BELANJA teknologi informasi (TI) kalangan usaha kecil menegah (UKM) dan Koperasi tahun ini diperkirakan mencapai Rp 11,6 triliun. Pada 2014, belanja TI UKM diperkirakan naik menjadi Rp 18,6 triliun atau tumbuh 60,3%.
"Belanja TI dari kalangan UKM dan Koperasi empat tahun ke depan akan melonjak dari yang diproyeksikan tahun ini Rp11,6 triliun," kata Executive General Manager Divisi Business Service Telkom Slamet Riyadi, dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (28/3).
Dia mengatakan, prospek bisnis UKM sangat cerah, jika semakin banyak UKM yang mengimplementasikan solusi TI dengan tepat. “Dengan solusi yang ditawarkan Telkom, kami perkirakan nilai bisnis TI dari kalangan UKM dan koperasi tahun depan bisa tumbuh 10,9% menjadi Rp 12,87 triliun," ujar Slamet.
Komunitas UKM yang ‘melek’ TI sedang tumbuh. Perusahaan ini membutuhkan solusi serta mobilitas untuk menunjang kelancaran bisnis. Pasar ini belum ada yang digarap secara serius oleh pemain lokal. “Telkom sebagai operator kelas dunia ingin melayani segmen ini melalui divisi DBS. Tidak hanya untuk memberikan solusi TI, tetapi kami ingin membantu masyarakat memberdayakan ekonominya," jelas Slamet.
Telkom membentuk DBS, khusus untuk melayani pelanggan bisnis yang sebagian besar merupakan segmen pengusaha UKM. Pada segmen ini, Telkom menawarkan beragam solusi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis melalui penerapan TI yang tepat, sehingga TI bisa menjadi bisnis enabler.
"Beberapa aplikasi cloud computing berbasis platform as a services (PAAS) sudah disiapkan Telkom, di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, aplikasi pendidikan, dan lainnya," kata dia.
Berdasarkan catatan dari situs Kementerian Koperasi, hingga Juni 2009, koperasi di Indonesia telah berjumlah 166.155 unit. Permodalan koperasi aktif yang terdiri atas modal sendiri Rp 27,27 triliun dan modal luar Rp 36,25 triliun dengan nilai volume usaha Rp 55,26 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu mencatat jumlah UKM di Indonesia sebanyak 520.220 unit. Pada 2010, jumlah UKM akan bertambah 600.000 pelaku UKM. Sedangkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan sejak Januari 2008-Januari 2010 sekitar Rp 17,541 triliun untuk 2,4 juta debitur.
Sektor tertinggi investasi yang dilakukan kalangan SME adalah pada bidang jasa (57%), perdagangan (20%), dan manufaktur (23%). SME ditengarai memiliki kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto nasional sebesar 54%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar