Kamis, 29 April 2010

2014, Pengguna CDMA Capai 61 Juta

PENGGUNA telepon seluler (ponsel) berteknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Tanah Air diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data World Cellular Information Service (WCIS+) , pengguna CDMA di Indonesia pada tahun 2009 berjumlah 35 juta orang. Pada akhir tahun ini pengguna CDMA diperkirakanberjumlah 41 juta orang, dan meningkat mencapai 61 juta orang pada 2014.

Untuk mendongkrak jumlah pengguna CDMA, sejumlah operator telekomunikasi berbasis CDMA sepakat untuk menggunakan kartu SIM dengan teknologi Open Market Handset (OMH). Teknologi ini memungkinkan satu ponsel berlisensi OMH digunakan oleh berbagai kartu SIM OMH dari operator CDMA yang berbeda. Operator telekomunikasi optimistis mampu meningkatkan penetrasi layanan CDMA , khususnya untuk segmen menengah ke atas dengan menggunakan teknologi ini.

Demikian rangkuman pendapat VP of Marketing CDG Joseph Lawrence, Wakil Dirut Bakrie Telecom (Btel) Erik Meijer, Direktur Utama PT Mobile-8 Telecom Tbk Merza Fachys, Deputy Executive GM Commerce Divisi Telkom Flexi Iskriono Windiarjanto, Group Head VAS Marketing Indosat Teguh Prasetya pada acara diskusi OMH di Jakarta, Selasa (27/4).

Joseph Lawrence mengatakan, jumlah handset CDMA di Indonesia masih terbatas, karena terkendala oleh pengaturan sistem peranti seluler yang berbeda di tiap negara. Untuk itu, teknologi OMH hadir membawa solusi yang menguntukan bagi vendor dan operator seluler sehingga dapat lebih mudah memasarkan produknya, meskipun tanpa sistem bundling.

Di sisi lain, lanjut dia, pelanggan diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan handset CDMA di pasaran. Indonesia menjadi negara kedua setelah India yang menggunakan teknologi kartu SIM OMH. Teknologi ini telah ditetapkan sebagai salah satu satu standar internasional.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Flexi), PT Bakrie Telecom Tbk (Esia), PT Mobile-8 Telecom Tbk (Fren), dan PT Smart Telecom telah memproduksi kartu SIM dengan teknologi OMH didalamnya, sementara PT Indosat Tbk (Star One) dan Ceria masih dalam proses.

Melalui teknologi ini, lanjut dia, parameter data bisa terhubung langsung dengan Removable User Identity Module (RUIM), sehingga handset bisa membaca setting script operator apapun.

Pelanggan CDMA, kata dia, nantinya tidak terbatas pada pengguna ponsel low end saja. Sebab, terbukanya script membuat aplikasi yang memanfaatkan broadband berbasis EVDO dapat dimaksimalkan. Keunggulan lain dari teknologi OMH, yakni kecepatan data yang dihasilkan juga meningkat, sehingga dapat menggenjot jumlah pengguna CDMA yang saat ini telah mencapai 142 juta orang di seluruh dunia.


Estimasi Pelanggan CDMA di Indonesia

Tahun

Pelanggan

2009

35 juta

2010

41 juta

2011

47 juta

2012

52 juta

2013

57 juta

2014

61 juta

Sumber: WCIS+, April 2010


Sementara itu, Erik Meijer mengakui, masih terbatasnya handset CDMA di pasaran menyebabkan pasar CDMA tidak berkembang baik di Indonesia. Padahal di negara maju, handshet CDMA jumlahnya bersaing dengan GSM.

Karena itu, dia menyambut baik hadirnya teknologi OMH. Hadirnya teknologi ini membuat perangkat handset untuk kelas high end bisa dimasukkan ke Indonesia, tanpa memikirkan script yang berbeda-beda dari tiap operator.

“Ini sangat menguntungkan karena EVDO bisa dimaksimalkan untuk penggunaan data," kata dia.

Ketika disingung harga ponsel CDMA high end yang masih mahal, Meijer menilai, persoalan itu bisa diatasi dengan strategi bundling. “Kalau bundling operator tidak cari untung sehingga harga ponselnya bisa lebih ditekan," kata dia.

Merza Fachys berpendapat perpindahan pelanggan antar operator merupakan cerita lama, karena dulu untuk menikmati layanan CDMA lain pengguna harus membeli handset baru. "Sekarang cukup satu operator bisa ganti-ganti handset. Kami optimistis persaingan tetap sehat di kalangan operator CDMA," ujarnya.

Pendapat senada diutarakan Iskriono Windiarjanto, dia menilai OMH akanmembuat pengelolaan bisnis menjadi lebih mudah, sederhana, serta hemat waktu dan biaya. Flexi mulai memasarkan paket perdana dengan SIM card OMH mulai bulan depan sebanyak 400.000 unit.

"Perpindahan pelanggan pasti terjadi, namun dengan masuknya segmen kelas menengah atas, maka ARPU (pendapatan dari rata-rata pelanggan) juga terdongkrak dan pendapatan perusahaan bertambah,” katanya.

Teguh Prasetya menjelaskan, teknologi baru OMH untuk CDMA sangat menguntungkan baik operator, vendor maupun konsumennya. CDMA yang dulu dikenal hanya teknologi data dan voice, namun kini sudah mengalami perkembangan luar biasa yang sama dengan GSM.

"Dengan OMH, aplikasinya lebih bagus, fiturnya lebih banyak, lebih fleksibel. Semua operator termasuk Indosat akan mengkuti teknologi ini, jika tidak ya akan ditingalkan konsumen," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar