Kamis, 08 April 2010

Gandeng Puskud, T-Cash Bidik Pelanggan Listrik

TELKOMSEL terus mengembangkan layanan mobile wallet, T-Cash, yang memungkinkan pelanggan Telkomsel melakukan transaksi dengan ponselnya. Saat ini, jaringan merchant T-Cash sebanyak 170 mitra perusahaan dan akan ditambah 130 perusahaan lagi hingga akhir tahun ini.

Vice President T-Cash Management Telkomsel Bambang Supriogo mengatakan, pihaknya juga menargetkan pengguna T-Cash menjadi tiga juta pada akhir tahun ini dari posisi saat ini yang sekitar 850 ribu. Salah satu yang akan dilakukan Telkomsel adalah menggandeng Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Jatim untuk pemanfaatan T-Cash dalam pembayaran tagihan listrik di Puskud.

"Untuk merchant, kami fokus pada bisnis ritel yang memiliki jaringan luas serta perusahaan yang banyak dibutuhkan. Kami juga terus berinovasi, termasuk memberikan potongan harga sehingga makin banyak pelanggan Telkomsel memanfaakan layanan T-Cash," kata Bambang usai penandatanganan kerja sama di Gedung Puskud Jatim, Rabu (7/4).

Sosialisasi dan edukasi tentang T-Cash, lanjut Bambang, akan terus dilanjutkan demi memaksimalisasi layanan pembayaran digital bergerak (e-payment mobile). Pelanggan T-Cash juga akan mendapat banyak keuntungan, seperti gratis bicara, gratis SMS serta gratis asuransi dari Prudential bilamana mengisi uang (top up) T-Cash di Indomart.

Makin banyak pelanggan T-Cash diharapkan bisa meningkatkan kontribusi pendapatan dari bisnis value added service (VAS) yang saat ini berada pada kisaran 5% dari total pendapatan. Kerja sama dengan Puskud Jatim membuka peluang bagi Telkomsel untuk mengembangkan T-Cash.

“Targetnya VAS akan dipacu lebih tinggi lagi dengan pengembangan banyak produk. Ke depan Telkomsel akan menjalin kerja sama serupa dengan Puskud Jabar dan Jateng. Kami akan terus mengembangkan layanan T-Cash ini sebagai bagian VAS Telkomsel. Ini juga bagian strategi untuk menjaga penguasaan pasar kami,” ujar dia.

Sementara itu Direktur Puskud Jatim M Zainal Arifin mengatakan, saat ini anggota Puskud Jatim sebanyak lima juta yang tersebar di 700 Koperasi Unit Desa (KUD) seluruh Jatim. Khusus untuk pembayaran listrik PLN, kata Zainal, saat ini ada sekitar 5,8 juta pelanggan yang melakukan pembayaran lewat berbagai mitra PLN, seperti bank dan termasuk Puskud.

”Dari 5,8 juta pelanggan itu yang membayar lewat Puskud sekitar tiga juta pelanggan dengan nilai pembayaran per bulan sekitar Rp 250-300 miliar,” jelas dia.

Bambang menargetkan, sekitar 10-15% dari tiga juta pelanggan listrik yang membayar lewat Puskud bisa menjadi pengguna layanan T-Cash. Namun, baik Bambang maupun Zainal enggan menjelaskan secara rinci tentang pembagian marjin dalam kerja sama tersebut.

Selain kerja sama pembayaran listrik, Telkomsel dan Puskud juga bermitra dalam penjualan produk pulsa Telkomsel. Dalam kerja sama ini, Telkomsel memberikan harga yang kompetitif kepada Puskud. Pembayaran listrik dan pembelian pulsa bisa dilayani di 825 payment point milik Puskud. ”Tahun ini kami akan menambah sekitar 150 payment point lagi,” ujarnya.

Zainal mengatakan, kerja sama ini sangat memudahkan Puskud dalam melayani anggotanya. Selama ini, pembayaran listrik pada tanggal 1-10 setiap bulannya, setiap payment point Puskud selalu disesaki anggota yang antre membayar listrik. Dengan T-Cash, pelanggan yang ingin membayar listrik tak perlu antre lagi karena bisa membayar dari mana saja dan kapan saja.

“Kami sudah menyiapkan infrastruktur untuk menunjang layanan ini,” kata Zainal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar