Kamis, 15 April 2010

Telkom Ganti Tembaga dengan Fiber Optik

PT TELEKOMUNIKASI Indonesia Tbk (Telkom) mengganti dan memodernisasi seluruh jaringan kabel tembaga menjadi kabel serat optik. Proyek ini akan dikerjakan oleh PT (Persero) Inti.

Kesepakatan itu kerja sama itu ditandatangani oleh Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah dan Dirut PT Inti Irfan Setiaputera. Acara penandatanganan itu dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (14/4).

Rinaldi mengatakan, jaringan kabel tembaga Telkom yang akan diganti dengan kabel serat optik itu terdiri atas 2,1 juta satuan sambungan kabel sekunder dan sembilan juta satuan sambungan kabel primer.

Saat ini Telkom memiliki sambungan akses primer sepanjang 10 juta satuan sambungan serta jaringan sekunder sebanyak 13 juta satuan sambungan. “Baru sekitar 1,2 juta satuan sambungan yang sudah dimodernisasi menjadi serat optik,” kata Rinaldi.

Proyek modernisasi menjadi kabel serat optik ini, lanjut Rinaldi, diharapkan rampung dalam empat sampai lima tahun ke depan. Realisasi modernisasi jaringan kabel Telkom ini dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. “Tahun ini, kabel yang diganti dengan serat optik sepanjang 300-500 ribu satuan sambungan,” kata dia.

Rinaldi mengatakan, investasi yang dibutuhkan untuk proyek modernisasi ini tidak terlalu besar. Justru modernisasi ke kabel serat optik ini menguntungkan karena harga kabel serat optik sepertiga kabel tembaga. Dengan demikian, kabel tembaga yang diangkat akan dijual untuk membeli kabel serat optik, yang saat ini sekitar US$ 7 per meter.

“Kami sedang menghitung anggarannya. Yang jelas, investasinya minimal,” kata Rinaldi.

Sinergi Antar-BUMN

Sementara itu, Dirut PT Inti Irfan Setiaputera mengatakan, proyek itu milik Telkom dan PT Inti hanya mengerjakannya saja. “Walaupun proyek itu milik Telkom, kami juga harus menyediakan investasi untuk mendukung peralatan. Sumbernya bisa dari pembiayaan eksternal oleh bank BUMN atau penerbitan obligasi,” kata Irfan.

Selain itu, Telkom dan Inti juga akan bersinergi di bidang jasa telekomunikasi, yaitu seat management. Layanan ini menawarkan jasa penyewaan peralatan olah data, termasuk pengelolaan perangkatnya. Penyediaan perangkat olah data meliputi personal computer (PC), laptop, scanner, dan printer.

“Solusi ini memudahkan pelanggan untuk dapat fokus pada aktivitas bisnis inti perusahaan tanpa terbebani biaya untuk belanja modal,” kata dia.

Proyek senilai lebih dari Rp1 triliun ini berpeluang memberikan manfaat bagi kedua BUMN ini secara signifikan. Telkom dapat mempercepat realisasi program Indonesia Synchronize (Insync) 2014 dengan target mewujudkan Next Generation Nationwide Broadband Network (NG-NBN). Sedangkan PT Inti dapat berkontribusi dalam pembangunan industri teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) dalam negeri.

Menurut Rinaldi, percepatan penggantian kabel tembaga dengan kabel serat optik ini sejalan pula dengan program transformasi bisnis Telkom. Saat ini, Telkom telah memutuskan untuk fokus menggarap bisnis telecommunication, information, media, dan edutainment (TIME).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar