Kamis, 08 April 2010

Dana USO Disiapkan untuk Palapa Ring

PEMERINTAH berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia guna mendukung akses internet pita lebar (broadband). Salah satunya adalah segera merealisasikan pembangunan jaringan kabel serat optik di timur Indonesia dalam proyek Palapa Ring.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, untuk segera merealisasikan pembangunan proyek Palapa Ring, pemerintah siap memberikan dana stimulus yang akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana itu akan diperuntukkan bagi pembangunan proyek Palapa Ring yang sudah terkatung-katung sejak setahun lalu.

Hatta mengatakan, dana stimulus yang dijanjikan pemerintah itu dalam beberapa pilihan skema. Yakni, penggunaan dana APBN, pengembalian dana yang dipungut dari operator telekomunikasi dalam bentuk dana Universal Service Obligation (USO), serta usulan Public-Private Partnership (PPP).

“Semua ini sedang digodok pemerintah,” kata Hatta Rajasa di sela Seminar Broadband Economy di Jakarta, Kamis (8/4).

Dana stimulus ini, kata Hatta, menjanjikan keuntungan serta menarik investor untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan tulang punggung (backbone) broadband, berupa jaringan kabel serat optik. “Percepatan pembangunan backbone telekomunikasi adalah salah satu wujud dukungan pemerintah,” jelas Hatta.

Sementara itu, pelaksana tugas Dirjen Postel Kemenkominfo Budi Setiawan mengatakan, pembangunan Palapa Ring adalah juga untuk pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Tanah Air. Selain itu, dalam rangka pemerataan akses telekomunikasi itu, Kemenkominfo juga telah menenderkan pembangunan jaringan telepon di perdesaan di seluruh Indonesia dalam program Desa Berdering, dan program internet kecamatan.

Budi yang dipersiapkan menjadi Dirjen Postel itu mengatakan, dari tiga opsi yang sedang digodok, peluang untuk penggunaan dana USO sangat memungkinkan. Dana USO itu dipungut dari operator, yakni 1,25% dari pendapatan kotor operator. Dana itu masuk APBN dalam pos penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Kalau total pendapatan operator telekomunikasi di Indonesia Rp 100 triliun, total dana USO yang terkumpul setiap tahun sekitar Rp 1,3 triliun.

“Dana USO itu akan dikelola dalam bentuk ICT Fund,” kata Budi.

Angin Segar Palapa Ring

Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah belum bersedia berkomentar mengenai kelanjutan pembangunan proyek Palapa Ring. Namun, Telkom telah memulai pembangunan jaringan kabel serat optik di Indonesia timur, yakni jalur Mataram-Kupang Cable System (MKCS) dengan investasi US$ 52 juta.

“Soal kelanjutan proyek Palapa Ring oleh konsorsium Palapa Ring masih terus didiskusikan,” kata Rinaldi.

Sedangkan juru bicara konsorsium Palapa Ring Rakhmat Junaidi menyambut baik komitmen pemerintah untuk menyuntikkan dana bagi penggelaran kabel serat optik di Indonesia timur itu dalam proyek Palapa RIng. “Kita sudah lama menunggu inisiatif pemerintah seperti ini,” ujar Rakhmat yang juga direktur PT Bakrie Telecom Tbk.

Pemerintah telah mencanangkan megaproyek Palapa Ring untuk menjangkau 33 provinsi serta 460 kabupaten di seluruh Indonesia. Konsorsium Palapa Ring itu kini tinggal tiga peserta, yakni PT Telkom Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT Bakrie Telecom Tbk. Proyek ini terbengkalai karena pesertanya mengundurkan diri sehingga mengurangi dana yang akan diinvestasikan.

“Pada awalnya, dana terkumpul hingga US$300 jutaan. Kini tinggal US$ 150 juta,” kata dia.

Menurut Rakhmat, tingginya biaya investasi untuk pembangunan Palapa Ring disebabkan harga perangkat yang dibanderol para vendor sangat tinggi. “Selain investasi, kami juga harus alokasikan dana untuk maintenance,” keluhnya.

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Setyanto P Sentosa berharap pemerintah tetap berkomitmen mendukung pembangunan sektor telekomunikasi. “Infrastruktur basic seperti backbone Palapa Ring memang seharusnya didanai pemerintah,” tegas dia.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono mengatakan, dana USO sebesar Rp1,3 triliun tersebut cukup untuk menyelesaikan proyek Palapa Ring. “Dana USO yang dikelola ICT Fund itu sudah saatnya dicurahkan untuk membangun backbone,” kata Nonot.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar