Jumat, 26 Maret 2010

Esia dan Huawei Kembangkan Uber Esia

PT BAKRIE Telecom Tbk memberikan 500 Hape Esia gratis sebagai donasi PT Huawei Tech Investment kepada masyarakat Tangerang, Banten. Ini sebagai upaya pengembangan Uber Esia (Usaha Bersama Esia) untuk masyarakat pinggiran kota.
Direktur Utama Bakrie Telecom Anindya N Bakrie mengatakan, Uber Esia merupakan program kolaborasi Bakrie Telecom, Grameen Foundation dan Qualcomm Inc. Tujuannya untuk memberi tambahan penghasilan bagi masyarakat pinggiran dengan menyediakan sarana telekomunikasi sebagai modal usaha kecil mereka di bidang telekomunikasi.
“Jenis usaha yang dilakukan adalah wartel dan isi ulang elektronik. Masyarakat menjalankan usaha itu mendapat dukungan dan bimbingan dari PT RUMA (Rekan Usaha Mikro Anda),“ kata Anindya di Tangerang, Kamis (25/3).
PT RUMA merupakan social entreprise Indonesia yang ditunjuk Grameen Foundation. Model bisnis ini diharapkan menjadi terobosan untuk menciptakan kesempatan usaha bagi masyarakat berpendapatan terbatas namun sekaligus memberikan ruang pertumbuhan bagi perusahaan berupa perluasan segmen pelanggan.
“Sejak kami memulai upaya ini dari tahap percobaan hingga perkenalannya secara resmi pada Oktober 2009, perkembangan jumlah peminatnya luar biasa. Jumlahnya tumbuh dari 130 hingga 1.600 VPO (Village Phone Operator) dan melayani lebih dari 100 ribu pelanggan dalam waktu hanya enam bulan dan tersebar di wilayah Bekasi, Tanggerang dan Serang,“ ujar Anindya saat penyerahan 500 Hape Esia di Desa Rancamalang, Kelurahan Pegedangan, Tanggerang, Banten.
Dengan tambahan pendapatan rata-rata sebesar Rp 100–300 ribu per bulan, Anindya yakin, model bisnis ini mampu berkontribusi positif bagi penciptaan kemandirian usaha dan peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah pinggiran kota.
Keseluruhan produk yang ditawarkan VPO menggunakan hape murah Esia. Hape Esia ini didapatkan melalui skema pembiayaan mikro yang menguntungkan. “Skema ini membuka kesempatan untuk mendapatkan hape Esia dengan harga sangat terjangkau,“ jelas dia.
Menurut data PT RUMA yang dikutip dari Bank Dunia, 75% dari masyarakat Indonesia atau 180 juta orang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka hidup dengan penghasilan di bawah US$ 2,5 atau Rp 22.500 per hari. Sekitar 63% di antaranya hidup dengan menggantungkan diri pada sektor informal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar