Jumat, 16 Juli 2010

Pengguna Mobile Broadband Capai 2 Miliar

PENGGUNA telepon seluler (ponsel) di seluruh dunia kini telah mencapai lima miliar nomor, dan diperkirakan menjadi 50 miliar pada 2020. Namun, pengguna mobile broadband baru 300 juta, menurut Huawei Device, dan diperkirakan menjadi dua miliar pada 2015. Sedangkan, menurut riset Ericsson saat ini baru 500 juta, dan akan menjadi 3,5 miliar dalam lima tahun mendatang.

Karena itu, Huawei sangat berkomitmen untuk menyediakan perangkat pintar (smart device) yang bisa mengakses layanan internet kecepatan tinggi nirkabel (mobile broadband) dengan harga terjangkau yang di bawah Rp 2 juta.

“Kalau bisa dihadirkan smartphone yang murah dan terjangkau tentu pengguna mobile broadband otomatis akan meningkat. Ini tentunya akan meningkatkan market share kami tidak hanya di Asia, tapi juga Eropa dan Amerika,” kata Presiden Global Solusi Huawei Device , Henry Xu saat peluncuran semboyan atau tagline global terbaru vendor ini, yaitu Smart Device, Simple World di Jakarta, Rabu (14/7).

Penyumbang pengguna ponsel terbesar adalah Tiongkok dan India dengan pengguna ponsel di negara masing-masing sebesar 720 juta dan 600 juta. Penguna ponsel di Indonesia masih sekitar 210 juta. Motor penggerak penggunaan 3G di masa depan tetap kedua negara itu.

Indonesia, kata Xu, merupakan salah satu pasar yang cukup potensial untuk perkembangan mobile broadband, sejalan dengan meningkatnya penetrasi internet. Untuk itu, pihaknya harus mampu memanfaatkan pertumbuhan lalu lintas mobile broadband yang cukup baik ini supaya berimbas positif terhadap peningkatan penjualan.

“Selama ini Smart Device harganya masih tinggi sehingga masih banyak yang belum menikmati. Kami berusaha menghadirkan produk yang terjangkau untuk seluruh segmen pasar,” kata Xu.

Dia menjelaskan, pada 2009, Huawei Device secara global telah memasok 90 juta unit produk di antaranya perangkat telepon genggam, peranti mobile broadband , perangkat konvergensi, dan video dengan kontrak senilai US$ 5 miliar. “Kami targetkan tiga tahun mendatang akan meningkat menjadi US$ 10 miliar,” kata Xu.

Untuk meningkatkan penetrasinya di Tanah Air, kata dia, Huawei saat ini memiliki tiga produk andalan, yaitu Huawei E5, Smakit Tablet S7, dan G6620 yang memberikan simplisitas bagi pasar lokal. “Peranti ini juga ditanami high speed web browser untuk kecepatan pengguna dalam berselancar di internet,” kata dia.

Telkomsel Gandeng Ericsson

Sementara itu, Ericsson, meski tidak menyediakan smart device untuk pengguna, memberikan solusi pengaturan trafik data bagi Telkomsel. Yakni, sistem integrasi dari solusi Dynamic End-to-End Policy Control yang diverifikasi untuk jaringan multi-vendor dalam core maupun radio. Dengan solusi tersebut, operator yang memiliki pelanggan lebih dari 88 juta itu meningkatkan efisiensi jaringan radio dan transport.

"Dengan menyesuaikan paket harga khusus untuk setiap segmen pengguna, Telkomsel akan meningkatkan operasi dan bisnis mereka, dan bahkan kemungkinan besar akan menarik pelanggan lebih banyak," kata Kepala Unit Bisnis Networks Ericsson Johan Wibergh.

Menurut Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, sejalan dengan pertumbuhan trafik akibat layanan yang haus kapasitas serta kecepatan unduh yang lebih tinggi, Telkomsel harus menyesuaikan diri dengan harapan dan kebutuhan yang berbeda dari penggunanya.

”Dengan solusi baru kami, pelanggan akan dapat memilih pilihan harga yang paling sesuai dengan kebutuhan masing-masing, tergantung pada layanan atau aplikasi apa yang mereka gunakan dan berapa banyak mereka bayarkan," kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar