Selasa, 20 Juli 2010

2010, Pelanggan BlackBerry Capai 2 Juta

JUMLAH pelanggan BlackBerry pada akhir 2010 diperkirakan mencapai dua juta. Target tersebut meningkat empat kali lipat dibanding jumlah akhir tahun lalu yang sebanyak 500 ribu pelanggan.

Lima operator yang telah menjadi partner Research In Motion (RIM) untuk menyediakan layanan BlackBerry Internet Service (BIS) telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengakuisisi pelanggan sebanyak-banyaknya. Perang tarif pun tak terhindarkan.

General Manager Device Bundling Telkomsel Heru Sukendro optimistis, jumlah pelanggan BIS di Indonesia tahun ini akan mencapai 1,8-2 juta. Itu bisa terjadi karena salah satunya adalah adanya perubahan pola distribusi perangkat smartphone BlackBerry. Baru-baru ini Research In Motion (RIM) menunjuk PT Teletama Artha Mandiri (Teletama) sebagai distributor resmi non-operator di Indonesia.

"Komitmen RIM untuk membuka layanan purnajual di Indonesia juga menjadi pendorong pertumbuhan pengguna BlackBerry," kata Heru, Senin (19/7).

Telkomsel sebagai operator seluler terbesar saat ini, kata Heru, berambisi untuk mencapai target satu juta pelanggan BlackBerry. Pihaknya saat ini telah melayani sekitar 500 ribu pelanggan BlackBerry dengan komposisi 40:60 untuk perangkat bundling dan ritel.

Salah satu sukses pemasaran BlackBerry di Indonesia, menurut Division Head BlackBerry & Consumer Device Indosat Agung Wijanarko, adalah potensi pasar ritel yang amat besar dibanding pasar korporasi. “Konsep BlackBerry on-Demand saja dimulai di Indonesia dan sukses sehingga bnyak negara meniru konsel ini," kata Agung Wijanarko, yang kabarnya segera mengundurkan diri dari Indosat untuk bergabung dengan RIM Jakarta.

Indosat, kata Agung, menargetkan 800 ribu pelanggan BlackBerry hingga akhir 2010 atau naik 300% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 150 ribu pelanggan. Target tersebut dicanangkan bersamaan dengan peningkatan kapasitas bandwitch Indosat ke RIM di Kanada.

"Untuk mencapai target 800 ribu pelanggan, kami telah meningkatkan bandwitch menjadi 400 Mbps, serta akan melakukan upgrade jaringan hingga 1,2 Gbps hingga akhir tahun," kata Agung.

Per Juni 2010, kata Agung, Indosat telah melayani sekitar 400 ribu pelanggan BlackBerry. Jumlah tersebut berasal dari 40% perangkat paket bundling dan 60% melalui operator di luar Indosat atau distributor ritel.

Kompetitor terdekat Indosat, PT XL Axiata (XL) pun tak ingin tersisih dalam merebut pasar BlackBerry di Indonesia. Operator yang dinobatkan sebagai The Best BlackBerry Service versi Indonesia Cellular Show (ICS) 2010 ini menargetkan 500 ribu pelanggan BlackBerry hingga akhir tahun ini. "Saat ini, kami telah memiliki 430 ribu pelanggan," ujar Head of Corporate Communications XL Febriati Nadira.

Sedangkan, dua operator pendatang baru, PT Natrindo Telepon Seluler (Axis) dan PT Hutchison CP Telecom (Tri) masing-masing melayani sekitar 50 ribu pelanggan BlackBerry. Namun, tidak ada angka mengenai target hingga akhir tahun ini.

Khawatirkan Kualitas

Perlombaan operator mencapai target pelanggan BlackBerry itu memunculkan kekhawatiran akan kualitas layanan data, khususnya layanan BlackBerry.

“Operator boleh saja menurunkan tarifnya selama mereka mampu menjaga kualitas layanan dengan baik dan jangkauan juga berkembang,” kata praktisi telematika Faizal Adiputra.

Namun, operator beralasan, penurunan tarif layanan BlackBerry dilakukan karena RIM telah menurunkan beban pemakaian ke pengguna dari US$ 6 ke US$ 3-4 per pengguna. "Karena itu, kami berani menawarkan tarif BIS Rp99 ribu per bulan," kata Dirut XL Hasnul Suhaimi.

Saat ini, rata-rata operator menawarkan layanan BlackBerry dengan tarif di bawah Rp 100 ribu per bulan. Indosat baru-baru ini menurunkan tarif BIS unlimited dari Rp150 ribu menjadi Rp100 ribu per bulan.

Selain itu, operator juga melengkapi layanan BlackBerry-nya dengan berbagai layanan lain. Indosat, misalnya, meluncurkan i-Portal, portal BlackBerry terintegrasi pertama dari operator di Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar