Senin, 19 Juli 2010

Merger Smart-Fren Tunggu Restrukturisasi Utang

PT MOBILE-8 Telecom Tbk segera menyelesaikan restrukturisasi utang guna merealisasikan penggabungan entitas dengan PT Smart Telecom. Saat ini, kedua operator telekomunikasi berbasis teknologi CDMA ini masih bekerja sama untuk bisnis organik.

“Kami berharap jika restrukturisasi rampung, rencana merger dengan Smart Telecom dapat segera terealisasikan,” kata Direktur Utama Mobile-8 Merza Fachys di Jakarta, akhir pekan lalu. Perseroan sedang menyelesaikan restrukturisasi utang senilai Rp2 triliun pada tahun ini.

Merza mengatakan, proses negosiasi restrukturisasi operator Fren kepada pemegang saham masih berlangsung. Saat ini, restrukturisasi utang obligasi sebesar Rp675 miliar sudah diperpanjang dari 2012 menjadi 2017. Sedangkan, utang obligasi denominasi valuta asing sebesar US$100 juta masih dalam tahap penjajakan.

Sementara itu, Division Head of Core Product & Branding Smart Telecom Ruby Hermanto mengakui, pihaknya masih akan fokus menjalankan kerja sama dengan Mobile-8. Smart Telecom belum membuka pembicaraan untuk melakukan merger.

“Sekarang masih dalam proses kerja sama pemasaran. Kami masih dalam tahap menyelaraskan ritme kedua perusahaan,” jelas Ruby.

Secara umum, kerja sama pemasaran yang dilakukan meliputi pengoperasian galeri, pembelian perangkat telekomunikasi, dan pemasaran layanan.

Merza mengatakan, efisiensi pengeluaran untuk operasional galeri mencapai 50%. Saat ini, Smartfren telah memiliki 50 galeri bersama. Selain itu, biaya untuk mendatangkan perangkat telekomunikasi menjadi lebih rendah karena volume pemesanan kepada vendor yang meningkat.

Mobile-8 saat ini telah melayani sekitar tiga juta pelanggan aktif, sedangkan Smart Telecom telah memiliki sekitar 2,7 juta pelanggan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar