Kamis, 01 April 2010

Brightpoint Perluas Distribusi BlackBerry

KENDATI layanan data akan terus meningkat, penetrasi ponsel pintar (smartphone) di Indonesia belum cukup kuat. Lembaga riset IDC memperkirakan penetrasi smartphone di Indonesia tahun ini baru mencapai 11%.

“Pangsa smartphone hanya mencapai 11% dari keseluruhan ponsel di Indonesia di penghujung tahun ini. Ponsel biasa masih terlalu kuat di Indonesia dengan pangsa 89%,” kata Director-Distribution RIM Asia Pasifik Hastings Singh saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (31/3).

Singh mengatakan, pangsa pasar smartphone akan tumbuh mencapai 16% dan 19% pada 2012 dan 2013. “Smartphone baru akan menguasai hampir seperempat pangsa ponsel atau 24% pada tahun 2014,” jelas dia.

Pertumbuhan pasar smartphone yang pelan tapi pasti ini dipengaruhi oleh pesatnya pertumbuhan layanan data. “Penggunaan layanan data yang sedang digenjot para operator meningkat hingga 426% sepanjang 2009. Dalam lima tahun ini, 2009-2014, layanan data diprediksi meningkat sampai 31%,” kata Singh.

Dengan pertumbuhan smartphone yang positif, produsen BlackBerry ini menggunakan strategi baru dengan menggandeng Brightpoint sebagai mitra untuk membuka jalur baru distribusi ritel BlackBerry. Brightpoint akan membantu RIM memperluas distribusi BlackBerry secara nasional melalui distributor lokal.

“Kami menunjuk Teletama Artha Mandiri (Teletama) sebagai distributor produk-produk BlackBerry di Indonesia,” kata Chief Financial Officer Brightpoint Asia Pasifik Paul Ringrose.

Brightpoint adalah mitra global RIM. Brightpoint adalah perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Untuk pasar Indonesia Brightpoint menunjuk Teletama sebagai distributor lokal di Tanah Air.

Melalui Teletama, Brightpoint akan mendistribusikan beberapa seri BlackBerry, antara lain, Bold 9700, Bold 9000, Curve 8900, dan Curve 8520.

“Kami juga akan memberikan layanan bernilai tambah (VAS) khusus untuk Indonesia,” kata Manager Marketing Teletama Iwan Gunawan.

Salah satu VAS yang akan diberikan adalah desain dan warna BlackBerry khusus pasar ritel Indonesia, serta konten-konten lokal.

Singh membenarkan, RIM akan menyediakan lebih banyak warna dan model yang khas Indonesia. Sedangkan, layanan purna jual BlackBerry masih dipegang oleh Teleplan.

Bukan Persaingan

Dengan ditunjuknya Brightpoint sebagai distributor resmi, perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini akan berdampingan dengan enam operator yang selama ini menjadi carrier BlackBerry. Seperti diketahui, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Hutchison (3), Axis, dan Smart Telecom sudah memasarkan produk-produk resmi BlackBerry dengan strategi bundling.

“Kami tidak berkompetisi dengan operator yang lebih dulu memasarkan BlackBerry. RIM telah memperhitungkan peningkatan demand di Indonesia, dan kami menyediakan jalur distribusi retail BlackBerry dengan level yang lebih cepat dan efektif,” jelas Paul.

Distribusi langsung ini membebaskan pembeli memilih operator yang akan diaktifkan. Selama ini, pengguna BlackBerry harus melakukan unlock apabila ingin mengganti kartu sim operator.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar