, yakni empat kapal roro, empat kapal barang, dan 25 kapal penumpang. Pelni berharap tidak hanya jaringan telekomunikasi yang dipasang di atas kapal, tetapi juga jaringan data. “Kalau perlu mesin ATM juga kita pasang,” kata Jussabella.

Dengan hadirnya layanan telekomunikasi seluler dari Telkomsel di atas kapal, lanjut Jussabella, kantor pusat dan kantor cabang Pelni yang tersebar di seluruh Indonesia bisa berkomunikasi. Para penumpang, yang tahun ini diperkirakan mencapai lima juta orang, juga bisa berkomunikasi dengan keluarga atau kerabat saat berada di tengah laut.

Ke-15 kapal Pelni yang telah dilayani program Telkomsel Merah Putih adalah Kapal Motor (KM) Sinabung, Gunung Dempo, Labobar, Bukit Raya, Dobonsolo, Ciremai, Tidar, Nggapulu, Bukit Siguntang, Kelimutu, Lambelu, Sirimau, Kelud, Dorolonda, dan Lawit.

Sementara itu, General Manager Technical Support Special Area Telkomsel Bambang Utomo mengatakan, investasi untuk sebuah jaringan telekomunikasi di atas kapal sekitar Rp 2 miliar. Dengan demikian, total dana yang diinvestasikan pada 15 kapal sebesar Rp 30 miliar.

“Yang mahal itu sebenarnya adalah antenna autotrack-nya yang sekitar Rp 1,6 miliar. Pelni menyiapkan space di atas kapal untuk perangkat Telkomsel itu dengan biaya sewa sebesar Rp 80 juta. Sedangkan biaya maintenance-nya agak murah,” kata Bambang.

Selain antena untuk mencari jaringan satelit saat di tengah laut itu, Telkomsel juga memasang macro BTS 12 TRX, yang setara dengan 84 kanal percakapan. Dari makro BTS ini, sinyal disebar ke seluruh dek melalui antena distribusi. “Pelanggan Telkomsel juga bisa mengakses layanan data di atas kapal, tapi dengan konektivitas EDGE dan GPRS. Nanti, dengan teknologi Wimax, akses layanan data bisa lebih cepat,” kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar