Jumat, 12 Maret 2010

Icon+ dan Bakrie Telecom Jalin Interkoneksi

PT BAKRIE Telecom Tbk dan PT Indonesia Comnets Plus (Icon+) sepakat menjalin kerja sama interkoneksi untuk pembangunan jaringan telekomunikasi di perdesaan dalam program Universal Service Obligation (USO) di kawasan timur Indonesia.

Pembukaan interkoneksi meliputi 10 propinsi, yaitu Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Irian Barat.

“Kesepakatan ini terlaksanan karena pihak Bakrie Telecom juga memiliki visi yang sama dalam memajukan teledensitas telepon di Indonesia,” kata Direktur Utama Icon+ Mulyo Adjie di Jakarta, Rabu (10/3).

Interkoneksi adalah keterhubungan antar jaringan dari penyelenggara telekomunikasi yang berbeda. Operator Esia itu menjadi operator telekomunikasi pertama yang membuka jaringan interkoneksinya dengan Icon+.

Bakrie Telecom akan menyalurkan trafik interkoneksi kepada pelanggan Esia di Indonesia. Direktur Corporate Services Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi mengatakan, kawasan timur Indonesia memiliki potensi tinggi namun masih terbatas dalam layanan telekomunikasi.

Dalam program pembangunan jaringan telekomunikasi di desa terpencil yang jumlahnya sekitar 33 ribu desa itu, pemerintah telah menggelar tender. Pemenangnya adalah Icon+ untuk menggarap 7.773 desa di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sedangkan pemenang tender yang lain adalah Telkomsel untuk membangun 25 ribu desa lebih. Telkomsel sudah membangun hampir seluruh desa yang dibebankan.

Sementara itu, Icon+ juga sudah mulai membangun jaringan telekomunikasi di daerah terpencil itu yang dibiayai pemerintah dari dana USO itu. Nilai lisensi itu sebesar Rp 730,1 miliar dan Icon+ menyiapkan dana Rp 250 miliar untuk mengerjakan proyek USO itu.

“Pembukaan interkoneksi ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan layanan telekomunikasi yang andal, namun tetap terjangkau sekaligus sebagai dukungan penuh kami terhadap program USO,” jelas Rakhmat.

Mulyo mengatakan, kerja sama interkoneksi dengan Bakrie Telecom itu sebagai langkah awal Icon+ untuk menjalin kerja sama dengan semua operator. Ini untuk menyediakan jasa akses telekomunikasi di daerah perdesaan di kawasan Indonesia Timur.

Anak perusahaan PLN ini menargetkan, pembangunan seluruh desa yang menjadi tugas Icon+ itu rampung pada pertengahan 2011. Hingga Maret 2010, Icon+ baru menyambungkan sekitar 500 desa. “Dengan pengerjaan 15-20 desa per hari, kami optimistis akan menyelesaikan 10% proyek atau menyambungkan 778 desa pada akhir Maret 2010,” kata Corporate Secretary Icon+ Didi Ali Achmadi.

Setelah merampungkan sambungan ke perdesaan, regulator akan melakukan Uji Laik Operasi (ULO). “Kami akan mulai mengoperasikan dan menyosialisasikannya kepada masyarakat setempat begitu mendapat persetujuan dari Ditjen Postel,” kata Didi.

Sebagai anak perusahaan PLN, kata Mulyo, pihaknya terbantu dengan ketersediaan jaringan PLN di pelosok desa di timur Indonesia. Icon+ akan menyediakan layanan suara, SMS, dengan teknologi IP Vsat di area perdesaan wilayah timur Indonesia.

“Untuk layanan data, kami menggunakan jaringan berteknologi IP VPN,” kata Mulyo. IP VPN adalah solusi layanan data berbasis Internet Protocol (IP) dengan menggunakan jaringan Multi Protocol Label Switching (MPLS) dengan kapasitas 64 Kbps hingga 10 Mbps.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar